Anda di halaman 1dari 23

SEJARAH TEORI TEKTONIK LEMPENG

Teori tektonik lempeng dihasilkan dari usaha


banyak ahli ilmu kebumian selama puluhan tahun.
Bukti yang sangat penting untuk teori ini datang
dari aplikasi teknologi dalam mempelajari geologi
lantai samudra, gempa bumi dan kemagnetan
batuan.

Konsep utama; Pengapungan Benua (Continental


Drift), Pemekaran Benua (Sea-Floor Spreading) dan
Sesar Transform.
Transform

AHH-08
Geology ITB
Pengapungan Benua (Continental Drift)

Awal Perkembangan Teori :


Continental Drift
Antonio Snider-Pelligrini, La Creation et ses
Mysteres Devoiles (1858), menunjukkan bentuk
kontinen sebelum terpisah. Bukti fosil di Amerika
Utara dan Eropa.
Frank B. Taylor (1908), menjelaskan fakta geologi
yang dapat dijelaskan dengan continental drift
(perpindahan benua).
Alfred Wegener, pertama melakukan penyelidikan
tentang continental drift, The Origin of the
Continents and Oceans (1915). Membahas bentuk
kontinent dan bukti geologi, kemiripan batuan dan
fauna.
AHH-08
Geology ITB
SEJARAH TEORI TEKTONIK LEMPENG

Pengapungan Benua (Continental Drift)

Alfred Wegener (1920) ahli meterologist dari


Jerman
Persamaan garis pantai Benua Amerika dan
Afrika disimpulkan pemisahan terjadi akibat
pembukaan laut Atlantik
Didukung oleh persamaan endapan geologi
(glacial), sejarah geologi
Persamaan fossils flora dan fauna
Persamaan struktur geologi batuan

AHH-08
Geology ITB
Pengapungan Benua (Continental Drift)

Wegener percaya bahwa hubungan geologi dan


proses pembentukan pegunungan dapat dihubungan
dengan pengapungan benua.
Satu benua (supercontinent)
supercontinent bernama Pangea
dikelilingi oleh satu samudra dengan nama
Panthalasa.
Panthalasa
Proses pemisahan benua terjadi pada 100 Ma
Himalaya terjadi karena pergerakan keutara benua
India yang akhirnya bertabrakan dengan Asia.
Tidak berhasil memecahkan masalah gaya penyebab
pergerakan benua. Wegener mengusulkan
kombinasi rotasi bumi atau gaya pasang surut
matahari dan bulan yang menyebabkan pergerakan
benua melalui lautan.
AHH-08
Geology ITB
Pengapungan Benua (Continental Drift)

Harlod Jeffreys,
Jeffreys ahli fisika dari Inggris
membuktikan bahwa gaya pasang-surut terlalu
kecil untuk bisa mengerakan benua. Setelah ini
teori ini dilupakan oleh banyak ahli ilmu kebumian
sampai pada tahun 1950 setelah penelitian sifat
kemagnetan batuan berkembang.
Alexander du Toit (1930), mengusulkan dua
supercontinent; di utara Laurasia (North America
dan Eurasia) dan selatan Gondwana (South
America, Africa, India, Australia and Antarctica)

AHH-08
Geology ITB
Continental Drift
Antonio
Snider-
Pelligrini
(1858)

Alfred
Wegener
(1915)

Bukti geologi; batuan fosil


dan gambaran struktur,
bentuk pantai, menunjukkan
bahwa kontinent pernah
menjadi satu.
AHH-08
Geology ITB
Continental Drift
Continental Drift
Wegener membuat seri peta dengan 3 proses drift
diawali dengan Pangea. Komposisi kontinen
bersifat granitik yang relatif lebih ringan, diatas
lantai samudera yang lebih berat, dipengaruhi oleh
gaya akibat perputaran bumi.
Hipotesa ini masih banyak ditentang, karena tidak
dapat menjelaskan mekanisme pergerakan.
Beberapa pendukung diantaranya; Alexander du
Toit, Our Wandering Continent (1937),
membandingkan bentuk bentang alam dan fosil.
Arthur Holmes, Principles of Physical Geology
(1944).

AHH-08
Geology ITB
Continental Drift

Bukti kesamaan fauna dan flora


AHH-08
Geology ITB
Continental Drift

2 Bya

Deformasi
terjadi antara
450 650 Mya

Geology ITB
Bukti kesamaan jenis dan umur batuan AHH-08
Continental Drift

Bukti Paleoklimate dari jenis endapan batuan AHH-08


Geology ITB
PERKEMBANGAN TEORI TEKTONIK LEMPENG

Penyelidikan di tahun 1950-1960 tentang Topografi


dan Geologi dasar laut, dan Paleomagnetisme.
Morfologi Punggungan Samudera, panjang 84.000
km dan lebar 1.500 km, dengan lembah kedalaman
3 km, Rift Valley.
Cekungan muda, mempunyai komposisi basaltik.
1960, H.H. Hess, mengusulkan teori Sea-floor
Spreading, samudera merupakan hasil pemekaran
yang terjadi karena arus konveksi pada mantel,
melalui punggungan samudera (oceanic ridge).
Menjelaskan kemungkinan mekanisme dari
Continental Drift.

AHH-08
Geology ITB
PERKEMBANGAN TEORI TEKTONIK LEMPENG

Paleomagnetisme, studi kemagnitan purba pada batuan


basaltik, pengaruh medan magnit bumi menjadikan batuan
dengan komposisi besi berubah menjadi fosil magnet.
Medan magnet bumi digambarkan sebagai bar magnetik
dengan inklinasi terhadap arah utara geografik. Medan magnet
dihasilkan seperti prinsip elektromagnet atau dinamo.
Studi paleomagnetik menunjukkan berbagai batuan berubah
posisi terhadap waktu, mengikuti pola yang tetap, yang
menunjukkan kutub yang berbeda. Ini tidak mungkin
dijelaskan dengan beberapa medan magnet yang berbeda.
Hal ini menjimpulkan bahwa hanya ada satu medan magnet
yang tetap, sementara kontinen bergerak mengikuti pola yang
ada.

AHH-08
Geology ITB
PALEOMAGNETISME
PEMBALIKAN PADA
PRINSIP MEDAN MAGNIT BUMI ZAMAN KUARTER

AHH-08
Geology ITB
PALEOMAGNETISME
PERUBAHAN KUTUB MAGNIT SEJALAN WAKTU

KUTUB MAGNET TETAP, KONTINEN BERGERAK


MENGIKUTI PERUBAHAN JEJAK YANG ADA AHH-08
Geology ITB
PERKEMBANGAN TEORI TEKTONIK LEMPENG

Pola pembalikan medan magnet di lantai samudera. Hasil


studi menunjukkan pembalikan selama kurun 70-80 juta
terakhir. Polaritas Normal, sesuai dengan kondisi sekarang
dan Polaritas terbalik (reversed polarity) yang berlawanan
arah.
Terdapat paling tidak 9 kali pembalikan medan magnet pada
4.5 juta tahun terakhir. Periode normal sampai sekarang
dimulai sejak 700.000 tahun yang lalu. Dari anaomali magnetik
ini dilakukan penaggalan radiometrik yang digambarkan
dalam magnetic reversal.
Tahun 1963, Fred Vine dan D H Matthews menerapkan pada
lantai samudera, sepanjang pertumbuhan dari magma yang
keluar dari pusat pemekaran (spreading centre), yang
hasilnya tergambar sebagai gambaran Magnetic Stripes dari
perubahan polaritas sejalan dengan waktu.

AHH-08
Geology ITB
PALEOMAGNETISME
PRINSIP MEDAN MAGNIT BUMI

REKAMAN MEDAN
MAGNIT TERAWETKAN
PADA BATUAN

AHH-08
Geology ITB
PALEOMAGNETISME
ORIENTASI MEDAN MAGNIT PEMBALIKAN PADA
SEKARANG ZAMAN KUARTER

AHH-08
Geology ITB
PALEOMAGNETISME
PENENTUAN UMUR DAN PERTUMBUHAN
SAMUDERA DARI PALEOMAGNETISME

DISTRIBUSI UMUR LANTAI


SAMUDERA

AHH-08
Geology ITB
PALEOMAGNETISME
PENENTUAN UMUR DAN PERTUMBUHAN
SAMUDERA DARI PALEOMAGNETISME

AHH-08
Geology ITB
TEKTONIK LEMPENG

BUKTI PEMEKARAN SAMUDERA


(VOLKANISME) DI ICELAND

AHH-08
Geology ITB
TEKTONIK LEMPENG
PERKEMBANGAN AKTUAL PEMEKARAN SAMUDERA DI LAUT MERAH

AHH-08
Geology ITB
TEKTONIK LEMPENG

AHH-08
Geology ITB
TEKTONIK LEMPENG

AHH-08
Geology ITB

Anda mungkin juga menyukai