Anda di halaman 1dari 22

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN EFESIENSI CFB BOILER


TERHADAP KEHILANGAN PANAS
PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

4.1 Analisis dan Pembahasan

Kinerja boiler mempunyai parameter seperti efisiensi dan rasio yang

berkurang terhadap waktu. Hal tersebut disebabkan karena buruknya

proses pembakaran. Buruknya kinerja boiler dipengaruhi oleh buruknya

kualitas bahan bakar dan kualitas air. Neraca panas dapat membantu dalam

mengidentifikasikan kehilangan panas yang dapat atau tidak dapat

dihindari.

4.2 Metode - metode Menentukan Efisiensi Boiler

Untuk membantu dalam menemukan penyimpangan efisiensi boiler dari

efisiensi terbaik dan target area permasalahan untuk tindakan perbaikan

diperlukan pengujian efisiensi boiler Effisiensi boiler merupakan nilai

yang menunjukkan kemampuan boiler dalam mengubah air menjadi uap

dengan menggunakan kalor hasil pembakaran.

A. Metode Langsung

Dikenal juga sebagai metode input-output karena kenyataan bahwa

metode ini hanya memerlukan keluaran/output (steam) dan panas


1
masuk/input (bahan bakar) untuk evaluasi efisiensi. Efisiensi ini dapat

dievaluasi dengan menggunakan rumus:

..(1)

..(2)

Parameter yang dipantau untuk perhitungan efisiensi boiler dengan

metode langsung adalah:

1. Jumlah (kapasitas) steam yang dihasilkan per jam (Q) dalam

kg/jam.

2. Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (q) dalam kg/jam.

O
3. Tekanan kerja (dalam bar) dan suhu lewat panas ( C), jika ada

O
4. Suhu air umpan ( C).

5. Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar atau Gross

Calories Value (GCV) dalam kcal/kg bahan Bakar.

Dimana,

hg Entalpi steam jenuh dalam kcal/kg steam

hf Entalpi air umpan dalam kcal/kg air


Analisa Kasus

Cari efisiensi boiler dengan metode langsung dengan data yang

diberikan dibawah ini:

a) Jenis boiler Berbahan bakar batubara

b Jumlah steam (kering) yang 10 TPJ


) dihasilkan
O
9.81 bar/180 C
c Tekanan steam (gauge) / suhu
d Jumlah pemakaian batubara 2.25 TPJ
)
O
Suhu air umpan 85 C
e
f GCV batubara 17584.56
) kilojoule
(4200 kcal/kg)

g Entalpi steam 2784.222


) kilojoule
(665 kcal/kg)

h Entalpi air umpan 355.878


) kilojoule
(85 kcal/kg)

Keuntungan metode langsung :

1. Pekerja pabrik dapat dengan cepat mengevaluasi efisiensi boiler

2. Memerlukan sedikit parameter untuk perhitungan

3. Memerlukan sedikit instrumen untuk pemantauan

4. Mudah membandingkan rasio penguapan dengan data benchmark


Kerugian metode langsung

1. Tidak memberikan petunjuk kepada operator tentang penyebab

dari efisiensi sistim yang lebih rendah.

2. Tidak menghitung berbagai kehilangan yang berpengaruh pada

berbagai tingkat efisiensi.

B. Metode Tidak Langsung

Standar acuan untuk Uji Boiler dengan menggunakan metode tidak

langsung adalah British Standard, BS 845:1987 dan USA Standard

ASME PTC-4-1 Power Test Code Steam Generating Units.

Metode tidak langsung juga dikenal dengan metode kehilangan panas.

Efisiensi dapat dihitung dengan mengurangkan bagian kehilangan

panas dari 100 sebagai berikut:

Efisiensi boiler (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v + vi + vii)

Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas

yang diakibatkan oleh:

i. Gas cerobong yang kering.

ii. Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar.

iii. Penguapan kadar air dalam bahan bakar.


iv. Adanya kadar air dalam udara pembakaran.

v. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly ash.

vi. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash.

vii. Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung.

Kehilangan yang diakibatkan oleh kadar air dalam bahan bakar dan

yang disebabkan olehpembakaran hidrogen tergantung pada bahan

bakar, dan tidak dapat dikendalikan oleh perancangan.

Data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi boiler dengan

menggunakan metode tidak langsung adalah:

i. Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, S, C, kadar air, kadar abu)

ii. Persentase oksigen atau CO2 dalam gas buang

O
iii. Suhu gas buang dalam C (Tf)

O
iv. Suhu ambien dalam C (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg

udara kering

v. Gross Calories Value (GCV) bahan bakar dalam kcal/kg

vi. Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan

bakar padat)

vii. Gross Calories Value (GCV) abu dalam kcal/kg (untuk bahan

bakar padat)
Prosedur rinci untuk perhitungan efisiensi boiler menggunakan metode

tidak langsung diberikan dibawah. Biasanya, manager energi di

industri lebih menyukai prosedur perhitungan yang lebih sederhana.

Tahap 1: Menghitung kebutuhan udara teoritis

= [(11,43 x C) + {34,5 x (H2 O2/8)} + (4,32 x S)]/100 kg/kg bahan

bakar.

Tahap 2: Menghitung persen kelebihan udara yang dipasok (EA)

Tahap 3: Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok/ kg bahan

bakar (AAS)

= {1 + EA/100} x udara teoritis

Tahap 4: Memperkirakan seluruh kehilangan panas

i. Persentase kehilangan panas yang diakibatkan oeh gas buang yang

kering

Dimana,

m= massa gas buang kering dalam kg/kg bahan bakar


m= (massa hasil pembakaran kering / kg bahan bakar) + (massa

N2

dalam bahan bakar pada basis 1 kg) + (massa N2 dalam

massa udara pasokan yang sebenarnya).

Cp = Panas jenis gas buang (0,23 kcal/kg ).

ii. Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk

karena adanya H2 dalam bahan bakar

Dimana,

H2 = persen H2 dalam 1 kg bahan bakar

Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45

kcal/kg).

iii. Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan

bakar

Dimana,

M persen kadar air dalam 1 kg bahan bakar

Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45

kcal/kg).
iv. Persen kehilangan panas karena kadar air dalam udara

Dimana,

Cp = panas jenis steam lewat jenuh/superheated steam (0,45

kcal/kg)

v. Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar

dalam abu terbang/ fly ash

vi. Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar

dalam abu bawah/ bottom ash

vii. Persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang

tidak terhitung Kehilangan radiasi dan konveksi aktual sulit dikaji

sebab daya emisifitas permukaan yang beraneka ragam,

kemiringan, pola aliran udara, dll. Pada boiler yang relatif kecil,

dengan kapasitas 10 MW, kehilangan radiasi dan yang tidak

terhitung dapat mencapai 1 hingga 2 persen nilai kalor kotor bahan


bakar, sementara pada boiler 500 MW nilainya 0,2 hingga 1

persen. Kehilangan dapat diasumsikan secara tepat tergantung pada

kondisi permukaan.

Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler dan rasio penguapan boiler

Efisiensi boiler (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v + vi + vii)

Rasio Penguapan : Panas yang digunakan untuk pembangkitan

steam/ panas yang ditambahkan ke steam Rasio

penguapan yaitu kilogram steam yang dihasilkan

per kilogram bahan bakar yang digunakan.

Contohnya adalah:

Boiler berbahan bakar batubara: 6 (yaitu 1 kg batubara dapat

menghasilkan 6 kg steam).

Boiler berbahan bakar minyak: 13 (yaitu 1 kg batubara dapat

menghasilkan 13 kg steam).

Walau demikian, rasio penguapan akan tergantung pada jenis boiler,

nilai kalor bahan bakar dan efisiensi.


4.3 Analisa Data dan Perhitungan

Analisa data dan perhitungan di dapatkan dari penelitian dan pengumpulan

data dilapangan.

A. Lokasi penelitian

Penelitian Analisa efesiensi CFB Boiler dilakukan pada peralatan

boiler yang ada di PLTU, hasil analisa ditinjau pada kondisi

komisioning dan kondisi operasi saat ini, dengan menggunakan

perhitungan metode langsung dan metode tidak langsung.

B. Spesifikasi CFB Boiler

Tipe Boiler : Circulating Fluidazing Bed (CFB)

Manufaktur : Foster Wheller

Bahan Bakar : Batubara

Kapasitas Boiler : 423 tons/jam

O
Steam Temperature : 542 C

Steam Pressure : 10.3 Mpa / 103 bar

C. Peralatan penelitian

Menggunakan HMI (Human Machine Interface) terprogram pada

monitor computer di ruang control PLTU.


D. Spesifikasi Batubara

Range
Description Typic
Minim Maxi al
Proximate Analysis (% as um mum
received)
Total Moisture 25 40 35
Inherent Moisture 13.8 25 18
Ash 3.3 6 5
Volatile Matter 27.9 40 35
Fixed Carbon 23 41 25
Specific Energy (as received)
Gross Caloric Value (kcal/kg) 370 4700 4000
Ultimate Analysis (% as 0
received)
Carbon 65 80 68.2
Hydrogen 3 5.9 5.7
Nitrogen 0.54 1.2 1.13
Oxygen 12 30 23.17
Sulphur 0.13 2.2 1.80
Ash Analysis (%)
SiO2 2 60 34
Al2O3 3 52 6
Fe2O3 4.7 52.5 39
Ti0O2 0.02 4.1 0.48
Mn3O4 0.2 8.8 2
CaO 0.8 27.7 10
MgO 0.02 32.6 5
Na2O 0.05 4.12 0.17
K2O 0.1 2.4 1.3
P2O5 0.03 0.8 0.51
SO3 0.2 24.6 1
O
Ash Fusion Temperature ( C) Redu Reduc Reduci
I.D.T (Deformation) cing ing ng
1050
S.T (softening) 1100
H.T.(hemespherical) 1150
F.T.(fluid) 1200
O
Ash Fusion Temperature ( C) Oxida Oxida Oxidaz
I.D.T (Deformation) zing zing ing
S.T (softening)
H.T.(hemespherical)
F.T.(fluid)
Slagging and Fouling Index Mediu
Hardgrove Grindability Index 40 65 m50
(HGI)
Tabel 1. Data Spesifikasi Batubara
4.4 Pengolahan Data

a. Metode Langsung Menentukan Efesiensi

DATA PARAMETER CFB BOILER


KOMISIONI OPERA
N ITEM UNI
NG 115 SI 100
O. T
1. Steam Flow t/h MW
415.6 MW
335.8
2. Steam Pressure kPa 9200 8800
3. Feed Water Pressure kPa 13000 14300
4. Coal Flow t/h 66.2 67.4
5. Steam Temperature O
C 536.6 538.6
6. Feed Water O
C 210.1 200.8
17584.56 16747.2
7. GCV Coal kj/kg
(4200 kcal)) (4000 kcal)
8. Steam Entalphy kj/kg 3475.0352 3484.0929
9. Makeup Water kj/kg 902.2738 861.3729
Entalphy Tabel 2. Data Parameter Metode Langsung

1. Analisa Kondisi Komisioning Boiler pada Beban (115 MW)

Q x (hg hf) x 1000


Efisiensi Boiler (h) = x 100
q x GCV x 1000

1069239638
= 1164097872 x 100

= 91.85135233 %
92 %

2. Analisa Kondisi Normal Operasional Boiler pada Beban (100 MW)

Q x (hg hf) x 1000


Efisiensi Boiler (h) = x 100
q x GCV x 1000

880709376
= 1128761280 x
100

= 78.02441416 %
78 %
b. Metode tidak langsung menentukan efesiensi boiler

DATA PARAMETER CFB BOILER


KOMISIONIN OPERA
N ITEM UNI
G 115 SI 100
O. T
1. Carbon wt MW
68.2 MW68.88
2. Hydrogen %
wt 5.7 5.69
3. Sulfur %
wt 1.8 0.33
4. Oxygen %
wt 23.17 24.76
% 17584.56 16747.2
5. GCV Coal kj/kg
(4200 kcal)) (4000 kcal)
6. Oxygen precentage % 2 2
7. CO2 % 11 11
8. Gas O
C 138.7 143.4
Exhaust
9. Temperatu
Ambien Temperature O 30 30
C
10 Air Humidity Kg/ 0.018 0.018
. 25794.04 25919.64
11 LHV kj/kg
(6160.8 kcal) (6190.8
.
27961.96 kcal)
27961.96
12 HHV kj/kg
(6678.6 kcal) (6678.6
.
Tabel 3. Data Parameter Metode Tidak Langsung kcal)

3. Analisa Kondisi Komisioning Boiler pada Beban (115 MW)

Tahap 1 : menghitung kebutuhan udara teoritis

= [(11,43 x C) + {34,5 x (H2 O2/8)} + (4,32 x S)]/100

= 8.8 kg udara/kg bahan bakar.

Tahap 2 : menghitung kelebihan udara yang dipasok Excess air

=5%

Tahap 3 : menghitung massa udara/ kg bahan bakar (AAS)

= {1 + EA/100} x udara teoritis

= 9.3 kg udara/kg bahan bakar


Tahap 4 : Menghitung kehilangan panas akibat :

i. Gas buang kering

= 6.0 %

ii. Penguapan kadar air untuk pembakaran hydrogen

= 7.7 %

iii. Kadar air dalam bahan bakar

= 0,19 %

iv. Radiasi atau perpindahan panas

Data dari pabrikan dengan nilai diperkirakan

=2%

Tahap 5 : Menghitung efesiensi dan rasio penguapan Boiler

Efisiensi boiler (n)

= 100 - (i + ii + iii + iv)

= 84.11977 %

= 84 %

Rasio penguapan Panas

= GCV bahan bakar x efesiensi / (HHV-LHV)


= 6.8 %
4. Analisa Kondisi Normal Operasional Boiler pada Beban (100 MW).

Tahap 1 : menghitung kebutuhan udara teoritis

= [(11,43 x C) + {34,5 x (H2 O2/8)} + (4,32 x S)]/100

= 8.8 kg udara/kg bahan bakar.

Tahap 2 : menghitung kelebihan udara yang dipasok Excess air

= 10.52632 %

Tahap 3 : menghitung massa udara/ kg bahan bakar (AAS)

= {1 + EA/100} x udara teoritis

= 9.7 kg udara/kg bahan bakar

Tahap 4 : Menghitung kehilangan panas akibat :

i. Gas buang kering

= 6.9 %

ii. Penguapan kadar air untuk pembakaran hydrogen

= 8.1 %

iii. Kadar air dalam bahan bakar


= 0,22 %
iv. Radiasi atau perpindahan panas

Data dari pabrikan dengan nilai diperkirakan

=2%

Tahap 5 : Menghitung efesiensi dan rasio penguapan Boiler

Efisiensi boiler (n)

= 100 - (i + ii + iii + iv)

= 82.70502 %

= 83 %

Rasio penguapan Panas

= GCV bahan bakar x efesiensi / (HHV-LHV)

= 6.8 %

4.5 Evaluasi Hasil Analisa dan Perhitungan Efesiensi

a. Tabel

LOAD
TAHAP DESKRIPSI @ 11 10
AN 5 0
Tahap 1 Kebutuhan udara teoritis kg air/ M
8.8 M
8.8
Persentase kelebihan kg fuel
Tahap 2 % 5 5
udara yang dipasok
(Excessudara
Massa Air) sebenarnya yang
Tahap 3 kg air/ 9.3 9.3
dipasok
kg fuel
/ kg bahan bakarseluruh
Memperkirakan (AAS)
Tahap 4 % 15 17.
kehilangan panas
.9 3
Persentase kehilangan
Loss 1 % 6.0 6.9
panas karena gas kering
cerobong panas karena
Kehilangan
Loss 2 penguapan kadar air % 7.7 8.1
karena adanya H2 dalam
bahan bakar
Kehilangan panas karena
Loss 3 % 0.2 0.2
kadar air dalam udara
Kehilangan panas karena
Loss 4 % 2 2
radiasi dan kehilangan lain
yang tidak
Efisiensi terhitung
boiler dan rasio
Tahap 5 % 84 83
penguapan boiler
Rasio Rasio Penguapan Panas % 6.8 6.8

Tabel 4. Rekap Data Perhitungan Efesiensi dengan Metode tidak


Langsung

b. Gafik

Grafik 4.1. Hasil Analisa Perhitungan Kehilangan Panas

5
6
Grafik 4.2. Hasil Analisa Perhitungan Total Kehilangan Panas

5
7
Grafik 4.2. Hasil Analisa Efesiensi CFB Boiler

5
7

Anda mungkin juga menyukai