Background :
Objectives :
Metode :
Kejadian Psoriasis dibandingkan antara representative diabetic cohort and a matched nondiabetic
cohort . Selanjutnya peneliti melakukan studi kohort dengan 1.659.727 pasien
diabetes menggunakan data National Health Insurance Research Database di Taiwan tahun
1997 2011. Multivariate
conditional logistic regression digunakan untuk menganalisis penelitian ini.
Meta-analyses and population-based cohort studies have demonstrated that psoriasis,
especially severe disease, is associated with increased risk of new-onset diabetes
Metode
1. Sumber data
The National Health Insurance Research Database (NHIRD) telah banyak digunakan pada
studi epidemiologi di Taiwan.data kesehatan ini mewakili lebih dari 99 % dari
seluruh populasi di Taiwan. Informasi pribadi seperti berat badan, tinggi
badan, riwayat keluarga, hasil laboratorium, life stlye, dan kebiasaan
(merokok dan alcohol) tidak terjantum dalam data ini.
Empat subjek control secara acak di pilih dari diabetic cohort untuk setiap kasus
dengan psoriasis setelah di cocokan dengan usia, jenis kelamin, tanggal diagnosis DM, durasi
follow up dan propensity score (score kecenderungan). Score kecenderungan dihitung
menggunakan regresi logistic untuk memprediksi perkembangan psoriasis. Pencocokan durasi
follow up pada subjek control untuk memastikan subjek masih hidup dan memiliki resiko yang
sama terhadap penyakit ini. Tanggal diagnosis psoriasis di tetapkan sebagai index date.
Kelompok yang berpotensi dapat mempengaruhi hasil seperti hipertensi, dyslipidemia,
iskemik stroke, myocard infark, liver cirrhosis, gagal ginjal, infeksi HIV dan kanker.
Kelompok tersebut dapat di masukkan apabila diagnosis setidaknya 3 kali.
Antidiabetic drug exposure patterns,
duration of diabetes, and number of hospital visits were also considered covariate
factors.
Analisis statistic
Follow up setiap subject mulai dari tanggal diagnosis DM dan berakhir pada tanggal mulainya
perkembangan penyakit(psoriasis), kematian, transfer out atau berakhir nya masa follow up.
Total .
HAsil
Insiden psoriasis baru pada DM
Pertama, peneliti mengindentifikasi dari total 41,289 pasien DM dan 165,156 subjek non diabetic
yang telah disamakan usia dan jenis kelamin nya dari data LHID 2000.
Insiden rate dari psoriasis yang pertama kali pada subjek diabetes adalah 70,2 kasus (165 kasus
psoriasis pada 235,089 orang/tahun) dan pada subjek non diabetes adalah 42,5 kasus (771 kasus
psoriasis pada 1,814,762 orang/tahun)
Diskusi
Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien DM beresiko terkena psoriasis untuk pertama
kalinya. Kebiasaan penggunaan insulin dihubungkan dengan kenaikan resiko dari psoriasis.
Kebiasaan penggunaan TZD dan metformin dihubungkan dengan penurunan resiko psoriasis,
terutama pada mereka yang belum pernah menggunkan insulin.
Gula darah yang tinggi telah dilaporkan mengambil peran dalam proinflammatory
cytokines, termasuk tumor necrosis factor-alfa, interleukin (IL)-1b, IL-6, and IL-22 dari
macrophages dan T cells dari jaringan adiposa, yang umum pada pathogenesis psoriasis.
Hasil ini menunjukkan bahwa DM dapat mengembangkan kejadian psoriasis karena
patofisiologi inflamasi yang terjadi.
Dalam studi ini menunjukkan pasien yang mendapatkan injeksi insulin secara teratur
memiliki resiko psoriasis lebih tinggi dibandingkan subjek yang memakai insulin tidak teratur
maupun yang tidak memakai insulin. Walaupun peningkatan nya kecil, efek insulin pada
psoriasis tergantung dari dosis insulin yang diberikan. Semakin parah DM yang di derita
maka semakin tinggi resiko psoriasis. Selain dari keparahan penyakit, insulin juga dilaporkan
dapat memperburuk gejala psoriasis selama terapi DM. kejadian plak psoriasis baru pada
injeksi insulin telah dilaporkan.
Hubungan insulin dengan perkembangan psoriasis adalah insulin memiliki efek
mitogenik melalui sinyal reseptor insulin. Insulin mengikat reseptor insuline-like growth
factor, suatu reseptor yang meningkatkan pertumbuhan sel, ploriferasi keratinosit. Hal ini
lah yang di duga menyebabkan psoriasis, namun hubungan langsung antara insulin dan
psoriasis butuh di teliti lebih lanjut.
Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya. Brauchli et al melaporkan
hubungan dari penggunaan TZD dan metformin dengan penurunan resiko psoriasis
dalam studi kasus - kontrol berbasis populasi yang besar .
Dalam penelitian ini , semua pasien diabetes yang menerima pengobatan
antidiabetes di Taiwan dimasukkan dalam penelitian. Kami bertingkat efek TZD
dan
OHAs lain berdasarkan eksposur berbeda terhadap insulin .
Hasil penelitian ini disediakan kuat
bukti hubungan antara antidiabetes
perawatan dan terjadinya psoriasis baru .