Anda di halaman 1dari 7

Bilirubin berasal dari pemecahan heme akibat penghancuran sel

darah merah oleh sel retikuloendotel. Metabolisme bilirubin dimulai oleh


penghancuran eritrosit setelah usia 120 hari oleh sistem retikuloendotel menjadi
heme dan globin. Globin akan mengalami degradasi menjadi asam mino dan
digunakan sebagai pembentukan protein lain. Heme akan mengalami oksidasi
dengan melepaskan karbonmonoksida dan besi menjadi biliverdin. Biliverdin
reduktase akan mereduksi biliverdin menjadi bilirubin tidak terkonjugasi
(bilirubin indirek). Setelah dilepaskan ke plasma bilirubin tidak terkonjugasi
berikatan dengan albumin kemudian berdifusi ke dalam sel hati. Bilirubin tidak
terkonjugasi dalam sel hati akan dikonjugasi oleh asam glukuromat membentuk
bilirubin terkonjugasi (bilirubin direk), kemudian dilepaskan ke saluran empedu
dan saluran cerna, di dalam saluran cerna bilirubin terkonjugasi dihidrolisis oleh
bakteri usus -glucuronidase, sebagian menjadi urobilinogen yang keluar dalam
tinja (sterkobilin) atau diserap kembali oleh darah lalu dibawa ke hati (siklus
enterohepatik). Urobilinogen dapat larut dalam air, sehingga sebagian dikeluarkan
melalui ginjal (Card et al, 2007)(Hall et al, 2014).
Gambar 2.1 Metabolisme Penghancuran Sel Darah Merah (Tortora
et al, 2012)

Stercobilin adalah hasil dari oksidasi stercobilin, yang dibentuk


dari degredasi bilirubin dan diekskresi ke dalam feses (Gomella et al, 2008)
stercobilinogen tidak memiliki warna, setelah didalam usus stercobilinogen
dioksidasi oleh bakteri yang berada di usus menjadi stercobilin. Stercobilin
bewarna kuning kecoklatan. Fungsi dari stercobilin ialah memberikan warna feses
yang khas (Tortora & Derrickson, 2012). Jika terjadi obstruksi pada saluran
empedu atau terjadi kelainan pada post hepatik membuat sterkobilin tidak
terbentuk, sehingga membuat warna feses menjadi pucat (Tirziu C, 2014).

Carl AB, Edward RA, David EB. 2007. Clinical chemistry and
molecular diagnostics fourth ed. Missouri: Elsevier saunders.

Hall P, Johnny C. 2014. What is the real fungtion of the liver


function test. Ulster Med J. Vol.2, No. 81, hal: 30-36

Gomella TL, Cunningham MD. 2008. Hyperbilirybunemia


Management Procedure. New York: Lange Medical Book/Mc Graw- Hill

Tirziu, C. Jaundice Obstructive Syndrom. Current Health Sciences


Journal, Vol. 37. No.2, Hal. 35-40.

Tortora, G.J dan Derrickson, B. 2012. Principle of Anatomy and


Physiology. USA: John Wiley and Sons Inc
PEndahuluan

Biar enak ngeditnya Cuma aku kasih enter2 aja ya. Anjir ternyata aku banyak
banget

Judul : PEMERIKSAAN FESES RUTIN

Hari, tanggal : Jumat, 7 April 2017

Tujuan :

Melakukan pemeriksaan feses rutin meliputi pemeriksaan makroskopis : bentuk,


konsistensim warna, bau, darah dan lendir, pemeriksaan mikroskopis : darah
samar, protein, lemak, dan karbohidrat, dan pemeriksaan kimia yaitu bilirubin
Alat dan Bahan

1. Feses
2. Reagen eosin 1-2%
3. Asam asetat 10%
4. Asam asetat 30%
5. Reagen Fouchet
6. Barium Clorida 10%
7. Stik
8. Pipet
9. Tabung reaksi
10. Objeck glass
11. Cover glass
12. Mikroskop
13. Api Bunsen
14. Penjepit

Cara kerja
ApaCLSEP e ma t n a t i a d a n y a s e l s e p e r t i e p i t e l , e r i t r o s i , n e u t r o fi l , s i s a -
msaeuo i sdk s k a n m y a a k a n a n , p a r a s i t , b a k t e r i , l e u k o s i t
anpmdg.s tnre o r tu e b i na h a
ima(bpPnoA p a e w e d w a a r r n n a a
asrkumln s u dr a e n n i n j a g d i
aAkbmdOi1e nui b r u n u j d a
ysaet-` anc k
lenGF2a1 e l m a
utagse%-( s k
oas32L s
itne0 t
1rs%m e
0a
%gk
e)
n

Cara kerja pemeriksaan kimia bilirubin


sbatf ee a i
m a st r e i
rnase k i tsg ai +
dnpB ee a nr r i
bguu eabm n
brkaC e e he l oa r r t
agar i psne d na
afsw1 o a0 a u r ic
mnhr% n ge ea t
n i t

Hasil pembahasan bilirubin

Sebelum ditetesi reagen fouchet

setelah ditetesi reagen fouchet


Pembahasan:

Hasil pemeriksaan bilirubin menunjukkan tidak adanya perubahan warna menadi hijau
sampai biru. Sehingga hasilnya adalah negative atau normal

Anda mungkin juga menyukai