Anda di halaman 1dari 10

BAHASA DAN KARYA SASTRA INDONESIA

TUGAS BAHASA INDONESIA

Ringkasan Materi Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
Intan Septi Amalia

Kelas VII E

Guru Mapel :
Sukirmanto, S.Pd.

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES


DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LARANGAN
Jl. Raya rengaspendawa kec. Larangan kab. Brebes telp.
(0283) 3322308
TAHUN PELAJAN 2017
BAB I
FABEL DAN LEGENDA

A. Fabel
Fabel (Inggris:fable) adalah cerita yang menceritakan
kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia.
Ciri-ciri Umum dan Karakteristik
1. Menggunakan tokoh hewan dalam penceritaannya (Handelnde Figuren
sind Tiere)
2. Hewan yang sebagai tokoh utama dapat bertingkah seperti manusia
(berbicara, berfikir)
3. Menunjukkan penggambaran moral / unsur moral dan karakter manusia
dan kritik tentang kehidupan di dalam ceritanya.
4. Penceritaan yang pendek
5. Menggunakan pilihan kata yang mudah
6. Dalam cerita fabel, paling baik yang diceritakan adalah antara karakter
manusia yang lemah dan kuat (stark und schwach)
7. Menggunakan setting alam (Schauplatz in der Natur)
8. Terdiri atas 4 bagian

Contoh
KUCING DAN AYAM
Pada zaman dahulu kala, kucing tunduk pada perintah ayam
jantan. kucing bekerja keras sepanjang hari dan malam dan hasilnya
diserahkan kepada ayam jantan. Raja ayam jantan akan mengambil
semua makanan untuk dirinya dn untuk ayam jantan lainnya.
ayam jantan senang sekali makan semut. maka setiap kucing
memiliki sebuah kantong yang tergantung di lehernya, yang dipenuhi
semut, untuk diserahkan kepada raja ayam jantan. Namun demikian,
kucing - kucing tidak menyukai keadaan seperti ini berlangsung terus
menerus. Mereka ingin membebaskan diri dari raja ayam jantan, agar
kerja keras yang mereka lakukan dapat mereka nikmati sendiri. Tetapi
mereka takut sekali kepada raja ayam jantan.
ayam jantan menyatakan kepada kucing - kucing bahwa jengger
mereka terbuat dari api dan api di jengger mereka dapat membakar
siapa saja yang tidak mentaati perintah mereka. Kucing- kucing
mempercayai omongan ayam jantan sehingga mereka bekerja
semenjak pagi hingga malam untuk ayam jantan.
Pada suatu malam, api dirumah Ibu kucing padam, kemudian ia
menyuruh anak kucing untuk membawa api dari rumah ayam jantan.
Ketika anak kucing masuk kedalam rumah ayam jantan, dilihatnya
ayam jantan sedang tidur, perutnya dalam keadaan kekenyangan
karena semut yang telah dimakannya. Anak kucing merasa takut untuk
membangunkan ayam jantan, sehingga ia pulang kerumah tanpa
membawa hasil dan menceritakan kepada ibunya apa yang telah
terjadi.
Ibu kucing berkata "sekarang ayam jantan sedang tidur, maka
kumpulkanlah ranting - ranting kering dan letakkan di dekat jengger
ayam jantan, begitu ranting itu terbakar segera bawa pulang"
Anak kucing mulai mengumpulkan ranting - ranting kering yang
akan diletakkan di dekat ayam jantan. Dengan perasan takut anak
kucing meletakkan ranting- ranting kering di dekat jengger ayam jantan,
tetapi tidak ada gunanya karena ranting - ranting itu tidak terbakar.
Kemudian dengan perasaan takut - takut, ia meletakkan cakarnya di
dekat jengger ayam jantan dan dengan hati - hati menyentuhnya. Tetapi
ia merasa heran, ternyata jengger itu tidak terasa panas, tetapi dingin
dan warnanya saja yang merah seolah - olah panas.
Ketika ibu kucing menyadari bahwa ayam jantan telah
membohongi kucing - kucing mengenai jenggernya yang panas, ia
gembira pergi keluar dan menceritakan kepada kucing - kucing lainnya
tentang kebohongan ayam jantan. Semenjak hari itu kucing tidak lagi
bekerja untuk ayam jantan.
Pada mulanya ayam jantan menjadi sangat marah dan berkata
kepada kucing, "Aku akan membakar semua rumah jika kalian tidak
bekerja untukku"Tetapi kucing - kucing berkata, "Jenggermu tidak
terbuat dari api, hanya warnanya saja yang merah, kami telah
menyentuhnya ketika kamu tidur kamu telah menipu kami"Ketika raja
ayam jantan mengetahui bahwa kucing - kucing telah mengetahui
penipuannya terhadap meraka, ia pun lari.
Sekarang, jika ayam jantan melihat kucing, meraka lari ketakutan
dan hingga sekarang ayam jantan takut kepada kucing.

B. Legenda

Pengertian Legenda
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang mirip dengan mite, yaitu
dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci dan oleh yang
empu- nya cerita sebagai suatu yang benar-benar terjadi dan juga telah
dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya.

Ciri-Ciri Legenda
Legenda merupakan cerita rakyat yang memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai
berikut.
1) Oleh yang empunya cerita dianggap sebagai suatu kejadian yang
sungguh- sungguh pernah terjadi.
2) Bersifat sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum
begitu lampau, dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal
sekarang. Tokoh utama dalam legenda adalah manusia.
3) Sejarah kolektif, maksudnya sejarah yang banyak mengalami
distorsi karena seringkali dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya.
4) Bersifat migration yakni dapat berpindah-pindah, sehingga dikenal
luas di daerah-daerah yang berbeda.
5) Bersifat siklus, yaitu sekelompok cerita yang berkisar pada suatu
tokoh atau kejadian tertentu, misalnya di Jawa legenda-legenda
mengenai Panji.

LEGENDA TIMUN MAS


Pada zaman dahulu, hiduplah
sepasang suami istri petani.
Mereka tinggal di sebuah desa di
dekat hutan. Mereka hidup
bahagia. Sayangnya mereka
belum saja dikaruniai seorang
anak pun.
Setiap hari mereka berdoa pada
Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa
agar segera diberi seorang anak.
Suatu hari seorang raksasa
melewati tempat tinggal mereka.
Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian
memberi mereka biji mentimun.
Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak
perempuan, kata Raksasa. Terima kasih, Raksasa, kata suami istri itu.
Tapi ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan
padaku, sahut Raksasa. Suami istri itu sangat merindukan seorang
anak. Karena itu tanpa berpikir panjang mereka setuju.
Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap
hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik
mungkin. Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun
berwarna keemasan.
Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah
itu masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong
buah itu. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka
menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat
bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.
Tahun demi tahun berlalu. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang
cantik. Kedua orang tuanya sangat bangga padanya. Tapi mereka
menjadi sangat takut. Karena pada ulang tahun Timun Mas yang ke-17,
sang raksasa datang kembali. Raksasa itu menangih janji untuk
mengambil Timun Mas.
Petani itu mencoba tenang. Tunggulah sebentar. Timun Mas sedang
bermain. Istriku akan memanggilnya, katanya. Petani itu segera
menemui anaknya. Anakkku, ambillah ini, katanya sambil
menyerahkan sebuah kantung kain. Ini akan menolongmu melawan
Raksasa. Sekarang larilah secepat mungkin, katanya. Maka Timun Mas
pun segera melarikan diri.
Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Mas. Tapi mereka tidak rela
kalau anaknya menjadi santapan Raksasa. Raksasa menunggu cukup
lama. Ia menjadi tak sabar. Ia tahu, telah dibohongi suami istri itu. Lalu
ia pun menghancurkan pondok petani itu. Lalu ia mengejar Timun Mas
ke hutan.
Raksasa segera berlari mengejar Timun Mas. Raksasa semakin dekat.
Timun Mas segera mengambil segenggam garam dari kantung kainnya.
Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah laut yang
luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.
Timun Mas berlari lagi. Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil
menyusulnya. Timun Mas kembali mengambil benda ajaib dari
kantungnya. Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparnya ke
arah raksasa. Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam
memerangkap Raksasa. Raksasa berteriak kesakitan. Sementara Timun
Mas berlari menyelamatkan diri.
Tapi Raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi hampir menangkap Timun Mas.
Maka Timun Mas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan
biji-biji mentimun ajaib. Seketika tumbuhlah kebun mentimun yang
sangat luas. Raksasa sangat letih dan kelaparan. Ia pun makan
mentimun-mentimun yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu
banyak makan, Raksasa tertidur.
Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama
kelamaan tenaganya habis. Lebih celaka lagi karena Raksasa terbangun
dari tidurnya. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya. Timun Mas
sangat ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir,
segenggam terasi udang. Lagi-lagi terjadi keajaiban. Sebuah danau
lumpur yang luas terhampar. Raksasa terjerembab ke dalamnya.
Tangannya hampir menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur itu
menariknya ke dasar. Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu
tenggelam.
Timun Mas lega. Ia telah selamat. Timun Mas pun kembali ke rumah
orang tuanya. Ayah dan Ibu Timun Mas senang sekali melihat Timun
Mas selamat. Mereka menyambutnya. Terima Kasih, Tuhan. Kau telah
menyelamatkan anakku, kata mereka gembira.
Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya.
Mereka dapat hidup bahagia tanpa ketakutan lagi.

BAB II
PUISI

A. Puisi baru
Puisi baru adalah suatu jenis puisi modern yang sudah tidak terikat lagi
oleh aturan-aturan atau dibuat secara bebas oleh sang pengarang, dan
puisi ini ada atau lahir setelah puisi lama.(Puisi yang bebas baik dari
segi suku kata, baris, atau rimanya).

Ciri-Ciri Puisi Baru


Beberapa ciri yang ada pada puisi jenis
baru adalah :
Bentuk puisi baru rapi, serta
simetris.
Mempunyai sajak akhir (sajaknya
teratur).
Sebagian besar puisi baru terdiri
dari 4 seuntai.
Tidak terikat pada sebuah
aturan. (Baik dari segi baris, suku
kata dan rimanya semuanya
bebas).
Dibuat atas dasar kemauan sang pengarang puisi (penulis).
Tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis).
*saling berhubungan

Contoh Puisi Baru Balada


Judul: Minggu Kelabu

Minggu pagi kelabu


Kuberjalan tiada tentu
Angin sejuk menerpa rambutku
Baawa aku ketepi jalan itu
Bus berhenti tepat didepanku
Ku melangkah naik, lalu duduk dibangku
Kubuka jendela kaca
Pandanganku lempar keluar sana
Mataku terbelalak
Saat melihat balihonya
Ya, itu dia
Dia yang membuatku seperti ini
Dia yang menghancuurkan hidupku
Dia yang porak-porandakan keluargaku
Karena dia kami miskin
Karen adia kami melarat
Ku gapai wajahnya
Kucakar dia dengan kuku-kukuku
Hahahahaha
Aku ketawa penuh kepuasan
B. Puisi Lama

puisi lama adalah salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang


sampai saat ini masih populer dan digunakan. Terutama pada acara-
acara adat seperti pernikahan, biasanya puisi lama sejenis pantun akan
dibacakan untuk memberikan warna pada acara tersebut.

ciri-ciri
Biasanya Puisi Lama mempunyai ciri-ciri yang khas yang membuatnya
mudah dikenali, yaitu :
Tak pernah diketahui nama pengarang dari puisi tersebut.
Penyampaiannya biasanya hasil dari mulut ke mulut, sehingga
menjadi jenis sastra lisan.
Mempunyai keterikatan terhadap aturan-aturan misalnya
mengenai jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata ataupun rima.

Contoh Puisi Lama


Jika ada mawar di padang
Kupetik ditengah malam
Wahai putri berwajah terang
Cintamu Membuatku Tenggelam

C. Puisi Modern
Puisi modern adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan-
aturan yang umum berlaku untuk jenis puisi lama. Struktur dalam puisi
baru juga cenderung lebih bebas. baik itu dalam segi suku kata, jumlah baris,
maupun rimanya. Jenis puisi Modern sendiri terbagi menjadi tujuh bagian, antaranya :

Ode

Epigram

Romance

Elegy

Satire

Himne

Balada

Contoh puisi moden

Engkau pahlawanku
Pahlawan tanpa tanda jasa
Engkau menemaniku
Saatku di sekolah
Saatku belum mengenalmu
Engkau mengajariku
Mulai dari taman kanak-kanak
Engkau kusampai kuliah
Guruku .
Takkan kulupakan semua jasamu
Yang telah bersusah payah mengajariku
Hingga aku bisa
Terima kasih guruku
Thank you guruku
BAB III
SURAT PRIBADI

Surat pribadi
Surat pribadi adalah jenis surat yang berisi keperluan pribadi yang
biasanya ditulis secara pribadi dan ditujukan kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa yang tidak baku.
Surat pribadi setidaknya memiliki 5 ciri berikut:
1. Tidak memiliki kop surat
2. Tidak memiliki nomor surat
3. Salam pembuka ataupun penutup sangat bervariasi dan lebih bersifat
santai, non formal
4. Penggunaan bahasa bebas (tidak baku) sesuai keinginan penulis
5. Format surat bebas

CONTOH

Buat Ayah dan Ibunda


Tercinta di rumah

Ayah dan Ibunda tercinta,

Dengan surat ini ananda kabarkan, bahwa keadaan di Bandar Lampung


selalu dalam sehat wal afiat dan begitu juga ananda harap keadaan
Ayah dan Ibunda di sana.

Di samping itu, ananda juga akan memberi kabar Ayah dan Ibunda di
rumah. Pada saat ini ananda sudah selesai UAS semestar empat (4)
pada kuliah, tetapi ananda belum bisa pulang karena masih ada acara
yang sangat penting, yaitu studi program di wilayah Bandar Lampung.
Untuk studi ini tiap mahasiswa dipunyut biaya sebesar kurang lebih Rp
50.000,00 sampai Rp 100.000,00. Padahal uang pemberian tempo hari
sudah habis. Oleh sebab itu, ananda mohon untuk dikirim yang lagi
sebesar Rp 150.000,00.

Sebelum dan sesudahnya ananda mohon maaf yang sebesar-


sebesarnya pada Ayah dan Ibunda.

Ananda
Ahmad Ali

SURAT DINAS
Surat Dinas adalah surat yang dikeluarkan oleh kantor
pemerintah atau instansi atau lembaga resmi lainnya dan bebas dari
biaya. Surat dinas isinya ditujukan untuk keperluan kedinasan, baik itu
pemerintah atau swasta. Karena fungsi kedinasan tidak hanya berlaku
di pemerintahan, akan tetapi berlaku juga di instansi atau lembaga
swasta. Biasanya isinya berupa urusan seperti penyampaian
pengumuman, pemberian suatu izin, pemberian tugas dan lain-lain.

Ciri-Ciri Surat Dinas

Adapun ciri dari surat dinas, yang diantaranya sebagai berikut ini:

Adanya kop surat dan nama instansi ataupun lembaga.

Adanya nomer surat dan lampiran.

Adanya salam pembuka maupun salam penutup.

Menggunakan bahasa resmi, karena surat dinas merupakan surat


resmi.

Adanya stempel instansi atau lembaga pada surat.

DINAS PENDIDIKAN PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN TEGAL

Tegal, 20 mei
2015
Nomor : 012 / DPK / VI / 2015
Lampiran :-
Perihal : Undangan

Yth. Sdr.
Abdel Pamentaman
Jl. Trijaya no
212
Tegal
Dengan hormat,

Kami mengundang Saudara untuk menghadiri rapat yang akan


diadakan pada:
Hari : Selasa , 22 Mei 2015
Tempat : Gedung Serba Guna , Kabupaten Tegal
Waktu : 11.00 selesai
Acara : Pembahasan kegiatan dengan Dewan DPRD Kabupaten
Tegal

Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih

Hormat kami,
Kepala Dinas Pariwisata
dan Budaya

( Tanda tangan )
Drs. Aji Setiaji

Anda mungkin juga menyukai