Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER


UNIT III

Nama : Manuel Nikolaus


NIM : 14/366798/TK/42214
Tanggal Praktikum : Senin, 10 Oktober 2016

LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER DAN SISTEM TERDISTRIBUSI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
A. DASAR TEORI

1. Variable Length Subnet Mask


Variable Lenght Subnet Mask atau biasa disingkat VLSM adalah pengembangan
mekanisme subneting, dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan
subneting klasik, yang mana subneting klasik, subneting zeroes, dan subnet ones tidak
bisa digunakan. Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan
dengan jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam
segmen - segmen jaringan tersebut memiliki alamat - alamat yang tidak digunakan
atau membutuhkan lebih banyak alamat. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan
alamat yang tetap, subnetting diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk beberapa
subjaringan dengan ukuran yang bervariasi yang diturunkan dari netmowrk identifier
yang sama. teknik subnetting ini disebut dengan Variable Length Subnetting.
Subjaringan yang dibuat dengan menggunakan teknik ini disebut dengan Variable
Length Subnet Mask.
Dengan menggunakan Variable Length Subnetting, teknik subnetting dapat
dilakukan secara rekursif maksudnya network identifier yang sebelumnya telah
disubnetkan lalu disubnetkan kembali. Bit - bit network identifier tersebut harus
bersifat tetap dan subnetting dilakukan dengan mengambil sisa dari bit - bit host dan
teknik ini pun membutuhkan raouting yang baru (routing yang mendukung: RIPv2,
OSPF, BGPv4).
Perhitungan IP Address dengan menggunakan metode VLSM adalah metode yang
berbeda dengan memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask. Dalam
penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi
kedalam jaringan internet, sebaiknya pengelolaan network memenuhi syarat:
1. Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai
notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya.
2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung
metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.

2. Network Address Translation

Network Address Translation adalah sebuah metode untuk menghubungkan


lebih dari satu komputer ke jaringan internet menggunakan satu IP Public. Dengan
demikian keterbatasan ketersediaan IP Address untuk pengguna komputer dapat
diatasi. Dengan NAT, satu IP Public tersebut mewakili IP Address komputer dalam
jaringan tersebut. Sesuai dengan namanya, Network Address Translation
menerjemahkan atau mengubah IP address pada jaringan privat menjadi IP Public
untuk terhubung dengan jaringan internet.
NAT biasanya dipasang pada router, untuk menggabungkan dua jaringan
berbeda menjadi satu kemudian menerjemahkan IP Address dari jaringan itu ke IP
Public yang memiliki hak legal untuk mengakses jaringan internet.

3. Dynamic Host Configuration Protocol

Dynamic Host Configuration Protocol atau yang sering disingkat DHCP


merupakan protokol client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP
kepada komputer client/ perangkat jaringan secara otomatis.
Alasan mengapa banyak yang menerapkan DHCP adalah kemudahannya
dalam pemberian alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan (walau dalam
jumlah yang banyak) secara otomatis. Jadi kita tidak perlu memberikan alamat IP
secara manual kepada setiap komputer satu per satu.
DHCP server tidak hanya memberikan alamat IP saja, tetapi juga memberikan
netmask, host name, domain name, DNS, dan alamat gatewaynya juga. Selain itu,
DHCP server juga dapat memberikan parameter lain seperti time server dan lain
sebagainya.
Dengan begini, seorang admin server tidak perlu lagi bersusah payah
memberikan alamat IP kepada setiap komputer client yang ingin terhubung dengan
jaringan.

B. ANALISIS

1. Tugas I (IP Assignment)

a. IP yang diberikan adalah 172.16.0.0/24

b. Lakukan pembagian pengalamatan dengan pendekatan VLSM dengan kebutuhan


host: Network A 17 Host, Network B 8 Host, Network C 19 Host, Network D 45
Host.

Karena menggunakan pendekatan VLSM, tiap network tidak diberikan


pembagian usable host yang sama. Sebagai gantinya, tiap network akan
diberikan usable host yang berbeda-beda. Alamatnya akan diurutkan sesuai
kebutuhan yang paling banyak yaitu: Network D 64 alamat (172.16.0.0-
172.16.0.63), Network C 32 alamat (172.16.0.64-172.16.0.95), Network A 32
alamat (172.16.0.96-172.16.0.127), Network B 16 alamat (172.16.0.128-
172.16.0.143)
Hasil penghitungan bisa dilihat di lampiran.

2. Tugas II (DHCP)

a. Proses yang terjadi

b. Hasil capture paket-paket DHCP

Pertama PC akan mengirim pesan ke server untuk meminta alamat IP


(dari switch akan dikirim ke semua komponen yang tersambung, jika bukan
server maka pesan langsung dibuang).
Kemudian dari server akan dibalas dengan pesan berisi alamat IP yang
bisa digunakan. Dari situ klien akan memilih sebuah alamat dan dikirim balik
oleh klien
Setelah itu server akan mengirim identitas dari klien tersebut dengan
sebuah pesan ACK.
Proses yang terjadi di Laptop juga sama, namun memerlukan lebih
banyak waktu karena komponen yang menyambungkan laptop dengan server
lebih banyak.

3. Tugas III (Network Address Translation)

a. Membuka website dengan NAT


i. Proses yang terjadi

ii. Hasil capture web browser

Seperti pada uji coba praktikum, PC2 dengan IP 172.16.0.74 (diperoleh dari proses
DHCP) melakukan request kealamat server www.coba.comdengan IP 172.16.0.130, maka
proses yang akan terjadi adalahsebagai berikut:
1. Pada header, informasi yang tersimpan antara lain alamat asal 172.16.0.74 (IP private
PC2 yang diperoleh dari proses DHCP)
2. Ketika paket telah sampai pada router (gateway dari client), maka isi dari header akan
dirubah menjadi: alamat asal 172.16.0.94
3. Sebelum paket keluar (menuju internet), maka header akan kembali berubah menjadi
alamat asal 175.100.100.100 (IP public)
4. 4.dan seterusnya.

Proses di atas merupakan mekanisme dari SNAT (source NAT), dimana IP asal(client)
akan dirubah disesuaikan dengan IP ketika paket telah berpindah. Ketika ketikaserver
melakukan respond, maka akan terjadi DNAT (destination NAT), dimana IP tujuanakan
berubah disesuaikan dengan tujuan paket (client). Prosesnya adalah sebagai berikut:

1. Pada header, ketika paket telah lewat internet, informasi IP tujuan 175.100.100.100
2. Ketika paket berada pada router, IP tujuan berubah menjadi alamat
gateway172.16.0.94
3. Di sini header akan kembali mengalami perubahan, IP tujuan 172.16.0.74
4. Paket telah sampai pada client

b. Mengirim Ping

Pada percobaan ini paket PING gagal mencapai PC II. Jika diamati pada proses
diatas akan terlihat paket hanya terkirim internet lalu ICMP memberikan pesan balik
sebagai tanda proses gagal dilakukan.
Ping gagal terkirim kemungkinan disebabkan oleh paket outbound pada Router
tidak melakukan NAT. Hal ini membuat alamat tujuan dari paket tersebut adalah
alamat privat PC II. Ini menjadikan alamat tersebut ditolak internet karena tidak
dikenali sehingga pesan informasi kegagalan akan dikirim sebagai balasan dari ICMP.

C. Jawaban Pertanyaan

a. DHCP

1. Apakah fungsi DHCP dan jelaskan proses intinya?


Jawab: DHCP memiliki fungsi utama mendistribusikan IP address secara otomatis
kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan komputer.
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor
IP. (Jika Client memiliki NIC lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari satu maka
proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri)

i. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
ii. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih
DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke
client tersebut.
iii. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan
kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman
tersebut kepada DHCP Server.
iv. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut
berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan
sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan
mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada
jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya
kembali.

2. Port berapakah yang digunakan dari klien-ke-server dan server-ke-klien dalam


DHCP?
Jawab: Untuk klien-ke-server digunakan port 67 sementara server-ke-klien
menggunakan port 68.

3. Apa yang dimaksud lease time pada DHCP?


Jawab: Lease time adalah waktu yang dialokasikan ketika sebuah IP dipinjamkan
kepada komputer client. Setelah waktu pinjam ini selesai, maka IP tersebut dapat
dipinjam lagi oleh komputer yang sama atau komputer tersebut mendapatkan nomer
IP lain jika komputer yang sebelumnya dipinjam dipergunakan oleh komputer lain.

b. HTTP

1. Apa fungsi NAT dan jelaskan proses intinya?


Jawab: NAT (Network Address Translation) pada jaringan komputer berfungsi
sebagai translasi alamat IP public ke alamat IP private atau sebaliknya sehingga
dengan adanya NAT ini setiap komputer pada jaringan LAN dapat mengakses
internet dengan mudah.
Proses inti NAT bisa dianalogikan seperti berikut: Misalkan kita menginap
disebuah hotel, maka alamat lengkap hotel dimana kita menginap itu disebut alamat
public dan nomor kamar kita adalah alamat private. Jika kita meng-order delivery,
maka kita akan menyebutkan alamat dari hotel tersebut (alamat publik) Kemudian
pesanan tersebut akan dimasukkan ke resepsionis (NAT) yang kemudian dikirim ke
kamar kita (alamat privat) dengan pegawai dari hotel tersebut. Kira-kira begitulah
proses inti dari NAT

2. Apa saja jenis mekanisme NAT yang anda ketahui?


Jawab: Jenis-jenis NAT ada tiga, yaitu:

i. Static NAT
Static NAT ini tugasnya menerjemahkan 1 IP address menjadi 1 IP Address
lain. Static NAT hanya bisa mewakili 1 IP address dengan 1 IP address.
Biasanya digunakan untuk menerjemahkan 1 IP private menjadi 1 IP Public.
Dengan demikian komputer/perangkat yang berada di jaringan local dengan
IP private bisa terkoneksi dengan internet tanpa harus mengganti IP
Addressnya.

ii. Dynamic NAT


Dynamic NAT akan menerjemahkan secara dinamis IP private menjadi IP
public. Pada NAT jenis ini haruslah tersedia beberapa atau sekumpulan IP
Public. Jadi, ketika ada sebuah host dari jaringan local ingin mengirim atau
menerima paket, router akan memilih salah satu IP yang tersedia dan tidak
sedang digunakan, kemudian meneruskannya sesuai paket. Tapi kelemahan
dari Dynamic NAT ini adalah harus tersedianya beberapa IP public.

iii. Overloading atau PAT (Port Address Translation)


Jenis Overloading ini adalah metode yang sangat umum diterapkan pada
sebuah jaringan, dimana satu IP public dapat mewakili banyak IP private.
Kelebihannya sudah jelas, yaitu bisa menerjemahkan banyak IP address pada
jaringan local menjadi 1 IP Public.

3. Identifikasi jenis mekanisme NAT yang ada pada R1 dan R2!


Jawab : R1 adalah statis dan R2 adalah overloading.
D. Kesimpulan

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol TCP/IP yang


tugasnya memberikan alamat IP secara otomatis kepada client yang bersifat
dinamis, sehingga client tidak perlu mengisikan alamat IP secara manual.
Proses inti DHCP adalah sebagai berikut:
o IP Least Request
o IP Least Offer
o IP Lease Selection
o IP Lease Acknowledge
Network Address Translation (NAT) adalah sebuah proses mengubah alamat IP
public menjadi alamat IP private atau sebaliknya.
Beberapa keuntungan NAT antara lain:
o Menghemat IP public.
o Meningkatkan fleksibilitas koneksi ke jaringan public.
o Menyediakan keamanan jaringan
o Konsistensi terhadap skema pengalamatan jaringan internal.

Anda mungkin juga menyukai