Halaman
Halaman Judul.......1
Daftar isi ....2
Pengujian mesin pendingin...3
Data/spesifikasi mesin....4
Teori Umum tentang mesin uji yang digunakan....5
Prosedur Percobaan.....10
Pengolahan Data/Tugas-tugas....11
Penutup.....16
BAB I
PENGUJIAN MESIN PENDINGIN
1. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan karakteristik sistem pendingin kompresi uap dan
karakteristik apabila sistem tersebut bekerja sebagai sistem pompa kalor.
Besar-besaran yang perlu ditentukan dari hasil praktikum adalah:
1. Laju aliran massa refrijensi; mref (kg/det)
2. Efek pemasaran bila siklus, bekerja sebagai mesin pompa kalor Qk (kW)
3. Efek pendinginan bila siklus bekerja sebagai mesin pendingin Qpen (kW) & TR (Ton refrejensi)
4. COP (Coeffecient of Performance) dari mesin pendingin
5. PF (Performance faktor) dari mesin pompa kalor
6. Laju aliran massa udara pada saluran udara kondensor mUd.kon (kg/det)
7. Laju aliran massa udara pada saluran udara evaporator mud.kon (kg/det)
8. Laju aliran kalor yang diserap oleh udara pada saluran udara kondensor ; Qud.kon(kW)
9. Laju aliran kalor yang diserap oleh udara pada saluran udara evaporator ; Qud.kon(kW)
10. Faktor simpang (by pass faktor) BF; dan faktor sentuh (contact factor); CF dari evaporator
BAB II
DASAR TEORI
Siklus refrijerasi kompresi uap bekerja sebagai berikut: Fluida kerja dikompresikan oleh kompresor dari
tingkat keadaan 1 ke tingkat keadaan 2 pada tekanan tinggi fluida kerja diembunkan dalam kondensor
ketingkat ke 3 kemudian di-ekspansikan oleh katup ekspansi ketingkat 4 dan berevaporator di dalam
evaporator kembali ke tempat keadaan 1.
Apabila untuk proses-proses di atas diterapkan, maka diagram pernyataan proses dari siklus adalah
seperti ditunjukan dalam gambar 2a.
Sedangkan proses pola dari udara yang mengalami pemanasan di saluran kondensor, dan udara yang
mengalami pendinginan di saluran evaporator, masing-masing ditunjukkan pada gambar 2b dan 2c.
Hc* = entalpi udara pada station keluar kondensor (kJ/kg udara kering)
Hd* = entalpi udara pada station keluar kondensor (kJ/kg udara kering)
BF dan CF = Faktor simpang dan factor sentuh evaporator
BF dan CF evaporator dapat ditentukan dari proses pola udara pada diagram
psikometrik (lihat gambar 3)
1 . Prosedur Percobaan
a. Pemeriksaan Sebelum Melakukan Percobaan
1. Saklar listrik pada papan pengaturan pada posisi "off
2. Selektor untuk menjalankan kipas dan kompresor pada posisi "off
4. TUGAS TUGAS
1. Buktikan rumus rumus yang ditulskan pada persamaan 1 s.d 6
2. Dari hasil pengamatan buatlah :
- Proses pola dari siklus refrijeran kompresi uap
- Proses pola dari udara pada saluran kondensor dan saluran evaporator
3. Hitung : mref, Qk, Qev, COP, Pf, Mud.ev, Qud. Con, Qud.ev, BF, dan CF evaporator
4. Analisis dan bandingkan semua besaran pada butir 3.4 diatas untuk berbagai kondisi pengujian
5. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.
HASIL PRAKTIKUM
PENGUJIAN MESIN PENDINGIN
ALAT
UKUR KOMPRESI
(h2) KONDENSASI
(h3) EKSPANSI
(h4) EVAPORASI
(h1) A
(Ampere) V
(Voltage)
Tekanan 12,5 Bar 12,5 Bar 8 Psi 8 Psi 2,4 Ampere 180 Volt
Suhu 36 C 35 C -32 C -31 C
I. PENGUJIAN DENGAN PIPA KAPILER 0,7
ALAT
UKUR KOMPRESI
(h2) KONDENSASI
(h3) EKSPANSI
(h4) EVAPORASI
(h1) A
(Ampere) V
(Voltage)
Tekanan 13,5 Bar 13,2 Bar 11 Psi 10 Psi 3 Ampere 180 Volt
Suhu 38 C 37 C -27 C -28 C
ALAT
UKUR KOMPRESI
(h2) KONDENSASI
(h3) EKSPANSI
(h4) EVAPORASI
(h1) A
(Ampere) V
(Voltage)
Tekanan 16 Bar 15 Bar 35 Psi 34 Psi 2,4 Ampere 180 Volt
Suhu 44 C 41C -11 C -11 C
ANALISA DATA
PADA KATUP EKSPANSI UKURAN 0,7 MM
Kompresi
T = 36C
P = 12,5 BAR
= 12,5 x 100
= 1250 Kpa
H2 = 416 Kj/Kg ( grafik P-H )
Kondensasi
T = 35C
P = 12,5 BAR
= 12,5 x 100
= 1250 Kpa
H3 = 244 Kj/Kg ( grafik P-H )
Ekspansi
T = -32C
P = 8 Psi
= 8 : 14,5 = 0,55 Bar
= 0,55 x 100
= 55 Kpa
H4 = 162 Kj/Kg ( grafik P-H )
Evaporasi
T = -31C
P = 8 Psi
= 8 : 14,5 = 0,55
= 0,55 x 100
= 55 Kpa
H1 = 394 Kj/Kg ( grafik P-H )
DAYA
P=VxI
= 180 x 2,4
= 432 watt
1. Daya Kompresor
Wk = daya kompresi x daya motor
= 0,7 x 432
= 302,4 watt
= 0,3024 Kw
2. Masa Refrijerasi
= Wk / h2-h1
= 0,3024 / ( 416 394 )
= 0,014
3. Pemanasan kondensor
Q out = Mr x ( h2- h4 )
= 0,014 x ( 416 -162 )
= 3,356
Q in = Mr x ( h1-h4 )
= 0,014 x ( 394 162 )
= 3,328
4. COP
COP pemanas = Q out / Wk
= 3,356 / 0,3024
= 11,098
COP pendingin =
= 3,328 / 0,3024
=11,005
5. Performance Factor
Pf = Qk/ Wk = h2-h3 / h2-h1
= 416 - 244 / 416 - 394
= 172 / 22
= 7,818
Kondensasi
T = 37C
P = 13,2 BAR
= 13,2x 100
= 1320 Kpa
H3 = 245 Kj/Kg ( grafik P-H )
Ekspansi
T = -27C
P = 11 Psi
= 11 : 14, 5 = 0.76 bar
= 0,76 x 100
= 76 Kpa
H4 = 168 Kj/Kg ( Grafik P-H )
Evaporasi
T = -28C
P = 10 Psi
= 10 : 14,5 = 0,69 bar
= 0,69 x 100
= 69 Kpa
H1 = 396 Kj/Kg ( Grafik P- H )
Daya
P=VxI
= 180 x 2,4
= 432 watt
1. Daya Kompresor
Wk = daya kompresi x daya motor
= 0,7 x 432
= 302,4 watt
= 0,3024 Kw
2. Masa Refrijerasi
= Wk / h2-h1
= 0,3024 / ( 420-396 )
= 0,0126
3. Pemanasan Kondensor
Qout = Mr x ( h2-h4 )
= 0,0126 x ( 420- 168 )
= 3,1752
Qin = Mr x ( h1-h4 )
= 0,0126 x ( 396 168
= 2,873
4. COP
COP Pemanas = Qout / Wk
= 3,1752 / 0,3024
= 10,5
5. Performance factor
Pf = Qk/Wk = h2-h3/ h2-h1
= 420 245 / 420 - 396
= 175 / 24
= 7,29
PADA KATUP EKSPANSI 1,07 MM
Kompresi
T = 44C
P = 16 BAR
= 16 x 100
= 1600 Kpa
H2 = 418 Kj/Kg
Kondensasi
T = 41C
P = 15 BAR
= 15 x 100
= 1500 Kpa
H3 = 252 Kj/Kg
Ekspansi
T = -11C
P = 35 Psi
= 35 : 14,5 = 2,41 bar
= 2,41 x 100
= 241 Kpa
H4 = 187 Kj/Kg
Evaporasi
T = -11C
P = 34 Psi
= 34 : 14,5 = 2,35
= 2,35 x 100
= 235 Kpa
H1 = 405 Kj/Kg
Daya
P=VxI
= 180 x 2,4
= 432 watt
1. Daya Kompresor
Wk = daya kompresi x daya motor
= 432 x 0,7
= 302,4 watt
=0,3024 Kw
2. Masa Refrijerasi
= Wk / h2-h1
= 0,3024 / ( 418 -405 )
= 0,023
3. Pemanasan Kondensor
Qout = Mr x ( h2-h4 )
= 0,023 x ( 418-187 )
= 5,313
Qin = Mr x ( h1-h4 )
= 0,023 x ( 405 187 )
= 5,014
4. COP
COP pemanas = Qout / Wk
= 5,313 / 0,3024
= 17,57
5. Performance Factor
Pf = Qk / Wk
= h2-h3 / h2-h1
= ( 418 252 ) / ( 418 405 )
= 166 / 13
= 12,77
PENUTUP
KESIMPULAN
Diameter katup ekspansi mempengaruhi nilai COP , dimana jika semakin besar katup ekspansinya ,
maka nilai COP nya semakin tinggi
Nilai COP yang tertinggi sebesar 17,57
Katup ekspansi berfungsi untuk menurunkan tekanan yang akan masuk ke evaporator
SARAN
Dalam pengambilan data untuk keperluan penelitian sebaiknya tunggu sampai beberapa saat hingga
mesin bekerja pada keadaan yang optimum
Untuk menjaga keandalan mesin sebaiknya ikuti petunjuk pengoperasian mesin pendingin