A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di
dunia, terdiri atas 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 81.791
km, memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi seperti
hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun, ikan, mamalia,
reptilia, krustasea dan berbagai jenis moluska. Sumberdaya alam
laut tersebut merupakan salah satu modal dasar yang dapat
dimanfaatkan untuk pembangunan nasional.
Adanya suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya disebut
dengan ekosistem. Ekosistem berasal dari kata : Geobiocoenosis,
yang berarti Biocoenosis : komponen Biotik dan Geocoenosis :
komponen abiotik
Tidak hanya tergantung di mana organisme tadi hidup, tetapi
juga pada apa yang dilakukan organisme termasuk mengubah
energi, bertingkah laku, bereaksi, mengubah lingkungan fisik
maupun biologi dan bagaimana organisme dihambat oleh spesies
lain.
Aliran energi dalam niche yang terjadi adalah ketika matahari
menyinari laut, sinarnya akan membantu proses fotosintesis yang
dilakukan oleh fitoplankton.Fitoplankton inilah yang kemudian akan
dikonsumsi oleh zooplankton, zooplankton dikonsumsi oleh hewan
dengan tingkat yang lebih tinggi (karnivora), hingga pada akhirnya
hewan karnivora akan mati dan didekomposisi
olehdekomposer menjadi detritus, yang kemudian
diserap fitoplankton sebagai zat hara/nutrien.
Ada beberapa ekosistem yang terdapat di laut
tropis contohnya : mangrove,lamun dan terumbu karang. hubungan
ketiga ekosistem ini sangat sinergis. Apabila salahsatu sistem
mengalami gangguan,maka sistem yang lain akan berpengaruh
juga.
B. Rumusan Masalah
1. Hubungan ekosistem secara ekologis biologis yang terjadi antara
mangrove, lamun, dan terumbu karang
2. Hubungan ekosistem secara ekologis yang terjadi antara mangrove,
lamun, dan terumbu karang
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan ekosistem secara ekologis yang terjadi
antara mangrove, lamun, dan terumbu karang
2. Untuk mengetahui hubungan ekosistem secara biologis yang terjadi
antara mangrove, lamun, dan terumbu karang
BAB II
PEMBAHASAN