BAB I
DEFINISI DAN SEJARAH SISTEM KOMUNIKASI
BERGERAK
Service). Aspek teknik yang diinginkan dari generasi ketiga ini adalah
basis multimedia broadband service, Intelligent Network (IN) integration
serta integrated high qulity audio dan data yang memungkinkan pengguna
ponsel dapat berkomunikasi tidak hanya dengan suara tapi juga dengan
menampilkan video. Ponsel 3G seperti laptop kecil karena mampu
mengakomodasi aplikasi broadband seperti video conferencing, menerima
transfer video streaming dari web, mengirim dan menerima fax, dan
secara cepat download email dan attachmentnya. Jaringan ini terintegrasi
dengan jaringan satelit sehingga komunikasi yang tidak terjangkau oleh
komunikasi terestrial dapat dilayani.
BAB II
PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI SELULER
berarti tidak boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama
baik dalam satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan
membutuhkan alokasi frekuensi yang besar. Saat itu kita sudah memakai
handphone tetapi masih dalam ukuran yang relatif besar dan baterai yang
besar karena membutuhkan daya yang besar.
e. Mats-E
Mats-E yang digunakan dalam sistem Perancis dan Kuwait.
Mats-E menggabungkan banyak fitur yang digunakan dalam
Kwalitas Transmisi
Frekuensi band :
NMT-450 : 463-467,5 MHz untuk BS
: 453-457,5 MHz untuk MS
AMPS : 870-890 MHz untuk BS
: 825-845 MHz untuk MS
TACS : 935-960 MHz untuk BS
: 890-915 MHz untuk MS
NMT-900 : 935-960 MHz untuk BS
: 890-915 MHz untuk MS
Kapasitas Trafik :
NMT-450 : 180 Kanal
AMPS : 666 kanal, dibagi dalam dua band (band A dan band B)
dengan 21 kanal kontrol untuk setiap band .
TACS : 1000 kanal, dibagi dalam 2 band dengan 21 kanal kontrol
untuk setiap band.
NMT-900 : 1999 kanal
Kualitas suara :
AMPS : deviasi frekuensi sebesar 12 kHz
Untuk mendapatkan S/N yang sama pada sistem radio seluler analog
(FM) mempunyai faktor perbaikan 13,8 dB (AMPS), 11,8 dB (TACS) dan
5,6 dB (NMT-450/900). Untuk mencapai kualitas yang sama NMT-450 /
900 memerlukan penambahan 8 dB dan TACS sebesar 2 dB.
2.5G
GPRS (The General Packet Radio Service) 2.5G adalah
terobosan terbaru di generasi ke dua ini, lahir pada tahu 1997
GPRS dengan sigap menggantikan CSD yang boros. Dengan
GPRS bisa dipastikan bahwa pengguna akan Always on.
Pengguna dapat terhubung ke internet dimana saja dan kapan
saja. Secara teori kecepatan GPRS mampu mencapai 115 kbps
walau kenyataan kini berkata lain. GPRS juga membuat
pengguna lebih hemat karena hitungannya menjadi per kilobyte
bukan lagi permenit seperti CSD. Fasilitas yang diberikan oleh
GPRS antara lain e-mail, mms, browsing, dan internet.
2.75 G
Antara tahun 2001 sampai 2003, EVDO Rev 0 pada
CDMA2000 dan UMTS pada GSM pertama yang merupakan cikal
bakal dari 3G mulai diperkenalkan. Tapi ini bukan berarti GPRS
telah mati. Justru saat muncul EDGE (Enhanced Data rates for
GSM Evolution) ini diharapkan akan menjadi pengganti GPRS
yang baik, karena tidak perlu mengupgrade hardware secara
ekstrem dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya. Dengan
3.5G
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan
perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering
disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan
pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA
sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA lebih cepat.
Setelah beberapa tahun, CDMA 2000 mengupgrade
teknologi jaringan evdo mereka. menjadi EVDO rev A. teknologi
ini memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dari evdo rev 0. Juga
UMTS yang menguprade teknologi mereka ke HSDPA dan HSUPA.
inilah yang dinamakan 3.5G.
(http://blog.um.ac.id/anakibuku/sistem-
telekomunikasi/pengertian-1g-4g-gsm-amps-cdma-dan-wimax/)
BAB III
SISTEM GSM
d. MS (Mobile Station)
Pada umumnya ada 3 jenis MS untuk sistem komunikasi bergerak.
Pertama adalah pesawat yang terhubung dengan kendaraan (vehicle
mountered). Kedua pesawat portable dan yang terakhir pesawat genggam
(handheld). Secara arsitektur, MS terdiri dari bagian yang menangani
radio, bagian pemrosesan data dan antarmuka dengan pengguna atau ke
terminal yang lain. Dua bagian yang pertama berfungsi untuk mengakses
45 MHz Spacing
45Creates
MHz Spacing
Duplex Piring
Creates Duplex Piring
0 1 2 3 123 124 0 1 2 3 123 124
0 1 2 3 123 124
UPLINK DOWNLINK
UPLINK 935 MHz
915 MHz 960 MHz
890 915 MHz
MHz
Channel 0 not used. Acts as guardband
Part) sehingga pada akhir prosedur ini HLR berisi directoru number
(DN) yang unik untuk pelanggan mobile berikut dengan I MSI dan
MSRN sekarang.
b. Sebagai ganti MSRN pada cara pertama tadi, digunakan identitas
(alamat) VLR / MSC. MSRN merupakan nomor ISDN / PSTN normal
dan unik yang diperlukan sedemikian sehingga panggilan bisa di route
kan melalui jaringan tetap ke pelanggan jaringan GSM roaming. Dalam
PLMN, panggilan lalu di-route-kan ke HLR dimana pelanggan yang
dipanggil tersebut terdaftar.
Pada alternatif pertama di atas, MSRN sudah tersedia pada HLR dan
setelah mencapai MSC yang sesuai, MS di-paging dengan
mentransmisikan IMSI yang bersangkutan. Sedangkan pada alternatif
kedua, HLR hanya menunjukkan sebuah MSC tersebut. VLR kemudian
mengasosiasikan sebuah MSRN. MSRN ini digunakan untuk
mengarahkan panggilan ke MS yang be-roaming ini.
Interaksi antara BTS-MS, menyangkut penanganan sumber daya
radio. Fungsi dari fisikal direalisasikan melaui kanal-kanal logic yang di-
subdivisi-kan ke dalam kanal trafik dan kanal signaling. Kanal trafik
melayani transmisi data atau suara digital pelanggan. Transmisi suara
tergantung dari metode pengkodean yang digunakan dan kapasitas
jaringan yang digunakan, bisa dalam full-rate traffic channel dengan 13
kbps atau dalam half-rate traffic channel 6,5 kbps, dan beberapa kanal
dengan kecepatan 9,6 kbps dan 2,4 kbps digunakan untuk transmisi data.
Kanal-kanal signaling digunakan untuk mengontrol dan memonitor
hubungan dan untuk mentransmisikan informasi signaling.
Interaksi antara PLMN dengan jaringan lain, khususnya jaringan
tetap baik ISDN / PSTN ditangani dengan baik karena tersedianya
standard pensinyalan, baik melalui MAP, ISUP (ISDN User Part) atau TUP
(Telephone User Part). Sedangkan semua transaksi yang menyangkut
pengaturan mobilitas dan kontrol panggilan (call control) berlangsung
secara transparan antar entitas MS dan MSC / VLR / HLR.
BAB IV
PARAMETER DASAR SISTEM KOMUNIKASI BERGERAK
(FREKUENSI RE-USE, HAND OFF, INTERFERENSI, TINGKAT
LAYANAN, TEKNIK PENYEKTORAN DAN KAPASITAS SISTEM)
Intra cell handover, perpindahan informasi yang dikirim dari satu kanal
ke kanal yang lain pada cell yang sama. Dilakukan karena terjadi
gangguan interferensi atau operasi pemeliharaan.
Intra-BSC handover, yaitu handover yang dikontrol oleh BSC. BTS
yang lama dan baru sama-sama di bawah kendali sebuah BSC.
Handover ditangani seluruhnya oleh BSC. MSC menerima informasi
lokasi cell baru yang digunakan MS dari BSC.
Intra-MSC handover (handover yang terjadi dalam sebuah MSC). BTS
lama yang baru berada di bawah sebuah MSC tapi dikendalikan oleh
BSC yang berbeda.
Inter-MSC handover (handover antara 2 MSC). BTS lama dan baru
berada pada MSC area yang berbeda.
4.3. Interferensi
Interferensi pada sistem komunikasi bergerak dapat terjadi karena :
Frekuensi pada cell site lainnya
Frekuensi pada kanal dalam satu cell site