Anda di halaman 1dari 10

Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &

Kongres BKSTI VI 2011


Hal VI - 99

Rancang Bangun Software Sistim Informasi Preventive Maintenance


Untuk Industri Kecil Menengah
Mochamad Choiri1, Purnomo Budi Santoso2, Arif Rahman3
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya Malang (UB)
Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
Phone/Fax : +62-341-551430
E-mail : Psti.choiri@yahoo.com1, pbsabn@yahoo.com2, posku@ub.ac.id3

Abstrak
Mesin adalah tulang punggung proses produksi, oleh sebab itu kondisi mesin melalui
maintenance harus dijaga supaya tetap dalam keadaan optimum. Peran teknologi informasi
sangat diperlukan sebagai alat bantu menjaga kondisi optimum mesin-mesin yang ada, misalnya
melalui software yang disebut sistim informasi manajemen (SIM). Dengan SIM, data dan
informasi dapat dikelola dengan baik. Sayang sekali secara rata-rata, IKM (Industri Kecil
Menengah) di Indonesia masih kurang memahami (iliterate) akan peran SIM. Oleh sebab itu
adalah tugas mulia setiap program studi teknik industri untuk menolong IKM untuk mengejar
ketertinggalan akan pemanfaatan teknologi informasi misalnya SIM.
Rancang bangun (R & D) penelitian ini mencoba untuk membuat sebuah SIM yang disebut
Sistem Informasi Preventive Maintenance (SIPM) dengan menggabungkan teori preventive
maintenance (PM) dan sistem Database. Proses perancangan software menggunakan metode
systems development life cycle (SDLC), yang meliputi: plan, analisa, desain, implementasi dan
testing. Alat pengembang yang digunakan adalah Microsoft Access 2010 beserta bahasa
pemrograman Visual Basic for Application (VBA).
Dari hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa SIPM dapat menghasilkan sistem perawatan
mesin yang lebih baik, karena data dan informasi tentang: mesin, kondisi mesin, teknisi, spare
parts, dan jadwal perawatan dapat dikelola dengan mudah, cepat, akurat dan relevan. Dengan
demikian pengambilan keputusan akan kondisi pernesinan dapat dilaksanakan dalam waktu
yang singkat. Pengembangan software SIPM sangat membantu IKM dalam mengejar
ketertinggalan pemanfaatan teknologi informasi, dan juga dapat melepaskan ketergantungan
akan software produk dari luar negeri yang mahal sehingga dapat menghemat devisa negara.

Kata kunci : sistem database, sistim informasi manajemen, preventive maintenance, SDLC.

1. Pendahuluan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama


Indonesia sebagai Negara yang mempunyai dengan keadaan awalnya (Higgis and Mobley,
penduduk kurang lebih dari 230 juta jiwa 2002). Maintenance merupakan permasalahan
memiliki Industri Kecil Menengah (IKM) yang yang tergolong rumit pada penerapannya seperti
merupakan kluster tertinggi dan sangat besar cleaning, inspection, running maintenance dan
potensinya. Dekade ini juga diikuti dengan era shut down, breakdown maintenance sampai
digital, peran Information Technology (IT) sudah emergency maintenance, dimana di dalamnya
tidak dapat diabaikan dalam bisnis serta industri, terdapat beberapa faktor pendukung proses yang
IKM yang didukung pemanfaatan IT yang baik saling berkaitan, diantaranya seperti skill tenaga
akan meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan akan kerja, spesifikasi mesin, keteraturan penjadwalan,
mampu berdaya saing. Setiap IKM pasti spare parts, serta kesesuaian jenis maintenance
mempunyai mesin-mesin produksi yang dan spesifikasi tugas yang dilakukan. Dalam
membutuhkan program pengembangan bagian penelitian ini kompleksitas program perawatan
perawatan dan perbaikan. mesin juga dirasakan oleh CV X yaitu perusahaan
Maintenance adalah suatu kegiatan yang industri yang memproduksi produk berbahan
dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan dasar plastik dan berlokasi di kota Malang. CV X
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal VI - 100

adalah obyek penelitian yang dianggap dapat IKM dalam mengidentifikasi masalah sebelum
mewakili IKM. terjadinya kerusakan (failure) mesin secara dini
Mengingat fakta diatas, maka sangat dan juga merupakan usaha menjaga serta
diperlukan suatu tindakan yang bisa memperbaiki memelihara performance pemesinan dengan baik.
efisiensi dengan meningkatkan efektifitas kegiatan
maintenance melalui pemanfaatan sebuah sistem 2. Integrasi Preventive Maintenance dan
informasi. Sistem Database
Dalam sistem informasi dikenal sistem
database. Sistem Database (SD) adalah penerapan 2.1 Kompleksitas Data Perawatan
database ke dalam sistem informasi. Database Masih banyak industri kecil menengah yang
salah satu komponen yang penting dalam sistem mendasarkan kegiatan perawatannya pada
informasi, karena basis dalam menyediakan kegagalan aktual (break down) yang terjadi di
informasi pada para user. Database juga pemesinannya dikarenakan kendala penanganan
merupakan himpunan kelompok data (arsip) yang kompleksitas data dan informasi perawatan itu
saling berhubungan dan diorganisasikan sendiri. Secara umum kompleksitas data-data
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan perawatan meliputi :
kembali dengan cepat dan mudah. Kumpulan file, 1.Mesin: Spesifikasi dan fungsi (asset
tabel atau arsip yang saling berhubungan tersebut description).
disimpan secara bersama-sama di media 2.Teknisi: Jenis tugas, identitas pelaksana
penyimpan elektronik untuk memperoleh pekerjaan yang diberi tugas dan lain-lain.
kemudahan, kecepatan (speed), efisiensi ruang 3.Jadwal: Perencanaan, jadwal PM, kegiatan kerja
penyimpanan (space), keakuratan (accuracy), dan lain-lain.
ketersediaan (availability), kelengkapan 4.Perkakas teknisi: Kunci (ring & pas), obeng,
(completeness), keamanan (security), tang, bak penampung, martil dan lain-lain.
kebersamaan pemakai (shareability) dan tanpa 5. Spare parts: Seal, ring, nuts & bolts, gland
pengulangan (redundensi) yang tidak perlu. packing, hose, dan lain-lain.
Dalam perawatan mesin dikenal metode
preventive maintenance (PM). PM adalah 2.2 Solusi Sistem Preventive Maintenance
kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang Dari sisi sistem preventive maintenance akan
dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan- diperoleh solusi dari berbagai tindakan yang
kerusakan yang tidak terduga dan menemukan efisien dan efektif untuk bagian maintenance yaitu
kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas :
produksi mengalami kerusakan pada waktu 1. Metode terpadu, alat pendukung yang efektif,
digunakan dalam proses produksi (Kister, et al., memberikan nilai terbaik, berdampak langsung
2006 dalam Farida, 2008). PM yang dan dapat memaksimalkan kinerja serta
mengandalkan inspeksi merupakan senjata ampuh meningkatkan produktifitas mesin.
untuk menekan breakdown. Seperti yang 2. Mengedepankan pemeliharaan agar mencegah
disampaikan Sri (2008) pada proses produksi di berbagai kegagalan pemesinan yang
industri, PM yaitu pemeliharaan atau penggantian digunakan.
alat atau bagian alat menurut waktu yang telah 3. Mempertahankan performance bagian atau
dijadwalkan berdasarkan perkiraan waktu komponen dari mesin sehingga bisa
kerusakan alat dan program maintenance yang mengembalikannya pada kondisi performance
dilaksanakan dengan ketat akan menghindarkan yang diinginkan oleh teknisi.
terjadinya kerusakan alat yang pada akhirnya 4. Jadwal penuh untuk perbaikan bukan
mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. melakukan perbaikan parsial, mengurangi
Integrasi PM dan SD akan menghasilkan biaya perawatan dan perbaikan dengan
sistem informasi preventive maintenance (SIPM) menghilangkan layanan perbaikan darurat,
yang sangat handal untuk menangani data dan serta mengurangi perawatan re-aktif dengan
informasi perawatan mesin di CV X. SIM akan meningkatkan pemeliharaan pro-aktif.
berguna dalam pengorganisasian sistem data PM. 5. Meningkatkan produksi dengan mengurangi
Mengingat alasan-alasan di atas, maka dirasa downtime mesin, mengurangi keausan mesin
perlu untuk melakukan penelitian dan dengan tetap bersih, dilumasi, mendeteksi
pengembangan (R & D) sistem informasi potensi atau awal kegagalan mesin,
preventive maintenance (SIPM) untuk membantu
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal VI - 101

menghindari kegagalan peralatan yang tak 4. Untuk database, tabel-tabel yang terkandung
terduga yang menyebabkan kerugian produksi. dikaitkan berdasarkan model relasional,
6. Singkatnya meminimalisir biaya untuk mesin menciptakan struktur yang memungkinkan
serta meningkatkan keuntungan. manipulasi cepat dengan pengambilan
informasi menggunakan structured query
2.3 Solusi Sistem Database languange (SQL).
Dari sisi sistem database akan diperoleh berbagai 5. Database akan menyederhanakan sistem dan
solusi dengan perbaikan manajemen data dan mengotomatisasi proses yang ada,
informasi yang efektif untuk bagian maintenance meningkatkan efisiensi dan handal.
diantaranya : 6. Meningkatkan efektivitas fungsi pemeliharaan
1. Asset : Mesin, spareparts, perkakas, teknisi. pemesinan dengan program komputer,
2. Data dan informasi kegiatan meliputi : menggunakan lingkungan berorientasi obyek
Mesin : Kode mesin, nama mesin, lokasi dimana aplikasi yang dikembangkan dengan
mesin dan lain-lain obyek sederhana dan mudah penggunaannya.
Spare parts : Nomor spareparts, nama
spareparts, lokasi sparepats dan lain-lain. Disamping beberapa hal diatas SIPM dapat
Teknisi/pegawai : ID pegawai, nama menghasilkan laporan penting dengan kategori
pegawai, jabatan dan lain-lain. sebagai berikut :
Jadwal : Jadwal inspeksi, cleaning, 1. Laporan rutin (periodik) atau laporan yang
pelumasan, overhaul dan lain-lain. secara rutin dikerjakan. Seperti laporan yang
3. Metode : Target preventive maintenance dihasilkan dalam selang waktu tertentu seperti
selama periode yang ditentukan (dalam satu hasil pekerjaan small repair dilihat dari periode
tahun) pada proses monitoring terjadwal per bulan, pertiga bulan dan per tahun.
sampai pelaksanaan pekerjaan. 2. Laporan ringkas (summary), ikhtisar atau
rekapitulasi (recapitulation requirment).
2.4 SIPM Solusi Terintegrasi Antara PM dan Laporan yang memberikan ringkasan terhadap
SD sejumlah data atau informasi. Contohnya
Integrasi data perilaku preventive maintenace seperti laporan rekapitulasi pelaksanaan dan
dalam sebuah sistem aplikasi database begitu hasil dari inspeksi, cleaning, pelumasan,
diperlukan dalam membangun sebuah sistem overhaul dan small repair.
informasi preventive maintance (SIPM). Sistem 3. Laporan dadakan atau siap panggil (berdasar
Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu alat kebutuhan atau permintaan), Jenis laporan
untuk menyajikan informasi dengan cara yang ditetapkan oleh manajer agar tersedia
sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi sebelum berakhirnya satu periode. Seperti
penerimanya. Tujuan SIM adalah untuk laporan karena masalah operasi yang tidak
menyajikan informasi guna pengambilan diharapkan atau adanya ancaman sistem.
keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, 4. Laporan eksepsi atau pengecualian (exception
pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi report), atas temuan audit yang bersifat negatif
subsistem suatu perusahaan dan menyajikan (eksepsi) merepresentasikan area atau
sinergi organisasi pada proses. Solusi yang bisa lingkungan, departement, mesin yang
diberikan SIPM ini antara lain : memiliki tingkat risiko yang tinggi, sehingga
1. Analisa data pemeliharaan terintegrasi utuh di auditor memberikan rekomendasi
dalam software. memperbaiki, mengendalikan sistem dan
2. Sistem database dari perilaku preventive operasional organisasi berdasarkan eksepsi
maintenance akan saling mendukung, tersebut. Seperti data yang ditampilkan hanya
terintegrasi, mempermudah, mempercepat untuk data PM mesin yang lewat atau tidak
pekerjaan, tepat dalam merespon masalah dan selesai dari target maintenance.
memperlancar proses pengambilan keputusan. Hasil laporan-laporan diatas tentunya akan sangat
3. Kompleksitas aplikasi perilaku preventive berguna untuk tingkatan manajer bagian
maintenance akan jauh berkurang karena perawatan dalam pengambilan keputusan dalam
obyek menjadi entitas mandiri yang dapat mengelola PM mesin.
digunakan kembali, ketersediaan informasi
yang tertata, terstruktur dan lengkap untuk
bagian perawatan.
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal VI - 102

3. Perancangan SIPM pada sistem informasi yang akan dibangun. Pada


Perancangan SIPM merupakan tahap untuk lampiran A2 dapat dilihat ERD SIPM
membangun suatu sistem dan
mengkonfigurasikan komponen-komponen Data Flow Diagram
perangkat lunak dan perangkat keras sehingga Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu
menghasilkan SIPM yang baik dan berguna. bentuk model logika yang menjelaskan aktivitas-
Perancangan SIPM diilhami metode water fall aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data
terdiri dari beberapa tahap, antara lain berpindah di antara aktivitas-aktivitas di dalam
(a)Perencanaan, (b)Analisis, (c)Desain dan sistem informasi.
(d)Pengembangan.
3.3 Desain Sistem
3.1 Perencanaan Sistem Desain sistem bertujuan untuk mengubah model
Perencanaan sistem bertujuan untuk menjabarkan informasi yang telah dibuat selama tahap analisis
spesifikasi SISDM yang akan dikembangkan agar sistem menjadi model yang sesuai dengan
mencapai tujuan atau sasarannya.Berdasarkan teknologi yang digunakan untuk implementasi
permasalahan yang ada di bagian MSDM PT. sistem. Tahap ini terdiri dari dua perancangan
Gandum dan data-data yang telah dikumpulkan yaitu, perancangan basis data dan perancangan
dari perusahaan, maka dijabarkan spesifikasi proses.
SISDM sebagai berikut:
(1)File-file yang dikelola oleh basis data antara Desain Basis Data
lain meliputi: karyawan, mesin, spare parts, Tujuan utama perancangan basis data adalah
jadwal, maintenance dari komponen. untuk memetakan model data konseptual menjadi
(2)Fasilitas Transaction Processing System (TPS) model implementasi sehingga DBMS dapat
merupakan sistem informasi berbasis komputer memprosesnya secara optimal. Hal ini sangat
yang digunakan untuk merekam kegiatan diperlukan mengingat pengguna sistem
transaksi sehari-hari. TPS diimplementasikan memerlukan informasi yang lengkap, up to date,
dalam bentuk form untuk mempermudah user cepat, dan mudah diakses. Perancangan database
memasukkan, mencari, merubah dan menghapus ini terdiri dari 3 bagian, yaitu:
data. 1. Desain Logis
(3) Fasilitas Pelaporan, fasilitas ini hasil dari 2. Normalisasi
pengolahan data masukan TPS. 3. Desain Fisik.

3.2 Analisis Sistem Desain Logis


Analisis sistem bertujuan untuk membuat Perancangan desain logis adalah proses pemetaan
spesifikasi SIPM secara rinci yang diperlukan model data konseptual menjadi struktur logika
oleh sebuah perusahaan. Pada analisis SIPM, basis data, tahapan ini dilakukan agar sesuai
dilakukan pembuatan list entity, pembuatan Entity dengan model DBMS yang digunakan. Dalam hal
Relationship Diagram (ERD) dan pembuatan Data ini, model yang digunakan untuk mendesain
Flow Diagram (DFD). adalah model relasional.

List Entity Normalisasi


Entity adalah obyek atau peristiwa yang terjadi Normalisasi merupakan teknik yang digunakan
dan terlibat dalam perancangan sistem. untuk memvalidasi model data. Serangkaian
Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan di aturan diberlakukan pada data model logis untuk
tempat penelitian, dibuat list entities dan atribut meningkatkan pengaturannya, minimal suatu
penyusun entity seperti pada lampiran A1. relasi berada dalam bentuk normal ketiga.

Entity Relationship Diagram Perancangan user interface


Entity Relationship Diagram (ERD) adalah Yang termasuk dalam proses perancangan user
gambar atau diagram yang menunjukkan interface adalah pembuatan desain menu,form dan
hubungan antara entiti yang dibuat, disimpan dan report. Desain menu utama dapat dilihat pada
digunakan dalam sistem bisnis. ERD digunakan gambar dibawah.
untuk menunjukkan aturan-aturan bisnis yang ada
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal VI - 103

EDIT DATA

MESIN PEGAWAI PERKAKAS SPAREPART KEMBALI

Gambar 1. Hirarki menu utama.

3.4 Implementasi atau Pengembangan Sistem


Pengembangan sistem bertujuan untuk
menerapkan semua desain sistem yang telah
dibuat ke dalam program aplikasi berbasis Gambar 4. Desain query small repair
komputer. Pada tahap pengembangan, dilakukan
pembuatan basis data, relasi antar tabel, form dan d. Pembuatan Report. Salah satu contoh
report serta hierarki menu. Software yang tampilan report.
digunakan untuk pengembangan ini adalah
Microsoft Access 2010 dan Visual Basic for
Applications. Berikut beberapa contoh hasil
implementasi desain.

a. Desain form, berikut salah satu contoh form


data inspeksi:

Gambar 5. Report rekapitulasi inspeksi


e. Hierarki Menu atau Switctboard

Gambar 2. Desain form data inspeksi


b. Relationship :
Dalam SIPM terdapat 15 tabel dengan relasi
sebagai berikut :

Gambar 6. Tampilan Switchboard Manager

3.5 Pengujian Program (Testing)

1. Verifikasi
2. Verifikasi bertujuan menguji apakah prototipe
aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan
desain. Verifikasi juga dapat dilakukan untuk
pengujian fungsi matematis dengan
membandingkan hasil perhitungan manual
Gambar 3. Relasi antar tabel
menggunakan kalkulator dengan hasil
c. Salah satu contoh query small repair yang perhitungan yang dilakukan oleh aplikasi
dihasilkan SIPM. Contoh verifikasi yang terdapat dalam
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal VI - 104

3. aplikasi SIPM adalah verifikasi user interface Sedangkan verifikasi untuk fungsi matematis
untuk hirarki menu dan fungsi matematis perhitungan effektivitas PM dilakukan dengan
untuk perhitungan effektivitas PM. cara membandingkan hasil perhitungan
effektivitas oleh aplikasi SIPM dengan hasil
Validasi. perhitungan manual.
Validasi memiliki tujuan utama untuk menguji
apakah sistem informasi preventive
maintenance pemesinan yang telah dibuat
dapat berfungsi sepenuhnya sebagai sistem
informasi yang dapat membantu manajer
dalam mengelola dan mendapatkan informasi
tentang kondisi mesin, jadewal,
personil/teknisi dan hasil pekerjaannya. Bagi
Manajer, informasi yang diperlukan berupa
laporan-laporan yang telah disebutkan di
bagian awal. Laporan-laporan tersebut antara
lain laporan rekapitulasi, laporan periodik,
pengecualian, dadakan serta grafik efektivitas
perencanaan PM dan grafik evaluasi program
PM. Gambar 9. Grafik PM menurut hasil pekerjaan

Apabila ingin melihat salah satu laporan, maka


pilih menu laporan rekapitulasi kemudian akan
tampil daftar rekapitulasi PM seperti gambar 7.

Gambar 10. Grafik effektivitas pelaksanaan


PM
Gambar 7. Daftar rekapitulasi inspeksi

Untuk melihat laporan rekapitulasi cleaning, pilih Dari validasi, dapat disimpulkan SIPM sangat
cleaning, kemudian akan tampil laporan membantu seorang manajer mendapatkan
rekapitulasi cleaning seperti pada gambar 29. informasi yang akurat dan cepat untuk membantu
mendukung pengambilan keputusan manajerial.
Selain itu juga mempermudah pengelolaan
aktivitas PM khususnya di CV X.

Pengujian Prototype
Uji prototype memiliki tujuan untuk mencari
keunggulan program SIPM dibandingkan dengan
sistem lama. Hasil uji prototype dapat dilihat pada
tabel berikut:

Gambar 8. Daftar rekapitulasi cleaning


Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal VI - 105

SISTEM LAMA SIPM 3. Kedepannya penelitian ini bisa terus


Manual, butuh waktu Waktu jauh lebih cepat ditingkatkan dan di integrasikan
lama dengan model lain untuk
Media penyimpanan Media penyimpanan menghasilkan sistem perawatan yang
data berupa kertas dan data murah, ringkas, lebih baik.
almari, mahal dan dan flexibel.
membutuhkan tempat. Daftar Pustaka
[1] Adriana Harizanova. (2003). Management
Data sulit di kelola Data mudah dikelola Information System in Tailoring Industry.
Data sulit dipakai Data mudah dipakai Academic Open Internet Journal. 9: 1-10.
bersama dan sulit di bersama dan selalu up [2] Avison, D. E., Lau, F., Myers, M. D., and
update to date. Nielsen, P. A. (1999). Action Research.
Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan Communication of the ACM. 42 (1): 94-97.
manajemen di bidang manajemen di bidang [3] Baskerville., R. L. (1999). Investigating
maintenace sulit maintenace mudah Information Systems with Action Research.
dengan adanya sistem Communication of the AIS. 2(19).
pelaporan yang bersifat [4] Date., C.J. (2000). An Introduction to
relevan, akurat, dan Database System. Seventh Edition, Addison-
cepat. Wesley Publishing Company, Inc, New York.
[5] DuyQuang Nguyen and Miguel Bagajewicz.
4. Kesimpulan dan Saran (2008). Optimization of Preventive
Maintenance Scheduling in Processing Plants.
a. Kesimpulan Bertrand Braunschweig and Xavier Joulia
1. Telah berhasil dibuat sebuah prototipe
(Editors). Elsevier B.V./Ltd. European
SIPM untuk IKM. Sistem tersebut Symposium on Computer Aided Process
memiliki kemampuan utama untuk Engineering Escape. 18: 1-6.
mengelola kegiatan penjadwalan PM, [6] Ebeling Charles E. (2004). Reliability and
order pekerjaan PM, informasi Maintainability Engineering. Tata McGraw
perkakas dan spareparts juga disertai Hill. p. 359-377.
dengan penentuan personil/teknisi. [7] Farida Ariani. (2008). Studi Pemeliharaan
2. Basis data yang digunakan dalam
Pabrik pada Pembangkit Listrik Tenaga
SIPM dengan program MS Access
Diesel. Jurnal Dinamis. 2 (3): 1-5.
2010, merupakan kumpulan table [8] Fred R. McFadden and Jeffrey A. Hoffer.
yang terdiri dari table mesin, tabel
(1994). Modern Database Management (4th
pegawai, tabel perkakas, tabel ed.). Benjamin-Cummings Publishing Co.,
sparepats, jadwal PM, tabel PM Inc. Redwood City, CA. USA. p.73-75
(inspeksi, cleaning, pelumasan, [9] G.S. Reddy, R. Srinivasu, S.R. Rikkula and
overhaul dan small repair). Vuda S. Rao. (2009). Management
3. Dari hasil verifikasi, validasi, dan uji Information System to Help Managers For
prototipe nampak bahwa SIPM sangat Providing Decision Making in an
effektip dan effisien untuk Organization. International Journal of
membantumengelola maintenance Reviews in Computing. p. 1-6.
suatu IKM. [10] Jasper Coetzee. (2004). Maintenance. Strategy
b. Saran Setting ISB2158 Maintenance Engineering:
1. Sistem informasi preventive Assuring the Future. www.m-
maintenance yang baru eng.co.za/page7/page7.html. Januari, 13,
dikembangkan masih sebatas 2011.
prototipe, masih perlu dikembangkan
ke level profesional.
2. Untuk menjamin system akan terus
berjalan, maka pihak manajemen
harus terus memantau pelaksanaan
dan pemeliharaan SIPM.
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal VI - 106

LAMPIRAN
A1. List Entity
ENTITY ATRIBUT Getaran
Mesin Kode Mesin Kelainan Suara
Nama Mesin Keausan
Lokasi Mesin Tension
Qty Inspeksi Alignment
Durasi Inspeksi Pelumasan Mesin
Qty Cleaning Pelumasan Komponen
Durasi Cleaning Kondisi Mesin Secara
Qty Pelumasan Umum
Durasi Pelumasan Durasi Inspeksi
Qty Overhaul Hasil Inspeksi
Durasi Overhaul Cleaning No Cleaning
Pegawai ID Pegawai Kode Cleaning
Nama Pegawai No Inspeksi
Jabatan ID Pegawai
Keterangan Pekerjaan Tgl Pelaksanaan Cleaning
Perkakas No Perkakas Kebersihan Luar Mesin
Nama Perkakas Kebersihan Dalam Mesin
Lokasi Perkakas Durasi Cleaning
Keterangan Perkakas Hasil Cleaning
Sparepart No Sparepart Pelumasan No Pelumasan
Nama Sparepart Kode Pelumasan
Tgl Beli Sparepart No Inspeksi
Lokasi Sparepart ID Pegawai
Keterangan Sparepart Tgl Pelaksanaan
Jadwal Inspeksi Kode Inspeksi Pelumasan
Kode Mesin Pelumasan Mesin
Durasi Jadwal Inspeksi Pelumasan Komponen
Tahun Inspeksi Durasi Inspeksi
Bulan Inspeksi Hasil Inspeksi
Minggu Inspeksi Overhaul No Overhaul
Tgl Inspeksi Kode Overhaul
Jadwal Cleaning Kode Cleaning No Inspeksi
Kode Mesin ID Pegawai
Durasi Jadwal Cleaning Tgl Pelaksanaan Overhaul
Tahun Cleaning Kondisi Mesin Secara
Bulan Cleaning Umum
Minggu Cleaning Durasi Overhaul
Tgl Cleaning Hasil Overhaul
Jadwal Kode Pelumasan Small Repair No Perbaikan
Pelumasan Kode Mesin No Inspeksi
Durasi Jadwal Pelumasan ID Pegawai
Tahun Pelumasan Tgl Perbaikan
Bulan Pelumasan Temperatur
Minggu Pelumasan Getaran
Tgl Pelumasan Kelainan Suara
Jadwal Overhaul Kode Overhaul Keausan
Kode Mesin Tension
Durasi Jadwal Overhaul Alignment
Tahun Overhaul Durasi Perbaikan
Bulan Overhaul Hasil Perbaikan
Minggu Overhaul
Tgl Overhaul
Inspeksi No Inspeksi
Kode Inspeksi
ID Pegawai
Tgl Pelaksanaan Inspeksi
Kebersihan Luar Mesin
Kebersihan Dalam Mesin
Temperatur
Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri &
Kongres BKSTI VI 2011
Hal VI - 107

A2. Entity Relationship Diagram (ERD)


Jadwal Inspeksi Inspeksi Small Repair

Jadwal Clening Cleaning

Jadwal Pelumasan Pelumasan

Jadwal Overhaull Overhaull

Mesin Pakai Sparepart Pegawai

Sparepart

Pakai Perkakas

Perkakas

A5. Salah satu contoh Struktur Tabel

Tabel Mesin.
Field Tipe Data Panjang Keterangan Key
Kode_Mesin Text 10 Nomor Mesin PK
Nama_Mesin Text 30 Nama Mesin
Lokasi_mesin Text 30 Letak/Posisi Mesin
Qty_Inspeksi Number I Banyaknya Inspeksi
Durasi_Inspeksi Number I Lama Inspeksi
Qty_Cleaning Number I Banyaknya Cleaning
Durasi_Cleaning Number I Lama Cleaning
Qty_Pelumasan Number I Banyaknya
Pelumasan
Durasi_Pelumasan Number I Lama Pelumasan
Qty_Overhaul Number I Banyaknya Overhaul
Durasi_Overhaul Number I Lama Overhaul

The author has requested enhancement of the downloaded file. All in-text references underlined in blue are linked to publications on ResearchGate.

Anda mungkin juga menyukai