Anda di halaman 1dari 6

1. Apa saja lapisan mukosa mulut?

Pada beberapa regio, menunjukkan adaptasi berbeda terhadap faktor


mekanis. Secara umum dibagi 3:
Keratin:
Masticatory mucosa stratified squamous keratinized epithelium,
menempel pada jaringan dibawahnya dengan diperantarai jaringan ikat
kolagen. Merupakan mukosa yang menerima gaya mekanis akibat
mengunyah (gingiva, palatum durum). Mencakup 25% area
Non keratin:
Lining mucosa nonkeratinized epithelium ditunjang dengan jaringan ikat
yang lebih elastis & fleksibel mengunyah, berbi cara dan menelan.
Meliputi dasar mulut, regio bukal & esophagus. Mencakup 60% area.
Specialized mucosa Dorsum lidah dilapisi oleh epitel kerati nized and
nonkeratinized epithelium. Epithelium ini terikst erat pada otot lidah.
Mencakup 15% area

2. Fungsi mukosa mulut pada setiap lapisan


Secara umum fungsi oral mucosa, yaitu:
Protection: Membatasi (barrier) & melindungi jaringan & organ dari
kerusakan mekanis, masuknya mikroorganisme & material toksik. di
bawahnya
Sensation: Organ sensoris menyediakan informasi dari stimuli dalam
rongga mulut ( suhu, sentuhan, nyeri, rasa & sinyal haus dan refleks
menelan)
Secretion: tempat aktivitas & sekresi kelenjar utamanya saliva membuat
permukaan moist

3. Apa saja lesi- lesi pada rongga mulut? Sertakan gambaran pada
lesi tersebut? Etiologi lesi pada rongga mulut?
Pada morfologi lesi kulit dipelajari tentang efloresensi primer dan
efloresensi sekunder (Menurut Prakken (1966))
EFLORESENSI KULIT
Efloresensi primer, lesi kulit yang mula-mula, merupakan bentuk awal
yang khas dari penyakit kulit, SANGAT penting diketahui untuk diagnosa
penyakit kulit
Efloresensi sekunder, lesi kulit yang sudah mengalami perubahan, akibat
proses penyakitnya sendiri, pengobatan, garukan, infeksi sekunder dan
lain-lain
EFLORESENSI PRIMER
Makula
Lesi ini berbatas tegas, lesi datar yang terlihat karena perubahan normal
kulit atau warna mukosa. Lesi ini mungkin merah karena peningkatan
vaskularisasi atau peradangan, atau berpigmen karena kehadiran melanin,
hemosiderin, dan bahan asing atau konsumsi obat. Makula dibedakan
menjadi: hypo/hyper depigmentasi, eritema (pelebaran pembuluh darah),
ekstravasasi/purpura. Untuk membedakan eritema dan purpura dilakukan
tes diaskopi.

papula,
Lesi ini adalah lesi padat di atas permukaan kulit atau permukaan mukosa
yang diameternya lebih kecil dari 1 cm. peninggian kulit dengan batas
tegas yang diameternya kurang dari 0.5(1) cm. jelas pada perabaan
Bentuk bisa Dome, runcing, umbilicated, flat top. permukaan : rata (flat-
topped) lichen planus, runcing (pointed) :miliaria rubra, seperti kubah
(domeshaped): molluscum contagiosum. warna : ungu / violaceus :lichen
planus, merah tembaga (copper-red) : secondary syphilis, hitam : nevus

plak
Lesi ini padat menonjol dengan permukaan atasnya yang rata, dengan
diameter lebih dari 1 cm.

urtika (wheals),
Wheal adalah suatu papula atau plak edematosa yang berasal dari
ekstravasasi akut dari serum ke dalam dermis yang lebih atas. Umumnya,
wheal berwarna merah pucat, gatal dan tidak lama. timbulnya mendadak
dan bersifat sementara (biasanya hilang <24jam)

vesikel
Lesi ini merupakan suatu benjolan kulit berisi cairan, berbatas jelas,
bening yang diameternya kurang dari 1 cm. papula (peninggian) yang
berisi cairan dengan diameter kurang dari (0.5)1 cm. Isi cairan bisa berupa
serum, cairan limfe, darah (vesikel hemoragik) atau cairan ekstraseluler.

bula,
Bula adalah adalah suatu benjolan kulit berisi cairan, berbatas jelas,
bening yang diameternya lebih besar dari 1 cm. Berdasarkan jenis cairan :
Bula hemoragik, bula purulen, bula hipopion.

pustul,
Pustula adalah lesi vesikel yang mengandung purulen material atau
Vesikel yang berisi pus (nanah). Pus tersusun dari leukosit bisa disertai
atau tidak dengan debris seluler dan bakteri. Pada psoriasis pustular , bila
tidak ada infeksi sekunder, maka pus bersifat steril.

kista
Kista adalah suatu massa yang berdinding epitel, sering berisi cairan,
dalam jaringan dermis atau subkutan. Kantong berdinding (dilapisi sel
epidermis atau jaringan ikat) berisi cairan dan material semisolid ( sel,
produk sel). Pada palpasi terasa kenyal (seperti bola mata). Bila terinfeksi
atau meradang, akan terisi dengan pus.
EFLORESENSI SEKUNDER
skuama,
Pelepasan stratum korneum yang abnormal dan terlihat pada inspeksi
seperti sisik. Terjadi akibat penebalan, peradangan, prose keratinisasi
yang terlalu cepat. Macam-macam skuama: Psoriasiform : kasar, berlapis
dan putih seperti lilin Pityriasiform : halus Iktiosiform : seperiti sisik
ikan Lamelar : ber-lapis2 seperti lembaran Collarette : skuama
pada tepi lesi : pada pytiriasis rosea Greasy : berminyak, kuning
kecoklatan : pada dermatitis seboroik.

krusta,
pengeringan serum, darah, atau pus pada permukaan kulit. Bisa
bercampur dengan jaringan nekrotik dan benda asing, bisa tipis maupun
tebal. Jika coklat kehitaman (darah), kuning muda (Serum), kuning
kehijauan (pus).

erosi,
Erosi adalah istilah klinis yang menjelaskan suatu lesi jaringan lunak di
mana epitel di atas lapisan sel basal hilang. Lesi merah ini sering
disebabkan oleh pecahnya vesikel atau bula.

Gambar 2. Erosi (sumber : Robert PL, Craig SM. Atlas Berwarna Kelainan
Rongga Mulut yang Lazim. Jakarta: Hipokrates; 2012, p.3)

ekskoriasi,
Hilangnya lapisan kulit yang lebih dalam sampai pars papilare dermis.
Disertai keluarnya cairan serum dan darah. Biasanya merupakan bekas
garukan yang agak dalam, sehingga berbentuk linear.
ulkus
Ulser
Ulser adalah suatu luka terbuka dari kulit atau jaringan mukosa yang
memperlihatkan disintegrasi dan nekrosis jaringan yang sedikit demi
sedikit. Ulser merupakan kehilangan epitel yang meluas di bawah lapisan
basal.

Gambar 1. Ulser (sumber : Robert PL, Craig SM. Atlas Berwarna Kelainan
Rongga Mulut yang Lazim. Jakarta: Hipokrates; 2012, p.3)

4. Mekanisme terjadinya lesi pada rongga mulut


5. Apakah pustul, edema,ulser dan krusta merupakan serangkaian
kejadian?
Pustula: vesikel yang berisi pus (nanah). Pus tersusun dari leukosit bisa
disertai dengan bakteri atau debris seluler. Pada psoriasis pustular, bila
tidak ada infeksi sekunder maka pus bersifat steril.

Edema:
Krusta: pengeringan serum, darah, atau pus pada permukaan kulit. Bisa
bercampur dengan jaringan nekrotik dan benda asing, bisa tipis maupun
tebal. Jika coklat kehitaman (darah), kuning muda (Serum), kuning
kehijauan (pus).

Ulser: suatu luka terbuka dari kulit atau jaringan mukosa yang
memperlihatkan disintegrasi dan nekrosis jaringan yang sedikit demi
sedikit. Ulser merupakan kehilangan epitel yang meluas di bawah lapisan
basal.
6. Faktor yang mempengaruhi gejala pada scenario
7. Hubungan antara pembesaran limfe dengan luka pipi disebelah
kanan
Ada luka di dekat nodul limfe ,maka akan memproduksi lebih banyak
pertahanan tubuh yg membuat nodul limfe membesar
8. Bagaimana penatalaksanaan dari masing masing lesi?
(berdasarkan etiologi)

video

Anda mungkin juga menyukai