Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Air merupakan sarana yang penting dalam kehidupan manusia dan hewan
maupun tumbuh-tumbuhan. Di samping itu juga merupakan sumber tenaga yang
disediakan oleh alam sebagai pembangkit tenaga mekanis. Kenyataan telah
menunjukkan bahwa ada banyak daerah di pedesaan yang mengalami kesulitan
penyediaan air, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kegiatan
pertanian. Sebenarnya untuk mengatasi keadaan tersebut, pemakaian pompa air,
baik yang digerakkan oleh tenaga listrik maupun oleh tenaga diesel telah lama
dikenal oleh masyarakat desa, tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat
pedesaan yang belum memilikinya. Hal ini disebabkan karena kemampuan daya
beli masyarakat desa masih terbatas, dan pada penggunaan suatu unit pompa
pompa bermesin dibutuhkan tenaga operator yang terampil. Di samping itu, alat
tersebut harus mempunyai kualitas yang baik dan tersedianya suku cadang yang
mudah diperoleh di pasaran bebas.

Untuk menanggulangi masalah penyediaan air baik untuk kehidupan


maupun untuk kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan khususnya di daerah
pedesaan, maka penggunaan pompa Hidraulik Ram Automatik yang sangat
sederhana, baik dalam pembuatannya dan juga dalam pemeliharaannya,
mempunyai prospek yang baik. Pompa hidraulik ram bekerja tanpa menggunakan
bahan bakar atau tambahan energi dari luar. Pompa ini memanfaatkan tenaga
aliran air yang jatuh dari tempat suatu sumber dan sebagian dari air itu
dipompakan ke tempat yang lebih tinggi. Pada berbagai situasi, penggunaan
pompa hidraulik ram memiliki keuntungan dibandingkan penggunaan jenis pompa
air lainnya, yaitu: tidak membutuhkan bahan bakar atau tambahan tenaga dari
sumber lain, tidak membutuhkan pelumasan, bentuknya sederhana, biaya
pembuatannya serta pemeliharaannya murah dan tidak membutuhkan
keterampilan teknik tinggi untuk membuatnya. Pompa ini bekerja dua puluh
empat jam per hari.

Pompa hidraulik ram sangat tepat untuk daerah-daerah yang penduduknya


mempunyai keterampilan teknis yang terbatas, karena pemeliharaan yang
dibutuhkan sederhana. Buku petunjuk ini ingin menunjukkan bahwa; siapapun
yang memiliki bakat teknis yang minimal dapat melakukan survei, merencanakan
dan membuat sendiri hidraulik ram dari bahan-bahan yang mudah diperoleh dan
melakukan pemeliharaan yang diperlukan. Akhirnya, diharapkan bahwa buku
petunjuk ringkas ini dapat memberikan keterangan yang diperlukan untuk
merangsang perhatian masyarakat, khususnya daerah pedesaan pada hidraulik
ram, sehingga manfaat suatu bentuk teknologi hidraulik ram ini akan benar-benar
dapat meringankan beban hidup serta menigkatkan taraf ekonomi masyarakat kita.

B. TUJUAN
Untuk mengetahui apa itu pompa hidram serta langkah-langkah untuk
membuat pompa hidram, dan untuk mengetahui efisiensi pompa hidram yang
dibuat untuk bidang pertanian.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 POMPA HIDRAM


Pompa Hidram adalah pompa siklus yang memaanfaatkan tekanan arus air
sebagai sumber tenaga. Jadi pompa ini tidak membutuhkan listrik atau motor
sebagai sumber tenaga (pompa air tanpa motor). Sehingga pompa ini
membutuhkan aliran air yang kuat (bertekanan). Karena memakai aliran air maka
sebagian air yang digunakan untuk memompa akhirnya terbuang (terbuang ke
sungai misalnya). Pompa ini cocok diterapkan pada daerah yang sulit air karena
letaknya lebih tinggi dari sumber air.

John Whitehurst, seorang warga inggris adalah penemu pertama pompa


hidram pada tahun 1771. Kemudian seTetapi pompa John in tidak aktif sendiri
( non-self-acting ram pump). Kemudian seorang warga perancis bernama B.
Montgolfier menambahkan katup yang membuat pompa bisa aktif sendiri. Pada
tahun 1809, paten pertama amerika untuk pompa hydram dikeluarkan bagi J.
Cerneau and S. S. Hallet di New York. Dan semenjak tahun 1800-an pompa
hydram telah menyebar luas di dunia.
Pompa hidram atau singkatan dari hidraulik ram berasal dari kata hidro =
air (cairan), ram = tekanan, hantaman atau pukulan. Jadi pompa hidram adalah
sebuah pompa yang energi atau tenaga penggeraknya berasal dari tekanan atau
hantaman air yang masuk ke dalam pompa melalui pipa dan harus berjalan secara
kontinu atau terusmenerus. Dalam operasinya, pompa ini tidak memerlukan bahan
bakar, biaya operasinya murah, tidak memerlukan pelumasan, dan perawatannya
sederhana (Suyitno, 2008).
Pompa hidram merupakan teknologi tepat guna dalam bidang pemompaan
dengan menggunakan tenaga momentum air (water hammer) untuk menaikkan air
yang dipompa, sehingga pompa hidram salah satu pompa air yang tidak
menggunakan BBM dan listrik. Keuntungan lain dari pompa hidram adalah tidak
membutuhkan pelumas, bentuknya sederhana, biaya pembuatan serta
pemeliharaannya murah dan tidak membutuhkan ketrampilan teknik tinggi untuk
pembuatannya.
Penelitian mengenai pompa hidram telah banyak dilakukan, akan tetapi
masih banyak pula yang perlu dikaji sehingga pengetahuan tentang perencanaan
pompa hidram lebih baik. Efektifitas kinerja dari pompa hidram dipengaruhi
beberapa parameter, antara lain tinggi jatuh, diameter pipa, jenis pipa,
karakteristik katub limbah, panjang pipa inlet dan panjang pipa pada katub
limbah. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh dari diameter pipa
inlet terhadap debit dan tinggi pemompaan.
Dalam laboratorium pompa hidram bekerja dari aliran air yang mengalir
dari reservoir. Ketinggian reservoir ditentukan 1,5 m dari pompa hidram.
Ketinggian air dalam reservoir dijaga tetap penuh supaya tetap tekanan air di
dalamnya. Reservoir diisi dari tampungan air di atas gedung Fakultas Teknik. Dari
Aliran air tadi mengangkat klep pompa yang telah diberi variasi beban 0,23 kg,
0,46 kg, 0,92 kg hingga naik sampai ke ketinggian kolom limbah yang di tentukan
12,5 cm. Klep yang terangkat tadi turun kembali mendorong air masuk ke dalam
tabung udara. Ketinggian tabung udara 1,25 m. Lalu air bisa naik dan masuk ke
pipa penghantar sampai dengan ketinggian 200 cm, 300 cm, 400 cm, 500 cm
dalam waktu tertentu. Naik turunnya klep dalam waktu tertentu dan ketinggian
tertentu pula biasa disebut dengan osilasi.

2.2 Prinsip kerja Pompa Hidram

Prinsip kerja pompa ini adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan


menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk
mendorong ke tempat yang lebih tinggi dan juga dapat dinyatakan dengan kata
lain bahwa prinsip kerja pompa hidram adalah perubahan energi kinetis aliran air
menjadi tekanan dinamik dan sebagai akibatnya menimbulkan palu air (water
hammer) sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa tabung udara. Dengan
mengusahakan supaya katup limbah (waste valve) dan katup pengantar (delivery
valve) terbuka dan tertutup secara bergantian , maka tekanan dinamik diteruskan
sehingga tekanan inersia yang terjadi dalam pipa pemasukan memaksa air naik ke
pipa pengantar.

Air mengalir dari suatu sumber atau sebuah tangki melalui pipa
pemasukan dan keluar melalui katup limbah (gambar 2A). Aliran air yang melalui
katup limbah cukup cepat, maka tekanan dinamik yang merupakan gaya ke atas
mendorong katup limbah sehingga tertutup secara tiba-tiba sambil menghentikan
aliran air dalam pipa pemasukan(gambar 2B. Aliran air yang terhenti
mengakibatkan tekanan tinggi terjadi secara tiba-tiba dalam ram, jika tekanan
cukup besar akan mengatasi tekanan dalam ruang udara pada katup pengantar
dengan demikian membiarkan air mengalir ke dalam ruang udara dan seterusnya
ke tangki penampungan (gambar 2CD).

Gelombang tekanan atau hammer dalam ram sebagaian dikurangi


dengan lolosnya air ke dalam ruang udara dan denyut tekanan melompat kembali
ke pipa pemasukan yang mengakibatkan hisapan di dalam badan ram. Hal ini
menyebabkan katup pengantar menutup kembali kan menghalangi mengalirnya
air kembali ke dalam ram. Katup limbah turun atau terbuka dan air dari sumber
melalui pipa pemasukan mengalir ke luar dan siklus tadi terulang lagi.

Sejumlah kecil udara masuk melalui katup udara selama terjadi hisapan
pada siklus tersebut. Air masuk ke dalam ruang udara melalui katup pengantar
pada setiap gelombang air yang masuk ke dalam ruang udara.

Ruang udara diperlukan untuk meratakan perubahan tekanan yang drastis


dalam hidraulik ram. Udara dimanpatkan dalam raung dan secara kontinyu terjadi
pergantian dengan udara baru yang masuk melalui katup udara, sebab ada sebagai
udara, yang telah dimanpaatkan bersama dengan air ke luar melalui pipa
pengantar, dan selanjutnya ke tingkat penampungan.
Untuk mendapatkan energi potensial dari hantaman air diperlukan syarat
utama yaitu harus ada terjunan air yang dialirkan melalui pipa dengan beda tinggi
elevasi dengan pompa hidram minimal 1 meter. Syarat utama kedua adalah
sumber air harus kontinyu dengan debit minimal 7 liter per menit. Prinsip kerja
dari pompa hidram dapat dilihat dari gambar 2.1 berikut ini :

Sumber : Pompa-Hidram rumus . pdf- Adobe Reader

Gambar 2.1. Prinsip Kerja Pompa Hidram

Keterangan gambar :
1. Periode 1: Akhir siklus yang sebelumnya, kecepatan air melalui ram bertambah,
air melalui katup limbah yang sedang terbuka, timbul tekanan negatif yang kecil
dalam hidram.
2. Periode 2: Aliran bertambah sampai maksimum melalui katup limbah yangterbuka
dan tekanan dalam pipa pemasukan juga bertambah secara bertahap.
3. Periode 3 : Katup limbah mulai menutup dengan demikian menyebabkan naiknya
tekanan dalam hidram, kecepatan aliran dalam pipa pemasukan telah mencapai
maksimum.
4. Periode 4 : Katup limbah tertutup, menyebabkan terjadinya palu air (water
hammer) yang mendorong air melalui katup pengantar. Kecepatan aliran pipa
pemasukan berkurang dengan cepat.
5. Periode 5 : Denyut tekanan terpukul ke dalam pipa pemasukan, menyebabkan
timbulnya hisapan kecil dalam hidram. Katup limbah terbuka karena hisapan
tersebut dan juga karena beratnya sendiri. Air mulai mengalir lagi melalui katup
limbah dan siklus Hidram terulang kembali.

Bagian kunci dari hidram adalah dua buah klep, yaitu : klep pembuangan dan
klep penghisap. Air masuk dari terjunan melalui pipa A, klep pembuangan terbuka
sedangkan klep penghisap tertutup. Air yang masuk memenuhi rumah pompa
mendorong ke atas klep pembuangan hingga menutup. Dengan tertutupnya klep
pembuangan mengakibatkan seluruh dorongan air menekan dan membuka klep
penghisap dan air masuk memenuhi ruang dalam tabung kompresi di atas klep
penghisap. Pada volume tertentu pengisian air dalam tabung kompresi optimal,
massa air dan udara dalam tabung kompresi akan menekan klep penghisap untuk
menutup kembali, pada saat yang bersamaan sebagian air keluar melalui pipa B.
Dengan tertutupnya kedua klep, maka aliran air dalam rumah pompa berbalik
berlawanan dengan aliran air masuk, diikuti dengan turunnya klep pembuangan
karena arah tekanan air tidak lagi ke klep pembuangan tetapi berbalik ke arah pipa
input A. Di sinilah hantaman ram palu air (water hammer) itu terjadi, dimana air
dengan tenaga gravitasi dari terjunan menghantam arus balik tadi, 2/3 debit keluar
lubang pembuangan, sementara yang 1/3 debit mendorong klep penghisap masuk
ke dalam tabung pompa sekaligus mendorong air yang ada dalam tabung pompa
untuk keluar melaui pipa output B. Energi hantaman yang berulang-ulang
mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi.
Berikut ini adalah gambaran instalasi pompa hidram yang diambil dari
jurnal ilmiah Fennani Arpan, 2002:

Prinsip-prinsip yang digunakan dalam merancang pipa masukan hidram antara


lain:
Menghitung debit air pemasukan Untuk menjaga kestabilan debit air input hidram
digunakan bak penampung, sehingga kecepatan air yang keluar dari bak

penampung dapat menggunakan rumus 2 g h , di mana v = kecepatan air

2
(m/s), g = percepatan gravitasi (10 m/ s ), dan h = ketinggian air pada bak

penampung (meter) Perhitungan besar debit air masukan hidram adalah Q=A.v, di
2
mana A=luas penampang pipa ( m ) dan v=kecepatan air
Menghitung debit air pengeluaran Perhitungan debit air pengeluaran dapat

H 1 Qinput
menggunakan rumus Qout =
H2

Di mana
Qout
= debit air keluaran yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan warga
H1 = tinggi jatuh vertikal
Qinput = debit sumber air yang masuk ke pompa
H2 = tinggi angkat vertikal
= efisiensi hidram

Parameter kelayakan pemanfaatan sistem hidram:


Belum ada pelayanan air bersih
Sumber air bersih yang ada sulit dijangkau karena kondisinya terletak pada
kecuraman
Tidak ada alternatif air bersih lain
Jumlah minimum air baku yang diperlukan mencukupi (kontinu) untuk
memberikan tenaga pada pompa
Sumber air baku terletak pada ketinggian
Letak pompa tidak pada daerah banjir
Daya angkat hidram 15 kali tinggi jatuh vertikal air baku
Kualitas debit air minimal 0,3 liter/detik
Debit air baku harus kontinu pada musim kemarau
Yang juga perlu dipertimbangkan adalah jumlah penggunaan pompa,
menggunakan satu pompa besar atau beberapa pompa kecil yang disusun secara
paralel. Penggunaan beberapa pompa kecil memberikan beberapa keuntungan
antara lain :
Tiap pompa dapat diset untuk efisiensi yang tinggi
Apabila debit sumber air turun, maka salah satu atau beberapa
pompa dapat dihentikan, sedangkan pompa lainnya tetap hidup dengan performa
yang tetap.
Apabila ada kerusakan pompa dapat diperbaiki secara bergantian
tanpa harus menghentikan seluruh aliran air.
Ukuran pipa yang lebih kecil mudah didapatkan dan dengan harga
terjangkau dibandingkan pipa dengan ukuran besar.
Tinggi angkat maksimum secara umum lebih tinggi pada pompa
yang lebih kecil.
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat

Percobaan pompa hidram di lakukan pada hari sabtu pukul 10.00 WIB s/d
selesai sebelumnya telah dilakukan percobaan pompa hidram ketika di lain waktu
atau jam kosong. Percobaan tersebut di laksanakan di halaman depan jurusan
Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2 Alat Dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah sebagai
berikut: pipa, drum, pipa sok, sambungan T, Sambungan L, Selotip, lem pipa,
lempengan besi, bor, sdd, sdl, kopling selang, penyaring air, mata gerinda, dan
sambungan pipa dari besar ke kecil.

3.3. Cara Kerja

Cara kerja pada praktikum pompa hidram:

1. Persiapkan alat dan bahan yang di perlukan.

2. Rangkai bagian-bagian alat satu persatu .di mulai dengan melubangi drum pada
bagian bawah dan memasang potong karet sebelum di pasang sdd dan sdl. Hal ini
di lakukan untuk menghindar terjadinya kebocoran. Lalu posisikan drum di atas
menara dengan ketinggian 2,5 meter dari permukaan tanah . pasang pipa dari
menara ke bawah dengan panjang pipa 2,3 meter. Gunakan sambungan l untuk
membelokan pipa.

3. Pada sambungan paling bawah ,pasangkan selang ulir yang di ikat erat
mengunakan klep.

4. Potong dal haluskan besi membentuk 4 lingkaran mengunakan gerindra.


Kemudian lubangi 2 lingkaran dengan satu lubang dan 2 lingkaran lain dengan 6
lubang.

5. Rangkai semua alat membentuk badan hidram.

6. setelah hidram selesai, sambungkan dengan selang dari drum. Sebelumnya isi
penuh drum dengan air, kemudian lakukanlah percobaan.

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Nomor Tinggi Air Tinggi Air Volume Air Tinggi Pipa


Percobaan Awal (cm) Akhir (cm) Keluar Pengeluaran(m
(Liter) )

1 95 61 21,45 5,95
2 90 33 24 5,65
3 93 58 36,2 5,35
4 95 52 38,8 5,05
5 85 45 41,5 4,75

Grafik hubungan volume air keluar dengan tinggi pipa pengeluaran


7

4
volume air keluar(L) 3
Y-Values
2

0
20 25 30 35 40 45

Tinggi pipa pengeluaran(m)

4.2 Pembahasan

Pada percobaan pembuatan pompa hidram yang kami lakukan di Jurusan


Teknologi Pertanian, Pompa hidram kami berhasil dengan perbaikan dari bapak
iskandar, air dapat mengalir keatas melalui selang, akan tetapi tidak lancar
dikarenakan per yang dipakai pada katub limbah tidak terlalu cocok untuk pompa
hidram kami atau dapat dikatakan kekuatan tekanan air tidak sebanding dengan
kelenturan per yang digunakan, sehingga pompa hidram kami agak macet dan
menghabiskan waktu untuk pembenaran pernya.

Pompa hidram yang kami buat kurang cocok untuk kebutuhan orang
banyak, karena debit air yang didapat kecil, air naik keatas tidak terlalu cepat , hal
ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti alat dan bahan yang digunakan dan
juga kurang sempurnya kami merangkai pompa hidram tersebut, dan juga
diameter katup limbah sangat berpengaruh terhadap debit pemompaan dan debit
air limbah serta efisiensi. Perubahan diameter katup limbah sangat berpengaruh
besar tehadap debit hasil pemompaan dan debit air limbah dimana semakin besar
diameter katup limbah debit air hasil pemompaan semakin besar dan debit air
limbah yang dihasilkan sedikit, karena udara yang masuk lewat katub limbah
lebih banyak daripada katub limbah yang kecil sehingga tekanan dalam badan
pompa ikut meningkat serta penggunaan per juga sangat berpengaruh pada debit
air yang dihasilkan, semakin tebal dan renggang per yang digunakan maka
semakin cepat pula pompa limbah itu di pompa untuk menghasilkan tekanan yang
kuat serta sebaliknya.

Pompa hidram yang kami buat ini memiliki keunggulan meskipun kurang
efisien karena tidak memerlukan energi listrik dan hemat baiayanya tidak seperti
pompa sentrifugal ,Pompa sentrifugal memiliki motor listrik yang didalamnya
terdapat impeller yang digunakan untuk menarik air dengan vakum.

Pada umumnya prinsip kerja pompa hidram itu sama dengan pompa
sentrifugal yaitu menaiakkan air dari rendah ke tinggi dengan energi dari air itu
sendiri , tetapi dosen pembimbing praktikum mekanika fluida ini menginginkan
cara pemasangan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Standartnya prinsip kerja
dari pompa Hidram bahwa bagian kunci dari Hidram adalah dua buah klep, yaitu:
klep pembuangan dan klep penghisap. Air masuk dari terjunan melalui pipa A,
klep pembuangan terbuka sedangkan klep penghisap tertutup. Air yang masuk
memenuhi rumah pompa mendorong ke atas klep pembuangan hingga menutup.

Dengan tertutupnya klep pembuangan mengakibatkan seluruh dorongan


air menekan dan membuka klep penghisap dan air masuk memenuhi ruang dalam
tabung kompresi di atas klep penghisap. Pada volume tertentu pengisian air dalam
tabung kompresi optimal, massa air dan udara dalam tabung kompresi akan mene-
kan klep penghisap untuk menutup kembali, pada saat yang bersamaan sebagian
air keluar melalui pipa B. Dengan tertutupnya kedua klep, maka aliran air dalam
rumah pompa berbalik berlawanan dengan aliran air masuk, diikuti dengan
turunnya klep pembuangan karena arah tekanan air tidak lagi ke klep pembuangan
tetapi berbalik ke arah pipa input A. Nah, disinilah hantaman -ram- palu
air (water hammer) itu terjadi, dimana air dengan tenaga gravitasi dari terjunan
menghantam arus balik tadi, 2/3 debit keluar lubang pembuangan, sementara yang
1/3 debit mendorong klep penghisap masuk ke dalam tabung pompa sekaligus
mendorong air yang ada dalam tabung pompa untuk keluar melaui pipa output B.
Begitulah energi hantaman yang berulang-ulang mengalirkan air ke tempat yang
lebih tinggi

BAB 5
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah disajikan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pompa hidram adalah sebuah pompa yang energi atau tenaga
penggeraknya berasal dari tekanan atau hantaman air yang masuk ke
dalam pompa melalui pipa dan harus berjalan secara kontinu atau terus
menerus.
2. Prinsip kerja pompa ini adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan
menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya
untuk mendorong ke tempat yang lebih tinggi
3. Per sangat berperan untuk memompa air , jadi pilihlah per yang kuat tetapi
elastis.
4. Pompa hidram memiki keunggulan yaitu tidak memerlukan energi listrik
dan hemat biaya pembuatannya.

3.2 SARAN
Saran untuk praktikum pembuatan pompa hidram diperlukan pengetahuan
yang lebih baik supaya menghasilkan pompa hidram yang baik pula. Perlu
dikembangkan pengetahuan tentan pompa ini meliputi inovasi-inovasi terbaru
yang mendukung mutu dan kualitas dari pompa hidram ini.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyanta, Yosep Agung dan Indrawan Taufik. 2008. Studi terhadap prestasi
pompa hidraulik ram dengan variasi beban katup limbah. Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin CAKRAM Vol. 2 No. 2, Desember (92 96)
Herlambang, Arie dan Heru Dwi W. 2006. Rancang Bangun Pompa Hidram untuk
Masyarakat Pedesaan. Jurnal JAI Vol 2, No.2: halaman 178-186
Panjaitan ,Daniel Ortega .,Tekad Sitepu.2012. Rancang bangun pompa hidram
dan Pengujian Variasi Tinggi Tabung Udara Dan Panjang Pipa
Pemasukan Terhadap unjuk Kerja Pompa Hidram. Jurnal e-Dinamis,
Volume II, No.2: halaman 1-16
Siahaan, Parulian.,Tekad Sitepu .2013. RANCANG BANGUN DAN UJI
EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI PANJANG DRIVEN PIPE
DAN DIAMETER AIR CHAMBER TERHADAP EFISIENSI POMPA
HIDRAM. Jurnal Dinamis,Volume II, No.12: halaman 26-40
http://www.kompasiana.com/manotars/pompa-
hidram_551c1c61813311387f9de294 di akses tanggal 29 november 2015
pukul 20.00

Anda mungkin juga menyukai