Anda di halaman 1dari 17

Rangkuman Bab 2

Pendekatan Sifat(Trait)

Deskripsi.

Pada abad ke-20 kepentingan akademisi, pendekatan sifat(trait)salah satu upaya untuk
pertama untuk mempelajari kepemimpinan. Seorang individu dengan sifat kepemimpinan yang
menjadi pemimpin di dalam satu situasi,mungkin bukan merupakan pemimpin di situasi yang
lain. Hal itu mulai dengan penekanan pada indentifikasi sifat orang yang hebat, lalu mencakup
dampak situasi pada kepemimpinan ,dan ,yang terbaru,menekankan kembali peran penting sifat
dalam kepemimpinan yang efektif.

Survei pertama stogdill mengindentifikasikan sekelompok sifat kepemimpinan penting


yang terkait dengan bagaimana individu di dalam beragam kelompok menjadi pemimpin.
Hasilnya ada 8 sifat individu kepemimpinan yang berbeda :
kecerdasan,kepekaan,wawasan,tanggung jawab,inisiatif,ketekunan,keyakinan diri,dan
kemampuan bersosialiasasi.

Survei kedua lebih seimbang dalam deskripsi peran sifat dan kepemimpinan,yang mana
menjeleskan dengan lebih adil bahwa factor kepribadian dan situasional ,merupaka faktor
penentu kepemimpinan. Merupakan ide awal, yaitu sifat pemimpin benar-benar merupakan
bagian dari kepemimpinan. Ada 10 sifat di kaitkan dalam kepemimpinan;

1. Hasrat untuk melaksanakan tanggung jawab dan penyelesaian tugas


2. Semangat dan tekun dalam mengejar tujuan
3. Berani mengambil resiko dan kreatif dalam memecahkan masalah
4. Bersedia untuk melaksanakan inisiatif dalam situasi social
5. Yakin dan paham akan identitas diri
6. Bersedia menerima konsekuensi atas keputusan dan tidakan
7. Siap untuk memahami stress antarpribadi
8. Bersedia untuk menoleransi rasa frustasi dan penundaan
9. Mampu untuk mempengaruhi perilaku orang lain
10. Mampu untuk membentuk sistem interaksi sosial demi tujuan yang ada
Kecerdasan

Kecerdasan atau kemampuan intelektual secara positif terkait dengan kepemimpinan.


Menurut Zaccaro(2004)bahwa pemimpin cenderung memiliki kecerdasan yang lebih tinggi,di
bandingkan yang bukan pemimpin. Kemampuan verbal yang kuat,kemampuan persepsi,serta
kemampuan analisis tampaknya bisa membuat seseoarang pemimpin menjadi lebih baik.

Keyakinan Diri

Keyakinan diri adalah ciri lain yang membantu seseorang menjadi pemimpin. Keyakinan
diri adalah kemampuan untuk merasa yakin dengan kemampuan dan keterampilan seseorang.
Mencakup pemahaman akan harga diri dan keyakinan diri,serta keyakinan bahwa kita bisa
membuat perbedaan

Ketekunan
Ketekunan adalah hasrat untuk menyelesaikan pekerjaan dan mencakup karakteristik
seperti inisiatif,keuletan,dominasi,dan hasrat. Orang yang memiliki ketekunan memaksa diri
mereka untuk proaktif,dan memiliki kemampuan bertahan saat terjadi hambatan.

Integritas

Integritas adalah karakter penting kepemimpinan lainya, integritas adalah karakter


kejujuran dan keterandalan. Orang yang patuh pada sekumpulan prinsip yang kuat dan memikul
tanggung jawab atas tindakan mereka,berarti memiliki integritas.

Kemampuan Bersosialisasi

Kemampuan bersosialisasi adalah kecenderungan pemimpin untuk mencari hubungan


sosial yang menyenangkan. Pemimpin yang memiliki kemampuan bersosialisasi bersifat
ramah,terbuka,sopan,peka,dan diplomatis. Mereka juga peka akan kebutuhan orang lain dan
menunjukan kepedulian untuk kesehjateraan mereka.

Model Kepribadian dan Kepemimpinan Lima Faktor


Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosioanal ada kaitan dengan emosi kita(wilayahh afektif )dan


pemikiran(wilayah kognitif). Kecerdasan emosional terkait dengan kemampuan kita memahami
emosi dan menerapkan ini kedalam kehidupan sehari-hari. Jadi kemampuan kita untuk
memahami dan mengekspresikan emosi,untuk menggunakan emosi dalam mengelola emosi saat
berinteraksi dengan orang lain

Bagaimanakah Pendekatan Sifat Berfungsi?

Pendekat sifat itu berbeda dengan pendekatan yang lainnya,menyatakan bahwa organisasi
akan bekerja dengan lebih baik bila orang-orang di dalam posisi manajerial memiliki bentuk
kepemimpinan tertentu. Di gunakan untuk pemahaman pribadi dan pengembangan pribadi.
Dengan menganalisis sifat mereka sendiri sehingga manajer bisa mendapatkan tentang kekuatan
dan kelemahan mereka. Dapat membantu menilai karakteristik.

Kekuatan

Pendekatan sifat memiliki 4 kekuatan:

1. Pendekatan sifat menarik secara alamiah,bahwa pemimpin adalah individu yang


menonjol dan memimpin dengan sifat yang konsisten sehingga dapat menuntut kea rah
yang lebih bagus
2. Pendekatan ke dua mengatakan bahwa beragam karakter kepribadian di dalam proses
kepemimpinan.
3. Pendekatan yang lebih konseptual di hasilkan melalui pendekatan sifat menyoroti
komponen pemimpin di dalam proses kepemimpinan.bagaimana seorang pemimpin dapat
memberi pemahaman bagi pegawainya.
4. Pendekatan sifat memiliki sejumlah standar untuk sesuatu yang perlu kita ketahui bila
kita ingin menjadi pemimpin yang membantu kita untuk memilih sifat apa yang tepat
untuk memimpin.

Kritik
Kelemahan yang di miliki kekuatan sifat yaitu,kegagalan karena membatasi sifat
seseorang dalam kepemimpinan,kegagalan dalam menganggapnpenting situasi,penentuan hasil
sangat subjektif tentang sifat kepemimpinan,dan kegagalan untuk melihat dalam hubungannya
dengan hasil kepemimpinan. Juga bukan pendekatan yang berguna untuk pelatihan dan
pengembangan kepemimpinan.

Penerapan

Membantu dalam memberi informasi yang bernilai tentang kepemimpinan yang dapat di
terapkan oleh setiap orang terhadap jenis organisasi. Juga membatu untuk menentukan sifat
mana yang penting dalam kepemimpinan.

Kesimpulan

Jadi pendekatan sifat sangat berguna dalam dalam kepemimpinan seseorang sehingga dia
dapat menyesuikan dengan keadaan yang ada agar dapat mendapatkan hasil yang memuaskan.
Rangkuman Bab 5

Pendekatan Situasional

Deskripsi

Kepemimpinan situasional berfokus pada kepemimpinan pada situasi di sekitar


pemimpin. Yang di tekankan bahwa kepemimpinan terdiri dari dimensi perintah dan pemberian
dukungan yang di terapkan pada saat tertentu. Singkatnya menuntut pemimpin untuk
menyesuikan gaya mereka ke kecakapan dan komitmen pengikut, harus bisa menjadi pemimpin
yang efektif yang mampu mengetahui kebutuhan dan memberi dukungan kepada pengikut.
Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan mengandung pola perilaku dari seseorang yang mencoba untuk
mempengaruhi orang lain. Mencakup perilaku perintah(tugas) dan perilaku pemberi
dukungan(hubungan). Gaya kepemimpinan bisa di kelompokan 4 kategori:

1. Gaya pertama (S1)adalah gaya perintah tinggi-pemberian dukungan rendah,yang di sebut


gaya memerintah. Pada gaya ini pemimpin berfokus pada pencapaian tujuan.
2. Gaya kedua (S2) adalah gaya pendekatan pelatihan dan gaya perintah tinngi dan
pemberian dukungan tinggi. Pemimpin memfokuskan komunikasi pada pencapain tujuan
dan pemenuhan kebutuhan sosial-emosi pengikut. Yaitu dengan mendengar dan meminta
masukan dari pengikut
3. Gaya ketiga (S3) adalah gaya pendekatan pendukung,menuntut pemimpin untuk
mengambil gaya pemberi dukungan tinggi dan gaya perintah rendah. Pemimpin tidak
hanya berfokus pada tujuan,tetapi mendukung karyawan untuk dapat berkembang
4. Gaya keempat (S4) adalah gaya perintah dan gaya pemberi dukungan rendah, atau
pendekatan mendelegasikan. Pemimpin memberi motivasi dengan menambah dukungan
sosial dan sedikit masukan tugas.

Tingkat Perkembangan

Terkait dengan bagaimana pengikutnya dapat berkembang untuk mencapai suatu aktivitas
tertentu dengan memiliki komitmen. Karyawan bisa di kelompokan menjadi 4 bagian yaitu:

1. Karyawan D1 adalah kayawan yang rendah dalam kompetisi dan tinggi dalam
komitmen,mereka tidak tau apa yang mereka lakukan tetapi mereka suka tantangan,
2. Karyawan D2 adalah karyawan yang memiliki sejumlah kompetisi tetap memiliki
komitmen yang rendah. Memulai untuk bekerja tetapi motivasi mudah hilang
3. Karyawan D3 adalah karyawan yang memiliki kompetisi sedang hingga tinggi,tetapi
tidak memilliki komitmen.
4. Karyawan D4 adalah karyawan dengan pengembangan tinggi untuk menyelesaikan
sesuatu pekerjaanya.

Bagaimana Pendekatan Situasional Berfungsi?

Pendekatan situasional di bentuk oleh ide bahwa karyawan bergerak maju dan mundur di
sepanjang kontinum pengembangan, yang menggambar kompetisi dan komitmen relatif
pengikut. Tugas utama seorang pemimpin adalah mampu untuk menentukan karakter situasi.
Seorang pemimpin juga harus mengaplikasikan gaya kepemimpinan yang di tampilkan oleh
model SLII(S1,S2,S3,S4). Dengan menghubungkan perkembangan 4(D1,D2,D3,D4) tingkatan
pengikut agar mampu menghubungkan agar sesuai dengan pendekatan yang di jalankan supaya
tercapayai tujuan yang di inginkan.

Kekuatan

Pendekatan situasional memiliki beberapa kekuatan, terutama bagian praktisi:

1. Kekuatan yang mampu bertahan di pasar, sering di gunakan untuk pelatihan pemimpin do
dalam organisasi. Pendekatan ini di anggap efektif untuk melatih orang-orang menjadi
pemimpin.
2. Pendekatan yang bersifat pragmatis kepemimpinan situasional mudah di pahami, dapat di
pahami secara naluriah, dan mudah di terapkan dalam beragam latar.
3. Pendekatan yang bersifat pasti. Memberi tau bahwa hal apa yang bisa kita lakukan dan
kita lakukan dalam mengambil keputusan, kita sebagai pemimpin harus mampu
mendukung yang dapat meningkatkann kepimpinan dan membantu dalam memfasilitasi.
4. Pendekatan yang menekankan untuk gaya kepemimpinan yang fleksibel dengan
mengikuti kebutuhan pengikutnya dan kemudian mampu mengadaptasi gaya
kepemimpinannya yang sesuai dengan situasi.

Jadi seseorang pemimpin harus mampu memiliki pendekatan situasional dalam memperlakukan
karyawannya secara berbeda.

Kritik

Kepemimpinan situasional juga memiliki keterbatasan dan kelemahan, yaitu:

1. Sedikit kajian penelitian yang pernah di laksanakan untuk mendukung asumsi dan
proporsi yang di utarakan oleh pendekatan ini.
2. Kepada kepemimpinan situasional terkait dengan konseptualisasi yang ambigu dalam
model tingkat perkembangan. Yang sesuai dengan model SLII dan di gambarkan dengan
tingkat perkembangannya dalam komitmennya.
3. Dari sudut pandang praktiss karena hal itu tidak benar-benar mengatasi masalah
kepemimpinan satu lawan satu
4. Terkait dengan situasional dengan bagaimana model itu menyesuaikan gaya
kepemimpinan dengan tingkat perkembangan pengikut,sesuai dengan keadaan situasi
yang ada.
5. Gagal dalam menjelaskan bagaimana karakteristik demografis
tertentu(usia,pendidikan,pengalaman,usia,dan gender) mempengaruhi rekomendasi atasan
pengikut dari model itu.

Penerapan

Kepemimpinan situasional diterapkan dalam pemberian konsultasi karena hal itu adalah
pendekatan yang mudah untuk di terapkan dan di definisikan. Di terapkan dalam awal dari suatu
proyek,membuat ide,fase proyek yang berurutan, dan ketika masalah penerapan. Sangat mudah
di terapkan dalam jenis organisasi.

Kesimpulan

Cocok di gunakan untuk pemimpin yang tidak bisa untuk fleksibel dengan pendekatan ini
pemimpin di arahkan untuk mampu fleksibel. Pendekatan ini menyediakan model yang
menyarankan kepada pemimpin cara mereka seharusnya berprilaku atas tuntutan situasi tertentu.

Rangkuman Bab 6

Teori Kontingensi
Deskripsi

Teori kontingensi adalah teori kesesuaian pemimpin(Fiedler&Chemers,1974) yang berarti


berusaha menyesuaikan pemimpin dengan situasi yang tepat. Hal ini di sebut dengan
kontingensi, karena teori ini menyatakan bahwa keefektifan pemimpin tegantung pada seberapa
sesuai gaya pemimpin dengan situasi sekitar. Intinya teori ini terkait dengan gaya dan situasi.

Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan di gambarkan sebagai termotivasi tugas atau hubungan. Pemimpin


yang di kendalikan tugas terutama peduli dengan pencapaian tujuan,sementara pemimpin yang di
kendalikan peduli dengan pengembangan hubungan antar pribadi agar dapat memberi motivasi.

Variable Situasional

Teori kontingensi menyatakan bahwa situasi dapat dicirikan 3 faktor berikut:

1. hubungan pemimpin-pengikut:
Mencakup suasana kelompok.
2. struktur tugas:
Tingkatan di mana tuntutan akan tugas jelas dan di utarakan.
3. kekuatan posisi
Jumlah otoritas yang di miliki pemimpin untuk menghukum atau memberi imbalan
kepada pengikut

Berdasarkan pada temuan penelitian di katakana bahwa, menyatakan bahwa teori


kontingensi efektif di situasi tertentu. Orang yang termotivasi tugas(nilai LPC rendah)
akan efektif pada situasi yang sesuai dan tidak sesuai. Orang yang termotivasi pada
hubungan (LPC tinggi) efektif di situasi yang di sukai.

Bagaimana teori kontingensi Berfungsi ?

Dengan mengukur nilai LPC pemimpin dan tiga variable situasional, apakah efektif
dengan gaya kepemimpinan dengan latar tertentu. Teori kontingensi menekankan bahwa
pemimpin tidak efektif di segala situasi. bila gaya anda sesuai dengan dengan tempat anda
bekerja akan sukses, tetapi bila anda tidak suka dengan situasinya maka akan gagal.

Kekuatan

Teori kontingensi memiliki beberapa kekuatan,yaitu:

1. Di dukung oleh banyaknya penelitian empiris,teori ini menawarkan bahwa pendekatan ini
memiliki tradisi yang panjang karena pendekatan ini menawarkan untuk lebih efektif
dalam kepemimpinan.
2. Memperluas kita tentang kepemimpinan, dengan memikirkan dampak situasi pada
pemimpin. Dengan cara mencari gaya kepemimpinan apa yang cocok dan tepat.
3. Bersifat prediktif dan menyediakan informasi yang berguna tentang jenis kepemimpinan
yang paling mungkin efektif dalam sejumlah konteks dengan situasi yang berbeda.
4. Menuntu orang untuk efektif dalam segala situasi, jadi seorang pemimpin harus mampu
bekerja secara optimal dan agar mampu bekerja secara ideal dengan gaya kepemimpinan
yang mereka miliki
5. Memberi data tentang gaya pemimpin yang berguna untuk organisasi, dalam
mengembangkan profil kepemimpinan.

Kritik

Teori ini juga memiliki berbagai kritik dan kelemahan yang di miliki, yaitu:

1. Karena hal itu gagal menjelaskan secara utuh mengapa orang dengan gaya kepemimpinan
tertentu lebih efektif dalam sejumlah situasi daripada situasi lain.
2. Terkait dalam skala LPC. Skala LPC di pertanyakan karena hal itu tidak tampak
meyakinkan, tidak mudah berkorelasi dengan baik dengan ukuran kepemimpinan standar
lainnya.
3. Gagal dalam menjelaskan secara memadai apa yang seharusnya di lakukan organisasi,
4. ketika ada ketidakcocokan antara pemimpin dan situasi di tempat kerja.
Penerapan

di gunakan dalam menduga apakah seseorang telah bekerja dengan baik di satu posisi di
dalam suatu organisasi yang cukup efektif, bila di pindahkan ke posisi yang cukup berbeda di
organisasi yang sama. Juga menjelaskan perubahan di mana manajemen dalam tingkat atas
sampai terendah dalam rangka menjamin kesesuain yang baguss antar manajemen dalam konteks
tertentu.

Instrument kepemimpinan

Skala LPC di gunakan dalam teori kontingensi untuk mengukur gaya kepemimpinan
seseorang.

1. LPC rendah termotivasi bagus,kebutuhan untuk menyelesaikan tugas,kebutuhan sekunder


terletak pada pergaulan dengan orang lian, dan memiliki motivasi yang bagus. Tetapi
memiliki kemalahan dalam menjaga hubungan antar pribadi.
2. LPC sedang orang yang mandiri secara sosial, konteks tugas mereka mandiri dan tidak
perduli dengan tugas atau cara orang lain memandang mereka.
3. LPC tinggi di motivasi oleh hubungan, mendepat kepuasan dalam organinasi jika ada
hubungan antar pribadi.

Kesimpulan

Menampilkan pergeseran dalam penelitian kepemimpinan yang semula memfokuskan


diri hanya pada pemimpin, yang memfokuskan diri pada pemimpin dalam hubungannya dengan
situasi di mana pemimpin bekerja. Dengan mecocokan situasi, mengukur gaya kepemimpinan
mereka, dan di dukung dalam LPC dalam mendukung teori kontingensi.
Rangkuman Buku Outliers

Bab 2

Kaidah 10.000 jam

di Hamburg,kami harus beriman selama 8 jam

1. Universitas Michigan membuka jurusan computer center di tahun 1971. Pada saat itu
computer yang di miliki universitas sudah paling canggih, selama berdirinya fakultas
computer banyak murid yang masuk di sana dan yang paling terkanal adalah Bill Joy.
Joy masuk di sana pada awal fakultas baru di buka, usianya 16 tahun. Dia mendapat
julukan murid yang paling rajin dan dia juga awalnya sempat ingin menjadi ahli biologi
atau matematika tetapi ketika dia melihat computer center dia jatuh hati. Sejak saat itu,
dia selalu mencoba membuat progam di sela kegiatannya. Dia juga menjadi asisten
Profeser iya juga membantu Profesor dalam membuat progam di musim panas. Tahun
1975 dia mengambil progam pascasarjana dan setelah itu dia mengejar dan meraih gelar
Ph.D. progam algoritma dia sangat di perhitungkan oleh pengujinya. Dia mendesain
ulang progam UNIX. Merupakan sistem perangkat lunak AT&T untuk mainframenya,
Versi joy jauh lebih hebat. Sampai saat ini progam dia masih di gunakan. Setelah 25
tahun dan Joy berhasil lulus dia membuat sebuah perusahaan sendiri Sun Microsystem
yang menjadi salah satu pemain penting perkembangan computer. Untuk mencapai
kesuksesan itu perlu kombinasi kemampuan, kesempatan, dan keuntungan yang telah di
atur sebelumnya.
2. Hampir satu generasi lamanya, para psikolog dunia terlibat perdebatan atas berbagai
pertanyaan yang ada di orang awam. Yaitu tentang bakat yang di bawa sebagai
bawaan? jawaban yang pasti adalah iya. Tetapi ada juga orang yang tidak memiliki
bakat tetapi dengan dia terus berlatih maka ia bisa dan bahkan dia jauh lebih hebat. Jadi
gambaran dari hasil berbagai penelitian tadi perlunya latihan selama 10.000 jam untuk
memperoleh keahlian demi menjadi orang yang ahli dalam bidangnya. Tetapi Ericson
berkata bagi orang yang memperdebatkan bakat , tidak mengejutkan sama sekali. Karena
sudah di liat dari pemain catur,sepak bola,pemain Mozart,pianis konser, dan lain- lain ada
yang murni bakat ada juga karena latihan kerja keras dia bisa mencapainya. Tentu
membutuhkan waktu dalam latihan 10.000 jam sangat banyak.
3. Kembali lagi pada Bill Joy, tahhun 1971 saat joy ikut test masuk kuliah dia mendapat
nilai yang sempurna. Dia memiliki bakat yang besar, tetapi bukan hanya itu yang menjadi
faktor kesuksesannya. Kuncinya terletak pada perkembangan yang di miliki Bill. Karena
saat itu computer masih sangat berkembang dengan memerlukan setumpuk kartu di
dalam mainframenya. Di satu sisi ini sangat sulit seseorang untuk menjadi ahli pembuat
progam. Baru pada tahun 60-an awal di temukan solusinya. 1 komputer lebih kuat untuk
menanggung beban lebih dari 1 janji yang bersamaan. Di sinilah peran Michigan turun
mereka mengoperasikan kompoter secara bersama. Di sinilah peran Bill Joy tumbuh saat
dia bisa menciptkan progam computer. Banyak tantangan yang mereka hadapi tetapi
mereka juga di berikan tugas untuk membuka sebuah rekening dengan jumlah tertentu
jadi ketika uang mereka habis akan di berikan waktu. Bill membutuhkan waktu 10 jam
setiap harinya untuk mengembangkan keahliannya.
4. The Beatles sebelum menjadi band yang sukses telah tampil di klub di Hamburg selama 8
jam setiap tampil setiap hari selama dua tahun. Sehingga permainan mereka menjadi
begitu baik dan terasah jiwa entertainmen nya. bayangkan anda harus tampil selama 8
jam menghibur dengan lagu yang berbeda? Bagaimana anda mengatur acara agar tidak
membosankan? Dan The Beatles bisa melakukannya. Begitu juga dengan Mozart yang
berlatih terus sehingga terbiasa dan menjadi ahli. Kesempatan. Peluang. Ia hanya datang
satu kali, pada satu masa. Bahkan pada tahun dan bulan berapa seseorang itu lahir pun
dapat menjadi salah satu penentu sukses-tidaknya seseorang dalam suatu profesi. Tidak
pernah terbayangkan oleh saya sebelumnya. Maka menjadi berpengaruhlah : dimana
seseorang itu bersekolah, kuliah, hingga tempat kelahirannya. The Beatles dapat menjadi
amat lihai dalam memainkan musik karena mereka telah berkesempatan melewati 1200
kali manggung di Hamburg. Itu yang membuat The Beatles unggul diantara band-band
internasional lainnya.
5. Bill Gates,kisahnya hampir sama seperti The Beatles. Anak muda yang brilian yang ahli
matemmatika juga menemukan pemprogam computer. Bill merasa cepat dewasa dan ia
cepat bosan pada sekolahnya sehingga orang tuanya mengeluarkan dia dari sekolahnya.
Dia juga sempat berkuliah di universitas Harvard. Bill sangat tergila-gila akan progam
computer sehingga pada awal semester dia menghabiskan waktu di ruangan
computer.perjalanan panjang yang di lalui oleh Bill Gates dalam hidupnya dan dia setelah
keluar dari Harvard dia membuat perusahaan perangkat lunak sendiri dengan berkat kerja
yang dia lakukan selama 7 tahun lamanya dia non-stop membuat progamnya. Hingga dia
jauh melebihi batas anak-anak yang lainnya. Dia beruntung bisa memiliki pengalaman
pada usia muda sehingga dia bisa sukses. Beruntung memiliki akses ke teknologi
tercanggih pada masanya. Ia pun mulai asik coding, hingga melewati lebih dari 10.000
jam berlatih! Hingga akhirnya ia bisa se-sukses sekarang.
6. Jika kita menyatukan Bill Joy,Bill Gates, dan The Beatles. Jalan untuk meraih kesuksesan
kita dapat melihat gambarannya secara komplit. Mereka memiliki kemamuan dan
kemampuan untuk mencapai keberhasil tersebut. Mereka memiliki kesempatan yang unik
yang mereka miliki. Para orang sukses yang di lahirkan berdekatan:
a. Bill Gates: 29 Oktober 1955
Salah satu dari pendiri Microsoft
b. Paul Allen: 21 Januari 1953
Salah satu dari pendiri Microsoft
c. Steve Ballmer: 24 Maret 1956
Salah satu dari pendiri Microsoft
d. Steve Jobs: 24 Februari 1955
Pendiri dari perusahaan Apple
e. Eric Schmidt: 27 April 1955
Peloper dari revolusi perangkat lunak
f. Billy Joy: 8 November 1954
Pendiri dari Sun Microsystem
Kesimpulan

Buku ini membuka mata saya bahwa sebuah sukses itu terlalu rumit untuk ditinjau dari
dimensi bekerja keras saja. Ada dimensi-dimensi lain yang pada akhirnya akan mengantarkan
seseorang se-kaliber Bill Gates (pendiri Microsoft), Bill Joy (pendiri Sun Microsystems), hingga
grup band legendaris The Beatles. Bagaimana dalam mencapai suatu tujuan ada harga yang
mereka bayar dalam mencapainya yaitu waktu tetapi dengan bekerja keres selama 10.000 jam
dengan latihan dan bakat yang mereka miliki mereka bisa mencapainya.

Dimensi-dimensi itu adalah kesempatan dan budaya.

Tugas Ujian Tengah Semester


Rangkuman Kepemimpinan Manajerial
Kelas: C

Di Susun Oleh:
Abilio Jonathan/140321488

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai