Treasury bond adalah sekuritas pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam
utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat semi-annual. Ketika diterbitkan, US Treasury
Notes memiliki masa jatuh tempo 2 (dua) sampai 10 (sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki
masa jatuh temponya lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Fungsi dari Treasury bond yaitu untuk
mengontrol jumlah uang yang beredar. Apabila treasury bond nya dijual maka mengurangi jumlah
uang beredar, sehingga mengurangi likuiditas. Apabila treasurnya dibeli kembali maka
meningkatkan jumlah uang beredar dan menurunkan tingkat suku bunga.
Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah suatu
persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau bentuk
apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal
penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan
untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata
uang (contoh:kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi(contoh:
kontrak serah untuk minyak bumi).
Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang telah disetujui
sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi pertukaran/pembayaran uang.
Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan jadwal dan aturan yang telah
disepakati.
Harga forward berbeda dengan harga spot atau harga pada saat asset tersebut berpindah
tangan {pada waktu tersebut (spot), biasanya dua hari kerja}.
yakni sama-sama merupakan kesepakatan antara dua pihak untuk membeli dan menjual
aktiva yang dilakukan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang dan pada harga
tertentu yang telah disepakati pada saat kontrak ditandatangani. Tetapi, futures
Pelaku kontrak forward yaitu, arbitrager (melakukan transaksi dengan memanfaatkan ketidak
seimbangan kurs), pedagang (untuk meraih keuntungan), hedger (bank berskala besar) dan
spekulator. Satu peserta tipikal dalam kontrak forward adalah bank komersial atau investasi
yang melayani peran pembuat pasar, yang dihubungi langsung oleh pelanggan (meskipun
pelanggan dapat membuat perjanjian secara langsung satu sama yang lain).
Forwards contract bukan investasi, melainkan perjanjian melakukan transaksi dengan harga
dan tanggal tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena itu, tidak ada pengeluaran biaya
pada saat mengadakan kontrak (paling-paling pengeluaran hanya sekedar komisi kepada
pialang/broker yang mempertemukan kedua belah pihak, dan tidak ada
penyerahan/pertukaran uang antar kedua pihak pada saat kontrak disepakati. Jual beli terjadi
pada tanggal jatuh tempo kontrak. Artinya sebelum jatuh tempo, yang terjadi hanya perjanjian
bahwa salah satu pihak wajib menyerahkan sesuatu kepada pihak lain dan pihak lain harus
membayar sejumlah uang atas aktiva yang diserahkan sesuai dengan persyaratan-persyaratan
yang telah disepakati bersama.
1.2.2 Uraian
Menurut Siahaan & Manurung (2006: 24), beberapa hal yang perlu diketahui
1.2.3 Karakteristik
1.2.4 Formula
Futures Price untuk pasar modal:
Fo = So (1 + rf-d)n
Keterangan:
Fo = futures price teoretis
So = Spot price, harga saham di pasar saat ini
rf = risk free, suku bunga bebas risiko misalnya bunga SBI
d = dividen yield
n = waktu yang dibutuhkan sampai pada tanggal penyerahan (masa kontrak)
akan diterima dalam 3 bulan mendatang sebesar Rp 500. Berapa future price saham TLKM
Beberapa Hal yang Perlu diketahui Mengenai Kontrak Forward Menurut Siahaan &
Manurung (2006: 24), beberapa hal yang perlu diketahui mengenai forward contracts antara
lain:
a) Kesepakatan membeli atau menjual aktiva tertentu pada tanggal tertentu di harga yang
telah ditetapkan di masa yang akan datang.
b) Transaksi selalu dilakukan melalui broker dengan telepon atau telex.
c) Biasanya digunakan untuk memastikan harga di masa yang akan dating. Beberapa
Karakteristik Kontrak Forward Adapun karakteristik dari forward contract antara lain:
a) Tidak perlu transfer tunai pada awal transaksi. Transfer tunai hanya saat jatuh tempo.
b) Terdapat risiko kredit.
c) Kontrak sesuai dengan kebutuhan dua pihak, digunakan khusus untuk lindung nilai.
d) Kontrak yang tersedia diperjual belikan adalah untuk sekuritas utang jangka pendek
(paling lama satu tahun).
1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset tertentu) dari
penjual futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang
ditentukan dalam kontrak.
2. Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada pembeli
futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan
dalam kontrak.
3. Alternatif ketiga, penjual kontrak harus menyerahkan sekuritas kepada pembeli kontrak
pada tanggal yang disepakati.
Lindung nilai atau dalam bahasa Inggris disebut hedge dalam dunia keuangan dapat
diartikan sebagai suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau
meniadakan risiko pada suatu investasi lain. Lindung nilai adalah suatu strategi yang
diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap
dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari invetasi tersebut.
Beberapa bentuk risiko yang diambil merupakan suatu risiko yang menyatu dari kegiatan
bisnis yang dilakukan, dan beberapa merupakan hal yang wajar pada bisnis tertentu seperti
misalnya pada bidang usaha pertambangan minyak dimana risiko kenaikan dan penurunan
harga adalah hal yang wajar.
Beberapa bentuk risiko lainnya adalah tidak diinginkan namun tidak dapat dihindari tanpa
dilakukan lindung nilai. Misalnya seseorang yang memiliki toko, tentunya dapat mengatasi
risiko alami yang timbul seperti persaingan, kualitas barang yang jelek, barang yang tidak
diminati, dan lainnya. Namun, risiko musnahnya sediaan barang dagangan oleh kebakaran
adalah suatu risiko yang tidak diinginkan, tetapi dapat dilakukan lindung nilai dengan
mengasuransikan tokonya terhadap risiko kebakaran.
Tidak semua lindung nilai merupakan instrumen keuangan. Misalnya saja seorang produser
yang melakukan ekspor ke negara lain dapat melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar
mata uang dengan cara menghitung biaya-biaya produksinya dalam mata uang yang
diinginkannya.
Perbankan dan lembaga keuangan lainnya menggunakan lindung nilai untuk mengendalikan
ketidak sesuaian antara aktiva dan kewajibannya seperti misalnya ketidak sesuaian saat jatuh
tempo antara posisi jual, suku bunga pinjaman tetap dan deposito jangka pendek.
Seorang investor percaya bahwa harga saham dari perusahaan XXX akan naik bulan depan
sehubungan dengan ditemukannya suatu metode baru yang efisien dalam produksi ZZZ. Ia
ingin membeli saham XXX agar dapat memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham
yang diperkirakannya, namun XXX berada pada kelompok industri yang berisiko tinggi.
Apabila si investor secara sederhana langsung melakukan pembelian saham termaksud, maka
transaksi tersebut merupakan suatu tindakan spekulatif. Namun, si investor meminati saham
perusahan XXX tersebut sehingga mengabaikan kelompok industri di mana perusahaan
tersebut berada, namun ia ingin melakukan lindung nilai terhadap risiko terhadap industri di
mana perusahaan tersebut berada dengan melakukan posisi jual (short) dengan nilai yang
sama dari saham pesaing langsung dari XXX yaitu saham AAA. Apabila si investor
melakukan posisi jual (short) suatu aset yang secara matematis memiliki suatu nilai yang
berhubungan dengan nilai saham XXX ( misalnya opsi beli (call option) saham XXX) maka
transaksi tersebut dapat berisiko dan transaksi ini disebut arbitrasi (arbitrage) [1][2]. Tetapi,
apabila risiko tetap ada dalam transaksi tersebut maka ini disebut lindung nilai.
Posisi beli (long) 1.000 saham dari XXX dengan harga Rp 100
Posisi jual (short) 500 saham dari AAA dengan harga Rp 200
(Catatan : si pedagang melakukan penjualan (short) dengan nilai transaksi yang sama)
Pada hari kedua transaksi, beredar suatu berita baik terhadap prospek industri ZZZ, dan
semua harga saham industri ZZZ naik namun karena XXX adalah merupakan perusahan
terbesar dalam industri ZZZ maka sahamnya mengalami kenaikan lebih tinggi yaitu sebesar
10%, dibandingkan saham AAA yang hanya mengalami kenaikan 5%, sehingga portofolio si
investor menjadi sebagai berikut:
Posisi beli (long) 1.000 saham dari XXX dengan harga Rp 110 - keuntungan Rp
10.000
Posisi jual (short) 500 saham dari AAA dengan harga Rp 210 - rugi Rp 5.000
(pada posisi jual (short), si investor mengalami kerugian sewaktu harga saham naik)
Pada hari kedua tersebut si investor mungkin saja menyesal telah melakukan lindung nilai
sehingga mengurangi keuntungannya pada kenaikan harga saham XXX, namun pada hari
ketiga sebuah berita buruk beredar mengenai efek produk ZZZ terhadap kesehatan dan semua
harga saham perusahaan yang memproduksi ZZZ jatuh hinga 50%, namun karena XXX
merupakan perusahaan yang lebih baik daripada AAA maka penurunan harga sahamnya lebih
rendah dibandingkan AAA.
Hari ke 1 Rp 100.000
Hari ke 2 Rp 110.100
Hari ke 1 Rp 100.000
Hari ke 2 Rp 105.000
Tanpa melakukan lindung nilai maka si investor akan mengalami kerugian Rp 45.000, tetapi
dengan lindung nilai yaitu mengambil posisi jual (short) pada saham AAA telah
menghasilkan keuntungan Rp 2.500 pada saat pasar mengalami kejatuhan.
Contoh di atas merupakan suatu bentuk lindung nilai yang klasik yang dikenal dalam dunia
keuangan sebagai "perdagangan berpasangan" (pairs trade)
Kenaikan suku bunga pinjaman, yang berisiko bagi peminjam dan bagi si pemberi
pinjaman apabila suku bunga turun.
Lindung nilai terhadap mata uang digunakan oleh para investor guna melindungi
investasinya di negara lain juga oleh dunia industri yang menggunakan berbagai mata
uang dalam perdagangannya.
Lindung nilai terhadap semua mata uang tidak selalu tersedia namun setidaknya dapat
ditemukan pada mata uang utama dunia seperti USD, GBP, EUR, JPY, CHF, HKD,
AUD, CAD.
Swap contract merupakan transaksi antara dua belah pihak yang sepakat untuk saling
menukarkan arus kas (cash flow) di masa yang akan datang berdasarkan suatu kesepakatan
tertentu yg ditetapkan pada saat kontrak dibuat.
Transaksi swap biasanya dilakukan oleh bank yang bisa berperan sebagai perantara atau
sebagai lawan transaksi.
Swap biasanya dibuat berdasarkan kondisi yang diinginkan dan tidak mempunyai bentuk
yang baku (tidak distandarisasi), sehingga transaksi swap merupakan transaksi di luar bursa
(OTC).
Dua bentuk swap contract yang utama adalah yang berbasis interest-rate swaps dan currency
swaps
enurut Siahaan & Manurung (2006: 25), beberapa hal yang perlu diketahui mengenai
tertentu dengan harga yang telah ditetapkan di masa yang akan datang.
b) Transaksi futurescontracts dilakukan pada bursa resmi melalui sistem clearinghouse.
c) Syarat-syarat dalam jumlah kontrak (mis: jumlah, kuantitas, tanggal pengiriman, dsb) sangat
collateral.
f) Biasanya dipergunakan untuk memastikan harga di masa yang akan datang.
1.1.3 Karakteristik
Adapun karakteristik dari futurescontracts antara lain:
a) Perlu transfer tunai pada awal transaksi. Transfer tunai sebagai jaminan (margin).
b) Transfer tunai harus dilakukan setiap hari.
c) Risiko kredit sangat kecil.
d) Kontrak yang disesuaikan dengan kebutuhan dua pihak tidak tersedia.
e) Kontrak yang tersedia terutama untuk jangka pendek (paling lama satu tahun).
f) Pasar lebih aktif dibandingkan pasar forward, untuk kontrak-kontrak tertentu.
g) Posisi semula dapat ditutup atau dibalik dengan cepat.
1.1.4 Formula
Futures Price untuk pasar komoditas:
Fo = So (1 + rf+ c)n
Keterangan:
Fo = futures price teoretis
So = Spot price (harga pasar) saat ini
rf = tingkat bunga bebas risiko, misalnya bunga SBI
c =carrying cost
n = waktu yang dibutuhkan sampai pada tanggal penyerahan (masa kontrak)
gudang 0,1% per bulan dan asuransi 0,01% per bulan. Berapa future price untuk masa 6 bulan
mendatang?
Jawab:
Diketahui:
Biaya carrying cost disetahunkan = biaya gudang = 1,2%
Biaya asuransi disetahunkan = 0,12%
Penyelesaian:
Fo= So (1+rf+c)n
= 140 (1 + 0,03 + 0,012 + 0,0012)6/12
= 140 x 1,021372
= US$ 142,99 /barel