Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

DISPASI KALOR HOTWIRE

Nama Praktikan : Muhammad Iqbal S.

NPM : 160687472

Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Elektro

Kelompok : 7

LABORATORIUM FISIKA DASAR


UNIT PELAKSANA PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN DASAR
UNIVERSITAS INDONESIA
I. TUJUAN

Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

II. ALAT

1. Kawat pijar (hotwire)

2. Fan

3. Voltmeter dan amperemeter

4. Adjustable power suplly

5. Camcorder

6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. TEORI

Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan
sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja.
Probe seperti ini terdriri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan
pada dua kawat baja. Masing-masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber
tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didisipasi oleh
kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding
dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu
arus listrik yang mengalir.

P=Vi t (1)

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat
sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang
mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang
mengalir juga berubah.jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan
oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

1 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE


Rw
Overheat Rasio=
Ra

Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara ).

Ra = resistansi kawat pada temperature ambient (ruangan)

Hotwire probe harus dikalibrasikan untuk menentukan persamaan yang


menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wirevoltage, E) dengan kecepatan
referensi (reference velocity, U). setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi
kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan
tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan
polinomial.

Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada
temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila daliri udara dengan
kecepatan yang dihasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan
divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70, 110, 150, 190, dan 230 m/s

2 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE


Teori Tambahan

Angin didefinisikan sebagai gerak udara nisbi terhadap permukaan bumi pada
arah horzontal (Prawirowardoyo, 1996). Gaya penggerak angin terjadi karena
adanya perbedaan tekanan antara dua tempat. Gaya ini disebut juga gaya gradien
tekanan yang besarnya dirumuskan sebagai berikut :

dimana :
Pn = gaya gradien tekanan
p = beda tekanan
n = beda jarak
= massa jenis udara
Tanda minus dalam persamaan tersebut menyatakan bahwa arah Pn selalu
dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Adanya gaya gesekan menyebabkan perbedaan kecepatan dan arah gerak


angin. Gesekan terbesar terjadi dekat permukaan bumi. Sifat gaya gesekan ini
sebagai berikut :

Makin kasar permukaan maka gesekan semakin besar.

Makin ke atas dari permukaan bumi maka efek gesekan makin kecil. Pada
ketinggian di atas 1000 m efek gesekan dapat diabaikan.

Efek gesekan di atas lautan lebih kecil dibanding di atas daratan.

Untuk mengukur kecepatan angin kita membutuhkan alat yang dinamakan


anemometer, gambarnya seperti ini.

3 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE


IV. PROSEDUR PERCOBAAN

Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan menge-klik tombol RLab di


bagian bawah halaman.

1. Mengaktifkan Web cam (meng-klik icon video pada halaman web r-Lab
2. Memberikan aliran udara dengn kecepatan 0 m/s, dengan mengklik pilihan
drop down pada icon atur kecepatan aliran
3. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengklik radio button pada
icon :menghidupkan power supply kipas.
4. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat Hotwire dengan cara mengklik
icon ukur
5. Mengulangi langkah ke 2 hingga ke 4untuk kecepatan 70, 110, 150, 190, dan
230 m/s.

V. TUGAS DAN EVALUASI

1. Berdasarkan data yang didapat, buatlah grafik yang menggambarkan


hubungan tegangan Hotwire dengan waktu untuk tiap kecepatan aliran udara.

4 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE


Kecepatan
Waktu Angin V-HW I-HW
1 0 2.112 54.1
2 0 2.112 54.3
3 0 2.112 54.4
4 0 2.112 54.3 2. Berdasarkan pengolah
5 0 2.112 54.1 data diatas, buatlah grafik
6 0 2.112 54.0
7 0 2.112 53.9 yang menggambarkan
8 0 2.112 53.9 hubungan tegangan
9 0 2.112 53.9
Hotwire dengan kecepatan
10 0 2.112 53.9
1 70 2.113 53.9 aliran angin.
2 70 2.113 53.9 3. Buatlah persamaan
3 70 2.113 54.0 kecepatan angin sebagai
4 70 2.113 54.1
fungsi dari tegangan
5 70 2.113 54.3
6 70 2.113 54.4 hotwire.
7 70 2.113 54.3 4. Berdasarkan percobaan
8 70 2.113 54.1 dan data didapat, apakah
9 70 2.113 54.0
10 70 2.113 53.9
kita dapat menggunakan
1 110 2.113 54.0 kawat Hotwire sebagai
2 110 2.113 54.2
pengukur kecepatan
3 110 2.113 54.3
4 110 2.113 54.3 angin?
5 110 2.113 54.1 5. Berilah analisis dari hasil
6 110 2.113 54.0 percobaan ini.
7 110 2.113 53.9
8 110 2.113 53.9
9 110 2.113 53.9
10 110 2.113 54.0
VI. Data Pengamatan
1 150 2.111 54.3
2 150 2.110 54.4
3 150 2.110 54.4
4 150 2.110 54.3
5 150 2.110 54.2
6 150 2.110 54.1
7 150 2.110 54.0
8 150 2.110 54.0
9 150 2.110 53.9
10 150 2.110 53.9
1 190 2.106 54.4
2 190 2.106 54.4
3 190 2.106 54.4
4 190 2.106 54.3
5 190 2.106 54.3
6 190 2.106 54.3
7 190 2.105 54.3
8 190 2.105 54.2
9 190 2.105 54.2
10 190 2.105 54.2
1 230
5 | KR-01 - DISPASI KALOR 2.103 54.1
HOTWIRE
2 230 2.103 54.1
3 230 2.103 54.1
4 230 2.103 54.2
VII. Pengolahan Data
1) Grafik hubungan tegangan Hotwire dengan waktu untuk tiap kecepatan aliran
udara.
a) 0 m/s

Grafik Hubungan Waktu dengan Tegangan


3

2 f(x) = + 2.11
R = 1

2
Tegangan (v)
tegangan (v) Linear (Tegangan (v))
1

0
0 2 4 6 8 10 12

Waktu (s)

b) 7 m/s

Grafik Hubungan Waktu dengan Tegangan


3

2 f(x) = 0x + 2.11
R = 0

2
Tegangan (v)
tegangan (v) Linear (Tegangan (v))
1

0
0 2 4 6 8 10 12

Waktu (s)

c) 110 m/s

6 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE


Grafik Hubungan Waktu dengan Tegangan
3

2 f(x) = 0x + 2.11
R = 0

2
Tegangan (v)
tegangan (v) Linear (Tegangan (v))
1

0
0 2 4 6 8 10 12

Waktu (s)

d) 150 m/s

Grafik Hubungan Waktu dengan Tegangan


2.11

2.11

2.11

2.11

2.11
Tegangan (v)
tegangan (v) 2.11 f(x) = - 0x + 2.11
Linear (Tegangan (v))
R = 0.27
2.11

2.11

2.11

2.11
0 2 4 6 8 10 12

Waktu (s)

e) 190 m/s

7 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE


Grafik Hubungan Waktu dengan Tegangan
2.11
f(x) = - 0x + 2.11
2.11 R = 0.73
2.11

2.11

2.11
Tegangan (v)
tegangan (v) 2.11 Linear (Tegangan (v))
2.11

2.1

2.1

2.1
0 2 4 6 8 10 12

Waktu (s)

f) 230 m/s

Grafik Hubungan Waktu dengan Tegangan


2.1

2.1

2.1 f(x) = 0x + 2.1


R = 0
2.1

2.1
Tegangan (v)
tegangan (v) 2.1 Linear (Tegangan (v))
2.1

2.1

2.1

2.1
0 2 4 6 8 10 12

Waktu (s)

Berdasar kan grafik-grafik diatas kita dapat menetukan nilai tegangan rata-
rata untuk setiap kecepatan udara dari fan hot wire dan hubungannya.

Kecepatan Angin (m/s) Tegangan Rata-Rata (v)

8 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE


0 2.112
70 2.113
110 2.113
150 2.1101
190 2.1056
230 2.1029

2) Grafik hubungan kecepatan dengan tegangan rata-rata.

Grafik Hubungan Kecepatan dengan Tegangan Rata-Rata


2.11
f(x) = - 0x + 2.11
2.11

2.11

2.11

2.11
tegangan rata-rata (v) 2.1

2.1

2.1

2.1

2.1
0 50 100 150 200 250

kecepatan angin (m/s)

3) Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi tegangan hotwire.


x2


n x 2
n xy x y
b=

b=4,285 105

9 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE


2
x


n x 2
n x 2 y x xy
a=

a=2,1148
xy


2



x2


xy +n )
y
x y 2 x

y 2

1
y 2=
n2
y=2,55 103
2
x


n x 2
n

b= y
b=1,369 105
b
TK= =131,95
b
Sehingga didapatkan persamaan grafik hubungan kecepatan angin dengan
tegangan rata-eata adalah
y=(4,285 105 ) x +2,1148

10 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE


4) Kita dapat menggunakan hotwire sebagai alat untuk mengukur kecepatan angin
karena terdapat fungsi yang jelas antara keduanya dan berbanding lurus.

VIII. Analisis

i) Analisis Percobaan

Percobaan Disipasi Kalor Hotwire kali ini mempunyai tujuan untuk mencari
kecepatan aliran udara. Hotwire difungsikan sebagi sebuah sensor yang
mendeteksi kecepatan aliran, namun dalam arah axial saja. Mula-mula, ketika
kipas belum dihidupkan kecepatan aliran udara 0 m/s, maka akan didapatkan
hasil tegangan dan arus yang konstan. Mekanismenya sebagai berikut,
tegangan pada hotwire berasal dari kedua ujung probe yang terhubung
dengan sumber tegangan, sementara arus yang mengalir terjadi karena
resistansi atau hambatan dari kawat pijar. Energi listrik yang mengalir pada
probe, akan didisipasi oleh kawat pijar menjadi energy kalor. Energy kalor ini
sebanding dengan besarnya tegangan, kuat arus yang mengalir dan lamanya
waktu arus listrik mengalir. Namun ketika dialiri udara, maka terjadi
perubahan terhadap besar tegangan, dan kuat arus listrik yang mengalir.

Dalam percobaan kali ini praktikan mengambil 10 data untuk setiap


kecepatan angin agar mendapatkan data yang valid dan meminimalisir
kesalahan.

Perubahan ini terjadi karena gejala-gejala fisis yang bekerja pada


hotwire. Saat kipas angin dihidupkan, angina mengalir pada probe dan
menuju pada kawat pijar dengan kecepatan (v) dan gaya (F). adanya aliran
angin pada kawat pijar menyebabkan terjadinya perubahan nilai resistansi
kawat, dimana sifatnya berbanding lurus dengan kecepatan angin yang
mengalir pada probe. Apabila kecepatan aliran angin semakin kencang maka
tegangan akan semakin kecil, sementara kuat arus akan semakin besar.
Begitupun sebaliknya. Besar atau kecilnya perubahan resistansi akan
mempengaruhi besar-kecilnya perpindahan/transfer kalor pada probe.

11 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE


ii) Analisis Hasil

Percobaan telah dilakukan sesuai prosedur langkah kerja yang diberikan.


Hasil yang saya dapatkan sesuai rumusan yang ada. Ketika kawat
dihembuskan angin dengan keceepatan tertentu, akan mengakibatkan
perubahan pada nilai resistansi. Perubahan nilai resistansi berbanding lurus
dengan perubahan nilai tegangan pada probe, dan berbanding terbalik
dengan kuat arus yang mengalir. Sesuai dengan rumus kirchoff :

V =IR

sehingga nilai R :

V
R=
I

Dari percobaan rlab dispasi kalor hotwire ini praktikan mendapatkan 60


data yang terdiri dari 10 data untuk setiap kecepatan angin yaitu 0, 70, 110,
150, 190, dan 230 m/s. Dari 10 data untuk tiapkecepatan tersebut kita
mencari tegangan rata-rata dari data tersebut sehingga nantinya kita memiliki
6 data tegangan rata-rata. Sehingga, kita dapat melakukan pengolahan data
menggunakan metode least square untuk menetukan persamaan garis dari
data-data tersebut

iii) Analisis Grafik

Grafik yang saya peroleh menunjukan adanya keterkaitan antara data


yang diperoleh dengan kondisi yang sebenarnya terjadi, yang mana
kecepatan angin pada probe berbanding terbalik dengan besar tegangan
pada kawat pijar. Dapat kita lihat juga bahwa data yang diperoleh sesuai
dengan pola pada grafik hubungan antara kecepatan dengan tegangan pada
hotwire. Dan pada persamaan grafik linear tersebut dapat dilihat bahwa
gradien dari grafik tersebut adalah negatif, sehingga merepresentasi kan
bahwa semakin bertambahnya kecepatan angin maka tegangan rata-rata
akan berkurang.

12 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE


Persamaan Grafik ubungan antara kecepatan angin dan tegangan rata-
rata yang didapatkan praktikan adalah :

y=(4,285 105 ) x +2,1148

iv) Analisis Kesalahan

Kesalahan saat percobaan juga terjadi, walaupun praktikum dilakukan


secara komputerisasi online. Besarnya kesalahan dapat dibuktikan dengan
cara mensubstitusikan tegangan hotwire ke dalam persamaan yang
menyatakan. Dan kita menemukan kesalahan relatif sebesar 131.95%

kecepatan angin sebagai fungsi tegangan hotwire. Namun apabila


dibandingkan dengan praktikum yang dilakukan secara manual, kesalahan
akan lebih besar. Karena dalam praktikum manual akan lebih banyak faktor
yang menyebabkan terjadinya kesalahan, seperti lingkungan sekitar dan
kesalahan yang bersifat human error. Kesalahan tersebut dapat
diminimalisasi apabila kita praktikum secara komputerisasi

IX. Kesimpulan
Hotwire dapat digunakan sebagai alat pendeteksi kecepatan angin
dengan fungsi tertentu.
Kecepatan angin berbanding terbalik dengan tegangan rata-rata pada
hotwire.

X. Referensi
Halliday, Resnick, Walker; Fundamental of Physics, 9th Edition,
Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2007.
Link R-Lab ; http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01

13 | KR-01 - DISPASI KALOR HOTWIRE

Anda mungkin juga menyukai