kualitas bahan bakar dan kualitas air. Neraca panas dapat membantu dalam
dihindari.
A. Metode Langsung
..(1)
..(2)
kg/jam.
2. Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (q) dalam kg/jam.
O
3. Tekanan kerja (dalam bar) dan suhu lewat panas ( C), jika ada
O
4. Suhu air umpan ( C).
5. Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar atau Gross
Dimana,
v. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly ash.
vi. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash.
Kehilangan yang diakibatkan oleh kadar air dalam bahan bakar dan
i. Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, S, C, kadar air, kadar abu)
O
iii. Suhu gas buang dalam C (Tf)
O
iv. Suhu ambien dalam C (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg
udara kering
vi. Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan
bakar padat)
vii. Gross Calories Value (GCV) abu dalam kcal/kg (untuk bahan
bakar padat)
Prosedur rinci untuk perhitungan efisiensi boiler menggunakan metode
bakar.
bakar (AAS)
kering
Dimana,
N2
Dimana,
kcal/kg).
iii. Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan
bakar
Dimana,
kcal/kg).
iv. Persen kehilangan panas karena kadar air dalam udara
Dimana,
kcal/kg)
vi. Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar
vii. Persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang
kemiringan, pola aliran udara, dll. Pada boiler yang relatif kecil,
kondisi permukaan.
Contohnya adalah:
menghasilkan 6 kg steam).
menghasilkan 13 kg steam).
data dilapangan.
A. Lokasi penelitian
O
Steam Temperature : 542 C
C. Peralatan penelitian
Range
Description Typic
Minim Maxi al
Proximate Analysis (% as um mum
received)
Total Moisture 25 40 35
Inherent Moisture 13.8 25 18
Ash 3.3 6 5
Volatile Matter 27.9 40 35
Fixed Carbon 23 41 25
Specific Energy (as received)
Gross Caloric Value (kcal/kg) 370 4700 4000
Ultimate Analysis (% as 0
received)
Carbon 65 80 68.2
Hydrogen 3 5.9 5.7
Nitrogen 0.54 1.2 1.13
Oxygen 12 30 23.17
Sulphur 0.13 2.2 1.80
Ash Analysis (%)
SiO2 2 60 34
Al2O3 3 52 6
Fe2O3 4.7 52.5 39
Ti0O2 0.02 4.1 0.48
Mn3O4 0.2 8.8 2
CaO 0.8 27.7 10
MgO 0.02 32.6 5
Na2O 0.05 4.12 0.17
K2O 0.1 2.4 1.3
P2O5 0.03 0.8 0.51
SO3 0.2 24.6 1
O
Ash Fusion Temperature ( C) Redu Reduc Reduci
I.D.T (Deformation) cing ing ng
1050
S.T (softening) 1100
H.T.(hemespherical) 1150
F.T.(fluid) 1200
O
Ash Fusion Temperature ( C) Oxida Oxida Oxidaz
I.D.T (Deformation) zing zing ing
S.T (softening)
H.T.(hemespherical)
F.T.(fluid)
Slagging and Fouling Index Mediu
Hardgrove Grindability Index 40 65 m50
(HGI)
Tabel 1. Data Spesifikasi Batubara
4.4 Pengolahan Data
1069239638
= 1164097872 x 100
= 91.85135233 %
92 %
880709376
= 1128761280 x
100
= 78.02441416 %
78 %
b. Metode tidak langsung menentukan efesiensi boiler
=5%
= 6.0 %
= 7.7 %
= 0,19 %
=2%
= 84.11977 %
= 84 %
= 10.52632 %
= 6.9 %
= 8.1 %
=2%
= 82.70502 %
= 83 %
= 6.8 %
a. Tabel
LOAD
TAHAP DESKRIPSI @ 11 10
AN 5 0
Tahap 1 Kebutuhan udara teoritis kg air/ M
8.8 M
8.8
Persentase kelebihan kg fuel
Tahap 2 % 5 5
udara yang dipasok
(Excessudara
Massa Air) sebenarnya yang
Tahap 3 kg air/ 9.3 9.3
dipasok
kg fuel
/ kg bahan bakarseluruh
Memperkirakan (AAS)
Tahap 4 % 15 17.
kehilangan panas
.9 3
Persentase kehilangan
Loss 1 % 6.0 6.9
panas karena gas kering
cerobong panas karena
Kehilangan
Loss 2 penguapan kadar air % 7.7 8.1
karena adanya H2 dalam
bahan bakar
Kehilangan panas karena
Loss 3 % 0.2 0.2
kadar air dalam udara
Kehilangan panas karena
Loss 4 % 2 2
radiasi dan kehilangan lain
yang tidak
Efisiensi terhitung
boiler dan rasio
Tahap 5 % 84 83
penguapan boiler
Rasio Rasio Penguapan Panas % 6.8 6.8
b. Gafik
5
6
Grafik 4.2. Hasil Analisa Perhitungan Total Kehilangan Panas
5
7
Grafik 4.2. Hasil Analisa Efesiensi CFB Boiler
5
7