Laporan Praktikum Fisika Dasar
Laporan Praktikum Fisika Dasar
NPM : 160687472
Kelompok : 7
II. ALAT
2. Fan
5. Camcorder
III. TEORI
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan
sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja.
Probe seperti ini terdriri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan
pada dua kawat baja. Masing-masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber
tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didisipasi oleh
kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding
dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu
arus listrik yang mengalir.
P=Vi t (1)
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat
sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang
mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang
mengalir juga berubah.jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan
oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada
temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila daliri udara dengan
kecepatan yang dihasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan
divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70, 110, 150, 190, dan 230 m/s
Angin didefinisikan sebagai gerak udara nisbi terhadap permukaan bumi pada
arah horzontal (Prawirowardoyo, 1996). Gaya penggerak angin terjadi karena
adanya perbedaan tekanan antara dua tempat. Gaya ini disebut juga gaya gradien
tekanan yang besarnya dirumuskan sebagai berikut :
dimana :
Pn = gaya gradien tekanan
p = beda tekanan
n = beda jarak
= massa jenis udara
Tanda minus dalam persamaan tersebut menyatakan bahwa arah Pn selalu
dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Makin ke atas dari permukaan bumi maka efek gesekan makin kecil. Pada
ketinggian di atas 1000 m efek gesekan dapat diabaikan.
1. Mengaktifkan Web cam (meng-klik icon video pada halaman web r-Lab
2. Memberikan aliran udara dengn kecepatan 0 m/s, dengan mengklik pilihan
drop down pada icon atur kecepatan aliran
3. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengklik radio button pada
icon :menghidupkan power supply kipas.
4. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat Hotwire dengan cara mengklik
icon ukur
5. Mengulangi langkah ke 2 hingga ke 4untuk kecepatan 70, 110, 150, 190, dan
230 m/s.
2 f(x) = + 2.11
R = 1
2
Tegangan (v)
tegangan (v) Linear (Tegangan (v))
1
0
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (s)
b) 7 m/s
2 f(x) = 0x + 2.11
R = 0
2
Tegangan (v)
tegangan (v) Linear (Tegangan (v))
1
0
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (s)
c) 110 m/s
2 f(x) = 0x + 2.11
R = 0
2
Tegangan (v)
tegangan (v) Linear (Tegangan (v))
1
0
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (s)
d) 150 m/s
2.11
2.11
2.11
2.11
Tegangan (v)
tegangan (v) 2.11 f(x) = - 0x + 2.11
Linear (Tegangan (v))
R = 0.27
2.11
2.11
2.11
2.11
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (s)
e) 190 m/s
2.11
2.11
Tegangan (v)
tegangan (v) 2.11 Linear (Tegangan (v))
2.11
2.1
2.1
2.1
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (s)
f) 230 m/s
2.1
2.1
Tegangan (v)
tegangan (v) 2.1 Linear (Tegangan (v))
2.1
2.1
2.1
2.1
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (s)
Berdasar kan grafik-grafik diatas kita dapat menetukan nilai tegangan rata-
rata untuk setiap kecepatan udara dari fan hot wire dan hubungannya.
2.11
2.11
2.11
tegangan rata-rata (v) 2.1
2.1
2.1
2.1
2.1
0 50 100 150 200 250
b=4,285 105
a=2,1148
xy
2
x2
xy +n )
y
x y 2 x
y 2
1
y 2=
n2
y=2,55 103
2
x
n x 2
n
b= y
b=1,369 105
b
TK= =131,95
b
Sehingga didapatkan persamaan grafik hubungan kecepatan angin dengan
tegangan rata-eata adalah
y=(4,285 105 ) x +2,1148
VIII. Analisis
i) Analisis Percobaan
Percobaan Disipasi Kalor Hotwire kali ini mempunyai tujuan untuk mencari
kecepatan aliran udara. Hotwire difungsikan sebagi sebuah sensor yang
mendeteksi kecepatan aliran, namun dalam arah axial saja. Mula-mula, ketika
kipas belum dihidupkan kecepatan aliran udara 0 m/s, maka akan didapatkan
hasil tegangan dan arus yang konstan. Mekanismenya sebagai berikut,
tegangan pada hotwire berasal dari kedua ujung probe yang terhubung
dengan sumber tegangan, sementara arus yang mengalir terjadi karena
resistansi atau hambatan dari kawat pijar. Energi listrik yang mengalir pada
probe, akan didisipasi oleh kawat pijar menjadi energy kalor. Energy kalor ini
sebanding dengan besarnya tegangan, kuat arus yang mengalir dan lamanya
waktu arus listrik mengalir. Namun ketika dialiri udara, maka terjadi
perubahan terhadap besar tegangan, dan kuat arus listrik yang mengalir.
V =IR
sehingga nilai R :
V
R=
I
IX. Kesimpulan
Hotwire dapat digunakan sebagai alat pendeteksi kecepatan angin
dengan fungsi tertentu.
Kecepatan angin berbanding terbalik dengan tegangan rata-rata pada
hotwire.
X. Referensi
Halliday, Resnick, Walker; Fundamental of Physics, 9th Edition,
Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2007.
Link R-Lab ; http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01