01 GDL Destrianan 1169 1 Skripsi 2 PDF
01 GDL Destrianan 1169 1 Skripsi 2 PDF
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
Destriana Nugraheni
NIM S11012
Yang
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Peran Perawat Tentang Penanganan Asma Pada Anak di Puskesmas Sibela
Mojosongo Surakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi S-1
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
3. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, sebagai Pembimbing Utama yang
telah memberikan masukan dan arahan selama penyusunan skripsi.
4. Rufaida Nur Fitiana, S.Kep., Ns, selaku Pembimbing Pendamping yang juga
telah memberikan masukan dan arahan selama penyusunan skripsi.
5. Ika Subekti Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku penguji yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,
dalam bimbingan dan serta menfasilitasi demi sempurnanya skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf akademik Program Studi S-1 Keperawatan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
7. Kepala Dinas Kesehatan kota Surakarta yang memberikan ijin dan arahan
untuk peneliti dalam penyusunan skripsi.
8. Pimpinan Puskesmas dan kepala bidang tata usaha yang telah memberikan
ijin dan arahan untuk peneliti dalam melakukan penelitian dan memberikan
bantuan saat studi pendahuluan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
9. Seluruh perawat puskesmas Sibela Mojosongo surakarta yang telah
memberikan bantuan selama selama proses penelitian
10. Orang tua tercinta, yaitu Bapak Mulyanto, Ibu Winarti, dan adik tersayang
Satrio Prakoso, seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan,
motivasi, doa dan kasih sayangnya sepanjang waktu.
iv
11. Kepada teman-teman angkatan 2011 / S11 tersayang, yang saling mendukung
dan membantu dalam proses pembuatan skripsi.
Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal sholeh yang akan
mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Selanjutnya peneliti sangat
mengharapkan masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini sehingga
dapat digunakan untuk pengembangan ilmu dan pelayanan keperawatan.
Destriana nugraheni
NIM.S11012
v
DAFTAR ISI
vi
2.1.1.5 Larangan penderita asma.. .............................. 14
vii
BAB VI HASIL PENELITIAN ................................................................... . 41
asma ................................................................................... 46
keperawatan ....................................................................... 47
keperawatan ....................................................................... 48
keperawatan ....................................................................... 50
keperawatan ....................................................................... 51
keperawatan ....................................................................... 52
viii
4.2.10 Harapan perawat terhadap institusi kesehatan ................. 55
keperawatan ................................................................................... 59
keperawatan ................................................................................... 61
keperawatan ................................................................................... 61
keperawatan ................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
3. Jadwal Penelitian
Penelitian
5. Pedoman Wawancara
xii
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
Destriana Nugraheni
Peran Perawat Tentang Penanganan Asma Pada Anak Di IGD Puskesmas
Sibela Mojosongo Surakarta
Abstrak
xiii
BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA
2015
Destriana Nugraheni
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai usia, baik pria atau pun wanita. Meningkatnya insiden hampir
setiap dekade, merupakan suatu tantangan bagi para klinis untuk menindak
sangat kompleks, tidak memiliki sifat yang khas, baik gambaran klinis,
dewasa dengan derajat penyakit yang ringan sampai berat, bahkan dapat
1
2
perawat pada pasien yang datang ke IGD memerlukan standar sesuai dengan
2000). Peran diartikan sebagai seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh
kepada pasien (Nicoll, 2012). Perawat adalah orang pertama yang lebih
asma.
saat ini jumlah pasien asma di dunia mencapai 300 juta orang, dan
perkirakan angka ini akan terus meningkat hingga 400 juta penderita pada
tahun 2025. Di Eropa dan Amerika Serikat Utara, asma menyerang 5-7 %
Indonesia 5% dari seluruh penduduk Indonesia, artinya ada 12,5 juta pasien
jakarta sendiri memiliki prevalensi asma yang cukup besar, yaitu mencapai
7,5% pada 2001 (Sundaru, 2007). Menurut penelitian Riset Kesehatan Dasar
terutama anak-anak. Kasus asma di Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar
pada penelitian Riskesdas tahun 2013 didapatkan data pada anak usia
kurang dari 1 tahun sebesar 1,5%, usia 1- 4 tahun 3,8%, usia 5-14 tahun
3,9%.
asma pada anak di Puskesmas Sibela sebesar 10,24 % dari 504 jumlah
pelayanan rawat jalan dan 7 perawat di unit rawat inap yang merangkap
sebagai perawat IGD, ada 3 shift yaitu shift pagi, shift sore dan shift malam
yang masing masing shift nya ada 2 sampai 3 orang perawat yang jaga
hanya saja tidak kondusifnya kerja perawat yang melakukan tugas ganda
(SOP). Dari latar belakang yang sudah diuraikan, maka penulis tertarik
Asma ini dapat menimbulkan masalah yang semakin berat jika tidak
instalasi dan fasilitas kesehatan. Oleh sebab itu perawat harus memiliki
1.3.1 Umum
1.3.2. Khusus
pada anak
pada anak
6
Mojosongo Surakarta.
1.4 Manfaat
komunitas.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Asma
saluran kecil yang mengalirkan udara masuk dan keluar dan keluar
Penyakit ini ditandai dengan sesak nafas berulang, mengi atau batuk
8
9
nafas. Oleh karena itu, mereka yang alergi dengan suatu faktor
terkena asma.
Asma ini biasanya terjadi pada usia yang sudah lebih dewasa
sesak nafas, batuk dan nafas menjadi cepat dan pendek. Kondisi ini
berolahraga.
kurang tidur.
dan lain-lain. Oleh karea itu, penderita harus lebih sadar akan
6. Asma batuk
yang terjadi. Oleh karena itu, jika terjadi batuk yang disertai sesak
11
pernafasan.
8. Asma musiman
Ini adalah asma yang terjadi pada banyak orang saat musim-
9. Asma campuran
tubuh) seperti debu, kapur, asap, dan lain-lain yang tambah dengan
tanda dan gejala yang paling mudah dikenali oleh setiap orang, yaitu :
menjadi sesak.
7. Susah tidur karena sering batuk atau terbangun akibat dada sesek.
13
seperti menjaga pola hidup dan pola makan. Selain itu, penderita asma
juga harus bisa membatasi dirinya dalam aktifitas fisik yang terlalu
berat dan selalu membawa tabung oksigen mini yang dapat membantu
(Mumpuni, 2013).
sesak nafas, rasa dada tertekan dan batuk, khususnya pada malam atau
1. Makanan
teh soda.
2013).
3. Asap rokok
8. Begadang berlebihan
menjadi penderita asma, baik dari anak-anak hingga lanjut usia. Bagi
mereka yang memiliki orang tua penderita asma harus lebih waspada,
karena biasanya mereka ini memiliki potensi enam kali lebih besar
terkena serangan asma daripada anak-anak yang terlahir dari orang tua
sehat. Serangan asma, bila tidak segera diatasi dan berlangsung lama,
berbunyi (mengi), pada konsidi terburuk, dan badan bagian atas anak
adalah menjaga pola hidup sehat dan pola makan sehat. Semuanya itu
tahun) dan anak-anak. Itulah sebabnya, orang tua harus peduli dan
atau dini hari. Kondisi ini juga terjadi secara berkala setelah aktifitas
diatur dalam sebuah aturan yang jelas, peran perawat yang utama
2008).
kompleks.
4. Sebagai koordinator
5. Sebagai kolaborator
kesehatan yang terdiri dari dokter, fioterapi, ahli gizi, dan lain
yang diperlukan.
21
6. Sebagai konsultan
pelayanan keperawatan.
7. Sebagai pembantu
pelayanan keperawatan .
Penanganan asma
Keterangan :
: yang diteliti
: yang tidak diteliti
Jenis penelitian/
No Nama Pengarang Judul penelitian Hasil
Desain
1. Anita K. Achmad, Faktor-faktor Deskriptif Pendidikan, usia,
Sri Arini Winarti2, yang dengan alat bantu jenis kelamin, lama
Nazwar Ramdani R berhubungan kuesioner kerja, pengetahuan
Tahun 2012 dengan lama dan motivasi
waktu tanggap merupakan faktor
perawat pada yang berhubungan
penanganan asma dengan lama waktu
di Instalasi Gawat tanggap perawat
Darurat (IGD) pada penanganan
RSUD asma di IGD
panembahan RSUD
Senopati Bantul Panembahan
Senopati Bantul.
2. Faisal Yunus, Prevalens Asma Kuesioner ISAAC Terdapat sebanyak
Menaldi Rasmin, Pada Siswa Usia didistribusikan 10275 siswa tahun
Dianiati Kusumo 13-14 Tahun secara random 2008 dan 2234
Sutoyo, Berdasarkan siswa tahun 2001
Wiwien Heru Wiyono, Kuesioner ISAAC berusia 13-14 tahun
Budhi Antariksa, di Jakarta yang telah mengisi
Tahun 2008 kuesioner ISAAC.
Terdapat
peningkatan
prevalens asma dari
11,5% tahun 2001
naik menjadi
12,2% pada tahun
2008.
Prevalens rinitis
meningkat dari
10,6% menjadi
28,2% begitu juga
prevalens ekzim
naik dari 2,9%
menjadi 4,23%
pada
tahun 2008.
3. Virgianti Nur Faridah Hubungan observasional ada hubungan
Tahun 2009 Pengetahun dengan pengetahuan dan
Perawat Dan menggunakan perawat sebagai
Peran Perawat rancangan cross pelaksanan dalam
26
tentang kondisi
pasien, pendidikan
keperawatan yang
semakin tinggi,
kewajiban perawat
dan dukungan
instansi rumah
sakit.
BAB III
METODE PENELITIAN
menguraikan arti dan makna hidup serta pengalaman suatu peristiwa yang di
3.3.3 Populasi
(Setiadi, 2007). Populasi pada penelitian ini dalam kasus asma pada
28
29
anak adalah bentuk dari terapi yang dilakukan oleh perawat dalam
3.3.4 Sampel
Surakarta.
3.8.1 Instrumen
3.8.2.1 Data
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
setiap partisipan.
35
3. Tahap terminasi
penelitian (Creswell, 2013). Teknik analisa yang tepat yang dapat digunakan
hasil temuan pada penelitian tersebut dapat dikenali dengan baik oleh
hasil agar mudah dipahami oleh pembaca, selain itu peneliti membuat
diskripsi yang padat dan dapat digunakan pada setting lain dengan
diulang walaupun dengan kondisi dan keadaan yang sama dan sangat
3.10.4 Confirmability
40
kualitatif, namun tidak persis sama arti dari keduanya, yaitu kesediaan
informan pada alat bantu penelitian, cukup dengan kode yang hanya
HASIL PENELITIAN
Dinas Kesehatan Kota Surakarta yang berdiri pada tanggal 14 April 1992 dengan
alamat di Jl. Sibela Timur No. 1 Perum Mojosongo Surakarta. Upaya kesehatan
Masyarakat).
perawat dalam tentang penanganan asma pada anak di IGD Puskesmas Sibela
Mojosongo Surakarta. Hasil penelitian diuraikan menjadi dua bagian, bagian yang
singkat, bagian kedua menguraikan hasil tematik tentang peran partisipan dalam
berikut :
42
43
4.1.1. Partisipan 1
4.1.2. Partisipan 2
4.1.3. Partisipan 3
4.1.4. Partisipan 4
keturunan.
pasien
46
keperawatan
...o iya itu sudah otomatis waktu pasien sesek pertama datang
kan sudah langsung diberi oksigen langsung... (P.2).
inhaler.
51
keperawatan
...untuk anak biasanya digunakan tes bila berat badan lebih dari
20 30 kg atrovennya 10 tetes, birotek 10 tetes plus Nacl 2 cc.
Tetapi bila tidak ada riwayat penyakit maka nebunya tidak pakai
obat cukup pakai 1-2 cc Nacl untuk mengencerkan dahak saja,
biar encer terlebih dahulu kalo hasil lab nya negatif karena
batuknya karena alergi maka dirangsang hingga batuknya
berkurang... (P.1).
eeee evalusianya yaaaa setelah kita lakukan tindakan nebul dan eeeee
pemberian oksigen sebelumnya yaa ini kita juga berikan
edukasi....(P2)
lagi.
deteksi dini pada orang tua dalam hal penanganan kasus karena
untuk kasus asma ada ringan sedang berat, atau akut atau
sebagai berikut :
juga mempunyai harapan agar dapat kasus asma dapat segera ditangani
spesialis.
...di puskesmas ini kan kalo sore sama malem itu kan belum
ada dokter shiftnya harapannya sih ada yang tanggung jawab
walaupun beliaunya itu kadang sering disini tapi kan secara
legal formal kan belum disini... (P.2.)
hari.
kasus asma.
BAB V
PEMBAHASAN
kategori yaitu bahwa penyakit asma disebabkan oleh alergi, hal ini sesuai
dengan pernyataan dari Mumpuni (2013) bahwa asma pada anak ini umumnya
terjadi karena alergi. Persepsi yang kedua bahwa asma termasuk penyakit
keturunan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Ngastiyah (2005) bahwa
keluarga dekat yang juga alergi. Dengan adanya bakat alergi ini, penderita
sangat mudah terkena penyakit asma bronkial jika terpajan dengan faktor
pencetus. Persepsi yang ketiga bahwa asma merupakan penyakit yang harus
segera ditangani, hal ini sesuai dengan penelitian Rengganis (2008) bahwa
pasien dan pengkajian keluhan yang dialami pasien. Hal ini sesuai dengan
58
59
dengan hasil penelitian Triyoga, dkk (2012) bahwa pengkajian klien dengan
asma antara lain dalah pengkajian data dasar : asma dapat menyerang semua
jenis kelamin, sebagian besar menyerang pada anak-anak, dan dapat juga
menyerang usia dewasa awal dan dewasa akhir. keluhan utama adalah sesak
keluarga yang mengalami penyakit yang sama. Asma dapat kambuh sesuai
dialami pasien antara lain adalah suara wheezing, sesak napas, takipnea,
didapatkan adanya alergi, pemakaian obat asma, asma yang sering kambuh,
bahwa dalam melakukan pengkajian ditemukan bahwa tanda dan gejala yang
keperawatan
kategori yaitu diagnosa keperawatan yang muncul pada penyakit asma pada
nafas yang disebabkan oleh alergen yang masuk. Hal ini sesuai dengan
dengan asma bronchiale antara lain jalan nafas tidak efektif berhubungan
hiperventilasi.
nyaman atau nyeri karena yang berhubungan dengan asma. Hal ini sesuai
penyakit asma terdiri dari gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan
61
gangguan suplai oksigen dan gangguan rasa nyaman yaitu pola tidur yang
pada anak adalah berkonsultasi dengan dokter. Hal ini sesuai dengan peran
kolaborator maka peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fioterapi, ahli gizi, dan lainlain dengan
termasuk dalam pemberian obat pada kasus asma yang diderita anak karena
dengan kolaborasi dokter maka perawat dapat menentukan jenis dan dosis
obat yang digunakan untuk penanganan kasus asma yang terjadi pada anak.
pemberi asuhan keperawatan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Asmadi
(2008) bahwa salah satu fungsi perawat adalah pemberi asuhan keperawatan,
dengan kompleks.
62
obatan. Hasil ini mendukung penelitian dari Kuntarti (2005) bahwa peran
perawat juga tampak pada penerapan ketepatan obat dan cara atau rute
edukasi. Hal ini sesuai pernyataan dari Kusnanto (2011) bahwa salah satu
sakit, pasien maupun anggota keluaraga pasien sering terlihat belum begitu
hal ini adalah penyakit asma dan hal ini perawat harus menjalankan perannya
sehingga pasien maupun keluarga yang belum tahu tentang suatu hal
menjadi lebih tahu. Misal, perawat menjelaskan tentang cara minum obat,
efek minum obat, cara mengatasi penyakit yang diderita pasien dan cara
sesak nafas, wheezing, pernafasan pasien dan respiration rate pasien. Hasil
batuk dan sesak nafas, wheezing pasien dan intervensi observasi vital sign
tiga kategori yaitu yaitu deteksi dini, cepat sembuh dan pasien tidak
mengalami kekambuhan lagi. Hal ini sesuai pernyataan dari Asmadi (2008)
pelatihan dan adanya bimbingan dari dokter spesialis. Hal ini tidak terlepas
spesialis.
BAB VI
PENUTUP
6.1.Kesimpulan
6.1.1. Persepsi penyakit asma adalah penyakit yang disebabkan oleh alergi,
caregiver
evaluator
6.1.7. Hasil penelitian mengenai harapan perawat terhadap pasien diperoleh tiga
kategori yaitu yaitu deteksi dini, cepat sembuh dan pasien tidak
kesehatan antara lain adalah ketersediaan tim medis, adanya pelatihan dan
66
67
6.2.Saran
asma.
variabel.
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Asma Indonesia. (2009). You Can Control You Astma: ACT NOW!,
http://indonesianasthmacouncil.org/index.php?option=com_content&task
+view&id=13&Itedmid=1, diperolehtanggal 6 desember 2014
GINA (Global Initiative for Asthma). (2006). Pocket Guide for Asthma
Management and Prevension In Children. www. Ginaasthma.org
Hardhiyani, R. (2013). Hubungan Komunikasi Therapeutic Perawat Dengan
Motivasi Sembuh Pada Pasien Rawat Inap Di Ruang Melati Rumah Sakit
Umum Daerah Kalisari Batang. Skripsi. Semarang :Jurusan Psikologi
Fakultas Ilmu Pendidkan Universitas Negeri Semarang
Mc. Phee dan Ganong. (2010). Patofisiologi Peyakit. Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
Mumpuni, Y. (2013). Cara Jitu Mengatasi Asma Pada Anak Dan Dewasa.
Yogyakarta : Rapha Publishing
Polit, D.F & Beck, C.T. (2012). Nursing research: generating and assecing
evidance for nursing practice. 9th edition. Philadelphia: lippincott Williams
& Wilkins.
Pratyahara dan A dayu (2011). asma pada balita (Mengenal, Mengobati, Dan
Mengendalikan Penyakit Asma Pada Anak Usa Balita ). Jakarta : buku
kita
Rubenstein, dkk. (2003). lecture notes : Kedokteran Klinis Ed.VI. Ahli Bahasa
Annisa Amalia. Jakarta : erlangga medical series
Rodriquez, dkk. (2002). Identification of population subgroups of children and
adolescents with high asthma prevalence: finding from The Third National
Health and Nutrition Examination Survey. Diakses 15 Oktober 2012.
http://archpedi.jamanetwork.com
Sundaru, heru. (2007). Kontrol Asma sebagai tujuan pengobatan asma masa
kini,http://staff.ui.ac.id/internal/140053451/publikasi/PidatoPengukuhanP
rofHeruRingkasan.pdf, diperoleh tanggal 8 desember 2014
Suryanah, (1996). Keperawatan anak untuk siswa SPK. Jakarta : buku kedoktran
EGC
Yunus Faisal, dkk. (2008). Prevalens Asma Pada Siswa Usia 13-14 Tahun
BerdasarkanKuesioner ISAAC di Jakarta. http://jurnalrespirologi.org/wp-
content/uploads/2012/06/jri-2011-31-4-176.pdf
Wardani, S. (2014). Peran Perawat Dalam Tatalaksana Diare Akut Pada Anak Di
Rs Dr. Soedjono Magelang. Thesis. Yogyakarta : Program Pascasarjana
Keperawatan Universitas Gadjah Mada
Widodo, (2007). Hubungan kerja dengan waktu tanggap gawat darurat menurut
peresepsi pasien di instalasi gawat darurat RSUD Pandan Arang
Boyolali. Diakses tanggal 24 november 2014