Anda di halaman 1dari 30

BAB 1 SIKLUS REFRIGERASI

Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media
bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi dengan menggunakan kerja dari
luar sistem. Secara prinsip merupakan kebalikan dari siklus mesin kalor (heat engine).
Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu
refrigerator yang berfungsi untuk mendinginkan media dan heat pump yang berfungsi
untuk memanaskan media. Ilustrasi tentang refrigerator dan heat pump dapat dilihat
pada gambar di bawah.

Siklus refrigerasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut,


1. Siklus kompresi uap (vapor compression refrigeration cycle) dimana refrigeran
mengalami proses penguapan dan kondensasi, dan dikompresi dalam fasa uap.
2. Siklus gas (gas refrigeration cycle), dimana refrigeran tetap dalam kondisi gas.
3. Siklus bertingkat (cascade refrigeration cycle), dimana merupakan gabungan lebih
dari satu siklus refrigerasi.
4. Siklus absorpsi (absorption refrigeration cylce), dimana refrigeran dilarutkan dalam
sebuah cairan sebelum dikompresi.
5. Siklus termoelektrik (thermoelectric refrigeration cycle), dimana proses refrigerasi
dihasilkan dari mengalirkan arus listrik melalui 2 buah material yang berbeda.

1
Kinerja suatu refrigerator dan heat pump dinilai dari besarnya koefisien kinerja
(coefficient of performance COP) yang didefinisikan sebagai berikut,
output tujuan efek pendingina n QL
COPR
kerja yang dibutuhkan input kerja Wnet,in
output tujuan efek pemanasan QH
COPHP
kerja yang dibutuhkan input kerja Wnet,in

Harga COPR dan COPHP umumnya lebih besar dari satu dimana COPHP = COPR + 1
untuk suatu rentang tekanan kerja yang sama.

1.1 Siklus Refrigerasi Kompresi Uap Ideal


Gambar di bawah-kiri menunjukkan siklus refrigerasi kompresi uap ideal secara
skematis. Di sini refrigeran dalam kondisi uap jenuh masuk ke kompresor dan keluar
sebagai uap panas lanjut. Refrigeran kemudian masuk ke kondenser untuk melepas
kalor sehingga terjadi kondensasi sampai ke kondisi cairan jenuh. Keluar kondenser
refrigeran masuk ke katup ekspansi untuk menjalani proses pencekikan (throttling)
sehingga mengalami penurunan tekanan dan berubah menjadi campuran jenuh. Proses
terakhir ini bisa juga diganti dengan sebuah turbin isentropis untuk menaikkan kapasitas
pendinginan dan menurunkan kerja input (dengan kompensasi kompleksnya sistem).
Selanjutnya refrigeran masuk ke evaporator untuk menyerap kalor sehingga terjadi
proses evaporasi dan siap untuk dilakukan langkah kompresi berikutnya.

Siklus refrigerasi kompresi uap ideal dapat digambarkan dalam diagram T-s seperti
gambar di atas-kanan. Proses-proses yang terjadi adalah,
1-2 : Kompresi isentropis dalam kompresor
2-3 : Pembuangan kalor secara isobaris dalam kondenser

2
3-4 : Throttling dalam katup ekspansi atau tabung kapiler
4-1 : Penyerapan kalor secara isobaris dalam evaporator

Persamaan energi untuk komponen-komponen refrigerator bisa dituliskan sebagai


berikut:
q w he hi
dimana diasumsikan perubahan energi kinetik dan potensial bisa diabaikan.

Dari notasi-notasi pada gambar di atas maka COPs dapat dituliskan sebagai
berikut:
qL h h4
COPR 1
wnet,in h2 h1
qH h h3
COPHP 2
wnet,in h2 h1

di mana h1 hg @p1 dan h3 hf @p3 .

Contoh Soal
Refrigerator menggunakan refrigeran R-12 dan beroperasi dengan siklus kompresi
uap ideal antara 0,14 dan 0,8MPa. Apabila laju massa refrigeran 0,05kg/s, tentukan (a)
laju kalor dari ruangan yang didinginkan dan kerja kompresor, (b) laju kalor yang
dibuang ke lingkungan, (c) COP

Solusi
Dari tabel Refrigeran-12 (Tabel A-11A13)
Kondisi 1 (uap jenuh) :
h1 hg @ 0,14 MPa 177,87 kJ/kg
p1 0,14MPa
s1 s g @ 0,14 MPa 0,7102 kJ/kg
Kondisi 2 (uap panas lanjut) :
p 2 0,8MPa
h2 208,65 kJ/kg
s 2 s1

Kondisi 3 (cairan jenuh) :


p3 0,8MPa h3 h f @ 0,8 MPa 67,3 kJ/kg

3
Kondisi 4 (campuran jenuh) :
h4 h3 67,3 kJ/kg
(a) Laju kalor yang diserap dari media yang didinginkan:
Q L m (h1 h4 )
0,05 (117,87 67,3) 5,53 kW
Kerja kompresor:
W in m (h2 h1 )
0,05 (208,65 177,87) 1,54 kW

(b) Kalor yang dibuang ke lingkungan:


Q H m (h2 h3 )
0,05 (208,65 67,3) 7,07 kW
(c) Coefficient of Performance:
qL 5,53
COPR 3,59
wnet,in 1,53

1.2 Siklus Refrigerasi Kompresi Uap Aktual


Pada kenyataannya refrigerator atau heat pump akan bekerja dengan suatu proses
yang menyimpang dari siklus idealnya akibat ireversibilitas dalam tiap komponennya.
Ireversibilitas ini pada umumnya disebabkan oleh gesekan fluida dan perpindahan kalor
dari atau ke lingkungan sekitar. Siklus refrigerasi kompresi uap aktual dapat
digambarkan secara skematis seperti gambar di bawah.

4
Hal-hal yang terjadi dalam siklus aktual:
1. Refrigeran sudah dalam kondisi uap panas lanjut sebelum masuk ke kompresor.
2. Akibat cukup panjangnya pipa penghubung kompresor-evaporator akan
mengakibatkan rugi tekanan. Rugi tekanan yang disertai peningkatan volume
spesifik dari refrigeran membutuhkan power input yang lebih besar.
3. Dalam proses kompresi ada rugi gesekan dan perpindahan kalor yang akan
meningkatkan entropi (1-2) atau menurunkan entropi (1-2') dari refrigeran
tergantung kepada arah perpindahan kalornya.
Proses (1-2') lebih disukai karena volume spesifiknya turun sehingga power input
bisa lebih kecil. Hal ini bisa dilakukan apabila dilakukan pendinginan dalam
langkah kompresi.
4. Di dalam kondenser akan terjadi juga rugi tekanan.
5. Refrigeran dalam kondisi cairan terkompresi ketika masuk dalam katup ekspansi.

Contoh Soal
Dalam sebuah refrigerator aktual, R-12 masuk ke kompresor sebagai uap panas
lanjut pada 0,14MPa, 20C, laju massa 0,05kg/s, dan keluar pada 0,8MPa, 50C.
Refrigeran didinginkan dalam kondenser sampai 26C, 0,72MPa dan di-throttling
sampai 0,15MPa. Dengan mengabaikan rugi kalor dan rugi tekanan dalam pipa-pipa
sambungan tentukan (a) laju kalor dari media yang didinginkan dan kerja kompresor,
(b) efisiensi adaibatik kompresor, (c) COP.

Solusi
Dari Tabel refrigeran
Kondisi 1 (uap panas lanjut) :
p1 0,14 MPa
h1 179,01 kJ/kg
T1 20C

Kondisi 2 (uap panas lanjut) :


p 2 0,8 MPa
h2 213,45 kJ/kg
T2 50C

Kondisi 3 (cairan terkompresi)

5
p3 0,72 MPa
h3 hf @ 26C 60,68 kJ/kg
T3 26C

Kondisi 4 (campuran jenuh) :


h4 h3 60,58 kJ/kg

(a) Laju kalor yang diserap dari media yang didinginkan:


Q L m (h1 h4 )
0,05 (179,01 - 60,68) 5,92 kW
Kerja kompresor:
W in m (h2 h1 )
0,05 (213,45 - 179,01) 1,72 kW
(b) Efisiensi adiabatis:
h2 s h1
C
h2 h1
di sini
p2 s 0,8MPa
h2 s 210,08 kJ/kg
s2s s1 0.7147 kJ/(kg.K)

Sehingga,
210,08 - 179,01
C 90,2%
213,45 - 179,01
(c) Coefficient of Performance:
qL 5,82
COPR 3,44
wnet,in 1,72

6
TABEL DAN GRAFIK

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Anda mungkin juga menyukai