DURASI : 4 JP
1. JENIS PLC........................................................................................................... 1
a. Tipe Modular ............................................................................................. 1
b. Tipe Compact............................................................................................ 1
1. Jenis PLC
Berdasarkan konfigurasi dan komponen PLC, PLC dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu
sebagai berikut.
a. Type Modular
PLC type ini biasanya berukuran besar dan dapat disusun atas beberapa card. Jika
diperlukan, beberapa rack dapat dikoneksikan bersama-sama. Keunggulan PLC tipe
modular adalah kemampuannya dalam menangani jumlah input-output yang banyak dan
bervariasi. Selain itu keunggulan lain adalah kemudahan dalam mengganti part-part PLC
yang rusak. PLC modular umum digunakan di dunia industri termasuk industry
pembangkitan listrik. Kelemahan PLC tipe modular adalah harganya yang cukup tinggi
bila dibandingkan dengan PLC tipe compact.
b. Type Compact
PLC type ini mempunyai ukuran yang lebih kecil daripada PLC type modular.
Kebanyakan PLC tipe compact mempunyai jumlah IO yang tetap dan tidak dapat
ditambah. Bila ditinjau dari sisi kemampuan, PLC compact kebanyakan hanya memiliki
kemampuan yang terbatas, artinya beberapa fitur pemograman tidak tersedia di PLC
jenis ini. Akan tetapi PLC compact mempunyai keunggulan dari sisi biaya. Harga yang
Simple Inspiring Performing Phenomenal 1
ditawarkan untuk sebuah PLC compact biasanya jauh lebih murah bila dibandingkan
dengan harga PLC tipe modular. Sehingga untuk sistem pengaturan yang simple dan
sederhana, ada baiknya mempertimbangkan pemilihan PLC tipe compact.
2. Komponen PLC
PLC terbagi dalam beberapa komponen utama. Untuk memahaminya, perhatikan gambar yang
menampilkan hubungan PLC dengan peralatan lain berikut.
Memory
Memory pada PLC digunakan untuk menyimpan semua data, baik itu data program
yang telah kita buat, maupun data hasil perhitungan dari CPU. Adapun jenis dari
memory PLC dapat kita bagi menjadi:
Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa chip
yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access Memory), tetapi
isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila tidak
ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan hilang, oleh sebab itu bagian
ini disebut bersifat volatile, tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat
volatile.
Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC, dibuat
dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only Memory), dan
tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu bagian ini
sering dinamakan memori non-volatile yang tidak akan terhapus isinya
walaupun tidak ada listrik yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga
ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable Programmable
Read Only Memory yang ditujukan untuk back up program utama RAM
prosesor sehingga prosesor dapat diprogram untuk meload program
EEPROM ke RAM jika program di RAM hilang atau rusak.
Processor
Processor adalah bagian yang berfungsi untuk mengoperasikan, mengontrol dan
mengkomunikasikan modul-modul PLC melalui bus-bus serial atau paralel yang ada
supaya informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian
ini berisi rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat
lain tepat sampai pada waktunya. Juga berfungsi untuk mengeksekusi program
control
Tegangan masukan DC (110, 220, 14, 24, 48, 15-30V) atau arus DC(4-20mA).
Tegangan AC ((110, 240, 24, 48V) atau arus AC (4-20mA).
Masukan TTL (3-15V).
Masukan analog (12 bit).
Masukan word (16-bit/paralel).
Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan PLC
ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan
tegangan listrik antara 5 - 15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang
bervariasi antara 24 - 240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-
32 output point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe
khusus dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion).
Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam
signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya
digunakan pada peralatan seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic
position control devices. Modul keluaran mengaktivasi berbagai macam piranti
seperti aktuator hidrolik, pneumatik, solenoid, starter motor, dan tampilan status titik-titik
periferal yang terhubung dalam sistem. Fungsi modul keluaran lainnya mencakup
conditioning, terminasi dan juga pengisolasian sinyal-sinyal yang ada. Proses
aktivasi itu tentu saja dilakukan dengan pengiriman sinyal-sinyal diskret dan analog yang
relevan, berdasarkan watak PLCsendiri yang merupakan piranti digital. Beberapa modul
keluaran yang lazim saat ini di antaranya:
RUN, untuk mengendalikan suatu proses saat program dalam keadaan aktif.
OFF, untuk mematikan PLC sehingga program dibuat tidak dapat dijalankan.
MONITOR, untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi dalam PLC.
PROGRAM, menyatakan suatu keadaan dimana programmer/ monitor digunakan
untuk membuat suatu program.
e. Program Recorder
Alat ini digunakan untuk menyimpan program dalam CPU. Pada PLC yang lama
digunakan tape, sistem floopy disk. Sekarang ini PLC semakin berkembang dengan
adanya hard disk yang digunakan untuk pemrograman dan perekaman. Program
yang telah direkam ini nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila
program aslinya hilang atau mengalami kesalahan.
Untuk operasi yang besar, kemungkinan lain adalah menghubungkan CPU dengan
komputer utama (master computer) yang biasanya digunakan pada pabrik besar
atau proses yang mengkoordinasi banyak Sistem PLC.