Anda di halaman 1dari 8

PRINSIP KERJA SISTEM KENDALI PALANG PINTU KERETA API OTOMATIS

Andi Feriyono, G 101 14 010


Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako

Abstrak

Kecelakaan Kereta Api (KA) sangatlah meresahkan, baik bagi penumpang maupun bagi PT.
Kereta Api (persero). Berdasarkan data dari Direktorat Perkeretaapian Dinas Perhubungan
RI bahwa pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, total tabrakan antar KA mencapai 28
kecelakaan dengan jumlah korban luka ringan 345 jiwa, luka berat 340 jiwa dan meninggal
dunia mencapai 160 jiwa. Tingginya angka kecelakaan tersebut, 9% disebabkan oleh
prasana perkeretaapian. Sistem ini dilengkapi dengan teknologi GPS dan RF module untuk
operasi sistem buka tutup palang pintu perlintasan kereta api secara otomatis. Sehingga
kecelakaan yang dikarenakan palang pintu perlintasan dapat dikurangi. Prinsip kerja atau
sistem kerja dari kendali palang pintu ini menggunakan sensor infra merah dan
mikrokontroler ATMega8535. Sistem parkir ini bermanfaat untuk membantu tukang parkir
yang berada disekitar rel kereta api. Sistem parkir ini terdiri dari empat komponen utama :
sensor infra merah, sensor photodiode dan mikrokontroler AT89C52.

Kata Kunci : palang tertutup, waktu sistem, infrared, photodiode, dan sistem otomatis.

1. Pendahuluan ingin yang lebih baik. ini dapat kita lihat,


Kita tahu bahwa manusia selalu ingin baik dalam pekerjaan maupun dalam
hidup dengan mudah dan praktis, selalu keseharian. Semua pekerjaan yang

1
dikerjakan oleh manusia selalu mencari (Masriadi dan Frida, 2009) yang berjudul
yang termudah dan tercepat, namun tidak Rancangan Sistem Parkir Terpadu
asal. Tidak terkecuali dengan pekerjaan Berbasis Sensor Infra Merah dan
sebagai petugas parkir. Pada saat ini, Mikrokontroler AT89C52.
secara umum sistem parkir masih
dikendalikan secara manual yaitu dijaga 2. Tinjauan Pustaka
oleh petugas dengan cara berdiri di depan 2.1 Pengertian Sistem Kontrol
pintu masuk. Pemandangan ini dapat juga Sistem kontrol (control system) merupakan
kita lihat diberbagai tempat yang suatu kumpulan cara atau metode yang
mempunyai tempat parkir dengan dipelajari dari kebiasaan-kebiasaan
menugaskan kepada seorang petugas manusia dalam bekerja, dimana manusia
untuk menjaganya. Dengan demikian membutuhkan suatu pengamatan kualitas
seorang petugas parkir tidak dapat dengan dari apa yang telah mereka kerjakan
mudahnya untuk istirahat, karena sehingga memiliki karakteristik sesuai
pekerjaan ini tidak dapat diatur, dengan yang diharapkan pada mulanya.
melainkan pekerjaan ini yang Perkembangan teknologi menyebabkan
mengaturnya. Sistem pengelolaan area manusia selalu terus belajar untuk
parkir secara manual juga mempunyai mengembangkan dan mengoperasikan
kelemahan yaitu ketidak akuratan hasil pekerjaan-pekerjaan kontrol yang semula
hitungan petugas parkir tentang berapa dilakukan oleh manusia menjadi serba
motor yang sudah masuk di area parkir, otomatis (dikendalikan oleh mesin). Dalam
sehingga melebihi kapasitas area parkir. aplikasinya, sistem kontrol memegang
Hal tersebut bisa berkibat pada peranan penting dalam teknologi. Sebagai
ketidakteraturan area parkir yang akan contoh, otomatisasi industri dapat
menyulitkan kendaraan yang mau keluar menekan biaya produksi, mempertinggi
dari area parkir (Masriadi dan Frida, kualitas, dan dapat menggantikan
2009). pekerjaan-pekerjaan rutin
yang membosankan. Sehingga dengan
Oleh karena itu, pada artikel ini akan
demikian akan meningkatkan kinerja
menjelaskan bagaimana proses dan
suatu sistem secara keseluruhan, dan pada
prinsip kerja dari sistem sebuah palang
akhirnya memberikan keuntungan
pintu parkir yang bekerja secara otomatis,
bagi manusia yang menerapkannya
yang dimana pembuatan alat ini sudah
(Ansori, 2013)
dilakukan dalam penelitiannya oleh
2
2.2 Gambaran Umum Sistem
Menurut Yullah (2012), pintu rel kereta api
otomatis merupakan suatu otomatisasi
yang diterapkan pada jalur transportasi
Kereta Api guna menutup pintu jalan yang
membatasi atau menghentikan jalur lalu
lintas agar kendaraan berhenti sementara Gambar 2.1 Diagram Blok Sistem Palang
untuk mendahulukan kereta api yang akan Pintu Otomatis

lewat.
Sistem kontrol pada palang pintu kereta

Aplikasi ini hanyalah sebuah prototype api menggunakan model sistem kontrol

kecil yang menggambarkan sebuah terbuka, karena dalam hal ini keluarannya

aplikasi untuk palang pintu rel kereta api tidak berpengaruh pada aksi pengontrolan

yang dapat berjalan secara otomatis, dan keluarannya dari sistem ini tidak

dibandingkan penerapan sesungguhnya diumpan-balikkan untuk dibandingakn

aplikasi ini mungkin masih jauh sekali dari dengan masukkan. Input atau masukan

kejadian sebenarnya, akan tetapi aplikasi pada sistem ketika objek/kereta bergerak

ini mungkin dapat sebagai dasar dari mengenai sensor infra red, sehingga sensor

palang pintu rel kereta api yang dapat reflector akan memantulkan kembali sinar

berjalan secara otomatis. dari sensor infra red, kemudian motor DC


akan dikontrol oleh mikokontroler untuk
Otak dari aplikasi pintu rel kereta api membuka atau menutup palang pintu. Pada
otomatis merupakan sebuah kondisi tertutup, mikrokontroler akan
mikrokontroller. Mikrokontroler ini yang mengontrol lampu merah dan sirine akan
akan mengendalikan semua jalannya menyala. Sirine akan berhenti berbunyi
system yang terdapat pada pintu rel kereta ketika palang sudah menutup sedangkan
api otomatis, yaitu dengan mengendalikan lampu merah tetap menyala dan ketika
masukan system yang berupa sensor- kereta api selesai melintasi pintu, maka
sensor, dan mengendalikan pergerakan akan mengaktifkan sensor photoelektrik
motor stepper sebagai penggerak pintu yang lainnya, sehingga keluarannya adalah
dan pembangkit pulsa. Berikut merupakan palang pintu yang terbuka.
gambaran umum sistem dalam diagram
blok. 2.3 Sensor Infra Red

3
Sensor infra red adalah device atau pengantarmukaan komunikasi serial, dan
komponen elektronika yang digunakan port serial full duplex. AT89C52 ini
untuk merubah besaran fisik menjadi Banyak digunakan karena menggunakan
besaran listrik sehingga bisa di analisa daya rendah dan performa baik (Dadang,
dengan menggunakan rangkaian listrik 2008).
(Supriatna, Dadang, 2008). Secara umum
sensor ini dibedakan dalam dua jenis
yaitu sensor fisika dan sensor kimia.
Disini kita fokuskan pada sensor fisika,
karena yang kita ukur merupakan besaran
fisis. Semua sensor mempunyai tipe dan
jenis yang berbeda, mengacu pada
kegunaan dari sensor tersebut.

Gamba
r 2.2 Rangkaian Internal
Sensor Infra Red

2.4 Mikrokontroler AT89C52


Mikroprosesor AT89C52 merupakan salah
satu mikroprosesor buatan ATMEL yang
digunakan secara luas pada industri karena
kompatibel dengan standar industri yaitu
penggunaan chip mikrokontroler 80C51.
Mikroprosesor ini memiliki memori flash
8KB dan dapat diprogram dalam sistem
atau dengan menggunakan nonvolatile
programer memori. Memiliki 3 level
Program Memory Lock, 256 byte RAM, 4
buah I/O 8-bit, 3 buah timer 16 bit,

4
2.5 Sensor Photodioda Sistem yang dibuat dalam penelitian oleh
Menurut Lingga (2006), photodioda adalah Masriadi dan Frida, (2009), ini adalah
suatu jenis dioda yang resistansinya akan suatu sistem yang menggunakan
berubah-ubah apabila terkena sinar cahaya kombinasi modul sensor IR dan
yang dikirim oleh transmitter LED. photodiode. Penggunaan modul
Resistansi dari photodioda dipengaruhi photodiode digunakan sebagai
oleh intensitas cahaya yang diterimanya, pembacaan sensor halangan. Pada
semakin banyak cahaya yang diterima keadaan normal sensor ini akan
maka semakin kecil resistansi dari berlogika 1 (high) dan jika ada benda
photodioda dan begitupula sebaliknya jika yang menghalangi sinar infra red ke
semakin sedikit intensitas cahaya yang photodiode, maka sensor akan berlogika
diterima oleh sensor photodioda maka 0 (low). Kemudian, untuk pendeteksian
semakin besar nilai resistansinya (Bilshop, yang membedakan antara kereta api
Dasar-dasar Elektronika, terj. Irzam dengan benda lain digunakan sistem
Harmein, 2004: 32,). Sensor photodioda pewaktuan. Sehingga data informasi dari
sama seperti sensor LDR, mengubah sensor lebih akurat yang kemudian
besaran cahaya yang diterima sensor dikirimkan ke mikrokontroler untuk
menjadi perubahan konduktansi memerintahkan motor stepper membuka
(kemampuan suatu benda menghantarkan atau menutup palang pintu secara
arus listrik dari suatu bahan). Seperti yang otomatis. Skema penempatan alat pada
terlihat pada gambar 2.1 merupakan lintas kereta api disajikan pada Gambar
bentuk fisik dari sensor photodioda. 3.1.

Gambar 3.1 Skema penempatan alat


palang pintu otomatis.
Gambar 2.3 Simbol dan bentuk fisika Sistem ini memiliki beberapa kriteria
untuk photodioda peting, antara lain :
a. Penentuan batasan kecepatan kereta api.

3. Metode Penelitian
5
b. Pendeteksian kereta api dengan sistem Sensor photoelektri dipasang sebelum dan
pewaktu sehingga dapat sesudah palang pintu pengaman (lihat
membedakannya dengan benda lain, gambar 2.1). Terdapat lima sensor yang
binatang, ataupun manusia yang dipasang sepanjang rel perlintasn kereta
melintasi rel. api. Sensor pertama (XA1 dan XA2)
c. Pemasangan sensor dan rangkaian dipasang pada jarak yang ditentukan
kontrol dalam melakukan operasi buka misalnya 300 meter sebelum dan sesudah
dan tutup palang pintu secara otomatis . pintu pengaman. Sensor pertama
d. Penentuan jarak aman pemasangan digunakan untuk mendeteksi kedatangan
sensor infra red dan photodioda. kereta api, baik dari arah utara maupun
4. Pembahasan arah selatan.
4.2 Sistem Kerja
Sensor kedua (XB1 dan XB2) dipasang
Pintu pengaman jalur kereta api dipasang
pada yang ditentukan misalnya 200 meter
pada jalur pertemuan antara jalan dan rel
sebelum dan sesudah pintu pengaman.
kereta api. Pintu pengaman ini akan
Sensor kedua ini digunakan untuk
bekerja untuk menghentikan kendaraan
mendeteksi kereta api saat meninggalkan
yang berada pada jalan agar tidak melintas
jalur perlintasan.
di rel dikarenakan kereta api akan
melintas. Gambar 2.1 di bawah ini Sensor ketiga (XC) dipasang tepat pada
menunjukan sistem kerja pintu perlintasan pintu perlintasan kereta api. Sensor ketiga
jalur kereta api, dimana datangnya kereta ini digunakan untuk mengaktifkan sensor
api dari dua arah,baik dari arah utara kedua dan mengunci sensor pertama.
maupun dari arah selatan yang dilengkapi
Setiap sensor dipasang pada sebuah tiang
sensor photoelektrik.
dengan mata sensor ganda. Tujuan dibuat
dua mata sensor pada setiap tiang sensor
adalah untuk menghindari pembacaan
yang salah pada objek yang melintasi
sensor selain kereta api. Dengan demikian
sensor hanya dapat bekerja jika kedua
mata sensor pada tiang terhalangi oleh
Gambar 2.1 Sistem Pengamanan Jalur kereta api.
Perlintasan Kereta Api

6
Mata sensor hanya dipasang pada salah
satu tiang sedangkan tiang pasanganya
adalah sebuah reflektor untuk
memantulkan sinar dari sensor. Kedua
tiang ditegakkan saling berhadapan dan
berseberangan terhadap rel dengan jarak
misalnya sejauh 4 meter.
Gambar 2.3 Pemasangan Palang Pintu
Gambar 2.2 dibawah ini menunjukan
Perlintasan Kereta Api
rancangan tiang sensor yang dipasang dua
buah mata sensor serta pemasanganya di Palang pintu perlintasan kereta api di atas

jalur rel kereta api. akan bekerja ketika sebuah kereta api yang
terdeteksi oleh sensor photoelektrik.
Kemudian palang pintu akan menutup.
Pada kondisi yang sama, lampu merah dan
sirine akan menyala. Sirine akan berhenti
berbunyi ketika palang sudah menutup
sedangkan lampu merah tetap menyala.

Setelah kereta api selesai melintasi pintu


Gambar 2.2 Bentuk dan Pemasangan
jalur perlintasan dan mengaktifkan sensor
Sensor.
photoelektrik yang lainya, palang pintu
Sistem pemasangan palang pintu, motor,
perlintasan akan membuka. Pada saat yang
sirine dan lampu tanda dilakukan sama
sama lampu tanda berubah menjadi hijau.
seperti pemasangan standar palang pintu
Kondisi ini akan terus berulang terus
kereta api pada umumnya. Gambar 23
selama kereta api hendak melintasi pintu
menunjukan pemasangan komponen-
jalur perlintasan, baik kereta yang
komponen palang pintu perlintasan kereta
datangnya dari jalur yang satu maupun
api standar untuk Indonesia.
jalur yang lainya (Sinaga, 2013)

7
5. Penutup menggerakkan palang pintu yang
5.1 Kesimpulan dikontrol dan dikendalikan oleh
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh mikrokontroler AT89C52.
dari makalah ini yaitu bahwa sistem
5.2 Saran
kontrol yang digunakan dalam
Penulis mengharapakan artikel ini dapat
pengontrolan palang pintu otomatis
bermanfaat bagi pembaca dalam
menggunakan sistem kontrol terbuka, dan
memahami tentang konsep dan prinsip
proses/prinsip kerja menggunakan sensor
kerja alat, khususnya dalam sistem
infra red dan photodioda sebagai
pengontrolan.
pendeteksi kereta api dan motor DC untuk

Rekayasa Elektrika Volume 6 No. 1


Tahun 2007.
DAFTAR PUSTAKA
Sinaga, Kelin., 2013, Sistem Kerja Pintu
Noviyanto, Edi. 2008, Modul Praktek
Pengamanan Jalur Perlintasan Kereta
Mikrokontroler ATMega8535,
Api, diakses dari
Yogyakarta: Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Sunan Kalijaga. https://bagibagiilmuteknik.blogspot.

Supriatna, Dadang. 2008, com/2015/10/sistem-kerja-pintu-


Sensor, diakses d ar i pengaman-jalur.html, pada tanggal
http://elektronika-
11 April 2017.
dasar.blogspot.com/2008/04/sensor.html
, pada tanggal 29 Maret 2009.
Wardhana, Lingga. 2006, Belajar
Syaryadhi, Moch. dkk, 2007, Sistem Sendiri Mikrokontroler AVR Seri
Kendali Keran Wudhuk Menggunakan
ATMega8535 Simulasi, Hardware,
Sensor PIR Berbasis Mikrokontroler
dan Aplikasi, Yogyakarta: Penerbit
AT89C2051, Laboratorium
Elektronika Teknik Elektro Insya., Akhmad., Ansori, 2013
Universitas Syiah Kuala: Jurnal http://insyaansori.blogspot.com/201
3/02/sistem-kontrol.html, Palu.

Anda mungkin juga menyukai