PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebenarnya manusia hanyalah bagian kecil dari alam ini. Tapi tindakannya yang
sembrono dan serakah menyebabkan banyak spesies punah tiap tahunnya. Manusia yang
adalah makhluk yang mempunyai kemampuan yang melebihi dari makhluk lain di alam ini,
seharusnya mendayagunakan kemampuannya untuk menjaga dan memelihara ekosfer dan
ekosistem. Manusia diharapkan dapat merubah sikapnya dari destruktif ke konstruktif. Akal
budi bisa digunakan untuk memperbaiki alam. Dengan akal budinya, manusia memiliki
kemampuan tidak hanya menghasilkan mesin dan industri yang bisa merusak alamtetapi akal
budi manusia juga mampu digiring untuk menciptakan teknologi yang mendukung
kelestarian alam. Contohnya adalah adanya usaha penanaman tumbuh-tumbuhan atau
melakukan penghijauan di daerah kering, di Arab Saudi. Kita hendaknya mengganti
paradigma manusia sebagai sang penakluk komunitas alam dengan paradigma manusia
sebagai anggota dari komunitas alam. Dengan begitu manusia mampu menghargai anggota
lain di dalam komunitas ekosistem. Aldo Leopold menyatakan bahwa Sesuatu adalah benar
jika hal itu menuju pada kesatuan, stabilitas dan keindahan komunitas biotik. Adalah salah
jika menuju ke arah lain. Salah satu faktor penyebab terpenting yang perlu diperhatikan
dalam proses terjadinya perusakan lingkungan oleh manusia adalah faktor ekonomi. Secara
lebih khusus lagi adalah segi kerakusan manusia, dimana manusia melakukan eksploitasi tak
terbatas terhadap alam. Alam hanya dilihat sebagai benda penghasil uang. Dunia sekarang ini
berada dalam sistem ekonomi lama, yaitu kapitalisme yang menjunjung tinggi keuntungan
dan mengakibatkan hilangnya nilai kebersamaan.
Sekarang ini diperlukan adanya perubahan sikap manusia secara mendasar dalam
memperlakukan alam. Perubahan itu adalah perubahan nilai, dari nilai hubungan manusia
dengan alam yang bersifat ekonomis ke nilai hubungan yang dilandasi oleh sikap
menghargaialam sebagai bagian dari hidup manusia. Jadi berdasar pada nilai yang tidak
melulu dan hanya berorientasi keuntungan manusia. Maka diharapkan ada usaha untuk
menemukan suatu sistem ekonomi baru yang sungguh menghargai yang lemah, yang
nampaknya tak berperan dalam kehidupan di dunia ini. Begitu baiknya alam ini hingga
mampu menciptakan spesies-spesies yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Di
dalam alam juga tercipta simbiosis-simbiosis. Tumbuhan, binatang dari yang paling kecil
hingga yang terbesardan manusia, terjalin dalam jaring-jaring rantai makanan. Masing-
masing punya perannya sendiri dalam melestarikan alam ini. Semuanya membentuk suatu
komunitas yang saling tergantung. Inilah yang perlu sungguh disadari manusia. Hewan,
tumbuhan dan segala sesuatu bagian dari ekosistem merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari hidup manusia. Merusak dan membunuh mereka tanpa perhitungan berarti
menghancurkan manusia sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Konservasi
Pada awalnya, upaya konservasi di dunia ini telah dimulai sejak ribuan tahun yang
lalu. Naluri manusia untuk mempertahankan hidup dan berinteraksi dengan alam dilakukan
antara lain dengan cara berburu, yang merupakan suatu kegiatan baik sebagai alat untuk
memenuhi kebutuhan hidup, ataupun sebagai suatu hobi/hiburan. Di Asia Timur, konservasi
sumber daya alam hayati dimulai saat Raja Asoka (252 SM) memerintah, dimana pada saat
itu diumumkan bahwa perlu dilakukan perlindungan terhadap binatang liar, ikan dan
hutan.Sedangkan di Inggris, Raja William I (1804 M) pada saat itu telah memerintahkan para
pembantunya untuk mempersiapkan sebuah buku berjudul Doomsday Book yang berisi
inventarisasi dari sumber daya alam milik kerajaan. Kebijakan kedua raja tersebut dapat
disimpulkan sebagai suatu bentuk konservasi sumberdaya alam hayati pada masa tersebut
dimana Raja Asoka melakukan konservasi untuk kegiatan pengawetan, sedangkan Raja
William I melakukan pengelolaan sumber daya alam hayati atas dasar adanya data yang
akurat. Namun dari sejarah tersebut, dapat dilihat bahwa bahkan sejak jaman dahulu, konsep
konservasi telah ada dan diperkenalkan kepada manusia meskipun konsep konservasi tersebut
masih bersifat konservatif dan eksklusif (kerajaan). Konsep tersebut adalah konsep kuno
konservasi yang merupakan cikal bakal dari konsep modern konservasi dimana konsep
modern konservasi menekankan pada upaya memelihara dan memanfaatkan sumber daya
alam secara bijaksana.
Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata
con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara
apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini
dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang
mengemukakan tentang konsep konservasi. Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi
merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih
buruk daripada saat sekarang.Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi
dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumber daya alam
untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumber daya
alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.
BAB IIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa upaya konservasi sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya akan sia-sia, bila hal tersebut tidak disertai dengan upaya
pemberdayaan masyarakat. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dapat meliputi
peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam
hayati tersebut. Strategi yang efektif dalam upaya pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan
melalui suatu kegiatan kerjasama antara pihak Kawasan Konservasi, Perguruan Tinggi, dan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Diharapkan dari upaya ini masyarakat dapat berperan
aktif dalam kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, sehingga pada
akhirnya kesejahteraan masyarakat dapat meningkat pula. Kegiatan penyelamatan lingkungan
harus membawa kesejahteraan bagi masyarakat yang ada di sekitar kawasan konservasi.
Konservasi lingkungan yang meninggalkan masyarakat lokal hanya akan menimbulkan
konflik dan berujung pada kegagalan program konservasi. Karena itu, kepentingan
masyarakat harus diakomodasi dengan menjadikan mereka mitra konservasi. Tujuan
konservasi alam tidak akan tercapai tanpa kerja sama dengan masyarakat lokal karena mereka
sangat tergantung pada sumber daya alam. Masyarakat harus tetap memperoleh keuntungan
ekonomi dan sosial dari kegiatan konservasi itu.
Kegiatan pelestarian lingkungan akan berhasil bila masyarakat lokal merasakan manfaat dari
kegiatan itu secara langsung. Selama ini kegiatan konservasi lingkungan selalu diikuti konflik
antara masyarakat dan pengelola kawasan konservasi. Masyarakat di sekitar kawasan yang
selama ini bergantung pada sumber daya alam tiba-tiba terputus aksesnya untuk memperoleh
penghidupan dari alam. Manfaat kawasan konservasi bagi masyarakat akan semakin tegas
bila didukung kebijakan pemerintah dalam mekanisme pembayaran jasa lingkungan dan
manajemen kolaborasi. Dalam manajemen kolaborasi, masyarakat dan semua pihak terkait
berbagi peran dalam pengelolaan kawasan. Mekanisme ini bisa meningkatkan akuntabilitas
dan efektivitas pengelolaan kawasan. Penerapan jasa lingkungan merupakan salah satu cara
pemberian imbalan yang layak bagi masyarakat konservasi. Sebagai contoh adalah
mekanisme pembayaran jasa lingkungan di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Perusahaan
Daerah Air Minum di sana membayar jasa lingkungan ke petani yang telah menjaga hutan di
daerah tangkapan air Gunung Rinjani. Wacana pembayaran jasa lingkungan seperti ini harus
terus diangkat. Kita sering tidak memikirkan dari mana air yang kita minum selama ini.
Bagaimana jika tidak ada masyarakat yang menjaga hutan di daerah tangkapan air. Langkah
lain yang penting dilakukan adalah meminta kontribusi dan penghargaan dari kelompok
masyarakat penerima manfaat langsung kegiatan konservasi untuk ikut menanggung biaya
konservasi. Hingga saat ini, sebut saja konsumen air minum PDAM maupun air botolan,
belum menghargai dan membayar jasa keberadaan kawasan konservasi dan upaya tani-hutan
di daerah tangkapan air dalam mengkonservasi wilayah tersebut. Imbal balik ekonomi dari
kegiatan konservasi tersebut membutuhkan peningkatan kapasitas masyarakat. Daya tawar
masyarakat harus ditingkatkan melalui berbagai pelatihan dan fasilitasi ke pemerintah.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Alam merupakan kekayaan bumi yang memiliki peranan penting dalam
kehidupanmasyarakat. Sebagai salah satu sumber penting pembiayaan pembangunan,
sumber daya alam yang ada dewasa ini masih belum dirasakan manfaatnya secara nyata oleh
sebagian besar masyarakat. Pengelolaan sumber daya alam tersebut belum memenuhi prinsip-
prinsip keadilan dan keberlanjutan. Selain itu lingkungan hidup juga menerima beban
pencemaran yang tinggi akibat pemanfaatan sumber daya alam dan aktivitas manusia lainnya
yang tidak memperhatikan pelestarian lingkungan.
Persebaran sumber daya alam tidak selamanya melimpah. Ada beberapa sumber daya
alam yang terbatas jumlahnya, kadang-kadang dalam proses pembentukannya membutuhkan
jangka waktu yang relatif lama dan tidak dapat di tunggu oleh tiga atau empat generasi
keturunan manusia. Oleh sebab itu, ada dua jenis Sumber Daya Alam yaitu Sumber Daya
Alam yang dapat di perbaharui dan Sumber Daya Alam yang tidak dapat di perbaharui.
Alam memiliki kemampuan untuk memberikan kehidupan bagi penduduk dunia. Potensi
yang ada pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang sering disebut dengan
natural resources bumi dengan segala isinya yang terkandung di dalamnya disebut dengan
alam dunia.
Alam adalah sumber daya manusia yang sangat berlimpah, dari alam lah kita dapat
bertahan hidup untuk makan sehari-hari, di alam terdapat banyak sumber daya yang dapat
menguntungkan manusia, mulai dari padi, buah-buahan, ubi-ubian itu adalah sumber daya
pangan yang kita peroleh sehari-hari. Selain sumber pangan ada banyak sumber alam yang
berharga lainya diantaranya adalah bahan bakar minyak (BBM), BBM adalah salah satu alat
kerja manusia untuk mendapatkan pangan sehari-hari, misalnya mesin traktor di gunakan
untuk membajak sawah, tanpa BBM traktor tidak akan jalan, dan sawah tidak akan terurus,
dan sumber daya pangan padi tidak akan bisa di dapat. Itulah di antaranya, sumber daya alam
adalah sesuatu yang sangat berharga di dunia ini, maka dari itu cintailah alam kita, apalagi
kita orang indonesia dengan sumber daya alam yang kaya, sayangilah alam kita, jangan
sampai merusak nya dengan menebang pohon sembarangan, buang sampah sembarangan,
bakar hutan sembarangan dan masih banyak lagi hal yang perlu kita hindari guna untuk
menjaga alam kita tetap subur.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan
kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan
sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama
pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan
makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah.
Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses
fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai
makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan
kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan Kerusakan yang terjadi
karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen
tingkat di atasnya Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya
Bahan makanan: padi, jagung, gandum, tebu
Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
Pupuk kompos
Kehutanan
Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumber daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya. Hutan
merupakan sumber daya alam yang dapat diperbahrui, walaupun dalam waktu yang relatif
lam. Kelestarian hutan mendukung kelestarian sumber daya alam lainnya, seperti pertanian,
perkebunan dan perikanan.
Hutan dapat bermanfaat untuk menahan banjir, membentuk dan mempercepat
pembentukan tanah humus, mengatur tata air, melindungi terjadinya erosi tanah, dan
pencegah terjadinya longsor lahan. Selain itu, hutan dapat berfungsi ekonomis dan hutan juga
dapat menjadi penghasil komoditas perdagangan. Ekspor hasil hutan dapat menjadi sumber
devisa bagi Negara sehingga mampu mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan gas
bumi.
Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri
didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air
asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai,
danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu
untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan,
bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi
penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan
terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak
berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar
hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin
mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan
dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang
terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang
dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah
mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang
pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.
Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air,
mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat
penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan
yang ada sekarang ini.
Hasil Tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan
manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun
sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan
hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia
dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas,
oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisien. Beberapa contoh bahan
tambang dan pemanfaatannya, minyak bumi, tambang mas, nikel, tembaga, timah dan lain-
lain.
Kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak memiliki cukup sumber daya untuk
memenuhi semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah
kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa. Kelangkaan bukan berarti segalanya
sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga diartikan jumlah alat pemenuh kebutuhan
jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus di penuhi.
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara
yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pada umumnya. Yang tergolong di
dalamnya tidak hanya komponen dan tetapi juga komponen, seperti berbagai jenis, dan
Inovasi, kemajuan peradaban dan manusia, serta telah membawa manusia pada era
eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan,
terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk
menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan
beberapa negara seperti, dan berbagai negara di memiliki kekayaan alam hayati atau
nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan memiliki persediaan
sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa
sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini
seringkali tidak sejalan dengan perkembangan di negara-negara tersebut.
Penyebab kelangkaan sumberdaya alam hayati di Indonesia antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Keserakahan manusia untuk mengambil bahan tambang menyebabkan sumberdaya alam
tidak dapat diperbarui cepat habis. Seperti minyak bumi yang penggunaannya makin
meningkat, sedangkan persediaan minyak bumi dalam perut bumi kian menipis.
2. Melakukan penebangan hutan scara berlebihan tanpa upaya untuk melakukan reboisasi dapat
menyebabkan kelangkaan hutan lindung di dunia. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat
hutan merupakan paru-paru dunia.
3. Perburuan liar yang seakin marak menyebabkan beberapa jenis hewan terancam punah dan
mengakibatkan tidak seimbangnya ekosistim. Hal ini diperparah dengan penebangan hutan
secara liar yang mengakibatkan hilangnya habitat berbagai jenis hewan.
4. Populasi manusia meningkat tajam, dengan populasi manusia yang semakin meningkat maka
kebutuhan akan tempat tinggal dan pangan juga semakin meningkat. Hal ini yang
menyebapkan hutan harus rela di tebang untuk di jadikan lahan pemukiman.
5. Peningkatan populasi manusia yang tidak seimbang dengan peningkatan kualitas manusia
tersebut menyebabkan banyak terdapat lingkungan yang kumuh. Akibatnya, air bersih dan
udara bersih menjadi makin langka. Hal ini deperparah dengan pembangunan pabrik yang
tidak sesuai standart dan pengguna kendaraan bermotor yang makin meningkat.
6. Perbedaan letak geografis .Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata di setiap daerah.
Ada daerah yang subur ada juga yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula daerah
yang gersang atau kekurangan air. Perbadaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka
dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak memiliki sumber daya yang melimpah.
Dewasa ini bangsa kita kian susah mengatasi masalah-masalah terkait kelangkaan
sumberdaya alam hayati, sehingga menjadi masalah bersama bagi kita untuk mengatasi
masalah kelangkaan ini. Dalam mengatasi kelangkaan sumberdaya alam hayati dapat
dilakukan dengan hal- hal berikut ini :
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan paparan materi diatas saran kami adalah mari ita menjaga sumberdaya
ala mini dengan penuh rasa tanggungjawab pada diri masing-masing, agar menfaat
sumberdaya alam hayati yang dirasakan sekarang masih bisa juga dirasakan pada generai
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
DI SUSUN OLEH:
1. ENDANG MUALLIMAH
2. NURUL AINI
3. AKBAR AWANG K.
4. FARISH RISTA MAULANA
DOSEN PENGAMPU:
DRs. SUDARMAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR
Penyusun,
DAFTAR ISI
Halaman Muka
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan ......................... 4-6
a. Latar Belakang ...............4
b. Rumusan Masalah ..........5
c. Tujuan .............................5
d. Manfaat ...........................6
Bab II Pembahasan .........................7-22
Bab III Penutup .............................23-24
a. Kesimpulan ...................23
b. Saran dan Kritik ..........24
Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konservasi sumber daya alam adalah penghematan penggunaan sumber daya alam dan
memperlakukannya berdasarkan hukum alam. Pengertian konservasi adalah suatu upaya atau
tindakan untuk menjaga keberadaan sesuatu secara terus menerus berkesinambungan baik
mutu maupun jumlah.
Berdasarkan UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Bab I Pasal I, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain.
Pasal 2 perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
Pasal 4 rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Konservasi
Konservasi merupakan upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan manfaat
yang dapat diperoleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap
komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.
Konsep konservasi adalah kegiatan pelestarian sesuai dengan kesepakatan yang telah
dirumuskan dalam program tersebut. Konservasi adalah konsep proses pengeloalaan suatu
ruang atau tempat atau obyek makna kultural yang terkandung di dalamnya terpelihara
dengan baik.
Konservasi sumber daya alam adalah penghematan penggunaan sumber daya alam dan
memperlakukannya berdasarkan hukum alam. Pengertian konservasi adalah suatu upaya atau
tindakan untuk menjaga keberadaan sesuatu secara terus menerus berkesinambungan baik
mutu maupun jumlah.
Sementara, berdasarkan UU. No.32 Tahun 2009, konservasi sumber daya alam adalah
pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta
kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai
serta keanekaragamannya.
Wartaputra (1990) titik tolak konservasi sumberdaya alam hayati bersumber dari strategi
konservasi dunia yang pada tahun 1980 diumumkan di Indonesia (bersama 30 negara lain)
oleh empat orang menteri: Menteri Pertanian, Menteri Penerangan, Menteri RISTEK dan
Menteri PPLH yang mengandung tiga aspek yaitu:
- Perlindungan sistem penyangga kehidupan
Perlindungan proses ekologis sebagai sistem penyangga kehidupan, karena sistem penyangga
kehidupan harus dalam keadaan yang seimbang. Lingkungan asli/alam (sudah dalam
keseimbangan yang stabil) dan lingkungan buatan (dalam keadaan tidak stabil).
- Pengawetan/pelestarian aneka ragam genetik yang ada
Kegunaan pelestarian genetik adalah untuk kesinambungan pembangunan.
- Pelestarian manfaat
Pemanfaatan spesies flora dan fauna sudah banyak dilakukan. Pemanfaatan spesies-spesies
yang tidak dilindungi dapat terjamin dalam keseimbangan alam. Sedangkan pemanfaatan
spesies-spesies yang dilindungi diperlukan peraturan perundang-undangan.
Kegiatan konservasi meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan sesuai dengan kondisi dan
situasi lokal maupun upaya pengembangan untuk pemanfaatan lebih lanjut. Suatu program
konservasi sedapat mungkin untuk tidak hanya dipertahankan keasliannya dan perawatannya
tetapi juga bisa mendatangkan nilai ekonomi atau manfaat lain bagi pemilik atau masyarakat
luas.
Berdasarkan UU. No. 5 Tahun 1990 terdapat 3 hal utama yang ada dalam konservasi yaitu: 1)
perlindungan proses-proses ekologis yang penting atau pokok dalam sistem-sistem
penyangga kehidupan, 2) pengawetan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah, 3)
pemanfaatan sumberdaya alam hayati secara lestari beserta ekosistemnya.
2. Konservasi Air
Konservasi air merupakan upaya meresapkan air kedalam tanah, sehingga air dapat masuk
mengisi rongga-rongga dalam tanah dan tanah mampu menyimpan air. Kegiatan konservasi
air megupayakan agar air hujan tidak terlalu cepat dibuang ke laut melalui saluran dan
sungai, namun agar dapat ditahan pada kawasan hulu sungai untuk memperbesar resapan air
ke dalam tanah.persapan air dapat dilakukan secara alamiah maupun buatan, melalui vegetasi
tanaman keras, embung, sumur resapan, ataupun biopori.
Konservasi air yang baik dapat menyimpan air dikala berlebihan dan menggunakan sesedikit
mungkin untuk keperluan yang produktif. Pengertian konservasi air domestik berarti
menggunakan air sesedikit mungkin untuk mandi, mencuci, menggelontor toilet, masak, dan
jenis penggunaan air untuk rumah tangga lainnya. Konservasi air untuk industri berarti
penggunaan air sesedikit mungkin untuk menghasilkan produk. Konservasi air pertanian pada
dasarnya berarti penggunaan air sesedikit mungkin untuk menghasilkan produk pertanian
yang besar (Suripin, 2002). Berbagai upaya konservasi air dilakukan untuk mencapai
keseimbangan antara tingkat pemanfaatan air dengan upaya pelestarian.
Konservasi air dan tanah memiliki fungsi bersama dan berjalan beriringan dalam menjaga
tanah sekaligus memasukkan air ke dalam tanah. Konservasi tanah dan air di Indonesia bukan
merupakan hal baru. Pada masa kerajaan Majapahit, petani telah mengenal sistem
persawahan lengkap dengan pengairan, sistem subak di Bali juga telah dilakukan sejak
zaman kerajaaan. Sistem bertani pada lahan sawah merupakan contoh klasik konservasi yang
dapat berfungsi efektif dalam mempertahankan kesuburan tanah sehingga produktifitas tetap
terjaga.
Manfaat tindakan konservasi air sudah jelas, namun implementasinya kepada masyarakat luas
masih dipertanyakan. Bagaimana agar masyarakat bisa peduli terhadap air, maumelakukan
konservasi air, dan menjadikan konservasi air sebagai kebutuhan yang berkelanjutan.
Contoh bentuk konservasi air dalampertanian adalah:
- Rorak atau lubang resapan air
Rorak merupakan lubang penampungan atau peresapan air, dibuat di bidang olah atau saluran
resapan. Pembuatan rorak bertujuan untuk memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan
menampung tanah yang tererosi. Pada lahan kering beriklim kering, rorak berfungsi sebagai
tempat pemanen air hujan dan aliran permukaan.
Dimensi rorak yang disarankan sangat bervariasi, misalnya kedalaman 60 cm, lebar 50 cm,
dan panjang berkisar antara 50-200 cm. Panjang rorak dibuat sejajar kontur atau memotong
lereng. Jarak ke samping antara satu rorak dengan rorak lainnya berkisar 100-150 cm,
sedangkan jarak horizontal 20 m pada lereng yang landai dan agak miring sampai 10 m pada
lereng yang lebih curam. Dimensi rorak yang akan dipilih disesuaikan dengan kapasitas air
atau sedimen dan bahan-bahan terangkut lainnya yang akan ditampung.
Sesudah periode waktu tertentu, rorak akan terisi oleh tanah atau serasah tanaman. Agar rorak
dapat berfungsi secara terus-menerus, bahan-bahan yang masuk ke rorak perlu diangkat ke
luar atau dibuat rorak yang baru.
e. Sasaran Konservasi
Universitas Negeri Semarang (UNNES) merupakan perguruan tinggi negeri yang terus
berkembang. Sebagai konsekuensi perubahan status dari Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) menjadi sebuah universitas, UNNES harus bersedia menjawab setiap
tantangan agar tidak tersingkir dalam persaingan dunia pendidikan yang semakin ketat baik di
tingkat nasional maupun internasional. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, UNNES memiliki
peranan pwenting dalam masyarakat, tidak hanya sebagai pendidik bagi pemimpin-pemimpin
di masa depan tetapi juga berpartisipasi aktif dalam pemecahan masalah- masalah baikdi
bidang sosial,ekonomi, maupun lingkungan. Didukung letak dan topografi serta potensi
sumber daya alam dan ekosistem melalui pengembangannya menuju Universitas
Konservasi .
Secara geografis, UNNES terletak di daerah pegunungan dan topografi yang beragam. Secara
administratif, lokasi UNNES termasuk bagian dari wilayah Kecamatan Gunung Pati
Semarang yang sejak dulu telah difungsikan sebagai area resapan air guna menjaga siklus
hidrologi dan penyedia air bagi kehidupan Kota Semarang. Fungsi ini perlu untuk terus dijaga
agar tidak terjadi bencana dan utamanya krisis air di kawasan Kota Semarang dan sekitarnya.
Dalam Peraturan Rektor UNNES Nomor 27 Tahun 2012, disebutkan bahwa Universitas
Konservasi adalah universitas yang dalam pelaksanaan pendidikan, penelelitian, dan
pengabdian masyarakat memiliki konsep yang mengacu pada prinsip prinsip konservasi
(perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari) baik konservasi terhadap sumber
daya alam, lingkungan, ataupun seni dan budaya.
Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah mendeklarasikan diri sebagai Universitas
Konservasi sejak tangal 10 Maret 2010. Secara formal, saat ini telah ada Peraturan Rektor
Nomor 22 tahun 2009 tentang Universitas Konservasi dan Peraturan Rektor Nomor 27 tahun
2012 tentang Tata Kelola Kampus Berbasis Konservasi.
Deklarasi UNNES sebagai kampus konservasi berdasarkan berbagai alasan dan
pertimbangan. Secara geografis, UNNES kampus Sekaran berada di pegunungan dengan
topografi yang beragam. Secara administratif, Sekaran termasuk wilayah Kecamatan Gunung
pati Kota Semarang. Wilayah ini merupakan kawasan yang sejak dulu sebagai area resapan
air guna menjaga siklus hidrologi dan penyedia air bagi kehidupan daerah Kota Semarang di
dataran lebih rendah. Fungsi ini perlu terus dijaga agar tidak terjadi bencana, terutama krisis
air. Kampus UNNES yang dikelilingi beberapa tipe habitat seperti hutan, sawah, ladang,
kebun campuran, dan pemukiman, memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity)
baik flora maupun fauna yang relatif tinggi. Selain itu, kawasan perbukitan ini sangat
memungkinkan untuk dimanfaatkan dan didayagunakan bagi pengembangan sumber-sumber
energi terbarukan seperti air, angin, dan sinar matahari ( Sri Ngabekti, Biologi FMIPA
Universitas Negeri Semarang) dalam tulisan Persepsi Mahasiswa Pendidikan Lingkungan
Hidup Terhadap Ketercapaian Unnes Sebagai Kampus Konservasi Untuk Menuju
Pembangunan Berkelanjutan
Menurut Sri Ngabekti ( Biologi FMIPA, UNNES), langkah pertama yang dilakukan adalah
penyelamatan keanekaragaman hayati dari pengurangan atau kepunahan. Manfaat utama
keanekaragaman hayati adalah fungsi ekologis dan fungsi produktif. Fungsi ekologis
keanekaragaman hayati sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam, yang berpengaruh
terhadap kehidupan manusia. Fungsi ekologis ini harus dikonservasi. Dengan meperhatikan
letak, topografi, dan potensi keanekaragaman hayati di kampus sekaran dan sekitarnya.
Selama ini UNNES juga sudah melaksanakan program penghijauan terpadu, baik di kampus
maupun luar kampus. Berbekal pengalaman ini, UNNES dikembangkan menjadi universitas.
Tata kelola Universitas Konservasi ditopang oleh tujuh pilar universita konservasi, yaitu :
1. Konservasi keanekaragaman hayati
2. Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal
3. Pengelolaan limbah
4. Kebijakan nirkertas
5. Energi bersih
6. Konservasi etika, seni, dan budaya
7. Kaderisasi konservasi
a. Kesimpulan
Berdasarkan UU. No.32 Tahun 2009, konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan
sumber daya alam untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta kesinambungan
ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta
keanekaragamannya.
Pelestarian lingkunagan hidup dan pengelolaannya diaturdalan UU No. 32 Tahun 2009.
Macam konservasi lingkungan hidup ada 2 macam, yaitu:
1. Konservasi tanah
2. 2. Konservasi air
Metode konservasi tanah dan air ada 3, yaitu;
a. Metode konservasi vegetatif
b. Metode konservasi mekanik
c. Metode konservasi kimiawi
UNNES merupakan universitas konservasi, Universitas Konservasi adalah universitas yang
dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat memiliki konsep yang
mengacu pada prinsip-prinsip konservasi (perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan
secara lestari) baik konservasi terhadap sumberdaya alam, lingkungan, dan seni budaya.
UNNES mendeklarasikan diri sebagai Universitas Konservasi atas beberapa pertimbangan
diantaranya karena Kampus Unnes dikelilingi oleh beberapa habitat, yaitu hutan, sawah,
ladang, kebun campuran, dan pemukiman, memiliki tingkat keanekaragaman hayati
(biodiversity) baik flora maupun fauna yang relatif tinggi.
Tata kelola Universitas Konservasi ditopang oleh tujuh pilar universita konservasi, yaitu :
1. Konservasi keanekaragaman hayati
2. Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal
3. Pengelolaan limbah
4. Kebijakan nirkertas
5. Energi bersih
6. Konservasi etika, seni, dan budaya
7. Kaderisasi konservasi
DAFTAR PUSTAKA