Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

KEGIATAN KEDOKTERAN KELUARGA


TUGAS SISTEM KEDOKTERAN KOMUNITAS

Dosen Pembimbing

dr. Pitut Aprilia

Oleh :

Rahmi Nurfitriani Misilu 2010730154

Tri Utami Ningrum 2010730165

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT, Shalawat dan Salam kami panjatkan bagi Nabi
Besar kita Nabi Muhammad SAW. Dalam mengikuti kegiatan Sistem Kedokteran
Komunitas dan Kedokteran Keluarga kami sebagai Dokter muda di tuntut agar bisa
memahami dan menerapkan ilmu tersebut dalam praktik kedokteran nanti setelah
menyelesaikan masa kepnaiteraan.
Penulis berharap semoga hasil dari laporan ini dapat bermanfaat bagi diri
penulis sendiri dan orang lain, sehingga diharapkan lebih banyak masyarakat yang
lebih sadar bahwa prilaku sehat merupakan hal yang penting. Penting sekali dalam
menjaga prilaku sehat. Sehingga melindungi diri dari dampak sehingga proktuvitas
tidak terganggu
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada keluarga,
dosen-dosen pembimbing dan sahabat sahabat di fakultas kedokteran Universitas
Muhammadiyah Jakarta.

Penulis
Jakarta januari 2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang biasanya terdapat pada
saluran pencernaan. Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi atau
Salmonella paratphi dari genus salmonella. Secara global, demam tifoid
dianggap sebagai penyakit penting dan masih tinggi prevalensinya dinegara
berkembang.
Penanganan demam tifoid dapat dicegah dengan prilaku sehat bagi
individu, dan penanganan berupa preventif, promotif serta kuratif.

Penyakit dalam Keluarga


Prinsip dalam kedokteran keluarga adalah pendekatan keluarga. Pendekatan
keluarga, merupakan serangkaian kegiatan pelayanan medik dan kesehatan yang
terencana, terarah, untuk menggali, meningkatkan dan mengarahkan peran serta
keluarga agar dapat menjaga prilaku sehat sehingga tidak mudah terserang
penyakit. Dalam pendekatan ini diberdayakan apa yang dimiliki oleh keluarga
anggota keluarga untuk menyembuhkan dan menyelesaikan masalah keluarga.

Hasil Pengamatan Terhadap Keluarga

1. Jenis Pengamatan : anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien di


ruangan
2. Cara Pengamatan : Wawancara dan laporan
3. Waktu Pelaksanaan : Minggu, 12 Mei 2013
4. Lokasi : puskesmas paku alam

BAB II
PEMBAHASAN

A. STATUS KESEHATAN PASIEN


I. Identitas Penderita
a. Nama : Tn. F
b. Usia : 22 tahun
c. Kedudukan dalam keluarga : anak
d. Jenis Kelamin : Laki-laki
e. Pendidikan terakhir :
f. Pekerjaan :
g. Status Perkawinan : lajang

II. Riwayat Penyakit


1.Keluhan Utama : Cepat lelah
2.Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang : lemah, kadang terasa
kesemutan dan rasa gatal, banyak makan, banyak berkemih, banyak
minum
3.Riwayat Penyakit Terdahulu : DM sejak 5 tahun yang lalu
4.Riwayat Penyakit Keluarga : Sebelumnya dikeluarga tidak ada yang
menderita sakit yang sama
PEMERIKSAAN LAB terakhir : GDS = 389 mg/dl

B. PROFIL KELUARGA DAN STRUKTUR


1. Profil Keluarga
Jumlah Anggota 6 orang
Keluarga inti
Nama Ayah : Yatman 54 tahun, kepala
keluarga
Ibu : Mus
48 tahun
Anak :
- Hasan 26 tahun
22 tahun
- Muti
16 tahun
- Rahma 10 tahun
- Aini
Pekerjaan Ayah PNS
Ibu Ibu rumah tangga
Anak Mahasiswa/pelajar
Kewarganegaraan WNI
Sudah berkeluarga 28 tahun
selama berapa tahun
Tempat tinggal Rumah Pribadi (Jl. Sejak tahun 1992 (21
Rambutan No. 4 tahun)
Jatiasih Bekasi)
Agama Islam
Pendidikan terakhir Ayah S2
Ibu SMA

2. Struktur Keluarga
Bentuk keluarga :
Keluarga tradisional (keuarga inti)
Siklus kehidupan keluarga :
The launching family

C. FUNGSI
1. Fungsi Biologis
Pasien belum pernah sakit seperti ini dan belum pernah dirawat
sebelumnya. pasien tidak memiliki penyakit keturunan.
2. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama orang tua dan dua saudara kandung. Hubungan
dengan anggota keluarganya baik, bila ada permasalahan langsung
dibicarakan dan dimusyawarahkan secara kekeluargaan.
3. Fungsi Sosial
Pasien tinggal di kawasan pemukiman penduduk. Hubungan dengan
anggota keluarga baik.

4. Fungsi Ekonomi
Menengah ke bawah, kebutuhan seluruh anggota keluarga cukup
terpenuhi
5. Fungsi Adaptasi
Belum ada perubahan bentuk keluarga
Tidak ada disfungsi anggota keluarga
Llingkungan hidup keluarga dengan tetangga kurang baik (sering
tersebar gossip)
Perilaku kesehatan keluarga baik (tidak ditemukan rokok, botol
minum)

D. DIAGNOSIS KELUARGA
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
Keluarga inti dengan 4 Perhatian orang Gizi kurang optimal Derajat kesehatan
anak tua ke anak bisa (jarang memakan kepala keluarga
Kepala keluarga kurang
menjadi kurang sayur, sering
menderita DM Upaya optimal,aktivitas
mengonsumsi
pencegahan makanan tinggi keluarga
kurang (tidak kalori) terganggu
pernah mengontrol
pola makan)
Pengaruh penyakit pada keluarga Pengaruh keluarga pada penyakit

Bila ada anggota keluarga yang menderita Keluarga sebagai unit terkecil dalam
DM maka terjadi masalah kesehatan masyarakat sehingga penyakit dalam
dalam keluarga dikarenakan DM keluarga merupakan masalah masyarakat
keseluruhan

Ketidaknyamanan dalam lingkungan Keluarga adalah pusat pengambilan


keluarga keputusan kesehatan yang penting yang
dapat membantu proses penyembuhan
penyakit

Mempengaruhi produktivitas keluarga Keluarga merupakan wadah atau saluran


yang efektif untuk menyampaikan pesan-
pesan kesehatan

E. GENOGRAM KELUARGA

Ahmad Uun Hadi Ria

Yadi (DM, stroke) Yatman (DM) Mus Yar Ida

(DM,

F. ASPEK PERUMAHAN

Hasan
a.Aspek perumahan. Muti Rahma Aini

1. Luas tanah : 20 x 12 m.

2. Luas bangunan : 18 x 10 m, 3 ruang tidur, 2 kamar mandi, dapur, ruang tamu,


ruang keluarga, musholla.
3. Lantai : Keramik.

4. Atap : Genteng

5. Ventilasi : Baik.

6. Pencahayaan : Baik

7. Temperatur : Sejuk

8. Kelembapan : Baik

9. Kebisingan : Tidak bising

10. Fasilitas dalam rumah sehat

Fasilitas Ya Tidak

PAM x

Pembuangan tinja x

Pembuangan air limbah x

Pembuangan sampah x

Fasilitas dapur x

Ruang keluarga x

G. PHBS

Aspek perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS)

Indikator PHBS Ya Tidak

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan x

2. Memberikan ASI Eksklusif x

3. Menimbang balita setiap bulan x


4. Memberikan imunisasi balita sesuai jadwal x

5. Menggunakan air bersih x

6. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun x

7. Menggunakan jamban sehat x

8. Memberantas jentik di rumah 1x tiap minggu x

9. Makan buah dan sayur setiap hari x

10. Melakukan aktivitas fisik setiap hari x

11. Tidak merokok di dalam rumah x

H. PENATALAKSANAAN

Gejala Klinis Lemah, kadang-kadang terasa kesemutan atau rasa baal serta
gatal yang kronik, banyak berkemih, banyak minum, banyak
makan, sangat haus, kehilangan energi, rasa lemas, cepat
lelah, penurunan ketajaman penglihatan

Diagnosis Diabetes Melitus

Terapi 1. Diet dengan pembatasan kalori

2. Olahraga yang teratur

3. Antidiabetik oral : klorpropamid, glibenklamid,


metformin

Yang Dilakukan 1. Tindakan yang dilakukan meliputi tindakan terhadap


Dokter Keluarga pasien, keluarga dan lingkungan

2. Lakukan edukasi terhadap keluarga mengenai diabetes


melitus (penyebab, gejala, terapi) serta pencegahannya

3. Penyuluhan mengenai diabetes melitus pada para warga


Rujukan -

Pencatatan dan Isi :


Pelaporan
a. Genogram

b. Family Folder

Rekam Medis :

a. Identitas pasien

b. Pemeriksaan fisik

c. Diagnosis / masalah

d. Tindakan / pengobatan

e. Pelayanan lain yang telah diterima pasien

Tindakan Promotif Lakukan penyuluhan kepada masyarakat dan komunitas


kesehatan tentang diagnosis dini dan cara pengobatan pasien
DM serta cara pencegahannya

Tindakan Preventif 1. Mengurangi makanan fast food

2. Memperbaiki pola makan (4 sehat 5 sempurna)

3. Rutin berolahraga
BAB III
KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
Pada keluarga ini, penyusun mengambil kesimpulan kepala keluarga
tersebut terkena penyakit diabetes melitus karena pola makannya yang tidak
terkontrol. Anggota keluarga yang lain juga bisa mengalami hal yang serupa
bila keluarga tersebut tidak merubah kebiasaan makannya yang buruk. Tetapi
dari aspek lainnya seperti fungsi keluarga, perkembangan kehidupan, aspek
psikososial, aspek perumahan, sosial ekonomi, PHBS dan pendidikan
keluarga ini sudah termasuk dalam kategori baik.

B. Saran
Pasien dengan penyakit diabetes melitus harus lebih memperhatikan faktor
pola makan. Sebaiknya seluruh anggota keluarga mengganti pola makan
menjadi lebih bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.

LAMPIRAN KEGIATAN

Foto-foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai