2. Perubahan Fungsional
Fungsi pada lansia meliputi bidang fisik, psikososial, kognitif, dan social.
Penurunan fungsi yang terjadi pada lansia biasanya berhubungan dengan penyakit
dan tingkat keparahannya.
a. Demensia: kerusakan umum fungsi intelektual yang mengganggu fungsi sosial dan
okupasi. Demensia sinilis tipe Alzheimer, atau biasa disebut penyakit Alzheimer,
dicirikan oleh adanya atrofi otak dan timbulnya plak senil serta lilitan neurofibril
dalam hemisfer serebral. Progresi penyakit Alzheimer telah dibagi dalam tiga
tahap dalam buku Potter Perry (2005) Fundamental Keperawatan Buku 1
(Brady, 1993). Pada tahap awal, gejala utama adalah hilangnya memori. Tahap
pertengahan meliputi kerusakan keterampilan bahasa, aktivitas motorik, dan
pengenalan benda. Inkontinensia urin dan fekal, ketidakmampuan ambulansi, dan
hilangnya keterampilan bahasa secara lengkap merupakan cirri klasik tahap akhir
atau terminal dari penyakit Alzheimer.
3. Perubahan Psikososial
a. Pensiun: tahap kehidupan yang dicirikan oleh adanya transisi dan perubahan peran
yang dapat menyebabkan stres psikososial. Stres ini meliputi perubahan peran pada
pasangan atau keluarga dan masalah isolasi sosial.
b. Isolasi sosial: Ada empat tipe isolasi sosial dalam buku Potter Perry (2005)
Fundamental Keperawatan Buku 1.
1. Sikap: terjadi karena nilai pribadi atau budaya. Lansiaisme adalah sikap yang
berlaku yang menstigmatisasi lansia, suatu bias yang menolak lansia. Seiring
lansia semakin ditolak, harga diru lansia pun berkurang, sehingga usaha
bersosialisasi berkurang.
2. Penampilan: seseorang diisolasi karena penolakan oleh orang lain atau karena
sedikit interaksi yang dapat dilakukan akibat kesadaran diri.
3. Perilaku: perilaku yang biasanya dikaitkan dengan pengisolasian meliputi
konfusi, demensia, alkoholisme, eksentrisitas, dan inkontinensia.
4. Geografis: jauh dari keluarga, kejahatan di kota, dan barier institusi
menyebabkan lansia mengalami isolasi sosial. Dalam masyarakat kini yang
suka berpindah, umumnya anak hidup jauh dari orangtua sehingga
kesempatan untuk mengunjungi anak-anak semakin berkurang. Hal ini
menyebabkan isolasi lebih lanjut pada lansia yang mempunyai keterbatasan
fisik atau mengalami kematian pasangannya.
c. Seksualitas: meliputi cinta, kehangatan, saling membagi dan sentuhan, bukan
hanya melakukan hubungan seksual.
d. Tempat Tinggal dan Lingkungan: perubahan pada peran sosial, tanggung jawab
keluarga, dan status kesehatan memengaruhi rencana kehidupan lansia.
e. Kematian: kesalahan konsep yang biasa terjadi adalah kematian seorang lansia
sebagai berkah dan kulminasi (titik tertinggi) seluruh kehidupan.
III. Perencanaan
Rencana tindakan keperawatan harus bersifat intervensi yang
membangun dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pasien yang sudah
ada. Rencana tindakan keperawatan terdiri dari monitor/kaji,tindakan mandiri
dan kolaborasi Rencana keperawatan lansia difokuskan pada kegiatan
mencegah, meningkatkan, mengurangi, atau menghilangkan masalah.
Prioritas perawatan ditetapkan, tujuan klien dan hasil yang diharapkan serta
intervensi yang cocok dipilih.
IV. Implementasi
Kasus 5
Seorang klien perempuan berusia 75 tahun dirawat diruangan tempat anda bekerja.
Klien mengalami kelemahan sehingga hampir seluruh aktivitas harian seperti
mandi,buang air kecil, dan buang air besar dilakukan atas tempat tidur. Seluruh
aktivitas pasien membutuhkan bantuan dari keluarga atau perawat. Suatu hari anda
merencanakan untuk membantu pasien membersihkan rongga mulut dan gigi nya
(oral hygiene) dengan menggunakan kassa dan listerine yang dicampur dengan air.
Pada saat anda dating kepada pasie, pasien menolak untuk dilakukan oral hygiene dan
meminta perawat serta keluarga menyiapkan sirih da membantu pasien untuk
nyirih. Keluarga mengatakan bahwa pasien memang meiliki kebiasaan nyirih
dari sejak muda dan tidak pernah menggunakan sikat dan pasta gigi.
Diagnosa keperawatan
Perawat mendiagnosa pada kasus tersebut klien mengalami kelemahan fisik
sehingga hampir seluruh aktivitasnya dilakukan diatas tempat tidur. Klien tersebut
mengalami penurunan pada sitem muskoskeletal dimana serat otot akan berkurang
ukurannya dan kekuatan otot berkurang sebanding penurunan massa otot sehingga
segala aktivitasnya menjadi terganggu. Selain itu klien mengalami gangguan atau
perubahan fungsi pada pergerakannya.
Perencanaan
Daftar pustaka
Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2009. Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and
Practice. 7th Edition. St. Louis: Elsevier