Anda di halaman 1dari 13

METABOLISME KARBOHIDRAT

DISUSUN OLEH :

Ade Fikrian Hidayat P07120112002


Asti Rahmasari P07120112001
Bq. Diah Rizky Fitriani P07120112009
Desti Dwi Sagitya P07120112013
Dwi Hertika Nirmala P07120112017
Farid Zuwaeni P07120112021
Hikmatiar Indrawansyah P07120112025
Ika Rosdian Prihatin P07120112029
Juniawan Sutrisma P07120112033
M. Saiful Anwar P07120112037

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DII KEPERAWATAN MATARAM

2012/2013

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan pembuatan makalah ini. Pada
makalah ini kami akan membahas tentang METABOLISME KARBOHIDRAT

Kami menyadari dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar makalah ini bisa
lebih sempurna.

Kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini
sehingga makalah ini bisa tersusun dengan baik.

Mataram, 06 Maret 2013

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

2.1 Pengertian....................................................................................................................3

2.2 Tujuan..........................................................................................................................3

2.3 Indikasi........................................................................................................................3

2.4 Alat Dan Bahan............................................................................................................4

2.5 Prosedur Kerja.............................................................................................................4

A. Pelepasan Balutan...................................................................................................4
B. Pemasangan Balutan Baru......................................................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................8

CHECKLIST............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemahaman tentang cara perawatan luka yang benar sangat bermanfaat dalam
melakukan pembalutan luka. Berbagai jenis bahan balutan sudah dijual bebas. Apabila
balutan tidak sesuai dengan karakteristik luka, maka balutan tersebut dapat menggangu
penyembuhan luka.
Pilihan jenis balutan dan mode pembalutan luka akan mempengaruhi kemajuan
penyembuhan luka. Balutan yang tepat tidak akan menyebabkan luka dengan drainase
menjadi terlalu kering disertai dengan terbentuknya keropeng yang luas. Apabila hal ini
terjadi, maka dermis akan mengalami dehidrasi san mengeras. Akibatnya akan menghambat
pertumbuhan sel epidermis normal dan menimbulkan tekanan atau defek pada permukaan
dermis yang baru terbentuk. Selian itu, luka yang kering akan menimbulkan rasa yang tidak
nyaman pada klien. Idealnya, balutan harus membuat luka menjadi agak lembab agar
perpindahan sel epitel meningkat.

Balutan juga harus dapat menyerap drainase untuk mencegah terkumpulnya eksudat
yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri dan maserasi di sekeliling kulit akibat
eksudat luka. Balutan terdiri dari berbagai jenis bahan dan cara pemakaiannya (basah atau
kering). Balutan harus dapat dengan mudah , nyaman, dan terbuat dari bahan yang
mempercepat penyembuhan luka. Balutan basah-kering berguna untuk luka yang
membutuhkan debridema

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan balutan luka kering?


2. Apakah tujuan dari membalut luka kering?
3. Apakah indikasi dari membalut luka kering?
4. Apa saja alat dan bahan dari membalut luka kering?
5. Bagaimana cara membalut luka kering?

4
C. TUJUAN

1. Melindungi luka dari kontaminasi mikroorganisme.


2. Menyangga atau mengencangkan tepi luka.
3. Melindungi klien agar tidak melihat keadaan luka.
4. Meningkatkan isolasi suhu pada permukaan luka.

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. PENDAHULUAN

Metabolisme
Metabolisme adalah gabungan seluruh reaksi kimia yang terjadi dalam sel makhluk
hidup.
Di dalam metabolisme terdapat katabolisme dan anabolisme.
Katabolisme berkaitan dengan reaksi degredasi yang merupakan pengadaan energi untuk
memenuhi kebutuhan dalam melakukan aktivitas sehari-hari serta mempertahankan suhu
tubuh tetap berkisar antara 360C 370 C.
Anabolisme berkaitan dengan reaksi sintesis yang merupakan pembentukan
senyawa-senyawa yang vital untuk mempertahankan kehidupan organisme.
Karbohidrat yaitu senyawa organik dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.

Karbohidrat
Penting untuk makhluk hidup sebagai bahan nutrisi utama dan sebagai struktur dasar
makhluk hidup.
Tanaman berperan menghasilkan karbohidrat (glukosa) melalui fotosintesis.
Hewan/manusia merupakan konsumen karbohidrat untuk menghasilkan energy.
KH KARBON & HIDRO
KH polimer gula.
KH senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil.
KH KH paling sederhana aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa
keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa).
KH KH atom C, H dan O.
RUMUS UMUM KH:
Cn(H2O)n atau CnH2nOn

B. FUNGSI KARBOHIDRAT
FUNGSI Primer : cadangan energi jangka pendek (gula merupakan sumber energi).
Sekunder: cadangan energi jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk
hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah sebagai :
1. Komponen struktural sel.
2. Mengatur metabolism lemak dan protein.
3. Sumber energy khusus untuk system saraf (otak)

C. KLASIFIKASI KARBOHIDRAT

6
Klasifikasi karbohidrat secara umum ialah sebagai berikut :
1. MONOSAKARIDA (glukosa, fruktosa, galaktosa)
Terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam
dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
a. Triosa ( Gliserosa, dihidroksi aseton )
b. Tetrosa ( eritrosa, eritrulosa )
c. Pentosa ( Arabinosa, ribose dan ribulosa )
d. Hexosa ( Glukosa, Mannose, Galaktosa gugus fungsi aldehide dan fruktosa
gugus fungsi keton)

Rumus struktur :

D-gliseraldehida Dihidroksiaseton
CHO CH2OH

H C OH C = O

CH2OH CH2OH

Glukosa, Galaktosa, dan Fruktosa adalah monosakarida yang umum.


Rumus struktur :
a. Glukosa

b. Galaktosa

7
c. Fruktosa

2. DISAKARIDA
Senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2
molekul monosakarida.
Maltosa, Laktosa, dan Sukrosa adalah disakarida yang umum. Namun selain itu ada
juga Selabiosa.

Rumus struktur :
a. Sukrosa

8
b. Maltose

c. Laktosa

3. POLISAKARIDA
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida yang banyak
jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul.
Beberapa polisakarida yang penting diantaranya adalah amilum, glikogen, dekstrin,
dan selulosa.
Jenis
a. Amilum
b. Desktoin
c. Gum Arabicum
d. Glikogen

9
Rumus struktur :
a. Amilase

D. SIKLUS ASAM SITRAT


Siklus Asam Sitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada
mitokondria, yang berlangsung secara berurutan dan berulang, bertujuan mengubah
asam piruvat menjadi CO2, H2O dan sejumlah energi.

10
E. PROSES-PROSES DALAM METABOLISME KARBOHIDRAT
1. GLIKOLISIS
Terjadi di dalam sitosol.
Glikolisis merupakan proses mengoksidasi glukosa yang nantinya akan
menghasilkan energi (ATP).
Oksidasi glukosa ada 2, yaitu :
- Aerob (asam piruvat)
- Anaerob (asam laktat)

Glikolisis aerob : piruvat yg dihasilkan dpt diubah mjd asetil KoA selanjutnya
dioksidasi di TCA menghasilkan lebih banyak NADH dan FADH2 ATP lebih
banyak

Glikolisis anaerob : rantai transfer elektron tdk dpt berlangsung reoksidasi NADH
NAD tjd melalui reduksi piruvat laktat ATP lebih sedikit

Reaksi-reaksi pada glikolisis umumnya berjalan 2 arah, kecuali 3 reaksi berikut


berjalan searah :

1) Glukosa glukosa 6-p


Dikatalis oleh enzim : heksokinase dan
glukokinase.
Enzim heksokinase :
- Terdapat di sel otot (selain pankreas)
- Dihambat secara allosterik oleh produk
akhirnya
- Mempunyai afinitas tinggi terhadap glukosa.
Enzim glukokinase :
- Terdapat di sel hati dan pankreas
- Aktif pada saat konsentrasi glukosa darah

11
Di jaringan selain hati dan pankreas, glukosa masuk glikolisis dikontrol oleh
hormon insulin.
Reaksi ini bersifat irreversible, ATP sebagai donor gugus fospat.

2) Fruktosa 6-p fruktosa 1,6 6-p


Dikatalisis oleh enzim : Fosforfruktokinase.
Bersifat irreversible.
Merupakan enzim pengendali kecepatan glikolisis.

3) Fosfoenol piruvat enol piruvat


Dikatalisis oleh enzim piruvat kinase.

Energi yang dihasilkan


Oksidasi 1 mol glukosa 2 mol piruvat menghasilkan 8 mol ATP.

Pada glikolisis anaerob :

Rantai respirasi tidak berjalan.

Hasil akhirnya asam laktat.

Piruvat + NADH + H+ laktat + NAD+


Laktat dehidrogenase
Energi yang dihasilkan : 2 ATP.

2. GLIKOGENESIS

Glikogen (suatu bentuk polisakarida) merupakan bentuk penyimpanan glukosa di


dalam hepar merpkn pertahanan pertama thdp penurunan konsentrasi glukosa
darah.

Selama dan segera setelah makan, glukosa akan dibawa ke hepar utk disimpan dlm
bentuk glikogen glikogenesis

Glikogenesis proses pembentukan glikogen dari molekul2 glukosa

Terjadi di hepar dan otot

Hormon yg berperan terutama insulin

3. GLIKOGENOLISIS

12
Glikogen secara bertahap akan berkurang diantara waktu makan karena dipecah
mjd glukosa utk memempertahankan konsentrasi glukosa darah glikogenolisis

Glikogenolisis proses pemecahan glikogen menjadi glukosa

Terjadi di hepar dan otot

Hormon yg berperan glukagon, epineprin

Glikogen jg disimpan di dlm otot, ttp glikogen ini tdk tersedia utk mengatur
glukosa darah.

4. GLUKONEOGENESIS

penyimpanan glikogen hepar hanya cukup utk mempertahankan konsentrasi


glukosa darah selama 12 jam puasa.

Saat tidur, ketika kita tidak makan, terjadi pergantian tugas secara bertahap dari
proses glikogenolisis glukoneogenesis

13

Anda mungkin juga menyukai