Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Malnutrisi adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama yang terjadi

pada balita karena menghambat perkembangan kognitif dan fisik mereka,

serta berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas anak. Underweight,

wasting dan stunting adalah ekspresi dari bentuk malnutrisi atau kekurangan

gizi paling umum karena kekurangan asupan energi dan protein (Akombi,

Agho, Merom, Hall & Renhazo, 2017, h.1). Berat kurang (underweight),

mencakup gizi kurang (moderat) apabila berat badan menurut umur antara - 3

SD sampai dengan 2 SD dan gizi buruk (severe) apabila berat badan

menurut umur kurang dari 3 SD (Kementrian Kesehatan RI, 2011)


Secara global pada tahun 2012 balita yang mengalami berat kurang

(underweight) sebanyak 99 juta anak dan sebanyak 67 % nya tinggal di

Asia.Walaupun sejak tahun 1990 sampai 2012 prevalensi underweight

mengalami penurunan dari 25 % menjadi 15 %, tetapi belum dapat mencapai

target Millenium Development Goals 2015, yaitu sebesar 15,5 % (Joint

UNICEF WHO The World Bank Child Malnutrition Database, 2013).

Kini sasaran percepatan perbaikan gizi dilanjutkan dengan target Sustainable

Development Goals (SDGs) 2030, dimana targetnya adalah menurunkan

prevalensi wasting dan stunting pada balita (Kementrian PPN/Bappenas,

2016, h.13)
Tahun 2013 prevalensi balita berat kurang (underweight) sebanyak 19,6

%, ini berarti masalah underweight di Indonesia merupakan masalah

kesehatan masyarakat yang mendekati prevalensi tinggi. WHO menyatakan


masalah kesehatan masyarakat dianggap serius bila prevalensi underweight

antara 20 % - 29 % (Riskesdas, 2013, h.212).


Tahun 2016, prevalensi berat kurang (underweight) pada balita usia 0-59

bulan menurut indeks BB/U, secara nasional sebanyak 17,8 %, di Jawa

Tengah sebanyak 16,9 %, dan di Kabupaten Batang sebanyak 19,4 %. Data

tersebut menunjukkan bahwa masalah gizi pada balita masih tinggi

(Pemantauan Status Gizi, 2016). Hal ini berarti pada tahun 2016 sasaran

RPJMN bidang kesehatan 2015 2019 belum berhasil dicapai, yaitu

prevalensi underweight pada balita sebesar 17 % (Kementrian PPN/Bappenas,

2016, h.13)
Data yang didapatkan dari register balita Puskesmas Batang IV, pada

bulan Maret 2017 ada 58 balita mengalami berat kurang (underweight),

tersebar di Kasepuhan 29 balita, Denasri Wetan 8 balita, Denasri Kulon 9

balita, Kalipucang Wetan 2 balita, Kalipucang Kulon 8 balita, Karanganyar 2

balita
UNICEF menyatakan bahwa status gizi anak dipengaruhi oleh penyebab

langsung yaitu konsumsi makanan dan status infeksi, dan penyebab tidak

langsung yaitu ketersediaan dan pola konsumsi rumah tangga, pola asuh,

pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan (Studi Diet Total, 2014, h.7).
Hasil penelitian mengenai Risk Factors for Chronic Undernutrition

Among Children in India : Estimating Relative Importance, Population

Attributable Risk and Fraction juga menyatakan bahwa faktor faktor yang

mempengaruhi terjadinya kekurangan gizi antara lain asupan makanan yang

kurang baik, penyakit infeksi, ibu yang memiliki pendidikan rendah,

lingkungan sanitasi rumah dan kualitas air minum yang kurang baik dan

penghasilan rendah (Corsi, Guevara & Subraimanian, 2015, h.5).


Ibu selaku primary care memiliki keterlibatan langsung dalam pola asuh,

perawatan dan pemberian nutrisi untuk balita, serta mempunyai peran yang

sangat penting pada pemenuhan gizi balita (Natalina, Prabu & Kristiawati

2015, h.959). Pola pengasuhan balita berupa sikap dan perilaku ibu atau

pengasuh lain dalam kedekatannya dengan anak, memberikan makan,

perawatan, kasih sayang, rasa aman, menjaga kebersihan dan sebagainya

(Wiku, 2007 dalam Natalina, Prabu & Kristiawati, 2015, h.958)


Hasil penelitian mengenai Home Food Environment in Relation to

Childrens Diet Quality and Weight Status menyatakan bahwa ada hubungan

antara pola asuh terhadap status gizi (Chouch, Glandz, Zhou, Sallis &

Saelens, 2014, h.6)

B. Rumusan Masalah
Penelitian yang akan dilakukan ini rumusan masalahnya adalah

bagaimana pengalaman ibu dalam merawat anak balita usia 0 59 bulan

dengan berat kurang (underweight) di wilayah kerja Puskesmas Batang IV.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui

pengalaman ibu merawat anak balita 0 59 bulan dengan berat kurang

(underweight) di wilayah kerja Puskesmas Batang IV.


2. Tujuan Khusus
Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang balita berat kurang

(underweight).
b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang faktor penyebab berat

kurang (underweight).
c. Mengetahui gambaran riwayat ibu saat mengandung dan melahirkan

balita berat kurang (underweight).


d. Mengetahui gambaran riwayat kesehatan balita berat kurang

(underweight).
e. Mengetahui gambaran pemenuhan nutrisi sehari hari pada balita

berat kurang (underweight).


f. Mengetahui gambaran pola asuh ibu terhadap balita berat kurang

(underweight).
g. Mengetahui gambaran pemenuhan sanitasi rumah di lingkungan balita

berat kurang (underweight)


h. Mengetahui gambaran tentang pemenuhan kebutuhan terhadap akses

fasilitas kesehatan pada balita berat kurang (underweight)


i. Mengetahui gambaran respon ibu dalam merawat balita berat kurang

(underweight).
j. Mengetahui gambaran hambatan dalam merawat balita berat kurang

(underweight).
k. Mengetahui gambaran dukungan keluarga dalam merawat balita berat

kurang (underweight).
l. Mengetahui gambaran harapan ibu dalam merawat balita berat kurang

(underweight).

D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini bermanfaat untuk :
1. Peneliti
Penelitian yang akan dilakukan ini sebagai aplikasi metodologi

penelitian dan asuhan keperawatan anak


2. Partisipan
Penelitian yang akan dilakukan ini bermanfaat untuk mengeksplorasi

pengalaman ibu yang merawat anak balita 0 59 bulan dengan berat

kurang (underweight).
3. Profesi Keperawatan
Penelitian yang akan dilakukan ini bermanfaat untuk memperbaiki

program kerja profesi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

pada anak balita dengan berat kurang (underweight).


4. Institusi Pendidikan Keperawatan
Penelitian yang akan dilakukan ini bermanfaat untuk menambah

wawasan mahasiswa dan pengajar serta menjadikan bahan kajian

untuk penelitian sederhana.


5. Institusi Dinas Kesehatan
Penelitian yang akan dilakukan ini bermanfaat sebagai bahan

pemikiran untuk membuat kebijakan menurunkan angka kejadian berat

kurang (underweight) pada balita.

Anda mungkin juga menyukai