Oleh:
Rizki Dinda Safitri / 1102414013
rizkidindasafitri05@gmail.com
Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (Babesrehab BNN), merupakan balai
rehabilitasi dibawah Badan Narkotika Nasional (BNN) yang memiliki tugas melaksanakan
pelayanan secara terpadu rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial, fasilitasi pengkajian dan
pengembangan rehabilitasi, dan pelayanan wajib lapor serta memberikan dukungan informasi
dalam rangka pelaksanaan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (P4GN) (http://www.babesrehab-bnn.info/).
Balai rehabilitasi ini terletak di Jalan Mayjen HR Edi Sukma, Kilometer 21 Desa Wates Jaya,
Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Menempati wilayah seluas 11 hektar,
Babesrehab BNN mampu mengakomodir hingga 500 orang pengguna narkoba untuk di
rehabilitasi. Disini, para pengguna narkoba yang sedang mengalami masa rehabilitasi disebut
dengan resident (http://blogcp.sttjakarta.ac.id/). Terdapat fasilitas seperti tempat ibadah,
tempat kebugaran, fasilitas kesehatan, hingga ruang siaran radio yang dapat memfasilitasi
resident selama menjalani masa rehabilitasinya.
1. Calon resident merupakan pengguna Narkoba aktif dengan pemakaian terakhir kurang
dari 12 bulan. Jika terakhir mengkonsumsi Narkoba lebih dari 3 bulan, wajib
melampirkan surat keterangan dokter yang menerangkan bahwa yang bersangkutan
adalah pengguna Narkoba
7. Calon resident yang menjalani rehabilitasi karena berdasar pada Surat Edaran
Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun 2010, harus didampingi oleh pihak
pengadilan
Pada tahap ini pengguna diperiksa seluruh kesehatannya baik fisik dan mental oleh
dokter terlatih. Dokterlah yang memutuskan apakah pengguna perlu diberikan obat
tertentu untuk mengurangi gejala putus zat (sakau) yang ia derita. Pemberian obat
tergantung dari jenis narkoba dan berat ringanya gejala putus zat. Dalam hal ini dokter
butuh kepekaan, pengalaman, dan keahlian guna memdeteksi gejala kecanduan
narkoba tersebut.
Pada tahap ini pengguna ikut dalam program rehabilitasi. Di Indonesia sudah di
bangun tempat-tempat rehabilitasi, sebagai contoh di bawah BNN adalah tempat
rehabilitasi di daerah Lido (Bogor), Baddoka (Makassar), dan Samarinda. Di tempat
rehabilitasi ini, pengguna menjalani berbagai program diantaranya program
therapeutic communities (TC), 12 steps (dua belas langkah, pendekatan keagamaan,
dan lain-lain.
3. Tahap bina lanjut (after care)
Pada tahap ini pengguna diberikan kegiatan sesuai dengan minat dan bakat untuk
mengisi kegiatan sehari-hari, pecandu dapat kembali ke sekolah atau tempat kerja
namun tetap berada di bawah pengawasan.
Setelah melalui proses rehabilitasi, resident dapat kembali ke lingkungan asalnya dan
menjalani kehidupan normal kembali. Dari serangkaian kegiatan pembinaan yang dilakukan
selama proses rehabilitasi, mantan pengguna narkoba diharapkan dapat sembuh total dan
benar-benar terlepas dari pengaruh narkoba. Disinilah tantangan akan kembali ditemui. Bujuk
rayu orang-orang terdahulu mungkin kembali hadir dan mengajak untuk menggunakan
barang haram tersebut lagi. Peran orang-orang terdekat sangat diperlukan untuk memantau
mantan pengguna narkoba yang masih dalam masa transisi agar tidak kembali terjerumus
dalam belenggu narkoba. Kasih sayang, pendekatan keagamaan, dan dorongan mental sangat
diperlukan mantan pengguna narkoba untuk kembali bangkit dan menjalani kehidupan yang
lebih sehat dengan bebas dari narkoba.
Hal terpenting yang perlu menjadi perhatian adalah, seorang pengguna narkoba
merupakan korban dari keadaan yang tidak mendukung dirinya dalam proses pencarian jati
diri. Kondisi jiwa yang tidak stabil kemudian dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk
mengambil keuntungan. Panti rehabilitasi merupakan salah satu upaya yang diberikan untuk
korban penyalahgunaan narkoba agar sembuh dan bebas dari pengaruh narkoba. Menjadi
salah satu resident bukanlah sebuah momok yang memalukan, justru keengganan seseorang
untuk lepas dari narkoba merupakan sesuatu yang harus segera dimusnahkan.
Referensi:
Pakpahan, Binsar. (2016). Badan Narkotika Nasional (Balai Besar Rehabilitasi Badan
Narkotika Nasional). Diakses dari http://blogcp.sttjakarta.ac.id/?listing=badan-narkotika-
nasional-balai-besar-rehabilitasi-badan-narkotika-nasional pada 29 April 2017.
Haryati, Lina. Tahap-Tahap Pemulihan Pecandu Narkoba. Diakses dari
http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2012/08/24/514/tahap-tahap-pemulihan-
pecandu-narkoba pada 29 April 2017.