Oleh
Nama : Khairunnisa
NRP : 143020128
Kelompok :E
Meja : 6 (Enam)
Tanggal Praktikum : 09 Maret 2017
Tanggal Pengumpulan : 16 Maret 2017
Asisten : Helmi Ramdani
I. PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Tujuan Percobaan, (2) Prinsip
Percobaan, dan (3) Rumus
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan kimchi,
1.3. Rumus
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Diagram alir, (2) Foto process
Bab ini akan membahas mengenai : (1) Hasil Percobaan dan (2) Pembahasan.
7 Gambar produk
Bahan bahan yang digunakan adalah Sawi yang memiliki sifat yang lebih
kuat sehingga digunakan untuk kimchi. Garam untuk menghambat organisme
pembusuk dan dapat mengawaetkansawi dengan menghasilkan asam laktat. Kecap
ikan untuk menimbulkan aroma, bawang bombay dan putih dapat membantu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memberikan aroma, cabe bubuk,
cabe rawit, dan pasta cabe untuk mengawetkan, penambah rasa dan menghambat
mikroorganisme. Jahe itu membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang merupakan salah satu jenis
asinan sayuran hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan
dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu-bumbu yang terbuat dari kecap ikan,
bawang putih, jahe, bubuk cabai merah, dan beberapa bumbu lainnya Sayuran
yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putih, mentimun, kubis dan lobak .
Sauerkraut pada dasarnya adalah kubis asam. Pengawetannya dengan
melakukan fermentasi spontan dengan tidak menambahkan starter bakteri. Bakteri
asam laktat secara alami terdapat dalam sayuran kol dan wortel. Sayuran kol atau
kubis yang telah ditekan-tekan dan mengeluarkan air serta telah diberi garam
harus tercelup semua dalam larutan garam, hal ini dilakukan yakni untuk
mencegah terjadinya pertumbuhan khamir dan kapang yang tidak diinginkan
selama proses fermentasi. Bila selama fermentasi terjadi pertumbuhan khamir dan
kapang pada permukaan maka dapat menimbulkan rasa yang tidak diinginkan
yang dapat masuk ke dalam seluruh sauerkraut sehingga menghasilkan produk
yang lunak dan berwarna gelap. Asinan sayur menggunakan cabai merah besar
jadi rasanya tidak terlalu pedas. Untuk kuah kimchi sedikit agak kental dan
asinan sayur agak lebih encer. Keduanya sama-sama mengunakan sawi, tapi jika
asinan biasanya ditambah dengan sayuran lainnya seperti kol, toge, mentimun.
(Anindtya,2012)
Garam menarik air dan zat-zat gizi dari jaringan sayuran. Zat-zat gizi tersebut
melengkapi substrat untuk pertumbuhan bakteri asam laktat yang telah terdapat di
permukaan daun-daun kubis. Garam bersama dengan asam yang dihasilkan oleh
fermentasi menghambat pertumbuhan dari organisme yang tidak diinginkan dan
menunda pelunakan jaringan sawi yang disebabkan oleh kerja enzim. Kadar
garam yang cukup memungkinkan pertumbuhan serangkaian bakteri asam laktat
dalam urutannya yang alamiah dan menghasilkan kimchi dengan imbangan
garam-garam yang tepat. Jumlah garam yang kurang bukan hanya dapat
mengakibatkan pelunakan jaringan, tetapi juga kurang menghasilkan rasa. Terlalu
banyak garam menunda fermentasi alamiah dan menyebabkan warna menjadi
gelap dan memungkinkan pertumbuhan khamir. Konsentrasi garam yang
digunakan dalam praktikum pembuatan kimchi kami adalah 2,5 % (merupakan
konsentrasi garam yang optimum) (Amri,2012)
Secara morfologi, BAL terdiri dari dua famili, yaitu Lactobacillaceae yang
berbentuk batang dan Streptococcaceae yang berbentuk bulat. Famili
Lactobacillaceae terdiri dari genus Lactobacillus, sedangkan famili
Streptococcaceae terdiri dari genus Streptococcus, Leuconostoc dan Pediococcus.
Sawi
78,93
100 x500 = 396,5 gram
Tepung beras
3,36
100 x500 = 16,8 gram
Bawang Putih
1,24
100 x500 = 6,2 gram
Bawang Bombay
3,04
100 x500 = 15,2 gram
Kecap ikan
3,0
100 x500 = 15 gram
Gula
1,78
100 x500 = 8,9 gram
Pasta cabe
3,21
100 x500 = 16,05 gram
Cabe rawit
1
100 x500 = 5 gram
Bubuk Cabe
3,2
100 x500 = 16 gram