Disusun oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
2016
Pendahuluan
Derivatif adalah instrument keuangan yang tingkat pengembalianya diperoleh atau diturunkan
dari tingkat pengembalian instrumen keuangan atau aset lainya. Contoh dari derivatif yaitu
Options, Forward, dan Future. Perusahaan menggunakan derivatif sebagai alat untuk
menurunkan risk exprosure yang dimiliki. Perushaan menggunakan derivatif untuk mengurangi
posisi risk exprosure yang tidak diinginkan dan mengubahnya dalam bentuk lain.
Dalam manajmen keuangan, risiko merupakan sutau efek yang tidak diinginkan. Individu akan
memilih efek yang lebih berisiko hanya jika expected return efek tersebut cukup tinggi untuk
mengkompensasi risiko yang diterima. Perusahaan cenderung akan mengambil proyek yang
berisiko tinggi hanya jika return atas proyek tersebut dapat mengkompesasi risikonya.
Lindung nilai adalah cara perusahaan untuk mengurangi risiko. Pernggunaan derivatif oleh
perusahaan untuk menurunkan risk exprosure disebut dengan lindung nilai. Lindung nilai
mengimbangi risiko lain yang dimiliki perusahaan misalnya risiko disuatu proyek, dengan
menggunakan satu atau lebih transaksi derivatif. Selain untuk lindung nilai, derivative juga dapat
digunakan untuk mengubah atau bahkan meningkatkan risk exprosure perusahaan. Pernggunaan
derivatif tersebut disebut dengan spekulasi. Sebagai contohnya, perusahaan membeli derivatif
yang nilainya akan naik jika suku bunga naik,. Jika perusahaan tidak memiliki offering risk
exprosure, maka transaksi tersebut semata mata adalah transaksi spekulatif
Forward Contract
Forward Contract adalah kontrak bilateral antara kedua belah pihak yang mewajibkan satu pihak
untuk membali dan pihak lain untuk menjual asset dalam jumlah tertentu, pada harga yang
disepakati, pada tanggal tertentu dimasa depan. Pihak yang setuju untuk membeli forward
contract disebut memiliki posisi long sedangkan pihak yang setuju untuk menjual disebut
memiliki posisi short
Forward Contract Settlement
1. Pengiriman Fisik
Pihak penjual dalam kontrak mengirimkan asset kepada pembeli dan pembeli membayar
dengan uang tunai
2. Cash settlement
Tidak ada pengirimam aset secara fisik tetapi pihak pihak yang melaksanakan
perjanjian harus menutup segala posisi terbukanya dengan melakukan pembayaran atau
penerimaan kas berdasarkan selisih antara harga settelement dengan harga settlement
sebelumnya.
Future Contract
Kontrak pengiriman yang mewajibkan posisi long untuk membeli dan pihak short untuk menjual
sejumlah tertentu dari aset pada harga tertentu untuk tanggal tertentu dimasa depat. Dapat
diselesaikan secara tunai.
Dalam Future Contract terdapat kegiatan mark-to market setiap harinya yaitu
membandingkan harga hari ini dnegan hari sebelumnya
Lindung Nilai
Dalam lindung nilai terdapat dua posisi strategis yang bisa dipilih yaitu posisi long atau short
1. Short Hedge
Suatu pihak dalam posisi short hedge jika pihak tersebut adalah pihak yang menjual future
contract. Posisi ini biasanya dipilih oleh pihak yang memiliki aset atau akan memiliki aset.
Misalnya, perusahaan perkebunan yang akan memanen kopi arabika di bulan desember 2016,
menjual future agar perusahaan tidak menanggung risiko kenaikan atau penurunan harga kopi
arabika pada bulan desember 2016.
2. Long Hedge
Suatu pihak disebut dalam posisi long hedge jika pihak tersebut adalah pihak yang membeli
future contract. Posisi atau startegi ini biasanya dipilih oleh pihak yang akan melakukan
pembelina aset dimasa depan.
Misalnya, perusahaan pembuatan roti membeli future contarct untuk gandum agar harga gandum
yang dibeli sudah dapat dikunci jauh hari. Posisi ini dapat juga digunakan oleh pihak yang
memiliki komitmen untuk menjual barang tertentu tetapi tidak memiliki atau memgang
persediaan. Misalkan perusahaan broker minyak memiliki komitmen untuk menjual minyak
mentah kepada perusahaan petrokimia. Untuk mengamankan pasokan dan harga, perusahaan
broker minyak membeli future contract untuk memenuhi kebutuhan minyak mentah yang harus
dikirim ke perusahaan petrokimia.
PFROW CONT = $40 x (1+R1) + $40 x (1+R1)+.....+ $40 x (1+R1)+ $1.040 x (1+R1)
1+R1 (1+R2)2 (1+R3)3 (1+R40)40 (1+R41)41
Kenaikan spot rates sama-sama menyebabkan harga treasury bonds maupun forward
contract of treasury bond menjadi turun. Sebaliknya penurunan spot rates sama-sama
menyebabkan harga treasury bonds maupun forward contract of treasury bond menjadi
naik. Persamaan ini dapat dilakukan untuk strategi lindung nilai.
c. Future contracts
Future Contract adalah transaksi derivatif yang diperdagangkan di pasar bursa, sehingga
perjanjiannya bersifat standard. Karena diperdagangkan di bursa, maka Future Contract
dapat diperjual belikan dan tersedia banyak pilihan Contract dengan variasi underlying
asset. Tanggal pengiriman tidak disebutkan pada satu tanggal tertentu, tapi pada rentang
waktu tertentu. Karena waktu pengiriman produk pada rentang waktu tertentu, maka
penyelesaian kontrak bersifat harian. Perjanjian ini biasanya berakhir sebelum tanggal
jatuh tempo. Sebagian besar dari Future Contract tidak berakhir dengan penyerahan
produk secara aktual.
Contoh lindung nilai dengan menggunakan interest rate futures:
1. Bank matahari tidak ingin mendanai Rp 1 triliun dari kas perusahaan sendiri, oleh
karena itu Matahari menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 trilun kepada investor pada
tanggal 15 April dengan jangka waktu 20 tahun
2. Terdapat dua kemungkinan apabila suku bunga sudah naik diatas 12% atau turun
dibawah 12%. Jika suku bunga naik diatas 12% maka obligasi Bank Matahari
akan terjual dibawah Rp 1 triliun, misal harganya adalah Rp 950 miliyar, sehingga
Bank Matahari akan menanggung Rp 50 miliar dari kasnya sendiri
3. Jika suku bunga turun dibawa 12% , maka obligasi akan terjual diatas Rp 1 triliun
misalkan Rp 1,05 triliun. Sehingga bank matahari memperoleh keuntungan
sebesar Rp 50 miliyar.
4. Untuk meminimalkan risikonya Bank Matahari dapat menggunakan treasury bond
futures contracts. Penggunaan treasury bond futures contracts digunakan untuk
mengimbangi keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul dari cash
markets.
Merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui dampak dari perubuhan suku bunga
terhadap nilai obligasi. Ukuran yang dapat digunakan adalah durasi, durasi tersebut akan
menjelaskan mengenai perubahan nilai obligasi jika terjadi perubahan suku bunga pasar
sebesar 1%. Contoh soal untuk menghitung durasi obligasi, sebuah obligasi dengan jangka
waktu 5 tahun, nilai nominal sebesar $ 100 dan membayar kupon sebesar 10%. Obligasi ini
dipecah kedalam 5 obligasi terpisah.
Dari penjelasan diatas dapat diartikan jika aset dan liabilitas serta ekuitas sama, yaitu $ 1 miliyar.
Terdapat dua pendapat mengenai kekebalan terhadap risiko bunga. Pertama jika durasi aset sama
dengan durasi liabilitas. Pendapat kedua jika durasi aset x market value aset = durasi liablitas x
market value liabilitas.
e. Swap Contracts
Swaps merupakan arus kas dari kedua belah pihak yang mana merupakan instrumen derivatif.
Terdapat beberapa macam swaps antara lain interest rate swaps, currency swaps, dan credit
default swaps.
Bila suku bunga LIBOR sebesar 7% maka tingkat suku bunga mengambang menjadi 7%
+1%= 8%, dengan demikian PT X akan memperoleh keuntungan sebesar 1%.
Namun apabila suku bunga sebear 5% maka tingkat suku bunga mengambang menjadi
sebesar 5%+1%= 6%, yang membuat PT X menderita kerugian sebesar 1%.
2. Currency swap
Adalah transaksi yang memperukarkan kewajiban untuk membayar arus kas dalam mata
uang dengan kewajiban untuk membayar dalam mata uang lain. Skema ini digunakan
oleh perusahaan yang melakukan ekspor dan impor. Contoh PT X dari Indonesia
memiliki usaha produksi kopi yang dijual ke negara eropa dan memperoleh uang sebesar
50 juta euro dalam 1 tahun. Disisi lain PT Y dari Eropa melakukan ekspor mobil ke
Indonesia dengan bayaran bentuk rupiah Rp 750 miliar dalam 1 tahun kedepan. PT X
melakukan currency swap dengan PT Y masing-masing sesuai pendapatan mereka.
3. Credit default swap
Adalah asuransi atas turunnya nilai obligasi karena debitor gagal melakukan pembayaran.
Contoh PT B melakukan peminjaman sebesar 2 triliun terhadap Bank C dengan suku
bunga sebesar JIBOR + 2%. Bank C takut jika PT B tidak bisa melunasi hutangnya. Bank
B membayar credit protecion sebesar 100 bps kepada pihak lain yaitu Asuransi D.
Asuransi D akan membayar kepada Bank C jika perusahaan B tidak bisa melunasi
pembayaran.
f. Penggunaan Derivatif
Banyak perusahaan menggunakan derivatif dibandingkan perusahaan kecil. Derivatif yang
digunakan yaitu suku bunga dan mata uang. Penggunaan derivatif suku bunga lebih besar sekitar
70% dan untuk derivatif mata uang sebesar 55-70%. Derivatif biasanya digunakan untuk
mengelola liabilitas aset. Sekiar 60% perusahaan menggunakan untuk mengelola risiko liabilitas.
Hanya 55% perusahaan menggunakan derivatif untuk mengelola aset jangka pendek dan sisanya
sebesar 30% untuk mengelola resiko aset jangka panjang.