Anda di halaman 1dari 9

LATAR BELAKANG

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi berbagai sektor kehidupan.


Sehingga pola pikir dan pola hidup manusiapun berubah. Sebagai mahluk ekonomi, manusia
selalu berfikir untuk menggunakan segala hal seefisien dan seefektif mungkin dalam mencapai
tujuan yang diinginkannya.

Begitupun terkait dengan perusahaan, manusia akan mencari cara untuk memajukan
perusahaannya. Ditengah persaingan usaha yang semakin ketat, manajer dituntut untuk terus
kreatif dalam mengelola usaha.

Mulai dari pengelolaan organisasi, pengelolaan staff, pengelolaan direksi, hingga


pengelolaan biaya yang akan dipakai dimasa akan datang yang tercantum dalam anggaran.
Dalam hal pengelolaan anggaran, manajer dituntut untuk menentukan berapa biaya operasional
dalam periode tertentu dengan memperkirakan (forecasting) pemakaian biaya seekonomis
mungkin.

Karena adanya tuntutan terhadap manajer dalam pengelolaan anggaran inilah maka Kami
akan memaparkan sedikit mengenai anggaran berdasarkan teori-teori dari sejumlah sumber dan
hasil diskusi Kami.

Berikut sub materi yang akan Kami bahas:


1. Pendahuluan
2. Pentingnya Menyusun Anggaran
3. Manfaat Anggaran
4. Anggaran Pendekatan Sistem
5. Anggaran Komprehensif dan Parsiil

1. Pendahuluan
Pengertian Anggaran dan Penganggaran
Anggaran
Menurut Glenn A Welsch anggaran adalah laba perencanaan dan control secara luas seperti yang
didefinisikan sebagai pendekatan sistematis dan formal untuk mencapai perencanaan, koordinasi dan tanggung
jawab kontrol manajemen
Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk
mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang
diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau
tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang
dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan
secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang
menvakup jangka waktu satu tahun
Jadi, anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana
kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana
anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa
perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
Penganggaran
Menurut Supriyono (1990, p.15), penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan
yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang
akan datang.
Jadi, Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran
keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.

Faktor yang mempengaruhi penyusunan budget yaitu:


1. Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Factor-faktor tersebut
antara lain berupa penjualan tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan, modal kerja yang dimiliki,
tenaga kerja yang dimiliki, kapasitas perusahaan yang dimiliki, dll.
2. Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang ada diluar perusahaan tapi mempengaruhi kehidupan
perusahaan. Factor-faktor tersebut antara lain berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan
penduduk, penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat, penyebaran penduduk, agama, adat-
istiadat dan kebiasaan masyarakat, dll.

Tujuan Anggaran
Adapun tujuan penyusunan anggaran adalah : Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan
secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap
apa yang hendak dicapai manajemen.
Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran
dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya
mencapai tujuan perusahaan.
Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan
sumber daya.
Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta
menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan Anggaran
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran
yang baik, yaitu :
1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat diproyeksikan sebelum rencana tersebut
dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana
yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan.
2. Dalam menyusun anggaran , diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang
dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak
melanjutkan keputusan tersebut.
3. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai
baik buruknya suatu hasil yang diperoleh.
4. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer
mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran sekaligus berfungsi sebagai
alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan.
5. Mengingat setiap manajer/penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka
memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta.

Kelemahan Anggaran Perusahaan


Di samping beberapa keunggulan tersebut di atas, terdapat pula beberapa kelemahan antara lain :
1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaan yang
sebenarnya.
2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami
perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan
pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar anggaran disesuaikan secara
berkesinambungan dengan kondisi yang berubah-ubah agar data dan informasi yang diperoleh
akurat.
3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat
menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat menghambat proses pelaksanaan
anggaran.
4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan terutama pada
saat data dan informasi tidak lengkap /cukup.

2. Pentingnya Menyusun Anggaran


Anggaran merupakan salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun
tidak semua rencana dapat disebut sebagai anggaran. Membuat acara launching sebuah produk
baru membutuhkan rencana yang matang tentang acara yang akan dilaksanakan, siapa pengisi
acaranya, siapa yang diundang, tempatnya dimana, dan seterusnya. Anggaran perusahaan adalah
rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, yang dituangkan dalam satuan-satuan
moneter tertentu. Perusahaan sebagai salah satu unit ekonomi perlu memiliki rencana dan
anggaran sehingga efesiensi dan efektifitas perusahaan dapat dikendalikan, sehingga keuntungan
perusahaan dapat dioptimalkan.
Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak berhasil apabila
ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan-
perencanaan yang matang. Perusahaan yang berkecenderungan memandang ke depan, akan
selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan dating. Sehingga
dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua rencana
yang telah disusun sebelumnya. Di mana, bagaimana, mengapa, kapan, adalah pertanyaan-
pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila pada suatu
kesempatan hal ini ditanyakan kepada seorang General Manager yang sukses, maka sering
didapatkan jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan pada waktu mendatang pada umumnya
didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas. Heckerts dan Wilson mengatakan
bahwa manfaat utama daripada business budgeting adalah dapat ditentukannya kegiatan-kegiatan
yang paling profitable yang akan dilakukan.
Demikian pula untuk usaha kecil menengah sebetulnya sangat penting untuk dapat menyusun
anggaran, walaupun dengan skala usaha yang relatif kecil namun kegiatan operasional usahanya
dapat terukur dan dapat dikendalikan. Apabila ini dapat dilaksanakan, maka efesiensi dan
efektifitas dapat tercapai yang berdampak positif pada kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing, yang pada jangka waktu
tertentu akan dapat memiliki pangsa pasar yang tinggi dengan pelanggan yang setia.

3. Manfaat Anggaran
Salah satu manfaat anggaran adalah membantu manajer dalam mengelola perusahaan. Manajer
harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih
barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih/menseleksi langganan,
menentukan tingkat harga, metode-metode produksi, metode-metode distribusi, termin
penjualan.
Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan. Berikut penjelasannya :
a. Dalam bidang perencanaan
Budget bermanfaat untuk membantu manajer meneliti, mempelari masalah-masalah yang
berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sebelum merencanakan
kegiatan, manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu.
Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua kegiatan. Terutama kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan financial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas
produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan , sales promotion, pengembangan produk, expansi
dan lain-lain.
Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling
menguntungkan. Budget yang disusun untuk waktu panjang, akan sangat membantu dalam
mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua
tenaga operasional.
Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan
Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat menentukan tujuannya secara
jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini
dibatasi oleh beberapa faktor. Budget dapat membantu manajemen dalam memilih : mana tujuan
yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak.
Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang majikan yang baik tidak akan
pernah mengabaikan atau tidak mempedulikan kesejahteraan pegawainya. Perencanaan
kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkan dapat dihindarkannya kelebihan dan
kekurangan tenaga kerja. Tanpa rencana tentang kebutuhan tenaga kerja, mengakibatkan terpaksa
diberhentikannya sebagian buruh yang berlebihan. Bila terus menerus berlangsung hal ini akan
mengakinatkan tidak stabilnya tingkat employment
Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya perencanaan
yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul karena kapasitas yang berlebihan.
Pemakaian alat-alat fisik yang efektif dan ekonomis akan membantu/menyokong tujuan akhir
perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum.

b. Dalam bidang koordinasi


Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Dalam beberapa situasi
mungkin faktor hubungan manusia dengan perusahaan ini adalah yang terpenting. Seringkali
terjadi kasus di mana manajer tidak tahu apa yang akan dilakukannya di tahun-tahun mendatang.
Akibatnya kadang-kadang manajer frustasi dan merasa makin lama semakin tidak mampu
mengatasinya. Penyusunan rencana yang terperinci (beruapa budget) membantu manajer
mengatasi masalah itu, sehingga ia kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya
dengan perusahaan yang dipimpinnya.
Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. Dalam penelitian-
penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa trend keuntungan yang didapat oleh perusahaan
tergantung juga kepada keadaan dunia usaha pada umumnya. Karena itu dengan disusunnya
budget, dapat dinilai apakah rencana ter sebut sesuai denagn keadaan dunia usaha yang akan
dihadapi.
Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti
seimbang dengan program-program perusahaan. Sebelum membelanjakan uangnya, perusahaan
harus mempelajari terlebih dahulu saluran-saluran mana yang paling menguntungkan atau yang
paling sesuai dengan program perusahaan. Sebagian dana digunakan untuk peralatan dan
persediaan barang, sedangkan bagian yang lain dipergunakan untuk promosi dan biaya penjualan
lain. Kedua bagian tersebut harus seimbang . Tanpa perencanaan yang baik mungkin saja terjadi
persediaan barang terlalu jauh di atas kemampuan penjualan atau produksi.
Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. Setelah rencana yang baik disusun
dan kemudian dijalankan. Kelemahan-kelemahan dapat dilihat untuk kemudian diperbaiki.
c. Dalam bidang pengawasan
Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama dari
perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling menguntungkan. Kegiatan tersebut tidak
hanya direncanakan saja, tetapi di dalam peleksanaannya harus diadakan pengawasan agar betul-
betul seperti yang direncanakan. Beberapa kegiatan dan pengeluaran sangat perlu diawasi.
Misalnya : kegiatan promosi penjualan, kadang-kadang mengeluarkan terlalu banyak biaya tanpa
menghasilkan kenaikan penjualan yang sepadan. Atau kegiatan produksi yang terlalu jauh
menyimpang dari rencana sehingga harga pokok per unit produk demikian tinggi.
Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang
paling umum daripada penyusunan budget. Kontrol terhadap pelaksanaan diharapkan dapat
mengurangi pemborosan-pemborosan.
Dengan melihat uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat penyusunan anggaran
adalah :
Adanya perencanaan terpadu. Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagi alat untuk
merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai
kegiatan perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat
manajemen yang dapat digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian.
Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan. Anggaran dapat memberikan pedoman yang
berguna baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun
dengan baik akan membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang
baik tentang operasi perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam
melaksanakan tugasnya. Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk
mengantisipasi perunahan dalam lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja
perusahaan dapat lebih baik.
Sebagai alat pengkoordinasian kerja. Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja intern
perusahaan. Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan. oleh
karenanya system anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan
antarbagian (divisi)
Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau target
yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai
kinerjanya. Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis
yang saksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Penentuan standar
yang sembarangan tanpa didasari oleh pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah
daripada manfaat. Hal ini mengingat standar dalam anggaran yang ditetapkan secara
sembarangan tersebut mungkin merupakan target yang mustahil untuk dicapai karena terlalu
tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau
ketidakpuasan. sebaliknya penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi
tidak terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja.
Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan. Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan
standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam
menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara
yang baik, artinya menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling
menguntungkan. Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu
dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran
4. ANGGARAN PENDEKATAN SISTEM
Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran dan cara kerja
tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem lain
yang ada dalam perusahaan, tetapi sekaligus dapat dianggap sebagai suatu subsistem, yaitu
bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan dikoordinasikan sedemikian
rupa sehingga membentuk suatu kebulatan dan diorganisir untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebagai satu sistem, anggaran terdiri dari 3 lapisan :
Inti sistem : Mencerminkan sasaran, dalam hal ini adalah keuntungan yang menjadi obyek
penyusunan anggaran maupun komponennya, yang mencerminkan pihak pihak yang
berkepentingan dalam upaya merealisasikan sasaran yang ditentukan.
Subsistem penunjang : Mencerminkan berbagai hal sebagai subsistem yang fungsinya diperlukan
untuk membantu kelancaran bekerjanya inti sistem.
Subsistem lingkungan : Merupakan variabel yang terletak di luar perusahaan, sehingga tidak
dapat dikendalikan

5. ANGGARAN KOMPREHENSIF DAN ANGGARAN PARSIAL


A. ANGGARAN KOMPREHENSIF
Anggaran komprehensif merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh. Aktivitas
yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup seluruh aktivitas perusahaan baik dalam
bidang pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi.
Penyusunan anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan
secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya
evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran komprehensif
juga membantu fungsi pengawasan yang lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijaksanaan-
kebijaksanaan manajemen. Secara lebih tegas istilah "Comprehensive" dalam penganggaran
dapat diartikan sebagai:
Pemakaian secara lebih luas konsep-konsep penganggaran dalam setiap kegiatan perusahaan.
Pemakaian total sistem approach dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Ada beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran
komprehensif, yaitu:
1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas daripada perusahaan.
2. Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan secara keseluruhan.
3. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek.
Dengan berdasarkan pedoman di atas, anggaran komprehensif dapat diuraikan menjadi
komponen:
A. Substantive Plan:
Substantive Plan merupakan rencana yang mencerminkan tujuan apa yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, strategi yang dipakai serta
asumsikannya. Substantive Plan sedapat mungkin disusun dalam bentuk yang formal sehingga
dapat dijadikan pedoman yang sungguh-sungguh bagi perusahaan.
B. Financial Plan:
Financial Plan merupakan penjabaran segala hal yang direncanakan tersebut menjadi suatu
anggaran yang memiliki perspektive financial. Dengan kata lain, financial plan merupakan usaha
untuk mengkuantitaskan segala tujuan, rencana dan kebijaksanaan perusahaan. Secara lebih jauh
financial plan merupakan penyajian secara lebih terperinci semua tujuan, rencana dan strategi
tersebut untuk periode-periode waktu tertentu. Sehingga dengan berdasarkan pada jangka
waktunya maka financial plan dikelompokkan menjadi:
1. Anggaran jangka panjang (Strategic Plan)
Anggaran jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka waktu yang
lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima atau sepuluh tahun. Penyusunan
anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan yang telah disusun pada saat perusahaan
didirikan. Perusahaan didi.rikan tidak hanya untuk jangka waktu satu atau dua tahun saja. Karena
itu perusahaan perlu menyusun perencanaan yang menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukannya dalam jangka panjang.
Rencana jangka panjang merupakan suatu kesatuan yang utuh darl rencana-rencana yang disusun
untuk kegiatan-kegiatan setiap tahun. Kadang-kadang perusahaan yang tidak menyusun
perencanaan jangka panjang akan mengalami kesulitan dalam menyusun anggaran tahunan.
2. Anggaran tahunan (Tactical Plan).
Anggaran Tahunan merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu perusahaan.
Anggaran tahunan dikelompokkan menjadi:
a. Anggaran Operasional
AnggaranPenjualan
Anggaran Produksi
Anggaran Biaya Distribusi
b. Anggaran Keuangan
Anggaran Proyeksi Neraca
Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca.
Anggaran Penambahan Modal
Anggaran Penyusutan Aktiva

B. ANGGARAN PARSIAL
Anggaran Parsial. Anggaran parsial merupakan anggaran yang disusun dengan ruang lingkup
yang terbatas atau dalam ruang lingkup yang sempit. Misalnya perusahaan hanya menyususn
anggaran produksi saja, penjulan atau keuangan saja. Dalam anggaran parsial masing-masing
bagian menyusun anggaran secara sendiri-sendiri, sehingga rencana tersebut disusun tidak
terpadu, dibandingkan dengan anggaran komprehensip anggaran parsial lebih mudah disusun
karena belum begitu kompleks. Ada bebenpa alasan yang menyebabkan perusahaan menyusun
anggaran secara partial.
Perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk membuat anggaran secara keseluruhan karena
tidak adanya skill sehingga anggaran dibuat sebagian yang diperlukan saja.
Tidak tersedianya data yang lengkap tentang keseluruhan bagian dalam perusahaan. Penyusunan
anggaran mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tersedia atau tidaknya data serta
ketepatan data.
Kekurangan biaya untuk membuat anggaran yang lengkap sehingga disusun anggaran yang perlu
saja.
ANGGARAN PERUSAHAAN

NAMA : IRFAN ADITYA AGUSTIAWAN


NPM : 1212210175

UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Anda mungkin juga menyukai