Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEPEMIMPINAN

KASUS Aqua Danone

(1) Competitive Force 5 Porters

Persaingan antar Perusahaan Saingan

Kebutuhan masyarakat akan air minum meningkat seiring dengan meningkatnya


pertumbuhan penduduk. Kesadaran masyarakat akan butuhnya air minum yang
bersih dan menyehatkan berpengaruh pada persepsi masyarakat akan konsumsi
Air Minum Dalam Kemasan. Atas dasar itulah, banyak pemain baru yang masuk
dalam industri ini. Menurut data Aspadin(Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam
Kemasan Indonesia), tercatat lebih dari 400 perusahaan AMDK dan lebih dari 600
merek yang ada di pasaran. Hal ini menjelaskan bahwa beberapa perusahaan
memiliki lebih dari satu merek untuk merespon tuntutan pasar yang beragam
mulai dari harga sampai dengan kualitas. Sebagai contoh, PT. Golden Aqua
Mississipi yang memproduksi Aqua juga memproduksi VIT. Pemain dalam Industri
butuh usaha ekstra keras untuk meningkatkan produk yang berbeda, kualitas
yang terjamin dan brand image. Kondisi persaingan sangat ketat karena banyak
pesaing menjual produk AMDK yang sama. Untuk itu diperlukan informasi pasar
dan kondisi pesaing terutama kelemahan dan kekuatan pesaing. Informasi itu
penting berhubungan dengan penggunaan kebijakan tentang produk, harga,
promosi dan distribusi.

Potensi masuknya pesaing baru

Di Indonesia Dari tahun ke tahun konsumsi air kemasan terus meningkat,


tercatat tahun 1973 kapasitas produksi hanya 6 juta liter per tahun. Tahun 2001
meningkat tajam menjadi 5,4 milyar liter. Setahun kemudian naik 31,5% menjadi
7,1 milyar liter. Lalu pada 2003 meningkat 14,1% mencapai 8,1 milyar liter.
Tahun 2011 konsumsi air kemasan mencapai 17,3 milyar liter meningkat 23% di
bandingkan tahun 2010. Tahun 2012 diperkirakan konsumsi air kemasan
meningkat menjadi 19,88 milyar liter per tahun. Dengan data di atas maka
terdapat potensi masuknya pesaing baru di indonesia, karena permintaan akan
AMDK semakin meningkat. Tetapi dengan banyaknya merk atau produk yang
sudah ada sekarang, maka pemerintah harus ekstra ketat mengawasi
keberlangsungan produk tersebut, karena banyak survey yang menyatakan
terdapat produk AMDK yang membahayakan untuk konsumen. Sehingga proses
pengolahan dan pembuatan AMDK harus mempunyai standart khusus yang
sudah ditetapkan. Dan pendatang baru juga harus memperhatikan skala
ekonomi, perbedann produk yang eksklusif, identitas merek, kebutuhan modal,
akses ke dalam distribusi, keuntungan dari biaya absolute, akses yang
dibutuhkan, kebijakan pemerintah, dan balasan yang diharapkan. Dengan
demikian tidak semakin bertambah merek AMDK yang ada dalam pasaran, dan
akan mengurangi persaingan di industry.

Potensi pengembangan produk-produk pengganti


Salah satu ancaman dalam industri AMDK adalah air isi ulang. Meskipun merek-
merek tertentu telah memberi peringatan untuk tidak boleh mengisi dengan
produk lain, tetapi hal itu tidak berpengaruh karena pengawasan tidak ketat
dalam aplikasinya. Terlebih harga air mineral isi ulang yang lebih murah dan
tetap praktis. Apalagi melihat harga kebutuhan pokok semakin meningkat, tentu
masyarakat menengah ke bawah lebih memilih alternative tersebut karena
kebutuhan akan air mineral tidak mungkin dikurangi.

Daya tawar pemasok

Dalam industri AMDK tentu pemasok mempunyai daya tawar yang tinggi, karena
kebutuhan akan bahan baku plastik untuk membuat kemasan (galon, botol, dan
gelas) tidak ada penggantinya. Dan tentu akan berpengaruh terhadap persangan
dan juga biaya yang di keluarkan perusahaan.

Daya tawar konsumen

Dalam industri AMDK daya tawar pembeli cukup tinggi, mengingat banyak
alternative lain yang tersedia di pasaran. Tetapi tidak terlalu mengancam dalam
industri terutama merk AQUA karena berorientasi terhadap kualitas. Jika
konsumen sudah percaya dan loyal terhadap air mineral yang di konsumsi pasti
ia tidak akan mudah beralih. Apalagi produk yang di konsumsi berkaitan dengan
kesehatan, pasti tidak akan main-main dalam menetukan pilihannya, meskipun
banyak merek yang ada.

Kesimpulan

Berdasarkan model lima factor kekuatan porter di atas maka dapat disimpulkan
bahwa, industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) tidak mempunyai ancaman
yang cukup serius dalam persaingan baik dalam industry maupun pendatang
baru, karena orientasi konsumen cenderung terhadap kualitas produk. Dan
hanya sebagian kecil dari konsumen yang orientasinya terhadap harga. Tetapi
masalah yang menjadi ancaman bagi industri AMDK adalah faktor lingkungan.
Mengingat industri ini yang mengakibatkan limbah plastik semakin meningkat
dan hampir tidak bisa dimusnahkan. Meskipun berbagai alternative telah
dilakukan tetapi belum dapat dirasakan keberhasilannya. Peluang dalam industri
Air Mineral Dalam Kemasan sangat baik, yaitu dapat kita lihat semakin
bertambahnya penduduk Indonesia baik dilihat dalam tingkat kehamilan dan
kelahiran, maka memberi peluang yang cemerlang karena dapat meningkatkan
penjualan yang berdampak terhadap peningkatan produksi, peningkatan tenaga
kerja, peningkatan pendapatan dan peningkatan laba bagi perusahaan. Dan juga
peran pemerintah untuk mensosialisasikan cara hidup sehat untuk minum air 10-
11 gelas per hari per orang juga mendatangkan peluang bagi industri AMDK
untuk meningkatkan produksinya.
(2) Jenis Strategy
(3) Key Success Factor

Key success factors are the strategy elements, product and service attributes,
operational approaches, resources, and competitive capabilities that are
essential to surviving and thriving in the industry.

1. On what basis do buyers of the industrys product choose between the


competing brands of sellers? That is, what product attributes and service
characteristics are crucial to competitive success?

2. Given the nature of competitive rivalry prevailing in the marketplace, what


resources and competitive capabilities must a firm have to be
competitively successful?

3. What shortcomings are almost certain to put a firm at a significant


competitive disadvantage?

(4) Driving Force

Driving forces are the major underlying causes of change in industry and
competitive conditions.

Driving forces analysis has three steps:

- Identifying what the driving forces are.


- Assessing whether the drivers of change are, on the whole, acting to
make the industry more or less attractive.
- Determining what strategy changes are needed to prepare for the impact
of the driving forces.

Dilihat dari betapa pentingnya fungsi air untuk kehidupan kita ini, tentu hal tadi
menjadi sebuah peluang untuk memulai menjalankan usaha. Banyak usaha
minuman yang dapat dijalankan, misalnya seperti usaha minuman dalam
kemasan dan bisnis air minum kemasan.

Modal usaha air minum dalam kemasan

Peluang bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) pada dasarnya masih terbuka
sangat lebar, namun hal tersebut ditunjukkan bagi orang-orang yang mempunyai
modal. Banyak sekali pebisnis yang mencoba bermain di bisnis ini, namun
terkendala dana, lokasi, serta sumber bahan baku. Usaha AMDK ini masih
terbuka lebar disebabkan masih banyak pula warga Indonesia yang masih
menggunakan air rebusan yang didapatkan dari PAM atau diperoleh dari sumur
bor. Padahal, kualitas air tersebut perlu dipertanyakan. PAM ataupun sumur bor
diketahui kurang sehat sebab di dalamnya terdapat kandungan mineral dan
logam-logam lainnya. Selain itu, kesadaran masyarakat Indonesia tentang
pentingnya kualitas air minum mulai tumbuh. Membuka pabrik air minum
kemasan juga menjadikan usaha kita lebih diminati oleh masyarakat ketimbang
mendirikan depot isi ulang air galon. Hal itu tentu disebabkan beberapa pihak
yang kurang yakin dengan kualitas air minum pada kios isi ulang air minum.
Karena alasan-alasan itu, usaha AMDK ini dirasa sangat berpotensi serta memiliki
peluang yang baik. Akan tetapi, masalahnya terletak pada dana yang
dibutuhkan. Tentu saja, mendirikan sebuah pabrik bukanlah suatu hal yang
murah.

Bisnis Minuman Kemasan

Memulai bisnis minuman dalam kemasan dirasa lebih mudah dilakukan daripada
memulai bisnis air minum kemasan. Selain karena kebanyakan orang lebih
berminat dengan minuman yang lebih nikmat rasanya, usaha minuman kemasan
pun bisa dilakukan hanya dengan skala rumahan saja.
Apabila Anda tertarik dengan bisnis minuman kemasan, di bawah ini merupakan
beberapa jenis minuman dalam kemasan yang bisa Anda pilih sebagai minuman
kemasan yang akan dijual. Contihnya Sari Buah-Buahan, Yoghurt, Kefir, Susu,
The, Kopi, Sirup

- Berdasarkan data ASPADIN tahun 2012, industri AMDK di Indonesia


memproduksi 19,8 milyar liter per tahun. Namun angka tersebut belum
memenuhi kebutuhan masyarakat untuk air minum berkualitas.
ESSAY

(1) Masuk Keluar Pesaing, Cara Menghadapinya

Whether an industrys entry barriers ought to be considered high or low depends


on the resources and capabilities possessed by the pool of potential entrants.
High entry barriers and weak entry threats today do not always translate into
high entry barriers and weak entry threats tomorrow.

Entry Threat Considerations:

- Expected defensive reactions of incumbent firms


- Strength of barriers to entry
- Attractiveness of a particular markets growth in demand and profit potential
- Capabilities and resources of potential entrants
- Entry of existing competitors into market segments in which they have no
current presence

Market Entry Barriers Facing New Entrants:

- Incumbent cost advantages related to learning and experience, proprietary


patents and technology, favorable locations, and lower fixed costs
- Strong brand preferences and customer loyalty
- Strong network effects in customer demand
- High capital requirements
- Building a network of distributors or dealers and securing adequate space on
retailers shelves
- Restrictive regulatory and trade policies
(2) Offensive/Defensive Strategy

Offensive Strategy

Sometimes a companys best strategic option is to seize the initiative, go on the


attack, and launch a strategic offensive to improve its market position. The best
offensives use a companys most powerful resources and capabilities to attack
rivals in the areas where they are weakest.

STRATEGIC OFFENSIVE PRINCIPLES:

- Focusing relentlessly on building competitive advantage and then striving to


convert it into sustainable advantage.
- Applying resources where rivals are least able to defend themselves.
- Employing the element of surprise as opposed to doing what rivals expect
and are prepared for.
- Displaying a capacity for swift, decisive, and overwhelming actions to
overpower rivals.

CHOOSING THE BASIS FOR COMPETITIVE ATTACK:


- Avoid directly challenging a targeted competitor where it is strongest.
- Use the firms strongest strategic assets to attack a competitors
weaknesses.
- The offensive may not yield immediate results if market rivals are strong
competitors.
- Be prepared for the threatened competitors counter-response.

PRINCIPAL OFFENSIVE STRATEGY OPTIONS

1. Offer an equally good or better product at a lower price.


2. Leapfrog competitors by being first to market with next-generation products.
3. Pursue continuous product innovation to draw sales and market share away
from less innovative rivals.
4. Pursue disruptive product innovations to create new markets.
5. Adopt and improve on the good ideas of other companies (rivals or
otherwise).
6. Use hit-and-run or guerrilla marketing tactics to grab market share from
complacent or distracted rivals.
7. Launch a preemptive strike to secure an industrys limited resources or
capture a rare opportunity

Defensive Strategy

Good defensive strategies can help protect a competitive advantage but


rarely are the basis for creating one.

Signaling is an effective defensive strategy


when the firm follows through by:

Publicly announcing its commitment to maintaining the firms


present market share.

Publicly committing to a policy of matching competitors terms or


prices.

Maintaining a war chest of cash and marketable securities.

Making a strong counter-response to the moves of weaker rivals to


enhance its tough defender image.

To be an effective defensive strategy, signaling needs to be accompanied


by a credible commitment to follow through.

Timings Importance:

Knowing when to make a strategic move is as crucial as knowing


what move to make.

Moving first is no guarantee of success or competitive advantage.


The risks of moving first to stake out a monopoly position must be
carefully weighed.

(3) Which Rival to Attack

Best Targets for


Offensive Attacks

Market Runner-up Struggling Small local


leaders firms with enterprises and regional
that are in weaknesses on firms with
vulnerable in areas the verge of limited
competitive where going under capabilities
positions the
challenger
is strong

Anda mungkin juga menyukai