Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DI SUSUN OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah
penyimpanannya. Dan masih banyak lagi. Semua akan terangkum dalam makalah ini
Karena kami akui masih banyak kekurangan, sebab pengalaman yang kami miliki
masih sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan pada para pembaca sekalian
Terima kasih
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
1.1. Rumusan masalah...................................................................................
1.2. Maksud dan tujuan................................................................................
2. PEMBAHASAN
2.1. Penyimpanan .....................................................................................................
2.2. Tujuan penyimpanan ........................................................................................
2.3. Penyimpanan
Hipobarik............................................................................................................
2.4. Mekanisme penyimpanan
Hipobarik............................................................................................................
2.5. Komoditi yang bisa disimpan dengan sistem
Hipobarik............................................................................................................
2.6. Keuntungan penyimpanan
Hipobarik............................................................................................................
3. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
3.3. DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Kerusakan bahan pangan telah dimulai sejak bahan pangan tersebut dipanen.
aktivitas enzim, suhu tinggi dan rendah disekitar, dan faktor kadar air.
Penyimpanan pangan pada dasarnya adalah tindakan untuk memperkecil faktor-
suatu produk.
Seperti contohnya buah dan sayur yang merupakan jenis pangan yang mudah
rusak karena kandungan airnya yang cukup tinggi sehingga memungkinkan bakteri
dan mikroba lain tumbuh di dalamnya dan hal ini bisa menurunkan mutu pangan.
Penurunan mutu tersebut disebabkan karena sayur dan buah setelah dipetik
Salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan adalah dengan
penyimpanan. Pada sayur dan buah misalnya bisa dilakukan pada suhu rendah agar
PEMBAHASAN
2.1. PENYIMPANAN
Penyimpanan pangan pada dasarnya adalah metode dimana bahan pangan tidak
produk. Sebab suatu bahan pangan tetap akan melakukan aktifitas fisiologi
setalah panen dan akan terus mengalami kerusakan apabila tidak diberi
perlakuan.
mutu dan menjaga suatu ketersedian komoditi. Tiap bahan pangan memiliki masa
yang disimpan.
b. Melindungi bahan pangan dari kerusakan, kebusukan dan gangguan
lingkungan lainnya.
c. Menyediakan persediaan bahan makanan dalam macam jumah dan mutu
yang memadai.
2.3. PENYIMPANAN HIPOBARIK
diperlukan perlakuan lebih untuk memperpanjang masa simpan. Salah satu cara
atmosfer normal dan kelembaban yang tinggi. Prinsip nya penyimpanan cara ini
adalah mengatur tekanan di sekeliling produk yang disimpan, dengan tekanan yang
berupa buah segar, sayuran, bunga potong, tanaman pot, daging, udang, ikan, dan
materi lain yang bermetabolisme secara aktif dalam kondisi vakum parsial.
Ruang vakum dihubungkan secara kontinyu dengan udara yang mengandung air
terjadi penurunan tekanan parsial pada oksigen, dan untuk beberapa buah-buahan
juga terjadi penurunan etilen. Penurunan tekanan udara sebesar 10 kPa (0.1 atm)
normal.
hipobarik adalah umur simpan produk dapat lebih panjang, menurunkan O2 secara
Low Pressure Storage merupakan cara sederhana untuk mengurangi efek dari
etilena yang dihasilkan oleh tanaman. Teknik penyimpanan ini telah dipatenkan
Untuk beberapa komoditi beberapa jenis gas lain dapat ditambahkan misalnya
gas karbon monoksida atau dapat pula dikurangi atau disingkirkan seperti
misalnya gas ethylene. Pada sistem LPS (Low Pressure Storage) penurunan kadar
oksigen dicapai dengan mengurangi tekanan total dari udara disekitar produk.
Penyimpanan tekanan rendah atau hipobarik ini dapat diterapkan pada beberapa
Pada buah yang baru dipanen serta bebas dari pembusukan dan cedera diperoleh
dari pengepakan lokal. Buah yang disortir untuk masing-masing varietas disimpan
selama 2 atau 3 minggu pada 10 C dan kelembaban relatif rendah dibawah 98-
wadah dari alpukat. Kombinasi optimal suhu dan proporsi O 2, CO2 dan harus
untuk penyimpanan kultivar ini kecuali CO 2 (10%) hadir dalam suasana Low
Pressure.
Sekitar 90-100% buah disimpan pada 20 mmHg dan 10 C selama 3 minggu dan
melunak pada 760 mmHg dan pada suhu 21 oC yang dapat diterima, sedangkan
buah sawo. Kematangan optimum buah sawo berkisar antara 200 sampai 275 hari
Buah sawo membutuhkan waktu sekitar 8 9 hari untuk bisa matang dalam
kondisi udara tropis dan umur simpannya hanya 3 4 hari pada suhu kamar
dengan RH 85 90%.
Buah sawo membutuhkan suhu lebih dari 20C untuk matang secara seragam dan
perpanjangan umur simpan sawo merupakan masalah yang paling sulit diatasi.
Respirasi membawa dampak kurang menguntungkan pada sawo yang telah dipanen.
Jika reaksi ini berlangsung dalam waktu tertentu dalam kondisi normal, maka
akan terjadi perubahan struktur dan turunnya mutu sawo. Perubahan struktur
bisa secara fisik maupun kimia, contohnya perubahan tekstur, warna, aroma, rasa
Salah satu alternatif untuk memperpanjang daya simpan buah sawo adalah
satu proses penyimpanan produk yang dapat berupa buah segar, sayuran, bunga
potong, tanaman pot, daging, udang, ikan, dan materi lain yang bermetabolisme
berada di bawah 101 kPa, yakni antara 30 70 kPa. Asumsi yang digunakan ialah
semakin rendah tekanan maka ketersediaan oksigen semakin kecil karena terjadi
penurunan tekanan parsial pada oksigen (Dangyang, 1991). Hal ini menyebabkan
Semakin rendah tekanan hipobarik dan suhu penyimpanan maka persentase susut
berat juga semakin kecil. Hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan uap
antara ruang penyimpanan dengan sawo pada suhu 10C lebih kecil daripada suhu
karena penurunan tekanan parsial pada oksigen. Pada buah tomat, suhu
terbaiknya adalah 10oC. Kerusakan yang terjadi jika disimpan dibawah suhu
Pemetikan dan perlakuan yang hati-hati pada tomat dapat mencegah kerusakan
pada waktu penyimpanan. Suhu penyimpanan yang baik untuk tomat yang masih
mentah (hijau) adalah 130oC, sedangkan untuk tomat masak (merah) suhu 10 oC.
kebusukan.
Tomat dicuci dalam air yang mengandung 100 ppm hipoklorit natrium dan
diurutkan menjadi sampel yang representatif dari 20 buah suara kultivar setiap
per perlakuan. Buah tomat kemudian disimpan selama 2 minggu kelembaban pada
13 C dan relatif 98-100% di bawah rendah (76 atau 100 mm Hg) atau tekanan
atmosfer.
Tomat diperiksa untuk tahap pembusukan dan pewarnaan. Tomat kemudian
dimatangkan pada suhu 21 C dengan kelembaban relatif 85%, dan tekanan 760
98-100% atau tekanan atmosfer (22 atau 76 mmHg). Antraknosa dan ujung
batang yang busuk (yang terakhir disebabkan oleh Diplodia natalensis P. Evans)
dan/atau diplodia batang-end busuk atau kombinasi dari sedikit antraknosa dan
85%, dan 760 mm Hg, dan kemudian yang dinilai untuk pembusukan warna,
memiliki cedera dipandang atau off-rasa dan memiliki setidaknya 75% warna
matang dan yang baik adalah bebas dari pembusukan atau sedikit bagian yang
pisang, yaitu penyimpanan pada tekanan rendah 150 sampai 80 mm Hg pada suhu
14oC dapat diperoleh waktu simpan selama 120 hari, tanpa adanya penyimpanan
udara tertentu. Cara ini mulai berkembang sekitar tahun 1960an di negara-
negara maju yang diakui sebagai cara yang mahal. Jika daya tahan penyimpanan di
ruang dingin hanya berkisar 10-20 hari, sedangkan penyimpanan hipobarik dapat
mencapai 50 hari.
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Kerusakan bahan pangan telah dimulai sejak bahan pangan tersebut dipanen.
2. Penyebab utama kerusakan bahan pangan adalah pertumbuhan mikroorganisme.
3. Penyimpanan pangan pada dasarnya adalah metode dimana bahan pangan tidak
yang disimpan, dengan tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer normal.
7. Pada sistem LPS (Low Pressure Storage) penurunan kadar oksigen dicapai dengan
3. Penyimpanan tekanan rendah atau hipobarik ini dapat diterapkan pada beberapa
4. Pada buah alpokat, tekanan rendah ( Low Pressure) atau penyimpanan Hypobaric
belum berhasil untuk penyimpanan ini, kecuali CO 2 (10%) hadir dalam suasana Low
Pressure.
5. Pada buah sawo, penyimpanan dengan kontrol atmosfer sebaiknya dilakukan pada
pada suhu 10oC. Kerusakan yang terjadi jika disimpan dibawah suhu penyimpanan
7. Pada buah mangga, penyimpanan dilakukan selama 5 minggu pada suhu 13C dan
mmHg).
8. Pada buah pisang, penyimpanan dilakukan pada tekanan rendah 150 sampai 80
mmHg pada suhu 14oC dapat diperoleh waktu simpan selama 120 hari.
SARAN
Penyimpanan Hipobarik merupakan teknologi yang sangat bagus dalam upaya
untuk meningkatkan daya tahan suatu produk dan umur simpannya. Sistem
penyimpanan ini sangat menjanjikan untuk beberapa komoditas pangan. Dan
diharapkan mulai menerapkan sistem penyimpanan seperti ini dan mulai tinggalkan