Anda di halaman 1dari 3

Tabel 13 Distribusi Frekuensi Pengkajian Pasangan Usia Subur (PUS)

Indikator Frekuensi Presentase


(f) (%)
Klasifikasi PUS
PUS akseptor KB 89 75.4
PUS bukan akseptor KB 29 24.6
Pengguna KB
Suami pengguna KB 2 2.2
Istri pengguna KB 87 97.8
Suami dan istri pengguna KB
Jenis KB
Kondom 2 2.2
Suntik 25 28.1
Norplant 4 4.5
Pil 24 27
IUD 32 36
Spiral 2 2.2
Tempat Pelayanan KB
Puskesmas 14 15.8
Praktik bidan 44 49.4
Praktik dokter 21 23.6
RS 10 11.2
Alasan tidak menggunakan KB
Tidak cocok 9 31.1
Ingin punya anak 13 44.8
Takut akibatnya 7 24.1
Keluhan
Tidak 74 83.1
Ya 15 16.9
Pusing
Tidak 9 60
Ada 6 40
Haid terganggu
Tidak 3 20
Ada 12 80

Mual
Tidak 13 86.7
Ada 2 13.3
Obesitas
Tidak 12 80
Ada 3 20
Keputihan
Tidak 11 73.3
Ada 4 26.7
Tindakan dalam mengatasi keluhan
Tetap menggunakan kontrasepsi yg sama 10 66.7
Berhenti 4 26.7
Ganti alat kontrasepsi 1 6.6
Peran Pasangan
Tidak Mendukung 17 14.4
Mendukung 101 85.6

Berdasarkan tabel diatas terdapat 118 Pasangan Usia Subur (PUS) dimana lebih
dari setengah responden menggunakan KB sebanyak 75.4 %. Pengguna KB sebagian
besar responden adalah istri sebanyak 97,8 %. Kurang dari setengah responden
memakai IUD sebagai jenis KB terbanyak yang digunakan sebanyak 36 %. Kurang
dari setengah responden mendapatkan KB di praktik bidan sebanyak 49.4 %. Alasan
tidak menggunakan KB kurang dari setengah responden karena ingin punya anak lagi
sebanyak 44.8 %. Keluhan yang dirasakan selama pemasangan KB sebagian besar
responden mengalami haid terganggu sebanyak 80 %. Tindakan yang dilakukan jika
ada keluhan lebih dari setengah responden tetap menggunakan kontrasepsi yang sama
sebanyak 66,7 %. Dan peran serta suami sebagian besar responden (85.6 %)
mendukung dalam pelaksanaan istri menjadi peserta KB.

Dari data RW 17 pada tahun 2016 Pasangan Usia Subur (PUS) yang terdaftar
sebanyak 226. PUS yang terkaji hanya 118 dari 226 yaitu sebanyak 52.2 %, sisanya
108 PUS tidak terkaji sebanyak 47.8 %. Pengguna KB pada PUS tahun 2016
sebanyak 222 dari 226. Pengguna KB pada PUS yang terkaji hanya 89 orang dari 118
PUS yaitu sebanyak 75.4 %. 29 dari 118 yang tidak menggunakan KB sebanyak 24.6
%.

Tabel 14 Distribusi Frekuensi Pengkajian Dewasa Pre-menopause

Frekuensi Presentase
Indikator
(f) (%)
Haid tidak teratur
Tidak 51 46.8
Ya 58 53.2
Usia Pre-menopause
<40 tahun 7 12.1
40-52 tahun 51 87.9
Keluhan
Tidak 24 41.4
Ya 34 58.6
Jenis keluhan
Nyeri sendi 15 44.1
Muka kemerahan 2 5.9
Emosi labil/mudah tersinggung 8 23.5
Kekakuan otot 4 11.8
Kering daerah vagina 3 8.8
Pandangan kabur 2 5.9

Tindakan dalam mengatasi keluhan


Pergi berobat ke pelayanan kesehatan 10 29.4
Membeli obat sendiri ke warung/apotik 4 11.8
Dibiarkan 20 58.8
Persepsi terhadap masa pre-menopause (siklus
haid tidak teratur)
Merasa malu/harga diri rendah 2 3.4
Tidak dianggap masalah 56 96.6

Berdasarkan tabel diatas terdapat 109 Dewasa Pre-menopause diantaranya


dengan haid tidak teratur lebih dari setengah responden (53.2 %). Sebagian besar
responden (87.9%)mengalami haid tidak teratur dari usia 40-52 tahun. Keluhan yang
terbanyak yang dirasakan kurang dari setengah responden (44.4) adalah nyeri sendi.
Lebih dari setengah responden mengatasi keluhan dengan dibiarkan sebanyak 58.8 %.
Persepsi sebagian besar responden terhadap masa pre menopause adalah tidak
dianggap masalah sebanyak 96.6 %.

Tabel 15 Distribusi Frekuensi Pengkajian Dewasa resiko hipertensi

Frekuensi Presentase
Indikator
(f) (%)
Status Tekanan Darah
Hipotensi 4 1.4
Normal 159 56
Pre-hipertensi 51 18
Hipertensi I 52 18.3
Hipertensi II 18 6.3
Kontrol Tekanan Darah
Tidak rutin 217 76.4
Rutin 67 23.6
Tempat Kontrol TD
Rumah sakit 10 14.9
Puskesmas 7 10.4
Posbindu 2 3
Bidan 6 9
Klinik 18 26.9
Lain-lain: 24 35.8
Minum Obat
Tidak 242 85.2
Ya 42 14.8

Berdasarkan tabel diatas terdapat 284 dewasa diantaranya dengan lebih dari
setengah responden mempunyai tekanan darah normal sebanyak 56 %. Sebagian besar
responden tidak melakukan kontrol rutin tekanan darah sebanyak 76.4 %. Tempat
kontrol TD kurang dari setengah responden ke lain-lain seperti praktek dokter
sebanyak 35.8 %. Sebagian besar responden tidak meminum obat antihiperetensi
sebanyak 85.2 %. .

Anda mungkin juga menyukai