Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODE KERJA

A. Metode Analisis

1. Evaluasi pelayanan rekonstitusi obat kemoterapi pada Rumah Sakit

Universitas Hasanuddin dilakukan dengan cara membandingkan

kesesuaian pelayanan rekonstitusi obat kemoterapi dengan standar

Permenkes No. 58 Tahun 2014.

2. Analisis penggunaan obat kemoterapi pada periode triwulan IV

(Oktober-Desember 2016) Rumah Sakit Pendidikan Universitas

Hasanuddin dilakukan dengan menggunakan metode Pareto atau

metode ABC untuk mengetahui 20% item obat yang memberikan

pendapatan sebesar 80%.

B. Cara Kerja

1. Tahapan evaluasi pelayanan rekonstitusi obat kemoterapi yakni

dengan membuat daftar standar pelayanan obat kemoterapi pada

Permenkes No.58 tahun 2014 kemudian dilakukan perbandingan

dengan pelayanan pada Rumah Sakit Universitas Hasanuddin.


2. Tahapan melakukan analisis ABC atau analisis pareto yakni

pertama-tama dibuat tabel yang mencatumkan nama obat, jumlah

obat beserta harga satuan dan total harga dari masing-masing

obat-obat yang terjual, lalu harga masing-masing obat diurut

dengan harga penjualan tertinggi berada pada tabel paling atas.


Selanjutnya dihitung presentase kumulatif dari masing-masing

harga obat dengan total harga penjualan dan diakumulasikan,

kemudian ditentukan klasifikasinya. Obat-obat yang memberikan

pendapatan 80% diklasifikasikan ke dalam kelas A.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Analisis Data

IV.1.1. Evaluasi Pelayanan Rekonstitusi Obat Kemoterapi di RS.


Universitas Hasanuddin

Tabel 1. Standar rekonstitusi obat sitostatika berdasarkan Permenkes No. 58 Tahun


2014
STANDAR REKONSTITUSI OBAT SITOSTATIKA YA TIDAK
a. Kegiatan
1) Melakukan perhitungan dosis secara akurat
2) Melarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut
yang sesuai
3) Mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan
protokol pengobatan
4) Mengemas dalam kemasan tertentu
5) Membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku
b. Ruang pencampuran
1) Ruang bersih: kelas 10.000 (dalam ` Laminar Air
Flow = kelas 100)
2) Ruang/tempat penyiapan : kelas 100.000
3) Ruang antara : kelas 100.000
4) Ruang ganti pakaian : kelas 100.000
Ruang aseptic dispensing harus memenuhi spesifikasi
1) Lantai
Permukaan datar dan halus, tanpa sambungan,
keras, resisten terhadap zat kimia dan fungi, serta
tidak mudah rusak
2) Dinding
a) Permukaan rata dan halus, terbuat dari bahan
yang keras, tanpa sambungan, resisten terhadap
zat kimia dan fungi, serta tidak mudah rusak
b) Sudut-sudut pertemuan lantai dengan dinding dan
langit-langit dengan dinding dibuat melengkung
dengan radius 20 30 mm
c) Colokan listrik datar dengan permukaan dan
kedap air dan dapat dibersihkan
3) Plafon
Penerangan, saluran dan kabel dibuat di atas plafon,
dan lampu rata dengan langit-langit/plafon dan diberi
lapisan untuk mencegah kebocoran udara
4) Pintu
Rangka terbuat dari stainles steel. Pintu membuka
ke arah ruangan yang bertekanan lebih tinggi
5) Aliran udara

Aliran udara menuju ruang bersih, ruang penyiapan,
ruang ganti pakaian dan ruang antara harus melalui
HEPA filter dan memenuhi persyaratan kelas 10.000.
Pertukaran udara minimal 120 kali per jam
6) Tekanan udara
Tekanan udara di dalam ruang bersih adalah 15
Pascal lebih rendah dari ruang lainnya sedangkan
tekanan udara dalam ruang penyiapan, ganti
pakaian dan antara harus 45 Pascal lebih tinggi dari
tekanan udara luar.
7) Temperatur
Suhu udara diruang bersih dan ruang steril,
dipelihara pada suhu 16 25 C
8) Kelembaban
a) Kelembaban relatif 45 55%
b) Ruang bersih, ruang penyangga, ruang ganti
pakaian steril dan ruang ganti pakaian kerja
hendaknya mempunyai perbedaan tekanan udara
10-15 pascal. Tekanan udara dalam ruangan yang
mengandung risiko lebih tinggi terhadap produk
hendaknya selalu lebih tinggi dibandingkan ruang
sekitarnya. Sedangkan ruang bersih penanganan
sitostatika harus bertekanan lebih rendah
dibandingkan ruang sekitarnya

Persentase Standar Pelayanan Rekonstitusi Obat Kemoterapi

7
= X 100% = 33,3%
21

IV.1.2. Evaluasi Penggunaan Obat Kemoterapi di RS. Universitas


Hasanuddin

Tabel 2. Data pareto bulan Oktober


Jumlah
No Nama Obat Harga Obat Harga Total
Obat
1 Navelbine 10 mg 124 Rp 1,229,998 Rp 152,519,752
2 Herceptin 440 mg 7 Rp 19,608,304 Rp 137,258,128
3 Brexel 80 mg 55 Rp 1,325,000 Rp 72,875,000
Dankos Kalbe
Anzatax 30 mg
4 342 Rp 200,000 Rp 68,400,000
Temposcan Pasific
5 Xeloda 500 mg 1456 Rp 31,000 Rp 45,136,000
6 Mabthera 500 mg 5 Rp 7,912,013 Rp 39,560,065
Paclitaxel 100 mg
7 77 Rp 500,000 Rp 38,500,000
Dankos-Kalbe
8 Avastin 100 mg 8 Rp 4,803,697 Rp 38,429,576
9 Iressa 250 mg 90 Rp 295,000 Rp 26,550,000
Subtotal 9 Rp 619,228,521
Total Rp 798,195,977

Tabel 3. Data pareto bulan November


Jumlah
No Nama Obat Harga Obat Harga Total
Obat
1 Navelbine 10 mg 54 Rp 1,229,998 Rp 66,419,892
Paclitaxel 100 mg
2 61 Rp 500,000 Rp 30,500,000
Dankos-Kalbe
Brexel 80 mg
3 20 Rp 1,325,000 Rp 26,500,000
Dankos Kalbe
Anzatax 30 mg
4 124 Rp 200,000 Rp 24,800,000
Temposcan Pasific
5 Xeloda 500 mg 616 Rp 31,000 Rp 19,096,000
Carboplatin 150 mg
6 101 Rp 183,700 Rp 18,553,700
Dankos-Kalbe
7 Brexel 20 mg Kalbe 40 Rp 421,250 Rp 16,850,000
Doxorubicin 10 mg
8 40 Rp 421,250 Rp 16,850,000
Dankos- Kalbe
9 Iressa 250 mg 30 Rp 295,000 Rp 8,850,000
10 Fludara 10 mg 25 Rp 330,000 Rp 8,250,000
11 Mabthera 500 mg 1 Rp 7,912,013 Rp 7,912,013
Subtotal 11 Rp 244,581,605
Total Rp 307,478,085

Tabel 4. Data pareto bulan Desember


Jumlah
No Nama Obat Harga Obat Harga Total
Obat
1 Navelbine 10 mg 48 Rp 1,229,998 Rp 59,039,904
2 Herceptin 440 mg 3 Rp 19,608,304 Rp 58,824,912
Anzatax 30 mg
3 245 Rp 200,000 Rp 49,000,000
Temposcan Pasific
4 Mabthera 500 mg 3 Rp 7,912,013 Rp 23,736,039
5 Brexel 80 mg Kalbe 24 Rp 13,250,000 Rp 31,800,000
6 Brexel 20 mg Kalbe 48 Rp 421,250 Rp 20,220,000
DBL Carboplatin
7 150 mg Temposcan 69 Rp 183,700 Rp 12,675,300
Pasific
Rp
8 Xeloda 500 mg 334 Rp 31,000
10,354,000
Subtotal 8 Rp 265,650,155
Total Rp 335,910,583
Tabel 2. Data pareto Triwulan 4 Tahun 2016 (Oktober-Desember)
JUMLAH
NO NAMA OBAT HARGA OBAT HARGA TOTAL
OBAT
1 Navelbine 10 mg 226 Rp 1,229,998 Rp 277,979,548
2 Herceptin 440 mg 10 Rp 19,608,304 Rp 196,083,040
Anzatax 30 mg
3 711 Rp 200,000 Rp 142,200,000
Temposcan Pasific
4 Brexel 80 mg kalbe 99 Rp 1,325,000 Rp 131,175,000
5 Xeloda 500 mg 2406 Rp 31,000 Rp 74,586,000
6 Mabthera 500 mg 9 Rp 7,912,013 Rp 71,208,117
Paclitaxel 100 mg
7 138 Rp 500,000 Rp 69,000,000
Dankos-Kalbe
8 Brexel 20 mg Kalbe 131 Rp 421,250 Rp 55,183,750
9 Iressa 250 mg 150 Rp 295,000 Rp 44,250,000
10 Avastin 100 mg 8 Rp 4,803,697 Rp 38,429,576
Doxorubicin 10 mg
11 77 Rp 421,250 Rp 32,436,250
Dankos-Kalbe
Subtotal Rp 1,132,531,281
Total Rp 1,439,154,697

IV.2 Pembahasan

Proses rekonstitusi sediaan sitostatika merupakan rangkaian

perubahan bentuk obat dari kondisi semula menjadi produk baru dengan

proses pelarutan atau penambahan bahan lain yang dilakukan secara

aseptis oleh apoteker di sarana pelayanan kesehatan. Pekerjaan

kefarmasian tersebut memerlukan teknik khusus dengan latar belakang

pengetahuan antara lain sterilitas, sifat fisikokimia dan stabilitas obat,

ketidaktercampuran obat serta risiko bahaya pemaparan obat. Hal ini

berdasarkan Permenkes Nomor 58 tahun 2014 yang menyatakan bahwa

pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan

apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan


meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena obat, untuk tujuan

keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup pasien

(quality of life) terjamin.

Adapun proses rekonstitusi sediaan sitostatika termasuk kedalam

pelayanan dispensing sediaan steril, dimana pada point ketiga dijelaskan

bahwa mengenai penanganan sediaan sitostatika meliputi :

a. Melakukan perhitungan dosis secara akurat

b. Melarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut yang sesuai

c. Mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan protocol

pengobatan

d. Mengemas dalam kemasan tertentu; dan

e. Membuang limbah sesua prosedur yang berlaku

Selain kegiatan di atas, Permenkes nomor 58 tahun 2014 juga

mengatur standar ruangan rekonstitusi sediaan sitostatika, seperti yang

tercantum pada tabel 1.

Berdasarkan hasil evaluasi pelayanan rekonstitusi obat kanker di

RS Universitas Hasanuddin diketahui bahwa hanya 33,3% dari proses

pelayanan obat rekonstitusi yang masuk dalam standar pelayanan

rekonstitusi obat sitostatika dalam Permenkes 58 tahun 2014. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa roses pelayanan rekonstitusi obat sitostatika

di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin belum layak untuk

dilakukan, karena fasilitas yang tersedia belum memenuhi standar.


Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya

pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan sesuai dengan

jenis, jumlah dan mutu yang telah direncanakan sesuai kebutuhan

pembangunan kesehatan. Pengadaan merupakan proses untuk

penyediaan obat yang dibutuhkan di unit pelayanan kesehatan.

Fungsi pengadaan adalah merupakan usaha-usaha dan kegiatan-

kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah ditetapkan di

dalam fungsi perencanaan, penentuan kebutuhan (dengan peramalan

yang baik), maupun penganggaran. Didalam pengadaan dilakukan proses

pelaksanaan rencana pengadaan dari fungsi perencanaan dan penentuan

kebutuhan, serta rencana pembiayaan dari fungsi penganggaran.

Pelaksanaan dari fungsi pengadaan dapat dilakukan dengan pembelian,

pembuatan, penukaran ataupun penerimaan sumbangan (hibah, misal

untuk rumah sakit umum).

Untuk menetapkan prioritas pengadaan obat yang sesuai dengan

anggaran yang ada dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain

analisis ABC dan analisi VEN. Pada laporan ini yang digunakan adalah

analisis ABC.

Analisis ABC juga dikenal dengan nama analisis Pareto. Analisis

ABC merupakan metode pembuatan grup atau penggolongan

berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi

menjadi 3 kelompok besar yang disebut kelompok A, B dan C.


Kelompok A adalah inventory dengan jumlah sekitar

20% dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 80% dari total nilai

inventory.

Kelompok B adalah inventory dengan jumlah sekitar

30% dari item tapi mempunyai nilai investasi sekitar 15% dari total nilai

inventory.

Kelompok C adalah inventory dengan jumlah sekitar

50% dari item tapimempunyai nilai investasi sekitar 5% dari total nilai

inventory.

Besarnya persentase ini adalah kisaran yang bisa berubah-ubah

dan berbeda antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Kelompok A

adalah kelompok yang sangat kritis sehingga perlu pengontrolan secara

ketat, dibandingkan kelompok B yang kurang kritis, sedangkan kelompok

C mempunyai dampak yang kecil terhadap aktivitas gudang dan

keuangan.

Prinsip utama analisis ABC adalah dengan menempatkan jenis-

jenis perbekalan farmasi ke dalam suatu urutan, dimulai dengan jenis

yang memakan anggaran terbanyak. Urutan langkah sebagai berikut :

a. Kumpulkan kebutuhan perbekalan farmasi yang diperoleh dari salah satu

metode perencanaan, daftar harga perbekalan farmasi, dan biaya yang

diperlukan untuk tiap nama dagang. Kelompokkan ke dalam jenis-

jenis/kategori, dan jumlahkan biaya per jenis/ katagori perbekalan farmasi.


b. Jumlahkan anggaran total, hitung masing-masing presentase jenis

perbekalan farmasi terhadap anggaran total.

c. Urutkan kembali perbekalan farmasi di atas mulai dari yang memakan

presentase biaya paling banyak.

d. Hitung presentase kumulatif, dimuali dengan urutan 1 dan seterusnya.

e. Identifikasi perbekalan farmasi yang menyerap 70% anggaran

perbekalan total.

Perbekalan farmasi katagori A menyerap anggaran

70%

Perbekalan farmasi katagori B menyerap anggaran

20%

Perbekalan farmasi katagori C menyerap anggaran

10%.

Berdasarkan dari analisa yang telah dilakukan diperoleh hasil

sebagai berikut :

1. Pada bulan oktober, Rp 619.228.521 atau sekitar 77,58% dari total

penjualan obat-obat kemoterapi dikontribusi oleh 9 item obat atau

sekitar 34,61% dari 26 item obat yang terjual dengan total

penjualan Rp 798.195.977

2. Pada bulan november, Rp 244.581.605 atau sekitar 79,54% dari

total penjualan obat-obat kemoterapi dikontribusi oleh 11 item obat

atau sekitar 31,43% dari 35 item obat yang terjual dengan total

penjualan Rp 307.478.085
3. Pada bulan desember, Rp 265.650.155 atau sekitar 79, 09% dari

total penjualan obat-obat kemoterapi dikontribusi oleh 8 item obat

atau sekitar 22,22% dari total 36 item obat yang terjual dengan total

penjualan Rp 335.910.583

4. Setelah dilakukan akumulasi, diketahui bahwa Rp 1.132.531.281

atau sekitar 78,69% dari total penjualan obat-obat kemoterapi pada

periode oktober hingga desember 2016 dikontribusi oleh 6 item

obat.

Proses pelayanan rekonstitusi obat kanker dilakukan secara

aseptis dalam kemasan siap pakai sesuai kebutuhan pasien oleh tenaga

farmasi yang terlatih dengan pengendalian pada keamanan terhadap

lingkungan, petugas maupun sediaan obatnya dari efek toksik dan

kontaminasi, dengan menggunakan alat pelindung diri, mengamankan

pada saat pencampuran, distribusi, maupun proses pemberian kepada

pasien sampai pembuangan limbahnya.


BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari seluruh kegiatan PKPA di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

dapat disimpulkan bahwa:

1. Pelayanan rekonstitusi obat kemoterapi di Rumah Sakit Universitas

Hasanuddin hanya memenuhi 33,3% dari standar pelayanan

rekonstitusi obat sitostatika dalam Permenkes 58 Tahun 2014.

2. Penjualan obat kemoterapi pada periode oktober hingga desember

2016 sebesar 78,69% atau Rp 1.132.531.281.

3. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya pemenuhan

kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan sesuai dengan jenis, jumlah

dan mutu yang telah direncanakan sesuai kebutuhan pembangunan

kesehatan.

V.2 Saran

Sebaiknya fasilitas pelayanan rekonstitusi sediaan sitostatika

ditingkatkan lagi sehingga dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan.


DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 Tentang

Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta.

2. Depkes RI. 2008. Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di

Rumah Sakit. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

3. Seto, S. Yunita N. dan Lily T. 2004. Manajemen Farmasi. Airlangga

University Press. Surabaya.

4. Suciati , S. Dan Wiku B.B Adisasmito. 2006. Analisis Perencanaan

Obat Berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi Farmasi. Universitas

Indonesia. Jakarta.
LAMPIRAN
A. Perhitungan Penggunaan Obat Bulan Oktober 2016
NO JUMLA
NAMA OBAT HARGA OBAT HARGA TOTAL % KONTRIBUSI % AKUMULASI PARETO
. H OBAT
1 Navelbine 10 mg 124 Rp 1,229,998 Rp 152,519,752 19.11% 19.11% A
2 Herceptin 440 mg 7 Rp 19,608,304 Rp 137,258,128 17.20% 36.30% A
3 Brexel 80 mg Dankos-Kalbe 55 Rp 1,325,000 Rp 72,875,000 9.13% 45.43% A
4 Anzatax 30 mg Temposcan Pasific 342 Rp 200,000 Rp 68,400,000 8.57% 54.00% A
5 Xeloda 500 mg 1456 Rp 31,000 Rp 45,136,000 5.65% 59.66% A
6 Mabthera 500 mg 5 Rp 7,912,013 Rp 39,560,065 4.96% 64.61% A
7 Paclitaxel 100 mg Dankos-Kalbe 77 Rp 500,000 Rp 38,500,000 4.82% 69.44% A
8 Avastin 100 mg 8 Rp 4,803,697 Rp 38,429,576 4.81% 74.25% A
9 Iressa 250 mg 90 Rp 295,000 Rp 26,550,000 3.33% 77.58% A
10 Paclitaxel 30 mg Dankos-Kalbe 124 Rp 200,000 Rp 24,800,000 3.11% 80.69%
11 Holoxan 1 g 15 Rp 1,413,500 Rp 21,202,500 2.66% 83.34%
12 Brexel 20 mg Dankos-Kalbe 43 Rp 421,250 Rp 18,113,750 2.27% 85.61%
13 Tamofen 10 mg 180 Rp 96,800 Rp 17,424,000 2.18% 87.79%
14 Doxorubicin 10 mg Dankos-Kalbe 37 Rp 421,250 Rp 15,586,250 1.95% 89.75%
15 Eloxatin 100 mg 18 Rp 800,000 Rp 14,400,000 1.80% 91.55%
16 Fludara 10 mg 40 Rp 330,000 Rp 13,200,000 1.65% 93.20%
17 Zometa 4 mg 7 Rp 1,500,000 Rp 10,500,000 1.32% 94.52%
18 Leucovorin 50 mg Dankos-Kalbe 20 Rp 427,875 Rp 8,557,500 1.07% 95.59%
19 Epirubicin 50 mg Dankos-Kalbe 13 Rp 475,000 Rp 6,175,000 0.77% 96.37%
20 Mesna 400 mg 66 Rp 80,433 Rp 5,308,578 0.67% 97.03%
21 Zalodex 10,8 mg 1 Rp 5,144,730 Rp 5,144,730 0.64% 97.68%
22 Paclitaxel 100 mg Sanbe 2 Rp 2,470,000 Rp 4,940,000 0.62% 98.29%
23 Femara 2,5 mg 60 Rp 77,250 Rp 4,635,000 0.58% 98.87%
24 Doxorubicin 50 mg Kalbe 4 Rp 986,537 Rp 3,946,148 0.49% 99.37%
25 Casodex 50 mg 60 Rp 49,000 Rp 2,940,000 0.37% 99.74%
26 Arimidex 60 Rp 34,900 Rp 2,094,000 0.26% 100.00%
Total 26 Rp 798,195,977 9
B. Perhitungan Penggunaan Obat Bulan November 2016
JUMLAH TOTAL HARGA
NO NAMA OBAT HARGA OBAT % KONTRIBUSI %AKUMULASI PARETO
OBAT OBAT
1 Navelbine 10 mg 54 Rp 1,229,998 Rp 66,419,892 21.60% 21.60% A
2 Paclitaxel 100 mg Dankos-Kalbe 61 Rp 500,000 Rp 30,500,000 9.92% 31.52% A
3 Brexel 80 mg Dankos-Kalbe 20 Rp 1,325,000 Rp 26,500,000 8.62% 40.14% A
4 Anzatax 30 mg Temposcan Pasific 124 Rp 200,000 Rp 24,800,000 8.07% 48.21% A
5 Xeloda 500 mg 616 Rp 31,000 Rp 19,096,000 6.21% 54.42% A
6 Carboplatin 150 mg Dankos-Kalbe 101 Rp 183,700 Rp 18,553,700 6.03% 60.45% A
7 Brexel 20 mg Kalbe 40 Rp 421,250 Rp 16,850,000 5.48% 65.93% A
8 Doxorubicin 10 mg Dankos-Kalbe 40 Rp 421,250 Rp 16,850,000 5.48% 71.41% A
9 Iressa 250 mg 30 Rp 295,000 Rp 8,850,000 2.88% 74.29% A
10 Fludara 10 mg 25 Rp 330,000 Rp 8,250,000 2.68% 76.97% A
11 Mabthera 500 mg 1 Rp 7,912,013 Rp 7,912,013 2.57% 79.54% A
12 Neukine 300 mcg Sanbe 20 Rp 390,000 Rp 7,800,000 2.54% 82.08%
13 Epirubicin 50 mg Dankos-Kalbe 14 Rp 475,000 Rp 6,650,000 2.16% 84.24%
14 Zometa 4 mg 4 Rp 1,500,000 Rp 6,000,000 1.95% 86.20%
15 Paclitaxel 30 mg Dankos-Kalbe 27 Rp 200,000 Rp 5,400,000 1.76% 87.95%
16 Zalodex 10,8 mg 1 Rp 5,144,730 Rp 5,144,730 1.67% 89.62%
17 Femara 2,5 mg 60 Rp 77,250 Rp 4,635,000 1.51% 91.13%
18 Eloxatin 50 mg 11 Rp 400,000 Rp 4,400,000 1.43% 92.56%
19 Doxorubicin 50 mg Dankos-Kalbe 17 Rp 253,000 Rp 4,301,000 1.40% 93.96%
20 Cyclovid 200 mg 41 Rp 79,200 Rp 3,247,200 1.06% 95.02%
21 Cisplatin 50 mg Dankos-Kalbe 27 Rp 110,000 Rp 2,970,000 0.97% 95.98%
22 Vincristine 2 mg Kalbe 24 Rp 84,250 Rp 2,022,000 0.66% 96.64%
23 Gemcikal 1000 mg Kalbe 2 Rp 800,000 Rp 1,600,000 0.52% 97.16%
24 Casodex 50 mg 30 Rp 49,000 Rp 1,470,000 0.48% 97.64%
Rp
25 Cytodrox 500 mg 240 Rp 1,425,600 0.46% 98.10%
5,940
26 Gemcikal 200 mg Kalbe 6 Rp 175,000 Rp 1,050,000 0.34% 98.45%
27 Bleocin 15 mg Kalbe 3 Rp 345,000 Rp 1,035,000 0.34% 98.78%
28 Cisplatin 10 mg Dankos-Kalbe 28 Rp 25,250 Rp 707,000 0.23% 99.01%
29 Doxorubicin 10 mg Sanbe 13 Rp 49,500 Rp 643,500 0.21% 99.22%
30 Doxorubicin 50 mg Sanbe 2 Rp 253,000 Rp 506,000 0.16% 99.39%
31 Cyclovid 500 mg 4 Rp 123,750 Rp 495,000 0.16% 99.55%
32 Docetaxel 20 mg 1 Rp 421,250 Rp 421,250 0.14% 99.68%
33 Methotrexate 50 mg Dankos-Kalbe 10 Rp 38,500 Rp 385,000 0.13% 99.81%
34 Curacil 500 mg Kalbe 10 Rp 36,050 Rp 360,500 0.12% 99.93%
35 Cyclovid 1 gr 1 Rp 227,700 Rp 227,700 0.07% 100.00%
Total 35 Rp 307,478,085 11
C. Perhitungan Penggunaan Obat Bulan Desember 2016
JUMLAH
NO NAMA OBAT HARGA SATUAN TOTAL % KONTRIBUSI % AKUMULASI PARETO
OBAT
1 Navelbine 10 mg 48 Rp 1,229,998 Rp 59,039,904 17.58% 17.58% A
2 Herceptin 440 mg 3 Rp 19,608,304 Rp 58,824,912 17.51% 35.09% A
Anzatax 30 mg Temposcan A
3 245 Rp 200,000 Rp 49,000,000 14.59% 49.68%
Pasific
5 Brexel 80 mg kalbe 24 Rp 1,325,000 Rp 31,800,000 9.47% 59.15% A
4 Mabthera 500 mg 3 Rp 7,912,013 Rp 23,736,039 7.07% 66.21% A
6 Brexel 20 mg Kalbe 48 Rp 421,250 Rp 20,220,000 6.02% 72.23% A
DBL Carboplatin 150 mg A
7 69 Rp 183,700 Rp 12,675,300 3.77% 76.01%
Temposcan Pasific
8 Xeloda 500 mg 334 Rp 31,000 Rp 10,354,000 3.08% 79.09% A
9 Iressa 250 mg 30 Rp 295,000 Rp 8,850,000 2.63% 81.72%
10 Eloxatin 100 mg 11 Rp 800,000 Rp 8,800,000 2.62% 84.34%
11 Holoxan 1 GR 6 Rp 1,413,500 Rp 8,481,000 2.52% 86.87%
Epirubicin 50 mg Dankos-
12 11 Rp 475,000 Rp 5,225,000 1.56% 88.42%
Kalbe
DBL Carboplatin 450 mg
13 12 Rp 427,875 Rp 5,134,500 1.53% 89.95%
Temposcan Pasific
14 Paclitaxel 100 mg Sanbe 2 Rp 2,470,000 Rp 4,940,000 1.47% 91.42%
15 Leucogen 13 Rp 342,995 Rp 4,458,935 1.33% 92.75%
16 Doxorubicin 50 mg Sanbe 12 Rp 253,000 Rp 3,036,000 0.90% 93.65%
17 Zometa 4 mg 2 Rp 1,500,000 Rp 3,000,000 0.89% 94.55%
18 Cyclovid 200 mg 36 Rp 79,200 Rp 2,851,200 0.85% 95.39%
19 Mesna 400 mg 26 Rp 80,433 Rp 2,091,258 0.62% 96.02%
20 Doxorubicin 10 mg Sanbe 40 Rp 49,500 Rp 1,980,000 0.59% 96.61%
21 Vincristine 2 mg Kalbe 23 Rp 84,250 Rp 1,937,750 0.58% 97.18%
22 Cisplatin 10 mg Dankos-Kalbe 72 Rp 25,250 Rp 1,818,000 0.54% 97.72%
23 Gemcikal 1000 mg Kalbe 2 Rp 800,000 Rp 1,600,000 0.48% 98.20%
24 Cytodrox 500 mg 300 Rp 5,280 Rp 1,584,000 0.47% 98.67%
25 Neukine 300 mcg 1 Rp 700,000 Rp 700,000 0.21% 98.88%
26 Femara 2,5 mg 60 Rp 9,000 Rp 540,000 0.16% 99.04%
27 Gemcikal 200 mg Kalbe 3 Rp 175,000 Rp 525,000 0.16% 99.20%
28 Gemcikal 200 mg Kalbe 3 Rp 175,000 Rp 525,000 0.16% 99.35%
29 Tamofen 10 mg 109 Rp 3,815 Rp 415,835 0.12% 99.48%
30 Eloxatin 50 mg 1 Rp 400,000 Rp 400,000 0.12% 99.60%
Paclitaxel 30 mg Dankos-
31 2 Rp 200,000 Rp 400,000 0.12% 99.72%
Kalbe
DBL Leucovorin 50 mg
32 4 Rp 82,000 Rp 328,000 0.10% 99.81%
Dankos-Kalbe
Methotrexate 50 Mg Dankos
33 6 Rp 38,500 Rp 231,000 0.07% 99.88%
Kalbe
34 Cyclovid 1 gr 1 Rp 227,700 Rp 227,700 0.07% 99.95%
35 Curacil 500 mg Kalbe 5 Rp 36,050 Rp 180,250 0.05% 100.00%
Methotrexate 25 mg Dankos-
36 5 0.00%
Kalbe
Total 36 Rp 335,910,583

D. Perhitungan Penggunaan Obat Triwulan IV (Oktober-Desember) 2016


JUMLA % %
PARE
No NAMA OBAT H HARGA OBAT HARGA TOTAL KONTRIBUS AKUMULA
TO
OBAT I SI
Rp Rp
1 Navelbine 10 mg 226 19.32% 19.32% A
1,229,998 277,979,548
Rp Rp
2 Herceptin 440 mg 10 13.62% 32.94% A
19,608,304 196,083,040
Anzatax 30 mg Temposcan
3 711 Rp 200,000 Rp 142,200,000 9.88% 42.82% A
Pasific
4 Brexel 80 mg kalbe 99 Rp 1,325,000 Rp 131,175,000 9.11% 51.94% A
Rp Rp
5 Xeloda 500 mg 2406 5.18% 57.12% A
31,000 74,586,000
Rp Rp
6 Mabthera 500 mg 9 4.95% 62.07% A
7,912,013 71,208,117
Paclitaxel 100 mg Rp Rp
7 138 4.79% 66.86% A
Dankos-Kalbe 500,000 69,000,000
8 Brexel 20 mg Kalbe 131 Rp 421,250 Rp 55,183,750 3.83% 70.70% A
Rp Rp
9 Iressa 250 mg 150 3.07% 73.77% A
295,000 44,250,000
Rp Rp
10 Avastin 100 mg 8 2.67% 76.44% A
4,803,697 38,429,576
11 Doxorubicin 10 mg 77 Rp Rp 2.25% 78.69% A
Dankos-Kalbe 421,250 32,436,250
Carboplatin 150 mg Rp Rp
12 170 2.17% 80.86%
Dankos-Kalbe 183,700 31,229,000
Paclitaxel 30 mg Dankos- Rp Rp
13 153 2.13% 82.99%
Kalbe 200,000 30,600,000
Epirubicin 50 mg Dankos- Rp Rp
14 63 2.08% 85.07%
Kalbe 475,000 29,925,000
Rp Rp
15 Holoxan 1 g 21 2.06% 87.13%
1,413,500 29,683,500
Rp Rp
16 Eloxatin 100 mg 29 1.61% 88.74%
800,000 23,200,000
Rp Rp
17 Fludara 10 mg 65 1.49% 90.23%
330,000 21,450,000
Rp Rp
18 Zometa 4 mg 13 1.35% 91.59%
1,500,000 19,500,000
Rp Rp
19 Femara 2,5 mg 180 0.97% 92.56%
77,250 13,905,000
Rp Rp
20 Zalodex 10,8 mg 2 0.71% 93.27%
5,144,730 10,289,460
Leucovorin 50 mg Rp Rp
21 24 0.71% 93.98%
Dankos-Kalbe 427,875 10,269,000
22 Paclitaxel 100 mg Sanbe 4 Rp 2,470,000 Rp 9,880,000 0.69% 94.67%
Rp Rp
23 Neukine 300 mcg Sanbe 21 0.57% 95.24%
390,000 8,190,000
Rp Rp
24 Mesna 400 mg 92 0.51% 95.75%
80,433 7,399,836
25 Cyclovid 200 mg 77 Rp 79,200 Rp 6,098,400 0.42% 96.18%
Doxorubicin 50 mg Rp Rp
26 21 0.37% 96.55%
Dankos-Kalbe 253,000 5,313,000
27 Carboplatin 450 mg Temposcan 12 Rp 427,875 Rp 5,134,500 0.36% 96.90%
Rp Rp
28 Eloxatin 50 mg 12 0.33% 97.24%
400,000 4,800,000
29 Leucogen 13 Rp 342,995 Rp 4,458,935 0.31% 97.55%
Rp Rp
30 Casodex 50 mg 90 0.31% 97.85%
49,000 4,410,000
Rp Rp
31 Vincristine 2 mg Kalbe 47 0.28% 98.13%
84,250 3,959,750
32 Doxorubicin 50 mg Sanbe 14 Rp 253,000 Rp 3,542,000 0.25% 98.38%
Rp Rp
33 Cytodrox 500 mg 540 0.22% 98.60%
5,940 3,207,600
Rp Rp
34 Gemcikal 1000 mg Kalbe 4 0.22% 98.82%
800,000 3,200,000
Cisplatin 50 mg Dankos- Rp Rp
35 27 0.21% 99.03%
Kalbe 110,000 2,970,000
Rp Rp
36 Doxorubicin 10 mg Sanbe 53 0.18% 99.21%
49,500 2,623,500
37 Cisplatin 10 mg Dankos-Kalbe 100 Rp 25,250 Rp 2,525,000 0.18% 99.38%
Rp Rp
38 Gemcikal 200 mg Kalbe 12 0.15% 99.53%
175,000 2,100,000
Rp Rp
39 Arimidex 60 0.15% 99.68%
34,900 2,094,000
Rp Rp
40 Tamofen 10 mg 289 0.08% 99.75%
3,815 1,102,535
Rp Rp
41 Bleocin 15 mg Kalbe 3 0.07% 99.82%
345,000 1,035,000
Methotrexate 50 mg Rp Rp
42 16 0.04% 99.87%
Dankos-Kalbe 38,500 616,000
Rp Rp
43 Curacil 500 mg Kalbe 15 0.04% 99.90%
36,050 540,750
Rp Rp
44 Cyclovid 500 mg 4 0.03% 99.94%
123,750 495,000
Rp Rp
45 Cyclovid 1 gr 2 0.03% 99.97%
227,700 455,400
Rp Rp
46 Docetaxel 20 mg 1 0.03% 100.00%
421,250 421,250
Methotrexate 25 mg Dankos-
47 5 0.00% 100.00%
Kalbe
Rp
Total
1,439,154,697
LAPORAN
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
FARMASI RUMAH SAKIT
DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
GELOMBANG I (PERIODE 16 JANUARI 18 FEBRUARI 2017)

MANAJEMEN RUMAH SAKIT


EVALUASI PELAYANAN REKONSTITUSI OBAT KEMOTERAPI DI
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK A

SUCI HANDAYANI N21116003


VIVIN RARA MANGOKI N21116021
AGDWIYANTI PETRUS. M. N21116059

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Program Pendidikan Profesi Apoteker

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

Anda mungkin juga menyukai