O
Umur : 60 tahun 1. Definisi
Alamat : Jl. Industri Barat o.4 Cicendo Gaukoma merupakan optik neuropati yang ditandai oleh atrofi papil saraf optik dan
menciutnya lapang pandang, yang pada umumnya disertai peningkatan tekanan intraokular.
Anamnesis Tekanan intraokular ditentukan oleh kecepatan produksi cairan aqueous dan
KU : Penglihatan mata kanan menjadi buram resistensi terhadap aliran keluar cairan aqueous dari mata. Cairan aqueous diproduksi oleh
Sejak sekitar 1 tahun y.l os mengeluh penglihatan mata kanan menjadi buram korpus siliar melalui proses sekresi oleh epitel siliar dan ultarafiltrasi plasma oleh stroma
seperti melihat asap, terutama pada bagian tengah. Pasien juga mengeluh bahwa siliar. Cairan aqueous masuk ke dalam bilik mata posterior, kemudian melewati pupil untuk
penglihatannya berangsur-angsur semakin menyempit disertai munculnya gambaran seperti masuk ke dalam bilik mata anterior. Dari bilik anterior, cairan aqueous masuk ke jaringan
pelangi bila melihat cahaya, sakit kepala, mual, nyeri di sekitar mata, mata merah dan silau. trabekulum pada sudut bilik mata anterior. Kontraksi otot siliar yang berinsersi pada
Keluhan buram tidak dipengaruhi jarak benda yang dilihat. jaringan trabekulum akan meningkatkan ukuran pori-pori jaringan trabekulum dan
Riwayat trauma disangkal, sering minum obat jamu disangkal, penyakit darah meningkatkan drainase cairan aqueous menuju kanal Schlemm dan akhirya ke sistem vena.
tinggi dan kencing manis disangkal. Riwayat penyakit serupa dalam keluarga disangal. Beberapa cairan aqueous keluar di antara serabut otot silliar melalui sklera (uveoscleral
Riwayat pemakaian kacamata sebelumnya disangkal. flow). Resistensi aliran keluar cairan aqueous dari bilik anterior yang utama adalah lapisan
endotel dari kanal Schlemm dan jaringan di sekitar jaringan trabekulum. Tekanan vena
Pemeriksaan Fisik episklera hanya sedikit mempengaruhi resistensi aliran keluar cairan aqueous.
Status Oftamologi :
Occuli Dextra Occuli Sinistra
Visus 1/300 5/60
Posisi Orthotropia
GBM Versi baik
Duksi baik Duksi baik
Palpebra Superior Tenang Tenang
Palpebra Inferior Tenang Tenang
Silia Trichiasis (-) Trichiasis (-)
Apparatus Lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
Konjungtiva tarsalis Tenang Tenang
Konjungtiva bulbi Tenang Tenang
Kornea Jernih Jernih
Bilik mata anterior Sedang Sedang Gambar 1. Aliran keluar cairan aqueous (a. Trabecular route, b. Uveoscleral route)
Iris Sinekia (-) Sinekia (-)
Pupil Bulat, reguler, d=3mm, Bulat, reguler, d=3mm, 2. Klasifikasi
RC(+) RC(+) Berdasarkan Etiologi :
Lensa Keruh Keruh 1. Primary Glaucoma
1. Open-angle Glaucoma
Pem. TIO palsasi N++ N+
Primary open-angle glaucoma (Chronic open-angle glaucoma, chronic simple
Pem. Tonometri 37,2 37,2
glaucoma)
Pem. Funduskopi : -
Normal-tension glaucoma (low-tension glaucoma)
- Papil Bulat, batas tegas Bulat, batas tegas
2/3 2/3 2. Angle-closure Glaucoma
- a/v
0,7-0,8 0,4-0,5 Acute
- c/d
- Makula FR (+) FR (+) Subacute
- Retina Flat Flat Chronic
Plateau iris
2. Congenital Glaucoma
DK/ : Primary Open Angle Glaucoma OD + Katarak Senilis Imatur OD 1. Primary congenital glaucoma
Saran : - Pemeriksaan gonioskopi 2. Glaucoma associated with other developmental ocular abnormalities
- Perimetri Anterior chamber cleavage syndrome
Terapi : Axenfelds syndrome
1. Timolol 0,5% 2 dd gtt1 Reigers syndrome
2. Dorzolamide / brinzolamide (Azopt/Trusopt) 4dd gtt1 Peters syndrome
3. Disarankan untuk operasi Aniridia
3. Glaucoma associated with extraocular developmental
Prognosis : Sturge-Weber syndrome
Quo ad vitam : ad bonam
Marfans syndrome
Quo ad functionan : dubia ad malam
Neurofibromatosis
GLAUKOMA Lowes syndrome
Congenital rubella -
Slit : sudut antara permukaan jaringan trabekulum dan iris <10 0. Sangat
3. Secondary Glaucoma mungkin terbentuk sudut tertutup.
1. Pigmentary glaucoma -
O : Iris kontak dengan jaringan trabekulum. Terbentuk sudut tertutup.
2. Exfoliation syndrome
3. Due to lens change(phacogenic)
Dislocation
Intumescence
Phacolytic
4. Due to Uveal tract changes
Uveitis
Posterior sybechiae (seclusio pupillae)
Tumor
Ciliary body swelling
5. Iridocorneoendothelial (ICE) syndrome
6. Trauma
Hyphema
Angle contusion/ recession
Peripheral anterior synechiae Gambar 2. Shaffers clasification system
7. Postoperative
Ciliary block glaucoma (malignant glaucoma)
Peripheral anterior synechiae)
Epithelial downgrowth
Following corneal graft surgery
Following retinal detachment surgery
8. Neovascular glaucoma
Diabetes mellitus
Central retinal vein occlusion
Intraocular tumor
9. Raised episcleral venous pressure
Carotid-cavernous fistula
Sturge-weber syndrome
10. Steroid-induced
D. Absolute Glaucoma : The end result of any uncontrolled glaucoma is hard, slightless and
often painful eye. Gambar 3. Ilustrasi anatomi pada pemeriksaan gonioskopi dan Shaffer system
Gambar 5. Splinter hemorrhage pada posisi jam 7 pada pasien dengan normal-
tension glaucoma
4.3 Prognosis
Terapi dengan pengobatan, laser dan pembedahan untuk menurunkan tekanan
intraokuler telah menunjukkan adanya perlambatan progesivitas atau bahkan mungkin
berhentinya progresivitas penyakit. Prognosis pada umumnya baik bila terapi diberikan
ketika kerusakan saraf optik belum luas.
4.4 Terapi
Terapi medikamentosa :
1. Timolol 0,5% 2 dd gtt1
2. Acetazolamide 3 dd 250mg, KCl 2dd tab1
3. Dorzolamide / brinzolamide (Azopt/Trusopt) 4dd gtt1
4. Latanoprost (Xalatan) 1dd gtt1 malam
5. Travaprost (Travatan) 1dd gtt1 malam
Pembedahan dilakukan bila dengan terapi medikamentosa TIO tetap di atas 21
mmHg disertai penurunan lapang pandang dan progesifikasi kerusakan papil glaukomatous.
5.1. Terapi
Terapi medikamentosa :
1. Timolol 0,5% 2 dd gtt1
2. Acetazolamide 3 dd 250mg, KCl 2dd tab1 Gambar 10. Mekanisme terjadinya Primary Angle Closure Glaucoma
3. Dorzolamide / brinzolamide (Azopt/Trusopt) 3-4 dd gtt1
4. Observasi fungsi mata
Bila terapi medikamentosa tidak adekuat dalam mengontrol penyakit, laser 6.1.1 Pupillary Block
trabeculoplasty dapat efektif untuk menurunkan tekanan intraokuler. Pupillary block merupakan penyebab paling sering dari angle closure. Aliran cairan
aqueous dari bilik mata posterior melalui pupil dihalangi sehingga terbentuk gradien
6. Primary Angle-closure Glaucoma tekanan antara bilik mata anterior dan posterior yang menyebabkan iris perifer menekuk ke
6.1 Patogenesis dan Patofisiologi depan menghalangi jaringan trabekulum. Absolute pupillary block terjadi ketika tidak
Angle-closure didefinisikan sebagai aposisi dari iris perifer terhadap jaringan terdapat pergerakan cairan aqueous melalui pupil akibat sinekia posterior yang terbentuk
trabekulum, yang menyebabkan drainase dari cairan aqueous melalui bilik mata anterior antara iris dengan lensa, lensa intraokuler, sisa kapsul atau permukaan vitreous. Relative
berkurang. Terdapat dua mekanisme yang menyebabkan sudut tertutup, yaitu : pupillary block terjadi ketika terdapat pergerakan ciaran aqueous yang terbatas melalui
1. Mekanisme yang mendorong iris ke depan dari belakang pupil karena kontak iris dengan lensa, lensa intraokuler, sisa kapsul, hyaloid anterior atau
2. Mekanisme yang menarik iris ke depan sehingga kontak dengan jaringan tuberkulum. vitreous space-occupying substance.