Anda di halaman 1dari 5

PELAYANAN IMUNISASI

1.1. PENDAHULUAN
Kesehatan sebagai salah satu unsure kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai

cita- cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui

pembangunan Nasional yang berkesinambungan berdasrkan pancasila dan UUD 1945.

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia

yang sehat, terampil dan ahli serta disusun dalam satu program kesehatan dengan

perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid

(Dinkes Provinsi Jambi, 2013).


Menurut Undang- undang kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, Imunisasi merupakan

salah satu upaya mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu

kegiatan prioritas kementerian kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen

pemerintah mencapai Millenium Development Goals (MDGs) khususnya untuk

menurunkan angka kematian pada anak


Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk memberikan

kekebalan atau vaksin (suatu obat yang digunakan untuk membantu mencegah suatu

penyakit pada bayi/ balita, ibu hamil, WUS dan siswa sekolah dasar kelas 1, 2 dan 3 dari

Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi /PD3I). Capaian Imunisasi diharapkan adanya

penurunan angka kesakitan dan kecacatan pada bayi/ balita dan anak < 15 tahun.
Dalam pelaksanaanya kegiatan imunisasi mengalami banyak hambatan dan

masalah, disamping masalah ketenagaan yang kompeten, rantai dingin vaksin, Kejadian

Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serta pelaporan imunisasi, maka dari itu penulis merasa

tertarik untuk membahas masalah pelayanan imunisasi.


2

1.2. IDENTIFIKASI PELAYANAN IMUNISASI DI PUSKESMAS RAWAT

INAP MUARA SABAK TIMUR


A. Input
1. Pelaksanaan imunisasi sesuai dengan vaksinasi yang akan diberikan yaitu :
Imunisasi pada bayi adalah
Untuk imunisasi wajib :
a. HB O (unijeck) disuntikkan pada paha secara Intra Muscular (IM) sebanyak

0,5ml
b. BCG, disuntikkan dilengan atas secara intrakutan sebanyak 0,05ml.
c. Campak, disuntikkan pada lengan atas secara Intra Muscular (IM) sebanyak

0,5 ml
d. DPTHBHib, disuntikkan pada paha secara Intra Muscular sebanyak 0,5 ml
e. Polio, diberikan secara oral dengan meneteskan 2 tetes.
Untuk imunisasi tambahan :
1. Campak, disuntikkan pada lengan atas secara Intra Muscular (IM)sebanyak

0,5ml
2. DPTHBHib, disuntikkan pada paha secara Intra Muscular sebanyak 0,5 ml

Pada Ibu hamil dan caten diberikan


imunisasi TT pada lengan atas secara Intra Muscular sebanyak 0,5 ml.
- Adanya jadwal yang jelas yaitu Pelayanan di laksanakan setiap bulan di 15

posyandu yang ada diwilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Muara Sabak Timur,

untuk BIAS dilaksanakan setiap bulan September dan November.


- Pelaksana pada kegiatan imunisasi adalah Koordinator Imunisasi (KORIM) dan

petugas pelaksana pada kegiatan posyandu bayi dan balita yang terjadwal.
- Pendanaan kegiatan pelayanan imunisasi berasal dari dana APBD Kabupaten

Tanjung Jabung Timur


B. Lingkungan
3

Karena Imunisasi rutin dilaksanakan pada Posyandu maka lingkungan sangat

mendukung, hal ini disebabkan adanya pemberdayaan masyarakat (Posyandu).


C. Proses
Proses pelayanan imunisasi dilaksanakan setiap bulan diMasing- masing Posyandu

(15 Posyandu yang ada diwiyah kerja Puskesmas Rawat Inap Muara Sabak Timur).
Dalam proses masih ditemukan adanya pelayanan imunisasi yang belum dilaksanakan

karena masih ditemukannya ketidak hadiran bayi untuk mendapatkan imunisasi

(Droup Out/ DO) dan masih ditemukan ketidak sesuaian antara persalinan dengan

cakupan HBO (Uniject).


D. Output/ Out Come
Terlaksanakan pelayanan imunisasi yaitu di masing- masing Posyandu (15 Posyandu)

dan di bukanya pelayanan imunisasi didalam gedung setiap akhir bulan untuk

memaksimalkan pelayanan imunisasi.

1.3. IDENTIFIKASI PELANGGAN IMUNISASI DI PUSKESMAS

RAWAT INAP MUARA SABAK TIMUR


Pelayanan Imunisasi diberikan kepada:
Imunisasi rutin setiap bulan : anak berumur 0- 59 bulan
Imunisasi Caten : Calon Penganten
TT : Ibu Hamil
Imunisasi BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) :
Campak : siswa/i SD sederajat Kelas 1 (satu)
DT : siswa/I SD sederajat Kelas 1 (satu)
Td : siswa/I SD sederajat kelas 2(dua) dan 3 (tiga)

1.4. IDENTIFIKASI STANDAR DAN INDIKATOR PELAYANAN

IMUNISASI DI PUSKESMAS RAWAT INAP MUARA SABAK TIMUR


Berikut adalah perbandingan cakupan dengan standar/indikator pelayanan

imunisasi s/d September 2016 di Puskesmas Rawat Inap Muara Sabak Timur, dapat

dilihat pada table berikut:


4

Tabel 1.1
Cakupan Imunisasi periode September 2016
di Puskesmas Rawat Inap Muara Sabak Timur

NO Jenis Imunisasi Cakupan Indikator tahun 2016


Jumlah Persen Jumlah Persen
1 HBO (Uniject) 184 68 271 95
2 BCG 192 73 271 100
3 DPTHBHib 3 192 73 271 95
4 Campak 216 82,1 271 95
5 Polio 4 193 73,4 271 95
6 IMunisasi Lengkap 213 81 271 95
7 Campak Batita 205 75,1 273 90
8 DPTHBHib Batita 206 75,5 273 90
9 TT Ibu Hamil 34,9 298 50
Dari tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa cakupan imunisasi tertinggi adalah

Campak sebesar 216 anak (82,1%).

1.5. ANALISA STANDAR DAN INDIKATOR PELAYANAN IMUNISASI

DI PUSKESMAS RAWAT INAP MUARA SABAK TIMUR


Dari Hasil cakupan imunisasi kumulatif dibulan September 2016 diketahui bahwa

sebagian besar cakupan sudah memenuhi standar/ indikator yang telah ditetapkan pada

tahun 2016, akan tetapi ada 2 (dua) cakupan yang belum memenuhi satandar/ indikator

yaitu :
Cakupan HBO (uniject) hanya sebesar 184 ( 67,9 %) yang seharusnya sampai dengan

September sebesar 71,3% (95 persen pada tahun 2016).


Imunisasi BCG sebesar 192 (70,8%) yang seharusnya sampai dengan September 2016

sebesar 75% ( 100persen pada tahun 2016).


5

1.6. STANDAR/ INDIKATOR LAIN YANG DIPERLUKAN UNTUK

MENDUKUNG KEBERHASILAN CAPAIAN PELAYANAN IMUNISASI

DI PUSKESMAS RAWAT INAP MUARA SABAK TIMUR:


Dari cakupan imunisasi pada bulan September 2016 dan data yang didapat dari posyandu

bayi dan balita diketahui bahwa ada ketidak sesuaian antara persalinan dengan laporan

BCG dan ada Bayi yang DroupOut (DO) sehingga direncanakan akan dilakukan

Sweeping Imunisasi dan DOPU imunisasi dengan Indikator kinerja sebesar 100% dari

data yang diterima yang merupan sasaran kunjungan rumah untuk Sweeping dan DOPU

imunisasi.

1.7. HAMBATAN DALAM MEMAHAMI MELAKSANAKAN

MENGUKUR STANDART DAN INDIKATOR YANG ADA DI

PUSKESMAS RAWAT INAP MUARA SABAK TIMUR:


Standard dan indikator untuk pelayanan imunisasi dirasakan sulit pada saat cakupan tidak

sesuai dengan indikator sehingga memerlukan telusur untuk sweeping dan dopu

imunisasi yang ditambahkan pada cakupan lalu diabndingkan dengan indikator penilaian

kinerja pelayanan imunisasi di wiyah kerja Puskesmas Rawat Inap Muara Sabak Timur.

1.8. HAMBATAN DALAM MEMBUAT STANDART DAN INDIKATOR

BARU
Hambatan dalam membuat standard dan indikator baru untuk tahun 2017 adalah

keterlambatan ketidak sesuaian sasaran bayi/ Balita dengan renstra Dinas kesehatan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Anda mungkin juga menyukai