Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga


pendidikan yang berperan dalam pembinaan kepribadian dan mental
manusia yang mengarah pada peningkatan daya pikir manusia dan
penguasan ilmu dan teknologi. Kegiatan prakerin adalah kegiatan
akademik yang dilakukan oleh siswa dengan melakukan praktek kerja
pada industri-industri yang relevan pada bidangnya. Bentuk kegiatan yang
dilakukan adalah kerja praktek dengan mengikuti semua aktivitas atau
kegiatan di lokasi prakerin. Prakerin dalam industri hasilpertanian
merupakan salah satu bagian dari syarat kenaikan kelas dan melengkapi
berkas administrasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Setiap siswa
wajib melaksanakan prakerin di industri hasil pertanian sebagai syarat
untuk kenaikan kelas. Prakerin ini sangat penting untuk melengkapi
pengetahuan mengenai dunia industri yang sebenarnya merupakan bentuk
nyata dari teori-teori yang didapat selama mengikuti pembelajaran.
Dengan adanya prakerin dapat mengasah keterampilan siswa untuk dapat
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang mungkin ditemukan
selama prakerin berlangsung, berpikir kritis untuk bertindak cepat dan
tepat, dan melatih kreatifitas dalam menghasilkan inovasi. Disamping itu,
kegiatan prakerin diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa
mengenai hubungan antara teori dengan penerapan di dunia kerja dan
industri, serta memperoleh pengalaman kerja secara langsung yang bukan
hanya mengandalkan science semata melainkan juga kemampuan
komunikasi dan organisasi yang baik, sehingga dapat menjadikan bekal
bagi siswa setelah terjun di masyarakat serta meningkatkan wawasan
siswa tentang berbagai kegiatan industri pengolahan hasil pertanian.
Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI)
Semarang merupakan instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang
penelitian, pengembangan, pengujian, standarisasi, sertifikasi, kalibrasi
dan pengembangan kompetensi dalam teknologi pencegahan pencemaran

1
industri sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh BPKIMI (Badan
Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri). Selain hal tersebut,
Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang
mengutamakan penguasaan teknologi proses produksi bersih dan
pengolahan limbah untuk menghasilkan paket teknologi yang teruji dan
siap pakai, menghasilkan kegiatan-kegiatan bidang litbang yang dapat
menumbuh kembangkan industri yang ramah lingkungan, meningkatkan
kemampuan pengujian, konsultasi, sertifikasi, sistem manajemen mutu
produk dan lingkungan, meningkatkan kemampuan teknis dan managerial
sumber daya manusia.

2
B. Tujuan Praktik Kerja Industri

1. Tujuan umum
Tujuan umum dari kegiatan prakerin yang dilakukan di Balai Besar
Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) adalah:
a. Meningkatkan wawasan siswa tentang berbagai kegiatan industri
pengolahan hasil pertanian.
b. Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai hubungan antara teori dengan
penerapan di duniakerja maupun industri.
c. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat
menjadikan bekal bagi siswa setelah terjun di masyarakat.

2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari kegiatan prakerin yang dilakukan di Balai Besar
Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) adalah :
a. Mengetahui bagaimana penanganan susu segar di Balai Besar Teknologi
Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI). Balai Besar Teknologi
Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI).
b. Mengetahui proses pengolahan susu di Balai Besar Teknologi Pencegahan
Pencemaran Industri (BBTPPI).
c. Mengetahui sistem pengolahan limbah dan sanitasi di Balai Besar
Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI).

C. Landasan dan Rasional

1. Pendidikan pada dasarnya merupakan tanggung jawab bersama antara


keluarga, masyarakat dan pemerintah.

2. Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh


pemerintah, masyarakat dan atau keluarga peserta didik.

3. Penyelengaraan sekolah menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat


terutama dengan dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh
sumberdaya dalam rangka menunjang penyelengaraan dan pengembangan
pendidikan (29 ayat 1 tahun 1990).

3
4. Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk
meningkatkan kesesuain program SMK dengan kebutuhan dunia kerja
yang diusahakan dengan saling menguntungkan (Kep. Mendiknas No
0490/II/1992 Pasal 32).

5. Tercapainya tujuan SMK (Pasal 3 ayat 2, PP No 29 Th 1990) antara lain


ditentukan oleh sejauh mana terjadinya sinkronisasi (Link and Match)
antara yang ada dan di sekolah dengan apa yang terjadi di sekolah dengan
apa yang terjadi di dunia usaha/Lap.Kerja.

D. Manfaat Praktik Kerja Industri

Kerjasam antar SMK dengan dunia usaha atau industri atau


instansi dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan
saling melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) akan member nilai tambah atau manfaat bagi pihak pihak
yang bekerjasama, sebagai berikut :
1. Manfaat Bagi Industri

Penyelenggaraan prakerin member keuntungan nyata bagi dunia industri


antara lain :
a. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta prakerin yang belajar
dan bekerja di industri.

b. Umumnya peserta prakerin telah ikut dalam proses produksi secara


aktif sehingga pada pengertian tertentu peserta prakerin adalah tenaga
kerja yang memberi keuntungan.

c. Perusahhan dapat member tugas kepada peserta prakerin untuk


kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.

d. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta prakerin


lebih mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap
peraturan perusahaan. Karena itu, jika peserta prakerin dapat dibentuk
sesuai dengan cirri khas tertentu industri.

4
e. Memberi kepuasan bagi dunia usaha atau dunia industri karena di
akui ikut serta menentukan hari depan bangsa melalui Praktik Kerja
Industri (Prakerin).

2. Manfaat Bagi Sekolah

a. Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta didik


lebih terjamin pencapaiannya

b. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan


kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip link and match).

c. Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena


tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik untuk
kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan bangsa.

3. Manfaat Bagi Praktikan / Peserta Didik

1. Hasil belajar peseta didik praktik industri akan lebih bermakna, karena
setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian professional sebagai bekal untuk
meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya
secara berkelanjutan.

2. Keahlian profesianal yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa
percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian kehlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.

5
4. Sasaran
Pada praktik industri (PI) ini di Balai Besar Teknologi Pencegahan
Pencemaran Industri (BBTPPI), sasaran yang kami inginkan yaitu :

1. Mempelajari ruang lingkup kegiatan yang ada di Balai Besar Teknologi


Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI).
2. Mempelajari strukktur dan mekanisme kerja di Balai Besar Teknologi
Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI).
3. Mempelajari prosedur yang diterapkan di Balai Besar Teknologi
Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI).
4. Mempelajari kemampuan sikap seorang tenaga kerja teknis yang
professional yang dipersyaratkan Balai Besar Teknologi Pencegahan
Pencemaran Industri (BBTPPI).
5. Mengetahui cara-cara / teknis di Balai Besar Teknologi Pencegahan
Pencemaran Industri (BBTPPI).
6. Dapat menyusun laporan secara teratur dan berlanjut hasil praktik dan
pelatihan.

5. Target
Target yang kami capai dalam pelaksanaan Praktik Industri di Balai Besar
Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) tertera dalam unit
dibawah ini :
I. DASAR KEJURUAN

1. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup


(K3LH)
1.1. Mendeskripsikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1.2. Melaksanakan prosedur K3
1.3. Menerapkan konsep lingkungan hidup
1.4. Menerapkan ketentuan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
2. Menerapkan teknik dasar pekerjaan laboratorium kimia
2.1. Menggunakan peralatan dasar laboratorium kimia
2.2. Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia berdasarkan pengamatan
2.3. Menyimpulkan parameter kuantitatif kimia berdasarkan pengamatan

3. Menggunakan alat pemadam api


3.1. Mengidentifikasi jenis dan tipe alat pemadam api yang tersedia
3.2. Mengoperasikan alat pemadam api
3.3. Merawat alat pemadam api
3.4. Mengganti bahan aktif alat pemadam api
4. Melaksanakan pengolahan limbah padat non B-3
4.1. Mengidentifikasi jenis limbah
4.2. Menentukan metode pengolahan limbah

6
4.3. Mengolah limbah padat
4.4. Mengidentifikasi hasil proses pengolahan
5. Membaca skala ukur instrumen lokal
5.1. Mendeskripsikan pembacaan skala ukur instrumen lokal
5.2. Membaca skala ukur instrumen lokal
5.3. Mengidentifikasi kelainan skala ukur
6. Mengoperasikan peralatan grinding dan sizing
6.1. Memeriksa bahan olahan
6.2. Memeriksa kondisi peralatan grinding dan sizing
6.3. Mengoperasikan peralatan grinding dan sizing
6.4. Mengendalikan pengoperasian peralatan grinding dan sizing
7. Melaksanakan proses pengolahan limbah cair
7.1. Mengidentifikasi limbah cair
7.2. Menentukan metode pengolahan limbah
7.3. Mengendalikan kerja unit pengolahan
7.4. Mengendalikan penggunaan bahan kimia
7.5. Mengidentifikasi hasil pengolahan
8. Melaksanakan analisa kuantitatif
8.1. Membuat larutan
8.2. Standarisasi larutan
8.3. Memisahkan zat dari campuran
8.4. Menentukan kadar dari suatu unsur/senyawa-senyawa gravimetri,
volumetri dan teknik lainnya.
9. Melaksanakan proses netraliasi
9.1. Mendeskripsikan bahan olahan
9.2. Memeriksa kondisi peralatan
9.3. Melaksanakan proses kimia
9.4. Mengendalikan proses netralisasi
9.5. Mengidentifikasi hasil proses kimia
10. Menghitung neraca bahan dan neraca panas
10.1. Memahami dimensi besaran dan satuan
10.2. Menerapkan perhitungan kimia
10.3. Menghitung neraca bahan
10.4. Menghitung neraca panas
11. Mengoperasikan peralatan penukar panas sederhana
11.1. Memeriksa kondisi peralatan penukar panas sederhana
11.2. Mengoperasikan peralatan penukar panas sederhana
11.3. Mengendalikan pengoperasian peralatan penukar panas sederhana
12. Mengoperasikan peralatan filtrasi
12.1. Mendeskripsikan filtrasi
12.2. Memeriksa peralatan filtrasi
12.3. Mengatur pengoperasian peralatan filtrasi
12.4. Mengidentifiaksi hasil filtrasi
13. Melaksanakan proses sublimasi mengikuti prosedur kerja
13.1. Mendeskripsikan material yang akan disublimasi
13.2. Melaksanakan pemeriksaan kondisi sublimator
13.3. Melaksanakan proses sublimasi
13.4. Mengendalikan proses sublimasi
13.5. Mengidentifikasi hasil proses sublimasi
14. Melaksanakan proses pencampuran (mixing) bahan kimia
7
14.1. Mendeskripsikan proses pencampuran
14.2. Mengidentifikasi bahan kimia yang akan dicampur
14.3. Memeriksa kondisi peralatan
14.4. Melaksanakan proses pencampuran bahan kimia
14.5. Mengidentifikasi hasil pencampuran bahan kimia
15. Mengoperasikan alat aliran fluida
15.1. Mengoperasikan dan merawat pompa-pompa
15.2 Mengoperasikan dan merawat katup-katup

16. Menerapkan mikrobiologi industri


16.1 Memahami mikro organisme
16.2. Memahami proses fermentasi
17. Menerapkan analisa kualitatif
17.1. Memahami larutan homogen dan heterogen
17.2. Memahami dasar-dasar analisa kualitatif

8
6. Waktu Pelaksanaan
Praktik industri (PI) di Balai Besar Teknologi Pencegahan
Pencemaran Industri (BBTPPI).dilaksanakan pada :
Tanggal : 1 April 2017 s.d 29 April 2017.
Tempat : Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran
Industri (BBTPPI), Semarang.

7. Peserta
Praktik Industri (PI) di KUD Balai Besar Teknologi Pencegahan
Pencemaran Industri (BBTPPI). diikuti oleh 2 siswa dari Kompetensi
Keahlian Kimia Industri Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan nama siswa
sebagai berikut :

Pelaksanaan bulan 1 April - 29 April 2017


1. Muhammad Fathur Rahman (11062)

2. Muhammad Nur Ihwan (11029)

Anda mungkin juga menyukai