TEMIL Propsl
TEMIL Propsl
sebagai salah satu alat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
pendidikan di Indonesia.
Kualitas pendidikan masih menjadi suatu permasalahan yang mendasar
sekolah yang tentunya berbeda antara satu sekolah dengan sekolah yang
lainnya.
kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
menyenangkan.
(mathematical communication).
Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pembelajaran matematika yaitu untuk
pemikirannya baik itu secara lisan maupun tulisan. Hal ini dikarenakan
cara menerapkan rumus yang tepat, memahami soal serta memberikan alasan
guru kepada peserta didik bertujuan agar peserta didik dapat mengerti dan
menjawab soal yang diberikan oleh guru, tetapi peserta didik jarang atau sama
memiliki nilai postest yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol dengan rata-
rata skor postes untuk kelas eksperimen adalah 15,24, sedangkan rata-rata skor
postest kelas kontrol adalah 13,12. Nilai post tes kelas eksperimen
sebesar 66,67%, yaitu sebanyak 22 orang peserta didik mencapai KKM dan 11
orang peserta didik sebesar 33,33% masih dibawah KKM. Sedangkan untuk
kelas kontrol, sebesar 26,47% peserta didik dapat mencapai KKM yaitu
sebanyak 9 orang peserta didik dan sebesar 75,53% peserta didik belum
mencapai KKM.
Kemampuan komunikasi matematik peserta didik tidak akan tercapai
yang disengaja, sadar tujuan, yakni untuk mengantarkan anak didik ke tingkat
komunikasi yang terjadi antara guru dengan peserta didik dimana guru dan
kooperatif dapat melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar
mengajar karena terjadi kerja sama antara peserta didik dalam kelompok. Hal
5
salah satu alternatif agar peserta didik dapat berkomunikasi melalui berbagai
Share model pembelajaran ini memberi kesempatan pada peserta didik untuk
Materi yang diberikan yaitu program linear dengan Kompetensi Dasar 5.1
model maematika dari soal cerita. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik
Pair.
B. Rumusan Masalah
6
Instruction (TAI)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan yang
D. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka hasil
Share.
4. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif
E. Definisi Operasional
Guna menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini, penulis
menyusun argumen.
yang terdiri dari 4-5 anggota yang telah ditentukan oleh guru secara
individu, kemudian hasilnya diperiksa oleh teman satu tim nya. Setelah
formatif dan tes unit 2. Pada tahap belajar kelompok peserta didik
peserta didik dan guru yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan
diharapkan peserta didik dapat berdiri sendiri dan menemukan jati dirinya
interaksi pada fase pendahuluan, inti dan penutup. Aspek yang diamati
dilihat dari aksi guru dalam menyampaikan pesan dan reaksi peserta didik.
Fase pendahuluan meliputi aksi guru dan reaksi peserta didik pada tahap
apersepsi dan motivasi. Fase kegiatan inti meliputi aksi reaksi pada tahap
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Fase penutup meliputi aksi dan reaksi
F. Kajian Pustaka
ide matematik.
matematika.
matematika.
maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam
Tabel 1
Sintak Model Pembelajaran Kooperatif
sebagai berikut:
1) Teams
Peserta didik dalam TAI dibagi ke dalam tim-tim yang
beranggotakan 4-5 orang.
2) Tes Penempatan
Peserta didik diberikan tes pra program dalam bidang operasi
matematika pada permulaan pelaksanaan program.
3) Materi-materi kurikulum
Perangkat pembelajaran yang terdiri dari bahan ajar
(panduan) dan soal-soal tes unit 1, tes formatif dan tes unit 2.
4) Belajar kelompok
a) Peserta didik membaca bahan ajar dan meminta teman
satu tim atau guru untuk membantu bila diperlukan.
b) Peserta didik mengerjakan tes unit 1 dengan
keterampilannya sendiri dan selanjutnya jawabannya
dicek oleh teman satu timnya. Jika ada jawaban yang
15
jumlah rata-rata unit yang diperoleh tiap anggota tim dan jumlah tes-tes
kinerja tim. Kriteria yang tinggi ditetapkan bagi sebuah tim untuk
menjadi tim super, kriteria sedang untuk menjadi tim sangat baik, dan
kesempatan pada peserta didik untuk bekerja sendiri serta bekerja sama
dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan
saling membantu.
sebagai berikut:
17
a. Berpikir (Thinking)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang
dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta peserta didik
menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri
jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa
berbicara atau mengerjakan bukan bagian berpikir.
b. Berpasangan (Pairing)
Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk berpasangan
dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi
selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban
jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan
apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara
normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit
untuk berpasangan.
c. Berbagi (Sharing)
Pada langkah akhir guru meminta pasangan-pasangan untuk
berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka
bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari
pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar
sebagian mendapat kesempatan untuk melaporkan.
membahas persoalan.
18
menanggapi.
pemahaman konsep.
penghargaan kelompok.
(TPS)
(2012:29) mengatakan:
perkembangan skema.
Piaget (Isjoni, 2014:37) menyatakan Kegiatan
2012:39) mengatakan :
antara individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap
(2010:11) menyatakan:
Interaksi yang berlangsung di sekitar kehidupan manusia dapat
diubah menjadi interaksi yanng bernilai edukatif, yakni interaksi
yang dengan sadar meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah
laku dan perbuatan seseorang. Interaksi yang bernilai
pendidikan ini dalam dunia pendidikan disebut sebagai interaksi
edukatif.
dikenal adanya istilah interaksi belajar mengajar, dengan kata lain apa
pergaulan antar individu di dalam kelas akan tercipta bentuk saling aksi
pembelajaran diartikan sebagai aksi reaksi antara guru dan peserta didik
medium antara guru dengan anak didik dalam rangka mencapai tujuan.
Memang bukan hal yang mudah untuk menciptakan interaksi
kegiatan yaitu kegiatan guru dan kegiatan anak didik. Tugas guru tidak
sebagai berikut.
1 Guru Berbicara
a Menjawab (respon)
1 Bersimpati
Guru bersimpati atau menunjukkan rasa simpati
terhadap sikap siswa; di sini termasuk pula
mengungkapkan atau memperkirakan sikap siswa.
Sikap siswa dapat positif dan negatif.
2 Memuji atau mendorong
Guru memuji atau mendorong siswa untuk berbuat;
guru mengangguk, menyilahkan, senda gurau (tanpa
merugikan siswa lain).
3 Menerima dan menggunakan pendapat siswa
Guru memperjelas dan mengembangkan ide yang
timbul dari siswa.
4 Mengajukan pertanyaan
Guru bertanya berdasarkan kepada apa yang telah guru
sampaikan dengan harapan siswa akan menjawabnya.
b Berinisiatif
5 Ceramah
Guru menyampaikan pendapatnya, menyampaikan
pengetahuan, menjelaskan atau menyebutkan pendapat
ahli/orang lain (selain siswa).
6 Pengarahan
Guru mengarahkan, menyuruh dan semacamnya
dengan harapan siswa akan mengiakannya.
24
akan terus terjadi hingga pembelajaran selesai, karena guru tidak hanya
Pair Share (TPS) yang diteliti dilihat dari aksi guru menyampaikan
pesan dan reaksi peserta didik. Indikator interaksi yang akan diteliti
Tahun Ajaran 2012/ 2013. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share lebih tinggi daripada rata-rata
30
H. Kerangka Berpikir
Kualitas pendidikan masih menjadi suatu permasalahan yang mendasar di
negara ini. Permasalahan tersebut bersumber dari berbagai macam hal, salah
rumus yang tepat, memahami soal serta memberikan alasan terhadap jawaban.
Gambar 1
Kerangka Berpikir
I. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: Kemampuan
kooperatif tipe Team Accelerated Instruction lebih baik dari pada yang
quasi eksperimen.
eksperimen 2.
2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana atau rancangan kegiatan
yang dibuat oleh penulis. Hal ini sejalan dengan pendapat Sukmadinata,
Think Pair Share (TPS). Setelah selesai kegiatan belajar mengajar dalam
soal yang sama. Untuk lebih jelasnya, desain penelitian yang digunakan
A X1 O
A X2 O
Keterangan :
K. Instrumen Penelitian
33
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
persyaratan tertentu.
komunikasi matematik:
Tabel 4
Kisi-kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematik
Aspek yang diukur Nomor Soal Skor Soal
Peserta didik mampu menyatakan 1 4
situasi dan gambar ke dalam simbol
atau model matematika.
2 Lembar observasi
pendahuluan meliputi aksi guru dan reaksi peserta didik pada tahap
apersepsi dan motivasi. Fase kegiatan inti meliputi aksi reaksi pada
dan reaksi pada tahap refleksi, kesimpulan dan penugasan. Jumlah item
secara bebas dalam bentuk uraian mengenai gejala yang tampak dari
35
perilaku yang diobservasi atau bisa juga dengan memberi tanda ceklis
Tabel 5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Interaksi Belajar Peserta Didik
Kategori Flanders No
Indikator
Guru Peserta Didik soal
Menjawab, diam atau 1
Pengarahan membingungkan
Kategori Flanders No
Indikator
Guru Peserta Didik soal
pertanyaan
x
y
2}
{N x 2
N xy ( x )( y)
r xy =
Keterangan:
sebagai berikut :
sebagai berikut.
r n2
thitung = 1r 2
keterangan :
> tdaftar berarti valid, sebaliknya jika thitung < tdaftar berarti tidak valid
atau tidak dapat digunakan. Untuk butir soal yang tidak valid, maka
alat ukur atau alat evaluasi dimaksudkan sebagai suatu alat yang
[ ][
r 11 =
n
n1
s 2i
1 2
st ]
Keterangan:
r 11 = Reliabilitas instrumen
2
st = Varians skor total
r 11
< 0,20 derajat reliabilitas sangat rendah
r 11
0,20 < 0,40 derajat reliabilitas rendah
r 11
0,40 < 0,70 derajat reliabilitas sedang
r 11
0,70 < 0,90 derajat reliabilitas tinggi
r 11
0,90 1,00 derajat reliabilitas sangat tinggi
40
sebagai berikut:
L. Prosedur Penelitian
1 Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
penelitian dan pengumpulan data agar data yang diperoleh relevan dengan
b Lembar Observasi
Instruction (TAI) dan Think Pair Share (TPS). Lembar observasi diisi
1 Statistik Deskriptif
peserta didik.
b Mengklasifikasikan data skor tes kemampuan komunikasi
berikut.
Tabel 6
Interval Penilaian Skala 5
kuadrat
Pasangan hipotesis :
Keterangan :
Oi = Frekuensi pengamatan
x(12 )(dk ) dengan taraf nyata pengujian dan dk = k-3 dalam hal
lainnya H0 diterima.
berikut:
2 2
Pasangan hipotesis homogenitas : H0 : 1 = 2
44
2 2
H1 : 1 2
Keterangan:
2
2 = parameter variansi kelompok kedua
Vb
F
Vk
Keterangan:
Vb = varians besar
Vk = varians kecil
F (n 1,n
vb vk 1)
dengan taraf nyata pengujian, artinya
H0 diterima.
menggunakan uji t.
b Jika distribusinya tidak normal maka pengujian
menggunakan uji t.
c. Uji Hipotesis Menggunakn Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Menurut Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin (2006:172)
Keterangan:
x y
t=
s2x y
( 1 1
+
nx n y )
2
Untuk mencari nilai s x y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2 ( xx )2 + ( y y )2
s x y =
n x + n y 2
Keterangan:
t ( 1 )(db)
Kriteria pengujian adalah: tolak H0 jika thitung dengan
diperoleh dari skor total atau skor akhir hasil observasi. Selanjutnya
Keterangan :
SA = Skor Akhir
X = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh
N = Jumlah skor keseluruhan maksimal
Hasil perhitungan skor akhir kualitas interaksi pembelajaran
berikut.
Tabel 7
Kriteria Kualitas Interaksi
N. Jadwal Penelitian
Tabel 13
Perencanaan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Pertemuan ke :
51
Kelas/Sekolah :
Jumlah Siswa :
Sub Pokok Bahasan : ........................................................
Observer :
Petunjuk:
Berilah skor pada butir-butir aspek interaksi proses belajar mengajar dengan cara
menceklis pada kolom interval skor (1,2,3,4,5) sesuai dengan kriteria sebagai
berikut:
1 = Sangat Tidak Baik (STB)
2 = Kurang Baik (KB)
3 = Cukup Baik (CB)
4 = Baik (B), dan
5 = Sangat Baik (SB)
Pertemuan ke :
Kelas/Sekolah :
Jumlah Siswa :
Sub Pokok Bahasan : .........................................................
Observer :
Petunjuk:
53
Berilah skor pada butir-butir aspek interaksi proses belajar mengajar dengan cara
menceklis pada kolom interval skor (1,2,3,4,5) sesuai dengan kriteria sebagai
berikut:
1 = Sangat Tidak Baik (STB)
2 = Kurang Baik (KB)
3 = Cukup Baik (CB)
4 = Baik (B), dan
5 = Sangat Baik (SB)
Kegiatan Inti
4. Peserta didik mengutarakan
pengetahuan yang dimilikinya
mengenai materi yang akan
dipelajari dibantu dengan
bimbingan guru
5. Peserta didik dikelompokan secara
heterogen
6. Peserta didik dengan seksama
mendiskusikan bahan ajar yang
diberikan guru
7. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
bahan ajar, peserta didik yang
lainnya memperhatikan dan
menanggapi
8. Peserta didik mendiskusikan
jawaban LKPD yang diberikan guru
dengan pasangannya.
9. Peserta didik menyampaikan
jawaban LKPD yang telah
didiskusikan dengan pasangannya
54
Penutup
13 Guru dan peserta didik melakukan
refleksi untuk pembelajaran
matematika pada hari ini
14 Peserta didik dengan bimbingan
guru membuat kesimpulan
pembelajaran
15 Peserta didik antusias ketika guru
memberikan tugas individu yang
berkaitan dengan materi yang telah
dipelajari dan tugas baca mengenai
materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya