145020300111003
Teori Akuntansi-CB
CHAPTER 3
Dalam menghadapi pertanyaan sulit seperti ini terkait dengan pengambilan keputusan
dari informasi-informasi yang ada, para akuntan telah beralih pada teori yang
bermacam-macam dalam bidang ekonomi dan keuangan.
Dalam jangka pendek, seseorang dapat menentang bahwa earning power memiliki
keuntungan tertentu dalam memprediksi pengembalian investasi masa depan. Karena
secara akrual, pengembalian lebih sedikit dibandingkan arus kas yang diakibatkan
sebagai contoh akuisisi capital asset dan penjualan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
laporan keuangan tetap bermanfaat bagi investor meskipun laporan keuangan tidak
secara langsung melaporkan mengenai aliran kas masa depan dengan dasar penghitungan
present value. Inti dari hubungan antara laporan keuangan saat ini dan masa depan
adalah conditional probabilities P(GN/H) dan P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem
informasi. Konsep dari sistem informasi merupakan konsep yang sangat kuat (karena
dapat menangkap isi informasi dari laporan keuangan dengan demikian menentukan
nilainya untuk pembuatan keputusan oleh investor) dan sangat berguna (karena banyak
masalah akuntansi praktis dapat dibingkai dalam kerangka dampaknya terhadap sistem
informasi dalam teori akuntansi keuangan).
Information defined
Teori keputusan dan konsep keinformatifan memberikan cara yang tepat untuk
mendefinisikan informasi, yaitu: informasi adalah bukti yang memiliki potensi
mempengaruhi keputusan seseorang. Dari definisi tersebut terdapat hal- hal yang bisa
disimpulkan:
Informasi adalah ex ante definition. Tuntutan yang paling utama bagi bahan bukti
untuk menggambarkan informasi adalah beberapa bahan bukti minimal yang harus
diperoleh, keyakinan akan cukup terpengaruh bahwa keputusan yang optimal akan
berubah.
Informasi adalah decision specific. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda dan
bersifat khusus atas informasi yang sama.
Informasi seharusnya menggambarkan biaya bersih.
Informasi seharusnya menekankan bahwa penerimaan dan kepercayaan terhadap
informasi sebagai proses yang berkelanjutan.
Dalam teori keputusan, konsep individu rasional secara sederhana menerangkan dalam
pembuatan keputusan, tindakan yang terpilih ialah salah satu yang menberikan harapan
manfaat yang terbaik. Hal ini berdampak terhadap individu yang besar kemungkinan
mencari informasi tambahan yang relevan terhadap keputusan, yang akan digunakan
untuk merevisi pernyataan kemungkinan dengan menggunakan Baye s theorem.
Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk-averse
(menolak risiko). Konsep dari menolak risiko ini sangat penting bagi akuntan karena
berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan risiko dan nilai yang
diharapkan di masa depan. Risk-averse akan menyamakan (trade-off) antara return dan
risiko yang diharapkan.
Terkadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah risk-neutral
yaitu pembuat keputusan akan menganalisa secara teliti investasi yang berisiko terkait
dengan return yang diharapkan. Risk neutrality mungkin adalah asumsi yang layak saat
pengembalian kecil. Bagaimanapun, risk aversion adalah asumsi yang lebih realistis pada
kebanyakan kasus. Konsep dari risk aversion sangat penting bagi akuntansi, karena ini
berarti bahwa investor memerlukan informasi yang mengandung risiko, seperti halnya
nilai yang diharapkan dari pengembalian masa depan.
Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini terhadap
akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit - seluruh investor
membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan risiko atas return dari
investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi utilitasnya. Memungkinkan
untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang memiliki tingkat pengembalian yang
diharapkan yang sama tetapi dengan risiko yang kecil. Dalam ekonomi di manapun, pasti
ada keadaan alami yang disebut faktor yang mempengaruhi return dari seluruh saham,
yaitu : Faktor market-wide atau economy wide. Kehadirannya berarti jika return atas
satu saham tinggi, maka return atas kebanyakan saham yang lain juga akan tinggi
(dengan asumsi bahwa return atas saham adalah independen). Jika seluruh faktor adalah
economy-wide maka return atas saham perusahaan akan secara sempurna terkorelasi.
Faktor firm-spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan saja. Jika seluruh
faktor adalah firm-spesific, maka return akan independen.
Yang perlu diperhatikan disini, dalam suatu economy-wide risk, tidak ada yang dapat
ditolak keluar secara keseluruhan. Pada saat minimum, saat portofolio pasar dipegang,
faktor economy-wide akan tinggal untuk berperan bagi risiko portofolio, dan risiko ini
tidak dapat diubah. Risiko non-diversifiable disebut risiko sistematis. Secara konsep,
portofolio pasar termasuk seluruh saham yang tersedia untuk investasi dalam ekonomi.
Pada prakteknya, portofolio pasar biasanya mengambil seluruh saham yang
diperdagangkan dalam bursa efek mayor. Beberapa investor kemungkinan ingin
mengurangi investasi mereka dalam portofolio pasar dan membeli risk free asset dengan
prosesnya. Yang lain kemungkinan ingin meminjam dalam risk free rate dan
meningkatkan investasinya. Bagaimanapun caranya, semua investor dapat menikmati
keuntungan-keuntungan penuh dari diversifikasi, pada waktu yang sama mencapai untuk
mencapai risiko pengembalian yang optimal dari trade off.
6. Risiko Portofolio
Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran risiko yang penting dari sekuritas
dalam teori investasi. Risiko ini yaitu beta, yang mengukur co-movement antara
perubahan dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai pasar atas portofolio pasar.
Beta adalah konsep yang penting dan berguna dalam akuntansi keuangan. Saham beta
adalah komponen yang krusial dari studi empiris yang berguna sebagai informasi
akuntansi keuangan bagi investor. Beta juga merupakan launching pad bagi pelaporan
risiko perusahaan.
Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit sekuritas
dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna adalah
informasi yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta yang
diharapkan dari sekuritas. Informasi mengenai pengembalian sekuritas yang diharapkan
dan beta sangat berguna bagi investor. Ini memungkinkan mereka untuk mengestimasi
pengembalian yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang mereka pertimbangkan.
Kemudian mereka dapat memilih portofolio yang memberi risiko pengembalian tradeoff
yang diharapkan, subjek dari level biaya tansaksi yang dibawa.