Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Kata magnet berasal dari Magnesia, suatu tempat di Asia di mana orang
pertama kali menemukan batuan yang dapat menarik partikel partikel besi.
Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai medan magnet.Saat ini, suatu
magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi
tersebut bisa dalam wujud magnet tetap atau wujud tidak tetap.
Magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan, apabila
magnet dipotong kecil kecil magnet tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih
kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai
daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair
adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Magnet yang berada disekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnetik
secara definisi medan magnetik adalah ruang disekitar suatu magnet dimana
magnet lain atau benda lain yang mudah dipengaruhi magnet akan mengalami
gaya magnetik jika diletakkan dalam ruang tersebut. pada sebuah jarum kompas
untuk menunjukkan bahwa ketika arus listrik mengalir pada seutas kawat, jarum
kompas yang diletakkan pada daerah medan magnetik yang dihasilkan oleh kawat
berarus akan menyebabkan jarum kompas menyimpang dari arah utara-selatan.
Berdasarkan ilistrasi diatas maka lebih jelasnya pemaparan tentang medan
magnet akan dibahas dalam bab medan magnet, dalam makalah ini.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi medan magnetik.
2. Memahami sifat-sifat magnet.
3. Memahami pengaruh medan magnet terhadap kutub magnet jarum.
4. Memformulasikan induksi magnetik disekitar kawat berarus listrik (hukum
Bio-Savart)?
5. Memformulasikan induksi magnetik disekitar kawat berarus listrik (hukum
ampere)?
6. Menerapkan hukum Biot-Savart dan hukum Ampere untuk menentukkan
kuat medan magnetik dengan berbagai bentuk kawat berarus listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
2
medan magnet adalah tesla (T ) atau W b/m .
Ketika arus tegak lurus terhadap garis garis medan, gaya paling kuat.
Ketika kawat parallel dengan garis-garis medan magnet, tidak ada gaya
Sehingga didapatkan:
F IlB sin
dengan adalah sudut apit antara elemen arus idl dengan vektor
0
posisi r, dan adalah permebilitas vakum dengan
0=4 x 107 Wb A1 m1
dari dl . Sudut apit antara garis idl (berarah vertikal keatas) dan r
0
sama dengan PQ S , dengan = PQS=180 (lihat pada gambar
0 i dlsin(180 0)
B=
4
r2
0 i dlsin
B=
4
r 2 .........................................................................(2)
Misalnya sebagai variabel integrasi dan d sebagai garis integrasi.
Gambar 10 Induksi magnetik disuatu titik berjarak a dari kawat lurus berarus.
90
( 0 )
sin =sin
sin =cos
QR
sin d =
QP
0
QP = r dan sin d d karena sudut d sangat kecil ( d 0 ) .
90
QR
( 0 )=
QS
sin
90
QS=dl, QR=rda , dan ( 0 )=cos , sehingga persamaan diatas
sin
menjadi
rda
cos =
dl
rda
dl=
cos .......................................................................................(*)
OP
cos =
PQ
a a
cos a= r=
r cos a ......................................................................(**)
Mensubtisusikan sin dari (*), dl dari (**), dan r dari (***) ke dalam
0 i
[ sin ] 2
4 a 1
0 i
B=
4 a
[ sin 2sin 1 ] .................................................................(3)
1 2
Gambar 11 penentuan sudut dan pada kawat lurus.
induksi disekitar kawat lurus berarus dengan panjang tertentu. Sudut adalah
sudut yang dihitung dari garis acuan, yaitu garis yang ditarik dari titik P tegak
1 2
lurus ke kawat lurus (Gambar 2). dan adalah sudut sudut yang
1 2
Gambar 2 ditunjukkan bahwa sudut dan dihitung terhadap garis
1
bertanda negatif karena perputaran sudutnya dari garis acuan adalah searah
2
jarum jam, sedangkan sudut bertanda positif karena perputaran sudutnya
dari garis acuan adalah berlawanan arah jarum jam. Jika tanda negatif dan positif
di subtitusikan ke dalam persamaan (3) maka di peroleh
0 i
B=
4 a
[ sin 2sin ( 1 )]
Besar induksi magnetik untuk kawat lurus berarus dengan panjang tertentu
0 i
B=
4 a
[ sin 1 +sin 2 ] ..................................................................(4)
Sehingga besar induksi magnetik kawat lurus sangat panjang dan berarus adalah
sebagai berikut:
0 i
B=
2 a .........................................................................................(5)
Misalkan diambil pada elemen idl di puncak kawat lingkaran yang berarah ke
sumbu z positif. Arah vektor posisi r (atau vektor satuan r^ dari elemen
0 idl sin
B=
4
r2
=900 ,r =a , sehingga
0 i dl sin 900
BP=
4
a2
2 a
0 i
BP=
4 a2
dl
0
0 i 0i
2
( 2 a )=
4 a 2a
B . dl=0 i ..................................................................................(8)
C
dengan adalah sudut antara arah induksi magnetik, B, dan arah elemen dl.
Menggunakan hukum Ampere yang dinyatakan oleh persamaan (9) untuk
menentukkan besar induksi magnetik di suatu titik yang berjarak a dari kawat
lurus berarus i .
Pada Gambar 4 arah elemen integrasi dl adalah menyinggung lingkaran di titik
P . Arah induksi magnetik, B, maka sudut apit =00 atau cos =00=1 .
B dl=0 i
C
yang sama besar. Dengan kata lain, B adalah konstan sehingga dapat
B ( 2 a )= 0 i
0 i
B=
2 a
Dengan:
dl = keliling lengkungan C
C
dengan panjang PQ=a dan lebar PS=b (Gambar 5), induksi magnetik di
N
solenoida yang memiliki n lilitan per satuan panjang
(n= )
L , jumlah
persegi panjang PQRS adalah i c =nai dengan i adalah arus dalam setiap
lilitan.
Gambar 15 Menggunakan hukum ampare untuk menentukan besar induksi magnetik di
dekat pusat dari sebuah solenoida panjang. Tanda dan x menyatakan arus listrik.
B .d I =0 iC
B . d I + B . d I + B . d I + B . d I = 0 (nai) ...........................(*)
PQ QR RS PS
cos =cos 90 =0 ; 0
sedangkan B . d I =0 sebab
B RS=0
. Dengan
RS
N
n=
Masukkan L , maka induksi magnetik di tengah tengah solenoida adalah
sebagai berikut:
0
L
.............................................................................................(10)
B P=
Apabila tititk yang terletak pada poros menandakan induksi magnetik paling
kuat di pusat solenoida dan berkurang terus menerus sampai ke ujung solenoida.
Untuk sebuah solenoida yang sangat panjang dibandingkan dengan ukuran
diameternya, induksi magnetik di ujung solenoida adalah setengah dari induksi
magnetik dipusat solenoida.
0
L
1 1 ...............................................................................(11)
B Q= B P =
2 2
b. Besar Induksi Magnetik di Sumbu Toronoida
Toronoida adalah kawat yang digulung rapat di sekitar suatu inti berbentuk
donat, yang terdiri atas simpal kawat yang digulung di sekeliling acuan. Seperti
simetri, B menyinggung lingkaran ini dan besarnya konstan disetiap titik pada
lingkaran.dengan demikian,
B .d l=B 2 r= 0 I C
Gambar 16 toroid yang terdiri atas acuan berbentuk donat. Medan medan
magnetik disebarang jarak r.
toroidnya. Arus total yang melalui lingkaran berjari-jari r itu untuk a<r < b
yang melalui r adalah nol karena unutk setiap arus I ke dalam bidang
halaman pada Gambar 6, pada permukaan dalam toroid, terdapat arus I yang
besarnya sama di luar dari bidang halaman ini pada permukaan luarnya. Dengan
demikian, medan magnetiknya adalah nol baik untuk r <a maupun r >b :
r . Akan tetapi jika diameter simpal torid, ba , jauh lebih kecil daripada
jari jari donatnya, maka variasi r dari r=a hingga r=b akan kecil,
ditunjukkan pada gambar untuk kurva tertutup C . Arus yang melalui kurva ini
adalah arus I dalam setiap lilitan dikalikan dengan jumlah llilitan sepanjang
lilitannya sepanjang a akan sama dengan na , dan arus yang melintasi kurva
I C =nal
persegi panjang itu adalah . Satu-satunya kontribusi bagi penjumlahan
B .d l=Ba=0 IC =0 naI
Medan magnetik di dalam solenoid dengan demikian ialah
B=0
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Sifat-sifat magnet adalah memiliki kutub-kutub magnet dan medan
magnet.
2. Arus listrik dapat membangkitkan medan magnet dengan arah garis medan
yang mengikuti kaedah tangan kanan.
3. Hukum Biot-Savart menjelaskan bahwabesar induksi magnetik di satu titik
di sekitar elemen arus, sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat
arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan jaraknya sampai titik
tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya. Hukum ini
berbentuk persamaan berikut.
i dlsin
B= 0
4 r2
4. Hukum Ampere menyatakan bahwa di dalam vakum berlaku
B . dl=0 i
C
3.2 Saran
Berdasarkan dari penyusunan makalah dan pembahasan di atas, disarankan
kepada pembaca bahwa mahasiswa hendaknya mampu menguasai dan memahami
sifat-sifat magnet, pengaruh medan magnet, induksi magnet, hukum biot-savart
dan hukum ampere. Mahasiswa hendaknya juga dapat menjelaskan konsep
magnet.