Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
meskipun jauh dari kesempurnaan.
Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran
yang berguna untuk perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan dalam proses pembelajaran utamanya dalam
penggunaan ejaan,pemisahan suku kata,dan huruf kapital yang benar.
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilihan kata merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
hal tulis-menulis maupun berbicara dalam kehidupan sehari-hari.Pemilihan kata
berhubungan erat dengan kaidah sintaksis, kaidah makna, kaidah hubungan
sosial, dan kaidah mengarang. Kaidah-kaidah ini saling mendukung sehingga
tulisan atau apa yang kita bicarakan menjadi lebih berbobot dan bernilai serta
lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
B. Tujuan penulisan
1.Sejarah Ejaan
3.Huruf kapital
2
1. Sejarah Ejaan
A. Pelafalan
Salah satu hal yang diatur dalam ejaan ialah cara pelafalan atau cara
pengucapan dalam bahasa Indonesia. Pada akhir-akhir ini sering kita dengar
orang melafalkan bunyi bahasa Indonesia dengan keraguan. Keraguan yang
dimaksud ialah ketidakteraturan pengguna bahasa dalam melafalkan huruf.
Kesalahan pelafalan dapat terjadi karena lambang (huruf) diucapkan tidak sesuai
dengan bunyi yang melambangkan huruf tersebut.
3
Perhatikan contoh berikut!
-energi Lafal yang salah: enerhi, enersi, enerji Lafal yang benar: energi [e n e r g
i]
-MTQ Lafal yang salah: [emtekyu], [emtekui] Lafal yang benar: [em te ki]
Demikian pula halnya dengan pelafalan unsur kimia, nama minuman, atau
nama obat-obatan, bergantung pada kebiasaan yang berlaku untuk nama
tersebut. Jadi, pemakai bahasa dapat saja melafalkan unsur tersebut tidak sesuai
dengan yang tertulis. Hal tersebut memerlukan kesepakatan lebih lanjut dari
pakar yang bersangkutan.
4
berlaku bagi kata-kata pungut karena lafal kata pungut disesuaikan dengan lafal
bahasa asalnya, seperti kata mahir, lahir, kohir, kohesi.
3.Suku kata yang mengandung gugus vocal au, ai, oi, ae, ei, eu, dan ui baik
dalam kata-kata Indonesia maupun dalam kata-kata serapan, diperlakukan
sebagai satu suku. Contoh:
5
survei > sur-vei
Jika trans diikuti bentuk bebas, maka Pemenggalan dilakukan memisahkan trans
sebagai bentuk utuh. Contoh:
Jika trans diikuti bentuk terikat, Pemenggalan seluruh data dilakukan dengan
mengikuti pola Pemenggalan kata dasar. Contoh:
6
transkripsi > tran-skrip-si
Jika unsur eks ada dalam kata yang mempunyai bentuk sepadan, dengan kata
yang mengandung unsur in dan im, Pemenggalan dilakukan diantara unsur eks
dan unsur berikutnya. Contoh:
Bentuk lain yang mengandung unsur eks, dipenggal sebagai kata utuh. Contoh:
9.Pemenggalan kata yang terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur
itu dapat bergabung dengan unsur lain, Pemenggalan dilakukan diantara unsur-
unsurnya. Contoh :
Kecuali :
10. Pemenggalan unsur asing yang berakhiran isme dilakukan sebagai berikut :
7
sukuisme > su-ku-is-me
3.Huruf Kapital
Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih
besar dari huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata
pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya.
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
Contoh:
Islam
Kristen
Quran
Injil
Weda
Yang Mahakuasa
Rahmat-Mu
Kuasa-Nya
8
Contoh:
Sultan Hasanuddin
Nabi Adam
Imam Hanafi
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh:
Jenderal Moeldoko
Profesor Supomo
Contoh:
Amir Hamzah
Jusuf Kalla
Dewi Sartika
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Contoh:
suku Sunda
bahasa Inggris
bangsa Indonesia
9
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah.
Contoh:
perang Kemerdekaan
bulan Agustus
tahun Masehi
Contoh:
Bukit Barisan
Danau Toba
Selat Sunda
Teluk Jakarta
Sungai Cimanuk
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali
kata seperti dan.
Contoh:
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Contoh:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan
10
judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.
Contoh:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan.
Contoh:
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara
Contoh:
11
Saya akan disuntik, Dok?
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Contoh:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
Contoh:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan
sebagai nama sejenis atau satuan ukuran.
Contoh:
mesin diesel
10 volt
5 ampere
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
12
Contoh :
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama.
Contoh:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
menjadi unsur nama diri.
Contoh:
ukiran Jepara
pempek Palembang
tari Melayu
sarung Mandar
asinan Bogor
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang
digunakan sebagai nama jenis.
Contoh:
nangka belanda
kunci inggris
harimau sumatera
petai cina
pisang ambon
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi
negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen
resmi.
Contoh:
Republik Indonesia
13
Departemen Keuangan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Contoh:
14
PENUTUP
KESIMPULAN
Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar
dari huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama
dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya.
Cara pengunaan huruf kapital yang baik dan benar adalah dengan mengikuti
aturan baku yang telah ditetapkan dalam penggunaan huruf kapital seperti yang
sudah dituliskan di dalam makalah ini.
Pengunaan huruf kapital pada saat ini kurang diperhatikan penggunaannya yang
sesuai dengan aturan. Hal ini dikarenakan karena kebanyakan orang
menganggap hal itu tertalu rumit dan cenderung memilih jalan yang praktis saja.
SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ikhsanudin.co.cc/2009/05/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia
http://ibnuhasansibuan.wordpress.com/2011/03/06sejarah-perkembangan-
bahasa-indonesia
http://bahasaindonesiasmisgs.blogspot.com/2009/03/huruf-kapital.html
Widya. 2010. Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia Yang disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung : Yrama Widya
16