DAN KEWARGANEGARAAN
Disusun Oleh :
Iqbal
2016.61.002645
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.
Di dalam makalah ini, kami telah berusaha menguraikan sebaik mungkin
semua hal yang berkaitan dengan upaya mempertahankan NKRI. Besar harapan
kami agar pembaca mampu memahami lebih jauh tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan hal tersebut.
Akan tetapi, kami menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan
jauh dari sempurna. Maka dari itu, kami harapkan pembaca dapat memaklumi serta
memberi kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya makalah yang lebih
baik di masa yang akan datang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Situasi akhir-akhir ini kita melihat ada upaya kelompok-kelompok tertentu
yang berupaya untuk memecah belah NKRI baik dari dalam maupun negara asing.
Saat ini Indonesia telah kehilangan arah dan pegangan ideologi dalam kehidupan
berbangsa & bernegara. Hal ini sangat berbahaya karena pemerintah tidak tahu
harus membawa Indonesia kemana tanpa visi yang jelas, sementara digerogoti oleh
elit yang korup. Pemerintah hanya bersifat reaktif dalam menjalankan tugasnya,
tidak mempunyai program rencana ke depan. Rakyat terlantar, terutama setelah
kenaikan BBM yang memukul roda perkonomian rakyat. Rakyat yang daerahnya
kaya sumber daya alam harus mengalami kelaparan, busung lapar, penyakit
merajalela.
Permasalahan lain adalah penggusuran dengan ganti rugi yang tidak
mencukupi, harga barang-barang membumbung tinggi, biaya berobat yang mahal,
pendidikan mahal akibatnya rakyat menjadi bodoh. Rakyat menuntut kemerdekaan
karena ketidak adilan, sumber daya alam dikuras oleh negara asing sementara
Indonesia hanya mendapatkan sebagian kecil. Situasi ini dimanfaatkan oleh negara
asing seperti Amerika, Australia, dan sekutu-sekutunya untuk mendukung
kemerdekaan daerah-daerah tersebut dengan maksud apabila daerah tsb merdeka,
mereka akan lebih menguasai secara keseluruhan sumber daya alam dan
pemerintahaan baru akan sangat bergantung pada negara asing seperti Amerika,
Australia, dll untuk mendapatkan pinjaman. Siklus ini akan terus diterapkan
didaerah-daerah lain. Negara-negara imperialis semakin mengukuhkan dirinya
pada negara yang baru berdiri.Contohnya adalah Timor Leste dan yang berikutnya
adalah Aceh dan Papua.
Rakyat dihadapkan dengan aparat polisi dan TNI dalam memperjuangkan
hak-hak rakyat tertindas. Sementara Pemerintah dan para elit hanya mementingkan
keutuhan NKRI, tidak memperdulikan rakyat. Kemerdekaan yang telah
diperjuangkan oleh pendiri bangsa, saat ini tidak dirasakan oleh rakyat kecil. Hak-
hak rakyat seperti Pendidikan, Pekerjaan dengan gaji yang layak, Tempat tinggal
yang layak, Kebutuhan dasar telah dilupakan oleh pemerintah dengan alasan uang
negara tidak mencukupi harus hutang dengan negara-negara asing. Rakyat telah
dibodohi, nyatanya adalah pemerintah tidak becus dalam menjalankan
ketatanegaraan. Gerakan-gerakan rakyat harus menghentikan siklus tersebut,
dengan tidak mendukung kemerdekaan suatu daerah tetapi harus memperjuangkan
kemerdekaan hak-hak rakyat yang tertindas oleh rezim. Menjaga kemerdekaan
Rakyat Indonesia = keutuhan NKRI. Kemerdekaan Rakyat tidak dapat ditawar-
tawar oleh kebijakan politik apa pun bentuknya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya kita sebagai warga Negara untuk mempertahankan keutuhan
NKRI?
2. Apa saja bentuk-bentuk ancaman dari dalam dan luar negeri terhadap keutuhan
NKRI?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Upaya kita sebagai warga Negara untuk mempertahankan
keutuhan NKRI.
2. Mengetahui bentuk-bentuk ancaman dari dalam dan luar negeri terhadap
keutuhan NKRI.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
b. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.
c. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang
ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan
karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.
d. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa,
bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan
dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
e. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat
mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik
alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat.
Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan,
solidaritas, kerja sama, kesetiakawanan terhadap ikrar bersama. Memiliki wawasan
nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati
dan dipelihara oleh semua komponen masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu antara
lain pancasila sebagai landasan idiil, dan UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional. Ketentuan lainnya dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di
daerah yang mengatur kehidupan bermasyarakat.
f. Mentaati peraturan agar kehidupan berbangsa dang bernegara berjalan dengan
tertib dan aman. Jika peraturan saling dilanggar, akan terjadi kekacauan yang dapat
menimbulkan perpecahan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Putih Pertahanan Negara : Mempertahankan Tanah air Memasuki Abad 21,
Indonesia Dephan, 2003, Jakarta.
Marsekal Muda TNI Pieter L.D. Wattimena, S.IP., Pointer Ceramah Dirjen
Ranahan pada Peserta Training of Trainer : Minimum Essential Force (MEF), 27
September 2005, Jakarta.
Maas D.P., Buku Materi Pokok : Antropologi Budaya, Depdikbud, UT, Jakarta
1985.
Peraturan Menteri Pertahanan Nomor : PER/01/M/VIII/2005 tanggal 25 Agustus
2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dephan.
Studi Pertahanan Nomor : 1 Monographe : Pokok-Pokok Pikiran tentang
Hankamneg, Badiklat Dephan, Agustus 2005, Jakarta.