BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kenyataan sekaran ini sering dijumpai bahwa kreativitas anak tanpa
disadari telah terpasung di tengah kesibukan orang tua. Namun kegiatan
bermain bebas sering menjadi kunci pembuka bagi gudang-gudang bakat
kreatif yang dimiliki setiap manusia. Bermain bagi anak berguna untuk
menjelajahi dunianya, dan mengembangkan kompetensinya dalam usaha
mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak.Fungsi bermain
bagi anak usia dini dapat dijadikan intervensi yang jika dilaksanakn dengan
tepat, baik dilengkapi dengan alat maupun tanpa alat akan sangat
membantu perkembangan sosial, emosional, kognitif, dan afektif pada
umumnya, dan mengembangkan daya kreativitas anak.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bermain
Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial
dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan
bermain , anak akan berkata-kata, belajar memnyesuaikan diri dengan
lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukan, dan mengenal waktu,
jarak, serta suara (Wong, 2000). Bermain adalah cara alamiah bagi anak
untuk mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak disadarinya. (Miller
dan Keong, 1983). Bermain adalah kegiatan yang dilakukan sesaui dgn
keinginanya sendiri dan memperoleh kesenangan. (Foster, 1989). Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah : Kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena bermain sama
dengan kerja pada orang dewasa, yang dapat menurunkan stres anak,
belajar berkomunikasi dengan lingkungan, menyesuaikan diri dengan
lingkungan, belajar mengenal dunia dan meningkatkan kesejahteraan mental
serta sosial anak.
Sebelum memberikan berbagai jenis permainan pada anak, maka orang tua
seharusnya mengetahui maksud dan tujuan permainan pada anak yang akan
diberikan, agar diketahui perkembangan anak lebih lanjut,mengingat anak
memiliki berbagai masa dalam tumbuh kembang yang membutuhkan
stimulasi dalam mencapai puncaknya seperti masa kritis,optimal dan
sensitif.
Untuk lebih jelasnya dibawah ini terdapat beberapa fungsi bermain pada
anak diantaranya :
Fungsi bermain pada anak ini adalah dapat dilakukan dengan melakukan
rangsangan pada sensorik dan motorik melalui rangsangan ini aktifitas anak
dapat mengeksplorasikan alam sekitarnya sebagai contoh bayi dapat
dilakukan rangsangan taktil,audio dan visual melalui rangsangan ini
perkembangan sensorik dan motorik akan meningkat.Hal tersebut dapat
dicontohkan sejak lahir anak yang telah dikenalkan atau dirangsang
visualnya maka anak di kemudian hari kemampuan visualnya akan lebih
menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu yang baru
dilihatnya.Demikian juga pendengaran,apabila sejak bayi dikenalkan atau
dirangsang melalui suara-suara maka daya pendengaran dikemudian hari
anak lebih cepat berkembang dibandingkan tidak ada stimulasi sejak dini.
4. Meningkatkan Kreatifitas
Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman sehingga
adanya stres dan ketegangan dapat dihindarkan, mengingat bermain dapat
menghibur diri anak terhadap dunianya.
Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri kepada anak, hal ini
dapat dijumpai anak sudah mampu belajar benar atau salah dari budaya di
rumah, di sekolah dan ketika berinteraksi dengan temannya, dan juga ada
beberapa permainan yang memiliki aturan-aturan yang harus dilakukan tidak
boleh dilanggar.
C. Tujuan Bermain
1. Berdasarkan isinya :
Sifat dari bermain ini adalah orang lain yang berperan aktif dan anak hanya
berespons terhadap simulasi sehingga akan memberikan kesenangan dan
kepuasan bagi anak.
b. Bermain Bersenang-senang
Bermain ini hanya memberikan kesenangan pada anak melalui objek yang
ada sehingga anak merasa senang dan bergembira tanpa adanya kehadiran
orang lain. Sifat bermain ini adalah tergantung dari stimulasi yang diberikan
pada anak, mengingat sifat dari bermain ini hanya memberikan kesenangan
pada anak tapa memperdulikan kehadiran orang lain, seperti bermain
boneka-bonekaan, binatang-binatangan, dan lain-lain.
c. Bermain Keterampilan
d. Bermain Dramtik
e. Bermain Menyelidiki
Macam bermain ini dengan memberikan sentuhan pada anak untuk berperan
dalam menyelidiki sesuatu atau memeriksa dari alat permainan seperti
mengocok untuk mengetahui isinya dan permainan ini bersifat aktif pada
anak dan dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kecerdasan
pada anak. Sifat permainan tersebut harus selalu diberikan stimulasi dari
orang lain agar selalu bertambah dalam kemampuan kecerdasan anak.
f. Bermain Konstruksi
a. Permainan
a. Solitary Play
Di mulai dari bayi bayi (toddler) dan merupakan jenis permainan sendiri atau
independent walaupun ada orang lain di sekitarnya. Hal ini karena
keterbatasan sosial, ketrampilan fisik dan kognitif. Sifatnya adalah aktif akan
tetapi bentuk stimulasi tambahan kurang, karena dilakukan sendiri dalam
perkembangan mental pada anak, kemudian dapat membantu untuk
menciptakan kemandirian pada anak.
b. Pararel Play
c. Associative Play
Permainan kelompok dengan tanpa tujuan kelompok. Yang mulai dari usia
toddler dan dilanjutkan sampai usia prasekolah dan merupakan permainan
dimana anak dalam kelompok dengan aktivitas yang sama tetapi belum
terorganisir secara formal.
d. Cooperative Play
e. Onlooker Play
Anak melihat atau mengobservasi permainan orang lain tetapi tidak ikut
bermain, walaupun anak dapat menanyakan permainan itu dan biasanya
dimulai pada usia toddler.
f. Therapeutic Play
1. Ekstra energi
2. Waktu
Anak harus mempunyai waktu yang cukup untuk bermain sehingga stimulus
yang diberikan dapat optimal.
3. Alat permainan
Untuk bermain alat permainan harus disesuaikan dengan usia dan tahap
perkembangan anak serta memiliki unsur edukatif bagi anak.
6. Teman bermain
Dalam bermain pada anak tidaklah sama dalam setiap usia tumbuh
kembang melainkan berbeda, hal ini dikarenakan setiap tahap usia tumbuh
kembang anak selalu mempunyai tugas-tugas perkembangan yang berbeda
sehingga dalam penggunaan alat selalu memperhatikan tugas masing-
masing umur tumbuh kembang. Adapun karakteristik dalam setiap tahap
usia tumbuh kembang anak:
Pada usia ini perkembangan anak mulai dapat dilatih dengan adanya reflex,
melatih kerja sama antara mata dan tangan, mata dan telinga dalam
berkoordinasi, melatih mencari objek yang ada tetapi tidak kelihatan,
melatih mengenal asal suara, kepekaan perabaan, keterampilan dengan
gerakan yang berulang, sehingga fungsi bermain pada usia ini sudah dapat
memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan.
Jenis permainan ini permainan yang dianjurkan pada usia ini antara lain:
benda (permainan) aman yang dapat dimasukkan kedalam mulut, gambar
bentuk muka, boneka orang dan binatang, alat permaianan yang dapat
digoyang dan menimbulkan suara, alat permaian berupa selimut, boneka,
dan lai-lain.
Jenis permainan yang dapat digunakan pada usia ini pada dasarya bertujuan
untuk melatih anak melakukan gerakan mendorong atau menarik, melatih
melakukan imajinasi, melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari dan
memperkenalkan beberapa bunyi dan mampu membedakannya. Jenis
permainan ini seperti semua alat permainan yang dapat didorong dan di
tarik, berupa alat rumah tangga, balok-balok, buku bergambar, kertas, pensil
berwarna, dan lain-lain.
3. Usia 3-6 tahun
1. Keamanan
Alat permainan untuk anak dibawah umur 2 tahun hendaknya tidak terlalu
kecil, cat tidak beracun, tidak ada bagian yang tajam, dan tidak mudah
pecah, karena pada usia ini anak kadang kadang suka memasukkan benda
kedalam mulut.
3. Desain
5. Variasi APE
6. Universal
APE sebaiknya mudah diterima dan dikenali oleh semua budaya dan bangsa.
Jadi, dalam menggunakannya, APE mempunyai prinsip yang bisa dimengerti
oleh semua orang.
Aktivitas bermain yang dilakukan perawat pada anak di rumah sakit akan
memberikan keuntungan sebagai berikut :
Misalnya, sambil tiduran anak dapat dibacakan buku cerita atau diberikan
buku komik anak-anak, mobil-mobilan yang tidak pakai remote control,
robot-robotan, dan permainan lain yang dapat dimainkan anak dan orang
tuanya sambil tiduran.
1. Tujuan bermain
Gunakan alat permainan yang dimiliki anak atau yang tersedia di ruang
rawat. Apabila anak akan diajak bermain melipat kertas, gunakan bahan
yang murah dan haga yang terjangkau.
Selama kegiatan bermain, respon anak dan orang tua harus diobservasi dan
menjadi catatan penting bagi perawat, bahkan apabila tampak adanya
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh seorang anak bila bermain
dilaksanakan di suatu rumah sakit, antara lain :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena bermain sama
dengan kerja pada orang dewasa, yang dapat menurunkan stres anak,
belajar berkomunikasi dengan lingkungan, menyesuaikan diri dengan
lingkungan, belajar mengenal dunia dan meningkatkan kesejahteraan mental
serta sosial anak. Fungsi utama bermain adalah merangsang perkembangan
sensoris-motorik, perkembangan sosial, perkembangan kreativitas,
perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai
terapi. Dalam bermain kita mengenal beberapa sifat bermain pada anak,
diantaranya bersifat aktif dan bersifat pasif, sifat demikian akan memberikan
jenis permainan yang berbeda, dikatakan bermain aktif jika anak berperan
secara aktif dalam permainan, selalu memberikan rangsangan dan
melaksanakannya akan tetapi jika sifat bermain tersebut adalah pasif, maka
anak akan memberikan respons secara pasif terhadap permainan dan orang
lingkungan yang memberikan respons secara aktif. Bermain juga
menyediakan kebebasan untuk mengekspresikan emosi dan memberikan
perlindungan anak terhadap stres, sebab bermain membantu anak
menanggulangi pengalaman yang tidak menyenangkan, pengobatan dan
prosedur invasif. Dengan demikian diharapkan respon anak terhadap
hospitalisasi berupa perilaku agresif, regresi dapat berkurang sehingga anak
lebih kooperatif dalam menjalani perawatan di rumah sakit.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Berbagi
Poskan Komentar
Beranda
welcome nurse
Foto Saya
aputri santika