Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu masalah dalam mendesain lereng adalah masalah kestabilan
lereng. Kestabilan suatu lereng merupakan faktor yang sangat penting untuk
dianalisis oleh perencana teknik sipil. Hal ini disebabkan karena
kelongsoran lereng dapat menimbulkan berbagai kerugian. Kerugian yang
ditimbulkan dapat berupa kerusakan pada bangunan hingga keselamatan
manusia yang tinggal di sekitar lereng. Longsor dapat terjadi disebabkan
oleh faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam yaitu seperti topografi,
kondisi geologi (litologi dan struktur geologi), hidrologi, vegetasi,
karakteristik tanah atau batuan penutup lereng, gempa bumi dan iklim.
Sedangkan faktor manusia yaitu seperti penebangan hutan dan sistem
drainase daerah lereng yang kurang baik.
Material pembentuk lereng sangat mempengaruhi stabilitas lereng.
Contoh material pembentuk lereng adalah tanah granular dan tanah kohesif.
Tanah granular meliputi pasir, kerikil, batuan dan campurannya. Kelemahan
tanah granular adalah jenis tanah ini mempunyai sifat meloloskan air. Jadi,
lereng yang material pembentuknya tanah granular lebih rentan akan
longsor ketika musim hujan. Hal ini disebabkan oleh material pembentuk
akan ikut terbawa aliran air permukaan. Selain itu, jika terjadi getaran
dengan frekuensi tinggi dan beban yang besar, penurunan besar akan terjadi
terutama jika kondisi butiran tanah tidak padat. Keunggulan tanah granular
adalah mempunyai kuat geser yang baik. Semakin kasar permukaan
butirannya maka akan semakin besar kuat gesernya.
Berbagai metode telah dikembangkan untuk perkuatan lereng, salah
satunya adalah perkuatan lereng menggunakan geosintetik. Geosintetik
adalah suatu produk buatan pabrik yang terbuat dari bahan polimer dan
biasanya digunakan dalam sistem atau struktur yang berhubungan dengan
tanah, batuan, dan rekayasa geoteknik lainnya. Material yang digunakan

1
2

untuk pembuatan geosintetik umumnya dihasilkan oleh industri plastik


seperti polimer, karet, fiber-glass, dan material alam yang terkadang di
pakai. Seiring dengan perkembangan metode konstruksinya, berbagai
penelitian dilakukan untuk mendapatkan metode untuk menganalisis
perkuatan lereng, dan merencanakan lereng dengan perkuatan geosintetik.
Dalam analisis perkuatan lereng terdapat beberapa metode yang sering
digunakan, yaitu metode Jewell, Leschinsky & Boedeker, dan
Schmertmann. Kemudian program program komputer dikembangkan
untuk menganalisis stabilitas lereng dengan metode elemen hingga dengan
cepat dan tepat untuk perhitungan sesuai dengan permasalahan di lapangan.
Program yang umum digunakan adalah Plaxis 2D dan Slope/W.
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini akan membandingkan
perhitungan perkuatan lereng dengan geosintetik pada tanah granular
menggunakan metode Jewell, Leschinsky dan Boedeker, dan Schmertmann.
Setelah itu, stabilitas lereng akan dianalisis menggunakan bantuan program
Plaxis 2D dan Slope/W.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, terdapat beberapa
metode untuk menganalisis perkuatan lereng dengan geosintetik pada tanah
granular. Penulis akan melakukan perhitungan manual dengan
menggunakan metode Jewell, Leschinsky dan Boedeker, Schmertmann,
kemudian stabilitas lereng dianalisis dengan program Plaxis 2D dan
Slope/W.

1.3. Batasan Masalah


Batasan batasan terhadap masalah yang akan dilakukan pada
penelitian ini adalah :
1. Analisis perkuatan lereng dengan geosintetik dilakukan pada tanah
granular.
2. Pada penelitian ini menggunakan metode metode Jewell, Leschinsky
dan Boedeker, dan Schmertmann.
3

3. Data tanah yang digunakan adalah asumsi yang umum digunakan


sebagai acuan dalam jurnal dan bukan hasil uji laboratorium atau uji
lapangan, dan data untuk setiap analisis adalah sama.
4. Stabilitas lereng akan dianalisis dengan program Plaxis 2D dan
Slope/W.

1.4. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1. Metode manakah yang menunjukkan hasil yang paling mendekati
dengan kondisi sesungguhnya dalam menganalisis perkuatan lereng
dengan geosintetik pada tanah granular ?

1.5. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah mencari panjang penjangkaran , kuat
tarik geosintetik dan spasi antar lapisan perkuatan lereng setelah diperkuat
geosintetik di tanah granular menggunakan metode Jewell, Leshchinsky
dan Boedeker, Schmertmann. Kemudian dari hasil metode tersebut
dianalisis stabilitas lereng menggunakan program Plaxis 2D dan Slope/W.

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan skripsi terdiri dari :

BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini berisi tentang penjelasan umum mengenai berbagai teori yang
digunakan dalam penelitian ini.

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini berisi tentang kerangka dasar penulisan dari langkah pertama
sampai langkah akhir penelitian seperti metode pengumpulan data serta
berisi mengenai langkah-langkah pengolahan data yang diteliti.
4

BAB 4. PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang hasil pengolahan data yang diperoleh dengan
metode Jewell, Leshchisnky dan Boedeker, Schmertmann, serta analisis
dengan program Plaxis 2D dan Slope/W.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian
dan juga saran yang berguna untuk penelitian berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai