Dasar
BAHASA IBRANI
Elohim sendiri telah berbicara dalam bahasa Ibrani, bahkan dua pertiga dari seluruh
wahyu Elohim disampaikan kepada manusia melalui perantaraan bahasa Ibrani. Oleh
karena itu, sepatutnyalah kita berusaha untuk mengenal bahasa ini.
1.1. Adapun rumpun bahasa Semitis ini terbagi dalam tiga (3) cabang, yakni :
1.1.1. Cabang Timur : bahasa Akadis, yang mencakup bahasa Babilonia &
Asyur.
1.1.2. Cabang Selatan : bahasa Arab & Etiopia.
1.1.3. Cabang Barat : bahasa-bahasa Kanaan, yang mencakup bahasa Ebla,
Ugarit, Moab, Ibrani & Aram.
1.2. Dapat dikatakan ada lima (5) lima periode dalam perkembangan bahasa Ibrani :
2
1.2.4. Tahun 500 - 1.900 M
Selama 14 abad bahasa Ibrani hidup sebagai bahasa sastra untuk bangsa
Yahudi, namun tidak dipakai dalam hidup sehari-hari. Pada periode ini, para
sarjana Yahudi ( Kaum Masoret ) menyempurnakan sistim penulisan bahasa
Ibrani serta menyalin naskah-naskah Alkitab Ibrani sekaligus untuk menetapkan
teksnya yang resmi, yang masih dipergunakan sampai saat ini.
1.2.5. Abad XX
Mulai tahun 1881 bahasa Ibrani dipergunakan dalam beberapa daerah di
Palestina, dan sejak tanggal 14 Mei 1948 menjadi bahasa resmi dalam negara
Israel.
Bahasa Ibrani Modern ini pada dasarnya sama dengan bahasa Alkitab Perjanjian
Lama, hanya Gramatika & pengucapannya saja yang disederhanakan serta
banyak kata baru yang dibentuk ataupun dipinjam dari bahasa lain.
2. ABJAD IBRANI
Abjad Ibrani terdiri atas 22 huruf, semuanya huruf-huruf mati ( konsonan ) saja.
Hal ini berarti huruf-huruf hidup ( vokal ) tidak muncul dalam Abjad Ibrani.
Meskipun dalam ucapan bahasa Ibrani terdengar adanya huruf-huruf hidup, namun
demikian huruf-huruf hidup tersebut tidak ditulis, sebab para pemakai bahasa Ibrani
dulu sudah sedemikian terlatih dalam penggunaan bahasanya, sehingga mereka dapat
langsung mengucapkan huruf-huruf hidup pada tempat yang tepat walaupun tidak
ditulis.
02 Bet
b Rumah Batu b 2
03 Gimel
g Unta Gudang g 3
04 Dalet
d Pintu Desa d 4
05 He
h Jendela Hak h 5
06 Waw
w Kaitan Voice w 6
07 Zayin
z Senjata Zaman z 7
08 Khet
x Pagar Khotbah 8
09 Tet
j Ular Tanah 9
10 Yod
y Tangan Ya y 10
3
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
11 Kaf
k Telapak
Tangan
Kota k 20
12 Lamed
l Lembu Lunas l 30
13 Mem
m Air Mata m 40
14 Nun
n Ikan Nasehat n 50
15 Samekh
s Sandaran Singa s 60
16 ayin
[ Mata Rakyat
70
17 Pe
p Mulut Pisang p 80
18 Tsade
c Kail Nats 90
19 Qof
q Belakang
Kepala
Al-Quran q 100
20 Resy
r Kepala Roda r 200
21 Sin
f Gigi Singa 300
Syin v Syukur
22 Taw
t Tanda Tanah t 400
2.1.1. Tidak ada perbedaan antara huruf besar dengan huruf kecil.
2.1.2. Kita akan memakai bukan bentuk cetak melainkan bentuk tulis, yang lazim
dipakai dalam Tanakh Ibrani, walaupun sedikit lain dari bentuk tulisan yang
sekarang dipakai oleh bangsa Israel.
2.1.3. Tulisan Ibrani dituliskan & dibaca dari kanan ke kiri, sama halnya dengan
bahasa Arab.
2.1.4. Pada dasarnya setiap huruf Ibrani harus memenuhi sebuah kuadrat. Namun
perhatikan bahwa ada beberapa huruf yang lebih kecil, yang hanya mengisi
setengah kuadrat ( n y z w g ) dan ada pula dua huruf yang menonjol
keluar dari kuadrat ( q l ).
4
2.2. Huruf Dengan Bentuk Final
Perhatikan ada beberapa huruf Ibrani harus ditulis dengan sangat teliti agar tidak
dikacaukan. Temukan & rumuskan sendiri perbedaan di antara huruf-huruf yang
dikelompokkan bersama :
5
TUGAS (1)
[1] Tulislah dalam satu baris seluruh huruf dari Abjad Ibrani dalam kertas miliblok.
[2] Kenalilah & sebutkanlah nama setiap huruf Ibrani dalam Kejadian 1:1 di bawah
ini :
[3] Tuliskan kelima huruf yang memiliki bentuk final & tuliskan pula bentuk
finalnya !
3. PENGUCAPAN
Ciri khas pengucapan setiap huruf Ibrani dapat dilihat dengan jelas pada Daftar
Lengkap di halaman 3 & 4. Penjelasan-penjelasan berikut hanya merupakan
pelengkap.
3.1. Huruf Valef & ayin bukanlah vokal a. Perlu diingat lagi bahwa Abjad Ibrani
hanya terdiri atas huruf-huruf mati ( konsonan ) saja. Huruf adan [ tidak
diucapkan ketika dilafalkan ( sehingga disebut konsonan bisu ).
K k k kh
P p p f
Peraturan mengenai kapan huruf BeGaD KeFaT memakai Titik Pengeras &
kapan tidak, akan dibahas dalam pelajaran berikutnya.
6
3.3. Huruf Tenggorokan ( Gutturals )
Ada lima (5) Konsonan : [xha dan kadangkala rdiklasifikasi
sebagai huruf-huruf Tenggorokan ( Gutturals ) sebab diucapkan dari dalam
tenggorokan.
3.4. Peraturan pengucapan dalam buku-buku Tata Bahasa Ibrani tidak seragam. Kita
tidak mempunyai rekaman ucapan Musa, Daud, dan Ezra. Dalam perkuliahan
ini, kita akan mengikuti cara pengucapan menurut buku R.K. Harrison, yang
disusun dalam kerjasama dengan orang Yahudi ( Harrison, R.K. Teach Yourself
Biblical Hebrew. New York : David McKay Company, 1976 ).
4. TRANSLITERASI
Huruf
B b G g D d K k P p T t
Transliterasi b g d k t
Garis di bawah atau di atas huruf BeGaD KeFaT menunjukkan bahwa ia diucapkan
secara lembut dan tidak memiliki Titik Pengeras di tengah-tengah huruf tersebut.
Perhatikan : garis pada g & p diletakkan di atasnya, semata-mata agar garis
tersebut tidak mengganggu bagian huruf yang menonjol ke bawah.
Latihan :
Mari kita mulai menulis kata pertama, yang terdiri atas tiga (3) huruf, yaitu : l, m, d.
Untuk menulis kata ini dengan huruf Ibrani, kita harus mulai menulis huruf pertama
di sebelah kanan kertas kita dan menambahkan huruf demi huruf dari kanan ke kiri
sebagai berikut :
Z \
d m l= l m d
7
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
TUGAS (2)
[1] Tulislah kelompok konsonan berikut di bawah ini dengan tulisan Ibrani !
1. n 6. lwm
2. sdyn 7. dm
3. ml 8. yldn
4. r 9. lm
5. mp 10. bry
Sampai dengan abad-abad pertama sesudah Kristus, Tanakh Ibrani tetap ditulis
dengan konsonan-konsonan saja, meskipun pada saat membaca selalu terdengar bunyi
vokal sebagai penyambung di antara konsonan-konsonan tersebut.
Selama bahasa Ibrani Klasik, yaitu bahasa Ibrani Tanakh Ibrani, dipakai dalam
kehidupan sehari-hari, hal mengisi sendiri vokal pada saat membaca tidak menjadi
soal. Bahasa Ibrani dibaca & dibicarakan melalui tradisi oral yang diturunkan dari
generasi ke generasi.
Sekitar abad VI Masehi, ketika bahasa Ibrani Klasik itu tidak lagi dipakai dalam
percakapan sehari-hari melainkan hanya dipakai dalam bidang sastra / bahasa sastra
& hanya dipakai dalam bidang agama, tampaklah adanya kebutuhan untuk
menambahkan petunjuk-petunjuk mengenai vokal-vokal yang tepat, yang perlu
diucapkan pada waktu membaca Tanakh Ibrani.
8
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Untuk mendapatkan jalan keluar dari masalah tersebut di atas, maka mula-mula ada
tiga (3) konsonan yang dipinjam untuk menunjuk tempat vokal dalam suatu kata :
Oleh karena tiga (3) konsonan yang berfungsi sebagai huruf vokal masing-masing
dapat mewakili lebih dari satu vokal, maka dengan sistim ini tetap perlu mengenal
bahasa Ibrani dengan serius untuk dapat menentukan vokal yang tepat. Hal ini berarti
Tanakh Ibrani hanya dapat dibaca secara tepat oleh orang yang mengenal bahasa
Ibrani sebagai bahasa induknya.
Pada saat itu makin terasa kebutuhan yang mendesak untuk melengkapi setiap kata
dengan keterangan yang pasti mengenai vokal-vokal mana yang perlu diucapkan di
dalamnya.
9
Sistim Vokalisasi yang diciptakan para Masoret tersebut adalah sebagaimana tertera
di dalam tabel di bawah ini :
y e
Segol
, e
Khireq
i i
y i
Kholem
o
wO
Qamets-khatuf
' o
Syureq
W
Qibbuts
U u
10
Dengan demikian, vokalisasi bahasa Ibrani dapat diklasifikasi sebagai berikut di
bawah ini :
Biasanya tanda vokal ditempatkan di bawah konsonan dengan cara sebagai berikut :
<a> Hampir pada semua konsonan, tanda vokal ditulis persis di bawah
pertengahan huruf tersebut.
Contoh : q, [' s; be ai
<b> Konsonan yang memiliki hanya satu tiang saja, menerima tanda vokal persis di
bawah tiang yang satu itu.
Contoh : rI y" z< w: d: gI
<c> Waw menerima satu titik di sebelah kirinya yang membuat Waw menjadi
Syureq ( W ).
<d> Kholem adalah tanda vokal yang satu-satunya selalu ditempatkan di atas
konsonan bagian kiri.
Contoh : mo rBo
Namun perlu diperhatikan bahwa ada tiga (3) perkecualian mengenai
penempatan tanda Kholem :
[1] Bila konsonan yang menyusul setelah Kholem adalah , maka Kholem a
meninggalkan tempatnya yang sebenarnya & berpindah ke atas huruf
a sebelah kanan atas.
Contoh : l ditulis bukan a ol melainkan aOl
[2] Hal yang sama berlaku untuk Waw yang mempunyai vokal.
Contoh : lweh ditulis hwO<l bukan hw< Ol
11
f
[3] Demikian pula bila Kholem berdampingan dengan atau , maka v
Kholem akan ditarik oleh kedua huruf tersebut. Bahkan, Kholem menjadi
satu dengan titik yang telah dimiliki oleh kedua huruf tersebut ( berarti tidak
perlu membuat dua titik ).
Contoh :
Kata Penulisan
M vom
M
vm
n !f
n
!vo
5.2.2. Pengucapan Tanda Vokal
Tidak ada kata Ibrani yang dimulai dengan vokal ! Semua kata Ibrani tanpa
terkecuali dimulai dengan sebuah konsonan. Hal ini berpengaruh terhadap
pengucapan vokal Ibrani, sebab pasti setiap vokal didahului oleh sebuah
konsonan.
<b>Tidak ada kata Ibrani dengan dua vokal berturut-turut tanpa dipisahkan
oleh konsonan.
<c> Tidak ada kata Ibrani dengan dua konsonan berturut-turut ( kecuali a
dan [ ) tanpa dipisahkan oleh vokal.
Oleh karena itu, ar"B' tidak dibaca br, melainkan br
12
Perkecualian :
Tulisan huruf vokal bersama vokal homogennya disebut tulisan lengkap ( Full
Script ) misalnya :
dywID"dw ( khireq lengkap )
ba'wOyy ( kholem lengkap )
tyBe b ( tsere lengkap )
Akan tetapi sewaktu-waktu kata-kata dengan tulisan lengkap itu dapat muncul
tanpa huruf vokal. Gejala ini disebut tulisan tidak lengkap / defective script.
Untuk arti kata tersebut tidak ada pengaruh. Contoh :
dwID"dwi
ba'Oy yoa
tBeb
Perhatikan dalam pengucapan : bilamana Yod atau Waw didahului oleh vokal
homogen, maka Yod dan Waw tidak akan diucapkan sebagai konsonan,
melainkan akan membisu sambil memperpanjang vokal homogennya. Hal ini
juga tampak dalam transliterasi ( perhatikan kembali halaman 10,11 ).
Contoh :
13
wOm adalah m, bukanlah mw
Wm adalah m, bukanlah muw
Akan tetapi, bilamana huruf vokal ( Yod & Waw ) didahului oleh vokal yang
tidak homogen, maka huruf vokal tersebut akan berfungsi & terdengar sebagai
konsonan biasa. Misalnya :
Perkecualian :
Bila He pada akhir kata muncul dengan titik ( Mappiq ), berarti He harus
diucapkan. Misalnya : Hn"ymil. ( l mnh, Kejadian 1:25 ), HB;g>YIw:
e
14
TUGAS (3)
@l,a' 10
~x,l, tyBe 01
tyje 11
bleK' 02
aPe 12
hv,m 03
dwOy 13
wf'[e 04
dmel' 14
rg"h' 05
ydEc' 15
ha'le 06
@wOq 16
!t'n" 07
!yI[; 17
!v,G 08
!b'l' 18
bybia' lTe 09
6. SHEWA
Bilamana konsonan yang bersuara tidak disusul oleh vokal, maka konsonan tersebut
akan mendapat tanda Shewa ( : ) yang tidak diucapkan ( disebut Shewa Bisu ) dan
tidak muncul dalam transliterasi.
Dengan demikian, nama raja Zimri ( di mana Mem adalah konsonan yang bersuara
namun tidak diikuti oleh vokal ) harus ditulis yrIm.zI ( Zimr ).
Pada huruf terakhir sebuah kata, Shewa Bisu tidak ditulis, kecuali :
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Shewa Bisu ini hanya muncul pada
akhir suku kata !
15
6.2. Shewa Bersuara ( Vocal Shewa )
6.2.1. Tanda Shewa sekaligus juga dapat mewakili bunyi vokal yang paling pendek
dan ringan ucapannya, yakni seperti e pepet.
Contoh : wOxyrIy> e
( Y r )
6.2.2. Shewa Bersuara muncul dalam transliterasi sebagai e yang diangkat setengah
spasi.
Dua bentuk Shewa ( Shewa Bisu & Shewa Bersuara ) disebut Shewa Biasa ( Simple
Shewa ).
Untuk Shewa Bersuara pada empat huruf Tenggorokan berlaku aturan khusus.
Huruf-huruf tersebut tidak pernah mendapat Shewa Bersuara yang biasa ( Simple
Shewa ), melainkan salah satu dari Shewa Gabungan ( Composite Shewa /
Augmented Shewa ) sebagaimana dapat digambarkan selengkapnya di dalam Tabel
berikut di bawah ini :
Catatan :
16
Membedakan Antara Shewa Bisu Dengan Shewa Bersuara
Bila ada dua Shewa berturut-turut di tengah kata, maka Shewa yang pertama
adalah BISU, sedangkan Shewa kedua adalah Bersuara !
Yang dimaksudkan dengan suku kata adalah satuan bunyi yang diucapkan sekali
dalam suatu kata, misalnya : Sa-ya be-la-jar ba-ha-sa.
Setiap suku kata harus dimulai dengan satu konsonan yang diikuti oleh paling sedikit
satu bunyi vokal. Berdasarkan peraturan ini, maka batas suku kata-suku kata dapat
ditentukan. Misalnya :
17
Perhatikan, dalam semua contoh tersebut di atas tidak mungkin membuat pembagian
suku kata yang lain, kecuali melanggar peraturan di atas.
Suku Kata Ibrani diklasifikasi ke dalam dua jenis, yakni Suku Kata Terbuka
( Open Syllable ) & Suku Kata Tertutup ( Close Syllable ).
Suku Kata terbuka adalah suatu suku kata yang diakhiri oleh sebuah vokal atau
dengan konsonan yang tidak bersuara. Misalnya :
B' _ b
aOl _ l
e
wOxyrIy> wOx - yrIy> Y r -
Pada umumnya Suku Kata Terbuka mempunyai sebuah vokal panjang. Akan tetapi
bila Suku Kata Terbuka itu mendapatkan tekanan suara, maka ia pun dapat memiliki
vokal pendek. Contoh : ~yIm;v' ( - ma - yim )
Perhatikan :
Suku Kata tertutup adalah suatu suku kata yang diakhiri oleh sebuah konsonan. Dan
pada umumnya sebuah Suku Kata Tertutup mempunyai sebuah vokal pendek. Contoh
:
~ve - m
Akan tetapi sewaktu-waktu suku kata tertutup dapat memiliki vokal panjang bila
mendapat tekanan suara. Misalnya : rb'D" ( d - r )
18
Ada satu rumus yang penting untuk diingat : setiap Suku Kata Tertutup yang
tidak mendapat tekanan suara, mutlak mempunyai vokal pendek. Hal ini
berarti, bilamana Qamets muncul dalam Suku Kata Tertutup tersebut, maka Qamets
ini harus berubah ucapannya dari a panjang menjadi o pendek ( Qamets-khatuf
), yang bunyinya sama dengan Khatuf-qamets, meskipun tidak memakai Shewa
Gabungan. Dengan kata lain, Qamets-khatuf hanya muncul pada suku kata
tertutup yang tidak mendapatkan tekanan suara !
e
hm'k.x' o - m bukan - - m
laeynIt.[' o - n -l bukan - n -l
e
lj;q.y" yoq - al bukan y - q - al
e
hm'k.x' - -m
~K'x' - m
Dalam mengucapkan kata-kata Ibrani biasanya suku kata terakhir ( Latin : Ultima )
mendapat penekanan, sebagaimana pada kata : ~yhiOla/ aybin" ~wOlv'
Ada sebagian kata yang mendapat penekanan pada suku kata kedua dari belakang
(Latin : Paenultima), sebagaimana tampak pada kata : %l,m, ds,x, #r<a,
Semua kata dalam Daftar Kata yang tidak diberi tanda penekanan ( < ) mendapat
penekanan sesuai dengan peraturan yang umum ( pada Ultima ).
Sebagaimana dalam bahasa Indonesia, demikian juga dalam bahasa Ibrani e pepet
( Shewa Bersuara ) tidak pernah mendapat penekanan dalam pengucapan.
19
TUGAS (4)
A. Bagikan kata-kata di bawah ini ke dalam suku kata & berikan pula nama
suku kata tersebut serta sebutkan vokal yang menyertainya !
~yrIb'D> 06
ryvi[' 01
hk'l'm.m; 07
!n"[' 02
hl'y>l; 08
~ve 03
laer"f.yI 09
~wOy 04
vwOdq' 10
hw"c.mi 05
B. Salinlah tiap kata dari Mazmur 15:1b ( Teks Ibrani ), bagikanlah tiap kata
tersebut ke dalam suku kata serta uraikan tiap suku kata tersebut menurut jenis
suku kata & vokal macam apa yang dimilikinya.
Istilah Dagesh dalam bahasa Ibrani berarti tusuk, berupa titik yang ditempatkan di
tengah sebuah konsonan.
Ada dua jenis Dagesh, yakni Dagesh Lene ( Latin : Lemah ) atau Titik Pengeras
dan Dagesh Forte ( Latin : Kuat ) atau Titik Penduakalian.
Dagesh Lene & Dagesh Forte muncul dengan penampilan yang sama, namun dengan
tujuan berbeda.
20
8.1. Dagesh Lene ( Titik Pengeras )
Dagesh Lene ( Titik Pengeras ) hanya dapat dimiliki oleh enam (6) huruf BeGaD
KeFaT saja. Peraturan-peraturan berikut di bawah ini perlu diingat :
ar"B' br
~D" dm
~yniP' pnm
Namun perhatikan, bila kata sebelumnya berakhir dengan vokal atau huruf vokal,
maka huruf vokal tersebut dapat menyebabkan huruf BeGaD KeFaT pada
permulaan kata berikut kehilangan titik pengerasnya. Contoh :
,a
~ymit' ynIa] n mm
,a
lwOdG" yn"dao ] ny gl
8.1.2. Pada permulaan suku kata, bila suku kata yang mendahuluinya tertutup.
Misalnya :
jP'v.mi mip
x;Bez>mi mizba
8.1.3. Dalam konsonan terakhir dari sebuah kata yang berakhir dengan dua
konsonan berturut-turut. Contoh :
T.l.j;q' qalt
t didahului vokal
21
8.2. Dagesh Forte ( Titik Penduakalian )
Dagesh Forte & Dagesh Lene muncul dengan penampilan yang sama, namun dengan
tujuan yang berbeda. Dagesh Forte adalah sebuah titik yang diletakkan di tengah-
tengah konsonan, yang menandakan konsonan tersebut berganda ( diduakalikan ).
Contoh : kata Qittel harus ditulis lJeqi
Perhatikan :
[1] Dalam transliterasi, huruf yang diduakalikan harus ditulis rangkap ( qil ).
[2] Pemisah suku kata selalu di tengah konsonan yang diduakalikan ( qi - l ).
[3] Dagesh Forte dapat diletakkan di dalam konsonan apa saja kecuali lima (5)
huruf Gutturals !
<a> Hal ini selalu terjadi di depan a dan r dan sering juga di depan [ .
Contoh :
ba'h; daripada menduakalikan a terjadi kompensasi patakh
h x
<b> Di depan dan kompensasi ini tidak terjadi, sebab kedua huruf tersebut
dianggap sudah memiliki penduakalian secara implisit. Dengan demikian,
kedua huruf ini tidak menerima Dagesh Forte dan juga tidak mengakibatkan
kompensasi.
Contoh : aWhh;
8.3. Membedakan Dagesh Forte Dari Dagesh Lene
8.3.1. Sebuah titik di tengah-tengah huruf apa saja selain BeGaD KeFaT adalah
Dagesh Forte dan menandakan huruf itu digandakan.
8.3.2. Sebuah titik di tengah-tengah huruf BeGaD KeFaT adalah sebuah Dagesh
Lene tatkala huruf tersebut TIDAK DIDAHULUI oleh sebuah vokal.
Misalnya :
22
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
e e
tyrIB. b r bukan bb r
8.3.3. Sebuah titik di tengah-tengah huruf BeGaD KeFaT adalah Dagesh Forte
ketika huruf tersebut didahului oleh sebuah vokal.
Misalnya :
qyDIc; addq
!Beh; Habbn
Perlu diperhatikan bahwa Dagesh Forte pada huruf BeGaD KeFaT ini sekaligus
juga mengeraskan huruf tersebut. Bentuk BeGaD KeFaT yang lembut tidak dapat
diduakalikan.
Contoh : ryPis; sappr bukan sar
9. TANDA-TANDA BACA
Para sarjana ( Masoret ) yang memberikan huruf-huruf hidup pada teks Ibrani, juga
menciptakan suatu sistem accents ( tekanan suara ) yang ditambahkan pada teks
untuk membantu pengucapan yang tepat. Di dalam Biblica Hebraica Stuttgartensia
( BHS ) terdapat 27 accents prosa & 21 accents puisi. Untuk accents puisi ini
muncul terutama di dalam kitab-kitab Mazmur, Ayub, dan Amsal.
9.1. Silluq ( )
Silluq selalu muncul di bawah kata terakhir dari sebuah ayat. Silluq adalah
tanda berhenti yang terbesar dalam sebuah ayat, dan biasanya diikuti oleh
tanda ( ) yang disebut Soph Pasuq.
9.2. Athnah ( ) =
Athnah ini merupakan tanda berhenti kedua terbesar, dan memisahkan
ayat itu ke dalam dua bagian yang logis. Nilai pemakaian Athnah &
Silluq terlihat dalam terjemahan Kejadian 1:1
23
Bagian pertama ayat ini memakai tanda Athnah ( = ), sedangkan bagian
kedua memakai tanda Silluq ( ).
9.3. Sebuah kata ditandai oleh sebuah Athnah atau Silluq ( juga sama halnya dengan
accent kuat lainnya ) akan disebut sebagai kata yang in pause. Maksud sebutan
ini menunjukkan adanya suatu istirahat sejenak. Dalam kondisi demikian,
sebuah kata harus memiliki sebuah vokal panjang sebagai tekanan atau dengan
istilah lain tone syllable. Jika vokal dari tone syllable itu adalah vokal pendek,
maka vokal tersebut harus diperpanjang. Ketentuan yang berlaku untuk
memperpanjang vokal pendek tersebut adalah sebagai berikut :
9.3.3. Kata Benda Segolata ( yang memiliki dua vokal Segol ) akan berubah sebagai
berikut :
24
10. MAQQEF
Demikian pula untuk menjadi ketika digabungkan dengan kata lain oleh
pada 07
siapa 01
jika 08
dari 02
juga 09
pada 03
semua 10
atas 04
tidak 11
dengan 05
apa 12
jika tidak 06
Dalam naskah Alkitab bahasa Ibrani terdapat kata-kata yang menurut kebiasaan
orang Yahudi tidak boleh diucapkan sebagaimana tertulis, sebab konsonan yang
tertulis itu keliru atau oleh karena sebab yang lain. Berkaitan dengan susunan
konsonan dalam naskah suci tidak boleh diubah sama sekali, walaupun ada
kekeliruan, maka susunan konsonan yang benar ( Qere = terbaca ) ditulis di pinggir
dan vokalisasi yang tepat ditulis di bawah konsonan yang tertulis dalam naskah
( Ketiv = tertulis ). Sebuah lingkaran atau bintang kecil di atas Ketiv memperingatkan
pembaca bahwa ada versi yang tepat di pinggir halaman.
25
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Kata dalam BHS mempunyai lingkaran kecil di atasnya, berarti ada
catatan di pinggir, yang ditandai lagi dengan , singkatan dari Qere ( terbaca ).
Pembacaan tepat mengambil konsonan dari pinggir bersama vokal dari dalam naskah,
sehingga kata yang tepat terbaca sebagai bukan
Masalah Ketiv & Qere penting bagi nama Elohim Israel, yang dianggap terlalu suci
sehingga tidak boleh diucapkan. Susunan konsonan
dahulu mungkin
diucapkan YHWH, namun nama ini dianggap terlalu suci sehingga tidak boleh
diucapkan dalam bentuk aslinya. Oleh karena itu orang Yahudi mengambil kata
( Tuhan ) yang juga memiliki empat (4) konsonan seperti
ditulis di pinggir dan vokal-vokalnya ditempatkan di bawah
menjadi ( perhatikan bahwa shewa Gabungan yang di bawah
menjadi Shewa Biasa di bawah ). Dengan demikian, selalu diucapkan
sebagai ( donay ) oleh orang Yahudi dan kebiasaan ini juga diikuti oleh
TUHAN ( semua huruf besar ) selalu mewakili ( yang sama sekali tidak
berarti Tuhan , melainkan merupakan Nama diri Elohim, YHWH ) dalam
bahasa Ibrani. Dalam Alkitab bahasa Indonesia Tuhan ditulis oleh penerjemah di
mana teks bahasa Ibrani menulis secara langsung.
Berhubung Nama Elohim ( ) muncul begitu sering dalam Tanakh Ibrani,
maka para Masoret merasa tidak perlu untuk mencatat Qerenya di pinggir
halaman.
Hanya vokalisasi yang baru ditempatkan di bawah konsonan yang ada dalam teks
( Ketiv ) dan pembaca diharapkan untuk langsung menggantikan konsonan-konsonan
dengan yang dianggap sudah dihafal oleh setiap pembaca Tanakh
Ibrani. Kasus ini dan kasus lain yang serupa dinamakan Qere Tetap atau
Permanent Qere atau Qere Perpetuum.
Namun rupanya pada kemudian hari, Qere Tetap ini sudah tidak diingat lagi
sehingga menjadi bentuk Nama Elohim Jehovah/Yehuwah sebab pembaca
Tanakh Ibrani menggabung konsonan-konsonan dalam teks dengan vokal-vokal di
bawahnya. Dalam transliterasi
biasanya ditulis YHWH tanpa vokal !
26
12. AWALAN PENENTU ( KATA SANDANG TERTENTU )
Bahasa Ibrani mengenal hanya satu cara untuk membuat kata benda menjadi
tertentu, yakni dengan Awalan Penentu ( Kata Sandang Tertentu ) yang selalu
bergabung dengan kata yang ditentukan. Awalan Penentu ( Kata Sandang Tertentu )
ini terdiri atas Satu Huruf Saja, yakni He dengan vokal Patakh yang disusul oleh
Suara
Suara ITU
Raja
Raja ITU
Perhatikan : Awalan Penentu paling umum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dengan kata ITU, yang selalu ditempatkan di belakang kata yang ditentukan.
Jangan dikacaukan dengan pemakaian kata itu sebagai Kata Ganti Penunjuk Jauh.
Oleh karena itu, untuk menghindari kekacauan tersebut, usahakan sedapat mungkin
menterjemahkan Awalan Penentu ke dalam bahasa Indonesia dengan kata Sang,
atau Si yang selalu diletakkan di depan kata yang ditentukan.
Lelaki
Lelaki ITU
Kota
Kota ITU
Kepala
Kepala ITU
27
12.2.2. Di depan Gutturals Kuat ( , ), Awalan Penentu yang dipakai adalah :
Contoh :
Istana
Istana ITU
Kegelapan
Kegelapan ITU
Ketentuan yang sama juga diterapkan ketika atau sebagai suku kata pertama
disusul oleh atau maka Awalan Penentu akan tetap memakai Dagesh Forte.
28
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Ada sejumlah kata benda dalam bentuk tunggalnya mengalami perpanjangan vokal
pada konsonan pertama tatkala diberikan Awalan Penentu. Kita hanya dapat terbiasa
dengan kata-kata benda tersebut dengan cara menghafalkannya. Kata-kata benda yang
paling penting tersebut adalah sebagai berikut :
Hal atau orang yang dianggap unik, seringkali mendapat Awalan Penentu untuk dapat
membedakannya dari pengertian yang umum, misalnya :
12.6.3. ( Sang Raja ). Bila kata ini tidak disertai keterangan lain, maka
yang dimaksudkan adalah raja dari orang yang sedang berbicara atau penulis.
Dalam kitab Mazmur berarti Raja Israel atau TUHAN, yang
adalah Raja Orang Israel yang sebenarnya ( bandingkan dengan Mazmur
20:10 dalam teks Ibrani ).
29
TUGAS (5)
B. Berikanlah Awalan Penentu pada setiap kata yang ada di bawah ini !
01
09 05 01
02
10 06 02
03
11 07 03
04
12 08 04
C. Perbaikilah kata-kata berikut sehingga Titik Pengeras ditempatkan secara
tepat !
06 01
07 02
08 03
09 04
10 05
D. Transliterasikan Ayat berikut di bawah ini ke dalam tulisan Latin !
( Mazmur 119:105 )
30
13. AWALAN PENGHUBUNG ( THE CONJUNCTION WAW )
Kata Penghubung yang paling umum digunakan dalam banyak bahasa adalah kata
dan. Dalam bahasa Ibrani kata penghubung dan tidak dapat berdiri sendiri,
melainkan digabungkan dengan kata berikutnya ( merupakan Awalan pada
kata yang akan dihubungkan ). Biasanya ditulis dengan Waw ditambah Shewa
Bersuara ( ).
Contoh :
13.2.1. Di depan huruf Labials ( Konsonan yang diucapkan dengan bantuan bibir :
--- BuMaF ) dan di depan Shewa, Awalan Penghubung ditulis
( Syureq ). Contoh :
13.2.2. Di depan ( Yod ditambah Shewa Bersuara ), maka berubah menjadi
( Waw ditambah Khireq-yod ). Contoh :
dan Yerusalem
dan Yehuda
dan terjadilah
13.2.3. Di depan konsonan yang memiliki Shewa Gabungan, maka Awalan
Penghubung Waw mendapatkan vokal pendek dari Shewa Gabungan itu
( perhatikan : sebuah Meteg selalu ditempatkan di samping vokal tepat
sebelum Shewa Gabungan itu ). Contoh :
31
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
13.2.4. Di depan kata-kata yang bersuku kata satu, atau di depan suku kata yang
mendapat penekanan utama dalam pengucapan, Awalan Penghubung selalu
ditulis : . selalu bergabung dengan dua kata dari kelas sama ( hampir
selalu berupa kata benda ) dan cenderung untuk merefleksikan relasi dekat
antara keduanya. Contoh :
32
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Jika tidak perlu lagi untuk menghindari ucapan maka vokal yang
dikenakan seperti dan dibaca Yahweh. Usaha untuk transliterasi
bentuk
sebagai Yehovah atau Jehovah tidak dipakai orang
hingga pada jaman Reformasi Protestan.
33
( Jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, dan jika engkau ke kanan, maka
aku ke kiri - Kejadian 13:9 )
( Jikalau aku mengabaikan hak budakku laki-laki atau perempuan ... , Ayub
31:13 )
( ...kalian datang untuk melihat-lihat ... Tidak tuanku ! Melainkan hamba-hambamu
datang untuk membeli makanan --- Kejadian 42:9-10 )
d> Diterjemahkan baik ... maupun ... bila menghubungkan dua hal. Misalnya
:
( ... Satu ketetapan harus berlaku bagi kalian, baik bagi orang asing, maupun
bagi orang Israel asli --- Bilangan 9:14 ).
13.3.2. Pada permulaan kalimat atau permulaan alenia baru, Awalan Penghubung
diterjemahkan dengan maka atau lalu.
13.3.3. Di depan kata kerja, Awalan Penghubung dapat memiliki arti khusus, yang
akan dibahas kemudian.
34
Dengan demikian, setiap kali bertemu dengan Awalan Penghubung, perlu diputuskan
terjemahan mana yang tepat. Bila ragu-ragu, pakailah dahulu terjemahan standar
dan.
TUGAS (6)
10 01
11 02
12 03
13 04
14 05
15 06
16 07
17 08
18 09
B. Terjemahkanlah ke dalam bahasa Ibrani !
Pada dasarnya sebuah kata sifat dapat digunakan dengan dua cara utama, yakni :
<a> Kata Sifat yang berfungsi sebagai keterangan langsung ( Atributif ) untuk sebuah
kata benda. Misalnya : - Lelaki yang jahat
- Sang nabi yang baik
- Rumah yang tua ITU
<b> Kata Sifat yang berfungsi sebagai sebutan ( Predikatif ) sebuah kalimat.
Misalnya : - Lelaki ITU adalah jahat
- Sang nabi adalah baik
- Rumah ITU adalah tua
35
Demikianlah pemakaian kata sifat dalam bahasa Indonesia hanya dibedakan melalui
kata yang untuk pemakaian secara Atributif dan melalui kata adalah untuk
pemakaian secara Predikatif. Namun dalam bahasa Ibrani, perbedaan antara dua cara
ini lebih besar dan nyata sehingga perlu dipelajari dan dikuasai dengan baik.
Kata Sifat yang dipakai sebagai keterangan langsung ( Atribut ), ditempatkan langsung
di belakang kata benda yang diterangkannya.
Contoh : ( Lelaki yang jahat )
Perhatikan bahwa dalam bahasa Ibrani tidak perlu kata penghubung yang, sebab
kata sifat menyusul langsung setelah kata bendanya.
Bila kata sifat menerangkan kata benda yang memiliki Awalan Penentu, maka kata sifat
tersebut harus juga dilengkapi dengan Awalan Penentu. Misalnya :
Bila SATU kata benda dengan Awalan Penentu diterangkan melalui lebih dari satu
kata sifat, maka masing-masing kata sifat itu juga diberi Awalan Penentu. Misalnya :
Pemakaian kata sifat yang kedua disebut predikatif sebab dalam kasus ini kata sifat
berfungsi sebagai predikat dalam sebuah kalimat yang kecil, yang dapat terdiri atas
subyek dan predikat saja. Misalnya :
( Rumah ITU adalah tua )
36
14.2.1. Urutan Dalam Kalimat
Sebelum kita membahas penempatan kata sifat yang dipakai secara predikatif, perlu
untuk membahas urutan dalam kalimat bahasa Ibrani, yang berbeda dengan pola
kalimat bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia : Subyek (1) + Predikat (2) + Obyek (3)
Sang nabi menulis buku
Bahasa Ibrani : Obyek (3) + Subyek (2) + Predikat (1)
buku sang nabi menulis
Dengan menempatkan predikat pada urutan pertama dalam tiap kalimat ternyata bahwa
bahasa Ibrani menganggap unsur kegiatan yang dinyatakan melalui predikat
adalah yang terpenting ! Dengan demikian, kita tidak perlu merasa heran bahwa kata
sifat yang dipakai secara predikatif biasanya mendahului kata benda ( subyek ), dan
bukan di belakangnya sebagaimana pada pemakaian atributif.
Kata sifat yang dipakai secara predikatif tidak pernah mendapat Awalan Penentu,
sekalipun subyek kalimat memilikinya. Contoh :
37
15. KATA BENDA & KATA SIFAT
Dalam bahasa Ibrani, setiap kata benda dianggap memiliki jenis ( gender ) tertentu,
yang mempengaruhi penggunaan kata benda tersebut. Pada umumnya kata benda
memiliki salah satu dari dua jenis ( gender ) berikut ini :
Perempuan Puteri
Nabiah Pengetahuan
Keadilan Pintu
15.1.1.2. Nama wanita dan tentunya juga semua fungsi wanita berjenis Feminin.
Misalnya :
Ibu Ratu
Puteri Kuda betina
15.1.1.3. Nama kota atau negeri adalah Feminin, sebab dianggap sebagai ibu para
penduduknya. Misalnya :
Bumi
Yerusalem
Kota
15.1.1.4. Sebutan untuk anggota tubuh yang berpasangan adalah Feminin. Misalnya :
Tangan
Kaki
Mata
38
15.1.2. Kata Benda Maskulin
Kata benda Maskulin lebih banyak jumlahnya daripada kata benda Feminin. Kata benda
Maskulin tidak memiliki ciri tertentu yang menunjukkan jenisnya. Namun sebutan
untuk manusia dan binatang tentu mengikuti jenisnya yang alamiah.
Misalnya :
Laki-laki ( m ) Putera ( m )
Perkecualian misalnya :
Malam ( m )
15.2. BENTUK JAMAK
Bilamana kata benda bahasa Ibrani muncul dalam bentuk jamak, maka lebih mudah
untuk mengenal jenisnya ( gendernya ) sebab selalu nyata melalui akhiran-akhiran
jamak yang khas.
Kata benda Maskulin dalam bentuk jamak mempunyai akhiran ( full script ) atau
( defective script ) yang langsung ditambahkan pada kata benda bentuk tunggal.
Tunggal
Kuda Jantan
Jamak ( Full Script )
Kuda-kuda Jantan
Jamak ( Defective Script )
Kuda-kuda Jantan
Perubahan Vokalisasi
Melalui penambahan akhiran jamak pada kata benda dasar, maka tekanan suara
semakin berpindah ke bagian belakang kata tersebut. Hal ini seringkali mengakibatkan
perubahan pada suku kata pertama yang akan menjadi lebih ringan.
Tunggal Jamak
Vokal Suku Kata Vokal Suku Kata Pertama
Pertama Qamets Shewa Bersuara
Bila Konsonan pertama adalah Gutturals, yang tidak dapat menerima Shewa Biasa,
maka Qamets akan berubah menjadi Shewa Gabungan. Misalnya :
( Tunggal ) ( Jamak )
39
Kata-kata yang memiliki Segolata ( dua segol ) mengalami perubahan vokalisasi yang
khas sebagai berikut :
Tunggal Jamak
Vokal Suku Kata Pertama :
Segol/Tsere Shewa Bersuara
Suku Kata Kedua : Segol Qamets
( Gutturals )
Suku kata yang memiliki vokal penuh ( vokal plus huruf vokal ) tetap panjang dan
tidak dapat diperingan, meskipun ditambah akhiran. Misalnya :
Tunggal Jamak
Vokalisasi Khusus
Ada beberapa kata benda Maskulin yang mengalami perubahan vokalisasi yang khusus,
yang tidak mengikuti salah satu peraturan di atas, yakni :
Tunggal Jamak
Lelaki (m)
Putera (m)
Siang/hari
(m)
Kepala (m)
Bangsa (m)
Rumah (m)
15.2.2. Akhiran Jamak Pada Kata Benda Feminin
Kata benda Feminin dalam bentuk jamak mempunyai akhiran khusus, yakni
( full script ) atau ( defective script ).
40
15.2.2.1. Kata benda Feminin yang mempunyai akhiran akan kehilangan
akhirannya dan digantikan oleh akhiran jamak . Misalnya :
Tunggal Jamak
Kuda Betina (f)
Nabiah (f)
Hukum (f)
Keadilan (f)
15.2.2.2. Kata benda Feminin tanpa akhiran menerima akhiran langsung di
belakang bentuk tunggalnya. Perubahan vokalisasi pada kata induknya
mengikuti pola yang sama seperti pada kata benda Maskulin. Contoh :
TUNGGAL JAMAK
Tangan (f)
Jiwa (f)
Roh (f)
Pintu (f)
Mata (f)
Negeri (f)
15.2.3. Akhiran Jamak Yang Tidak Sesuai Gender Kata Benda
15.2.3.1. Ada beberapa kata benda Maskulin yang bentuk jamaknya mengikuti pola
kata benda Feminin, misalnya :
Tunggal Jamak
Ayah (m)
Hati (m)
Hati (m)
Malam (m)
Mezbah (m)
Tempat (m)
Suara (m)
41
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Nama (m)
Dosa (m)
15.2.3.2. Ada pula beberapa kata benda Feminin yang bentuk jamaknya mengikuti
pola kata benda Maskulin, misalnya :
Tunggal Jamak
Batu (f)
Wanita (f)
Kota (f)
Tahun (f)
15.2.4. Pengertian Bentuk Jamak
Dalam bahasa Ibrani bentuk jamak tidak hanya berarti bahwa jumlah sesuatu hal itu
lebih dari satu. Ada beberapa kemungkinan yang lain, sebagai berikut :
Langit, Surga
Air
Hidup, kehidupan
15.2.4.2. Tidak jarang bentuk jamak pada kata benda abstrak mengandung pengertian
Intensitas hal/keadaan ( disebut Intensive Plural ), misalnya :
Berkat
15.2.4.3. Ada pula jamak keagungan, yang ada kaitan dengan jamak intensitas.
Pengertian ini khususnya pada nama Elohim ( ). Bila bentuk
tunggal tampaknya tidak cukup untuk mengekspresikan pengertian wajah
atau langit, apalagi untuk Tuhan. Ia melebihi segala sesuatu dalam segala
hal.
42
15.3. Bentuk DUAL
Bentuk akhiran Dual ini dipakai untuk benda-benda yang muncul dalam bentuk
pasangan ( berjumlah dua ), secara khusus untuk anggota-anggota tubuh. Bentuk
akhiran Dual ini dipakai baik untuk kata benda Maskulin, maupun kata benda Feminin.
15.3.1. Bentuk Akhiran Dual ini biasanya ditulis ( Patakh yang beraksen, plus
Yod, plus Khireq, plus Mem Final ). Contoh :
Tangan (f)
Sepasang tangan
Sayap (f)
Sepasang sayap
Mata (f)
Sepasang mata
Kaki (f)
Sepasang kaki
Bibir (f)
Sepasang bibir
Hari (f)
Dua hari
15.3.2. Bilamana kata benda yang memiliki akhiran Feminin harus mendapatkan
akhiran Dual, maka dari akhiran Feminin itu akan menjadi dan akhiran
Dual ditambahkan di belakangnya, misalnya :
Bibir (f)
Sepasang bibir
Kuda betina (f)
Dua ekor kuda betina
15.3.3. Ada perkecualian yang tidak jelas alasannya, sejumlah kata benda yang
muncul dengan bentuk akhiran Dual, namun tanpa arti Dual ( berpasangan ).
Misalnya :
Air
Yerusalem
Langit, Surga
Mesir
43
TUGAS (7)
A. Berikanlah bentuk jamak untuk kata-kata di bawah ini ! Kenalilah & tuliskan
gender dari setiap kata tersebut !!
09 05 01
10 06 02
11 07 03
12 08 04
B. Berikanlah akhiran Dual pada kata-kata di bawah ini ! Terjemahkan pula setiap
kata dalam bentuk Dual tersebut !!
06 01
07 02
08 03
09 04
10 05
C. Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini !
06 01
07 02
08 03
09 04
10 05
D. Berikanlah tanda lingkaran pada kata yang tampaknya salah ditempatkan pada
setiap kelompok kata di bawah ini !
06 01
07 02
08 03
09 04
10 05
44
15 11
16 12
17 13
18 14
15.4. Gender & Jumlah Kata Sifat
Bentuk Kata Sifat harus selalu sesuai dengan bentuk Kata Benda yang diterangkannya
Peraturan ini berlaku untuk pemakaian Kata Sifat baik secara atributif maupun secara
predikatif.
Sama seperti Kata Benda, demikian pula pada Kata Sifat dapat terjadi perubahan vokal
kata dasar atau perubahan konsonan terakhir bilamana dibubuhi akhiran Feminin atau
jamak.
Maskulin TUNGGAL
Maskulin JAMAK
Feminin TUNGGAL
Feminin JAMAK
Contoh :
45
Besar Tua Jujur Fasik Bijaksana
M. Tunggal
M. Jamak
F. Tunggal
F. Jamak
Contoh :
[1] Bilamana Kata Sifat menerangkan Kata Benda yang akhirannya tidak sesuai
dengan gendernya, maka akhiran Kata Sifat akan sesuai dengan gender Kata
Benda tersebut & bukan sesuai dengan bentuk akhirannya. Misalnya :
46
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
[2] Kata Benda yang hanya muncul dalam bentuk jamak, biasanya mendapat Kata
Sifat dalam bentuk jamak pula, meskipun pengertiannya tunggal. Misalnya :
Adillah Elohim.
Jahatlah para ilah ITU.
[4] Tidak ada bentuk Dual untuk Kata Sifat ! Oleh karena itu, bila Kata Bendanya
menyandang akhiran Dual, maka Kata Sifat yang menerangkannya memakai
akhiran jamak biasa. Misalnya :
TUGAS (8)
47
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
02 01
04 03
06 05
08 07
10 09
16. KATA GANTI ( PRONOUNS )
Kata Ganti Orang ditulis sebagai bentuk terpisah dan hanya dipakai untuk menyatakan
Subyek dalam sebuah kalimat. Untuk menyatakan obyek, bahasa Ibrani memiliki
pronominal suffixes khusus, yang ditempatkan sebagai akhiran pada kata lain ( kata
kerja, kata depan, atau kata benda ). Bentuk-bentuk suffix ini akan dipelajari pada
pelajaran-pelajaran selanjutnya.
Untuk sementara ini, kita membatasi diri kepada Kata Ganti Orang, yang berdiri sendiri
sebagai Subyek Kalimat. Bentuk-bentuk Kata Ganti Orang ( Independent Personal
Pronouns ) ini adalah sebagai berikut :
Tunggal Jamak
, Saya (m/f )
Kami/kita (m/f )
Engkau (m)
Kalian (m)
Engkau (f)
, Kalian (f)
Dia (m)
, Mereka (m)
Dia (f)
, Mereka (f)
Catatan :
[1] Kata Ganti Orang Kedua Jamak (f) jarang muncul.
[2] Kata Ganti Orang Ketiga Tunggal (f) terdapat sepanjang kitab-kitab Pentateuch.
Contoh :
Akulah Elohim YHWH.
Engkaulah lelaki ITU.
Dialah sang raja yang besar ITU.
Merekalah para hamba yang baik.
48
16.2. Kata Ganti Penunjuk ( Demonstrative Pronouns )
Kata Ganti Penunjuk adalah kata ganti yang menunjukkan sesuatu benda atau
seseorang yang khusus harus diberi perhatian. Dalam bahasa Ibrani ada dua macam
Kata Ganti Penunjuk, yakni :
Dalam hal ini bisa jadi pemakaian kata itu membingungkan, sebab kata tersebut juga
dipinjam sebagai Kata Sandang Tertentu ( Awalan Penentu ) yang sebenarnya tidak
ada dalam bahasa Indonesia.
Tunggal Jamak
Ini/This (m)
Ini/These (m)
Ini/This (f)
Ini/These (f)
Itu/that (m)
, Itu/Those (m)
Itu/that (f)
, Itu/Those (f)
Perhatikan, Kata Ganti Orang Ketiga dipinjam untuk berfungsi sebagai Kata Ganti
Penunjuk.
Dalam bahasa Ibrani, Kata Ganti Penunjuk memiliki fungsi yang sama seperti Kata
Sifat ( dapat dipakai secara atributif & predikatif ). Dalam hal ibi Kata Ganto Penunjuk
harus sesuai dalam hal : gender & jumlah dengan Kata Benda yang diterangkannya.
16.2.1. Kata Ganti Penunjuk yang berfungsi sebagai Keterangan Langsung ( dipakai
secara Atributif ) untuk sebuah Kata Benda selalu :
Contoh :
Lelaki ini.
Lelaki itu.
Negeri ini.
Kota-kota ini.
Bila sebuah Kata Benda dimodifikasi oleh sebuah Kata Sifat, maka Kata Ganti
Penunjuknya akan selalu berdiri setelah Kata Sifat. Misalnya :
49
Hal yang besar ini.
Negeri yang baik ini.
Tahun-tahun yang baik ini.
Padang gurun yang besar itu.
16.2.2. Kata ganti Penunjuk yang dipakai secara predikatif :
a. Ditempatkan di depan Kata Benda.
b. Tidak pernah mendapat Awalan Penentu.
Misalnya :
Inilah hari ITU.
Inilah wanita yang jujur ITU.
Itulah kota yang besar ITU.
Itulah Raja yang bijaksana ITU.
16.3. Kata Ganti Tanya ( Interrogative Pronouns )
Ada dua Kata Ganti Tanya dalam bahasa Ibrani. Posisi Kata Ganti Tanya tersebut
biasanya pada awal kalimat.
16.3.1. Kata Ganti Tanya ( Siapa ? ). Misalnya :
Siapa engkau ?
Siapa lelaki ITU ?
16.3.2. Kata Ganti Tanya ( Apa ? atau Alangkah ... ! ).
Biasanya dihubungkan dengan kata berikutnya melalui garis Maqqef dan
huruf pertama kata berikutnya tersebut akan mendapat Dagesh Forte.
Misalnya :
Apa ini ?
Alangkah baiknya !
bertemu dengan Gutturals dalam kata berikutnya, maka vokalisasi
Bila
50
Apa yang telah kaulakukan ?
Apakah kesalahanku dan apakah dosaku ?
Dan apakah yang lebih kuat dari seekor
singa ? ( Hakim-hakim 14:18 )
Apakah hambamu ? ( 2 Samuel 9:8 )
dan sewaktu-waktu juga diterjemahkan barangsiapa dan apa saja.
Yang menentukan dalam hal ini adalah konteksnya.
Berhubung tidak ada tanda tanya dalam bahasa Ibrani, maka kata atau hal yang
dipertanyakan dibubuhi Awalan Tanya : ( dalam bahasa Indonesia memakai akhiran
-kah ). Misalnya :
<a> Vokal Awalan Tanya yang biasa adalah Khatef-patakh, sedangkan vokal
Awalan Penentu adalah Patakh.
<b> Awalan Tanya tidak diikuti oleh Dagesh Forte.
<c> Awalan Tanya agak jarang ditemukan, sedangkan Awalan Penentu amat sering
dipakai.
1
Di mana ? 6
Bagaimana ?
2
Di mana ? 7
, Dimanakah ?
Pada tempat apakah ?
3
Di mana ? 8
, Mengapa ?
4
Kapankah ?
Dari manakah ?
9
Mengapa ?
5
Dari manakah ?
51
Contoh :
52
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
TUGAS (9)
A. Berikanlah tanda lingkaran untuk bentuk kata sifat yang benar untuk kalimat-
kalimat di bawah ini !
( ,) 01
( , ) 02
( , ) 03
(,) 04
(,) 05
(,) 06
(,) 07
(,) 08
(,) 09
(,) 10
B. Pilihlah pasangan yang tepat untuk ayat-ayat di bawah ini !
( )
A Di manakah Sara, istrimu
( Kejadian 18:9 ) ?
( )
B Di manakah Elohimmu
( Mazmur 42:4 ) ?
( )
C TUHAN Elohim bapa-bapamu
( Ulangan 1:21 )
( )
D Apakah nama puteranya ( Amsal
30:4 ) ?
( )
E Adakah mereka tergolong pada
kita ( Kejadian 34:23 ) ?
( )
F Pada hari bapa-bapa kalian ( Yoel
1:2 )
( )
G Bukankah ia bapamu ( Ulangan
32:6 ) ?
( )
H Bukankah ini perkataanku
( Yunus 4:2 ) ?
( )
I Kalian & bapa-bapa kalian
( Yeremia 44:3 )
( )
J Siapakah raja kemuliaan itu
( Mazmur 24:8 )?
( )
K Di manakah Elohim mereka ( Yoel
2:17 ) ?
( )
L TUHAN Elohim bapa-bapanya
( 2 Tawarikh 30:19 )
53
17. KATA DEPAN ( PREPOSITIONS )
Bila dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain, maka bahasa Ibrani memiliki sedikit
preposisi ( Kata Depan ). Ada sejumlah preposisi Ibrani yang tidak bisa dipisahkan
dengan Kata Benda, dan ada pula yang dihubungkan dengan Awalan Penentunya.
Sejumlah preposisi lainnya berdiri sendiri dan berfungsi hampir sama dengan preposisi
dalam bahasa Inggris.
Preposisi Artinya
Dalam, di dalam, oleh, dengan
17.1.1. Vokalisasi yang biasa untuk ketiga Preposisi ini adalah Shewa Bersuara.
Contoh :
Dalam Taurat.
Menurut sebuah kata.
Untuk perdamaian.
17.1.2. Di depan Shewa yang lain, ketiga Preposisi tersebut akan mendapat Khireq
dan Shewa yang kedua itu tetap bersuara. Contoh :
Menurut keadilan.
Dengan kata-kata.
Bagi Samuel.
17.1.3. Di depan , ketiga Preposisi tersebut mendapat Khireq dan Shewa di bawah
Yod hilang. Contoh :
Di Yerusalem.
54
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Seperti Yehuda.
Untuk Yerikho.
17.1.4. Di bawah Gutturals yang memiliki Shewa Gabungan, ketiga preposisi
tersebut mendapat vokal penuh dari Shewa Gabungan itu. Contoh :
Dalam pelayanan.
Seperti Edom.
Bagi penyakit.
Catatan :
Seperti Elohim.
Bagi Elohim.
[2] Di depan kata
, ketiga preposisi tersebut mendapat Patakh dan
alef kehilangan vokalnya. Contoh :
Seperti TUHAN.
Bagi Tuhan.
17.1.5. Bila ketiga preposisi itu bertemu dengan kata yang mendapat tekanan pada
suku kata pertamanya, maka Shewa di bawah preposisi tersebut sewaktu-
waktu berubah menjadi Qamets. Misalnya :
Seperti ini.
Kepada kekekalan.
Kepada air.
17.1.6. Ketika ketiga preposisi tersebut diberikan kepada Kata Benda yang memiliki
Awalan Penentu, maka dari Awalan Penentu itu dihilangkan, dan
digantikan oleh Konsonan dari preposisi tersebut dengan vokalisasi dari
55
Awalan Penentunya. Misalnya :
1
(( Hakim-hakim
Kejadian 15:8 )
16:5 ) Dalam hal apakah kekuatannya ?
Melalui apakah aku tahu ?
Hakim-hakim 6:15 )
( Dengan apa akan kuselamatkan ?
2
(( Kejadian 47:8 )
Ayub 7:19 )
Berapa banyak tahun hidupmu ?
Berapa lama Engkau tidak .....
( Mazmur 78:40 ) Berapa kali mereka .....
3
(( Kejadian 4:6 )
Kejadian 27:46 )
Mengapa hatimu panas ?
Apa gunanya aku hidup lagi ?
Ada beberapa preposisi yang berdiri sendiri, atau tanpa digabungkan langsung pada
kata berikutnya ( kata benda ). Preposisi jenis ini berfungsi seperti preposisi dalam
bahasa Inggris. Beberapa dari preposisi tersebut yang sangat umum dipakai adalah :
56
17.3. Kata Depan
Sekalipun preposisi ( dari, keluar dari ) termasuk dalam Independent
Prepositions, namun ketentuan untuk penulisan kata depan ini berbeda, sebagaimana
dijelaskan di bawah ini :
17.3.1. Di depan kata benda yang memiliki Awalan Penentu, kata depan ini berdiri
sendiri dan dihubungkan dengan kata berikutnya melalui garis Maqqef.
Contoh :
Dari Salomo.
17.3.2.2. Adalah , maka Yod itu akan membisu sebagai huruf vokal ( Shewa &
Dagesh Forte hilang ). Misalnya :
Dari Yerikho.
17.3.3. Di depan Kata Benda tanpa Awalan Penentu, di mana konsonan pertama dari
kata benda tersebut adalah Gutturals, maka preposisi
ditulis Mem
ditambah Tsere, Khireq diperpanjang menjadi Tsere sebagai
kompensasi huruf Gutturals yang tidak bisa diduakalikan. Misalnya :
Dari kota.
57
Dari kepala.
Dari satu gunung.
17.3.4. Preposisi dapat pula dipakai untuk mengekspresikan suatu
perbandingan. Misalnya :
58
Ada pula kasus, di mana cara pengungkapan Ibrani mirip dengan cara bahasa
Indonesia. Perhatikan contoh berikut di bawah ini :
Catatan :
[a] Pada umumnya berdiri setelah sebuah kata yang dalam status tertentu
( misalnya dengan Awalan Penentu ).
[b] Bentuk kata tetap dan tidak terpengaruh oleh gender atau jumlah kata
yang diterangkannya.
[c] Kata Sifat yang menyusul langsung setelah kata benda yang diterangkannya,
tidak perlu menyisipkan di antaranya. Misalnya :
Raja yang bijaksana.
TUGAS (10)
A. Berikanlah prefiks dengan preposisi untuk kata-kata berikut di bawah ini,
pertama tanpa Awalan Penentu, kemudian dengan Awalan Penentu. Terjemahkan
pula kedua bentuk dari setiap kata tersebut !
7 4 1
8 5 2
9 6 3
B. Berikan prefiks dengan preposisi untuk kata-kata berikut di bawah ini !
11 06 01
12 07 02
13 08 03
14 09 04
15 10 05
16
59
C. Tempatkan Awalan Penghubung Waw untuk kata-kata atau ungkapan-
ungkapan berikut di bawah ini ! Terjemahkan pula setiap bentuk kata tersebut !
1
10 05 01
2
11 06 02
3
12 07 03
4
13 08 04
5
14 09
D. Terjemahkanlah kalimat-kalimat di bawah ini !
Contoh : Tidak ada buah di dalam kebun ITU.
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
60
18. KATA KERJA BIASA ( STRONG VERBS )
Ada dua macam kata kerja dalam bahasa Ibrani. Klasifikasi pertama yakni Strong
Verbs. Dan yang kedua adalah Weak Verbs.
Disebut kuat ( Strong Verbs ) sebab tidak menyimpang dari pola dasar. Semua kata
kerja kuat dikelompokkan dalam satu kelas. Dan Strong Verbs harus memiliki tiga
konsonan dalam bentuk Qal Perfect Orang Ketiga Maskulin Tunggal, sebagaimana
terlihat jelas dalam Lexicon ( Kamus ).
Dengan demikian, secara otomatis, kata-kata kerja yang huruf tengahnya adalah
vokal tergolong Weak Verbs. Lebih lanjut, kata-kata kerja yang memiliki satu atau
dua konsonan Gutturals disebut juga Weak Verbs. Kata kerja lain dimasukkan ke
dalam Weak Verbs bila kata kerja tersebut diawali dengan huruf Yod, Waw, atau
Nun, atau bila huruf ketiganya sama dengan huruf keduanya. Demikian pula kata-kata
kerja yang berakhir dengan huruf He, atau kata-kata kerja yang diawali & diakhiri
oleh huruf alef termasuk dalam Weak Verbs.
Untuk sementara ini, kita akan membatasi diri pada Kata Kerja yang mengikuti pola
dasar itu ( Strong Verbs ).
Kata Kerja dalam bahasa Ibrani selalu terdiri atas TIGA KONSONAN saja, misalnya
Menulis
Bekerja.
Memanggil
Bentuk Asal atau Bentuk Dasar ini, yang sering dibubuhi awalan & akhiran serta
mengalami banyak perubahan lainnya, dapat pula disebut Kata Induk atau Akar
Kata.
Pada umumnya kata kerja dihafal dalam bentuknya yang paling sederhana atau paling
pendek. Dalam bahasa Inggris, bentuk asal kata kerja itu adalah Infinitive, misalnya :
to write, to sing, to go. Dalam bahasa Yunani, bentuk yang biasanya dihafal adalah
orang pertama tunggal, misalnya : luw , filw , ginomai .
Dalam bahasa Ibrani, bentuk asal kata kerja terdapat dalam bentuk orang ketiga,
Maskulin, tunggal, misalnya : ( Ia telah menulis ). Namun demikian, bilamana
ditulis tanpa vokalisasi, maka terjemahannya adalah sebagai bentuk asal kata
kerja : menulis. Bentuk ini dipakai untuk mendaftarkan kata kerja di dalam Kamus
dan untuk penghafalan.
61
18.2. Pengertian Waktu Pada Kata Kerja
Tata bahasa Ibrani tidak membedakan antara waktu lampau, waktu kini, dan
waktu yang akan datang. Yang dibedakan pada kata kerja adalah hanya dari dua
segi
Bentuk-bentuk kata kerja yang menyatakan perbuatan yang sudah selesai dalam
Tata bahasa Ibrani Tradisional disebut Perfect dalam arti sudah selesai, sempurna,
dan tidak selalu dalam arti waktu lampau.
Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa Perfect dapat pula mencakup perbuatan pada
waktu yang akan datang, bilamana yang berbicara memandang perbuatan itu sebagai
perbuatan yang sudah selesai, sudah menjadi kenyataan pada waktu yang akan
datang.
Penggunaan Perfect seperti itu dalam bahasa Inggris disebut Future Perfect atau
Prophetic Perfect, sebab sering ditemukan dalam ucapan para nabi. Misalnya : 700
tahun sebelum Kristus, nabi Yesaya berkata tentang Dia dalam Yesaya 9:1-3
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar ...
Mereka telah bersukacita ... sebab kuk telah Kaupatahkan ... sebab seorang anak
telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan ...
Semua kata kerja yang dicetak tebal memakai Perfect biasa, namun dengan arti yang
khusus, sebagaimana diuraikan di atas.
Perfect ini dalam beberapa buku lain disebut Preterite. Sementara itu, Baker/Siahaan
menyebutnya bentuk berakhiran, sebab memang kata induknya ditambah akhiran-
akhiran yang khas.
Berikut di bawah inilah Pola Pembentukan Perfect yang lengkap dari Kata Kerja
Biasa ( Strong Verbs ). Biasanya Daftar bentuk-bentuk kata kerja dimulai dengan
62
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
orang ketiga, Maskulin, tunggal, mengingat itulah bentuk kata kerja yang paling
sederhana ( Tiga Konsonan yang ditemani oleh dua vokal; suku kata pertama
memakai Qamets & suku kata kedua memakai Patakh ).
Adapun akar kata kerja yang dipakai adalah
sebagai contoh yang cocok untuk
melatih pola pembentukan kata kerja, meskipun kata kerja tersebut hanya muncul tiga
kali saja di dalam Tanakh Ibrani, dan artinya memang tidak menyenangkan, yakni :
mematikan.
Akhiran-akhiran yang ditambahkan pada akar kata tersebut menyatakan Subyek &
merupakan singkatan dari kata ganti orang.
Seluruh Pola Pembentukan Perfect harus dikuasai secara mutlak sebab merupakan
Pola Dasar yang akan diikuti oleh semua kata kerja yang lain.
3. Feminin
Dia (f) telah mematikan
2. Maskulin
Engkau (m) telah mematikan
2. Feminin
Engkau (f) telah mematikan
1.Maskulin/Feminin
Saya (m/f) telah mematikan
Jamak
3. Maskulin/Feminin
Mereka (m/f) telah mematikan
2. Maskulin
Kalian (m) telah mematikan
2. Feminin
Kalian (f) telah mematikan
1. Maskulin/Feminin
Kami/kita (m/f) telah mematikan
18.4. Subyek Kalimat
Sebagaimana nyata dari bentuk-bentuk kata kerja tersebut, maka kata kerja Ibrani
selalu terdiri atas subyek & predikat sekaligus.
Dia
( Subyek )
telah menulis
( Predikat )
Mereka
( Subyek )
telah menulis
( Predikat )
Bilamana kalimat Ibrani mempunyai sebuah subyek yang berdiri sendiri ( di luar kata
kerja ), maka :
63
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
<b> Bentuk kata kerja ( yang juga mempunyai unsur subyek ) harus mutlak
bersesuaian dengan subyek yang berdiri sendiri, baik dalam hal gender, maupun
dalam hal jumlah.
<c> Subyek dalam kata kerja itu tidak turut diterjemahkan.
Contoh :
Untuk menjamin agar subyek dan obyek jangan dikacaukan, maka ada Kata Penunjuk
Obyek yang seringkali ditempatkan di depan sebuah obyek langsung yang
tertentu. Kata Penunjuk Obyek ini tidak perlu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Contoh :
Salomo telah membangun rumah ITU dan mezbah ITU.
Telah diuraikan sebelumnya, bahwa urutan yang umum dalam kalimat Ibrani adalah
Predikat + Subyek + Obyek.
Kata yang berdiri pada urutan pertama sebuah kalimat dianggap unsur kalimat yang
terpenting. Dengan demikian kalimat Ibrani biasanya memberikan tekanan khusus
kepada kata kerja, yang merupakan unsur keaktifan dalam sebuah kalimat.
Elohim telah menciptakan langit ( Kejadian 1:1 ).
64
Akan tetapi urutan kata yang umum ini sewaktu-waktu dibalik untuk memberikan
tekanan khusus kepada bagian kalimat yang lain. Misalnya :
Kata Ingkar berarti tidak atau bukan. Dalam hubungan dengan kata kerja,
maka berdiri langsung di depan kata kerja yang bersangkutan. Perhatikan
bahwa dapat berdiri sendiri ataupun dihubungkan dengan kata berikutnya
melalui garis Maqqef ( vokalisasi tidak berubah ). Misalnya :
TUGAS (11)
1
2
3
4
5
18.8. Kata Kerja Biasa : Imperfect
Sebagai kebalikan dari Perfect, maka Imperfect menyatakan perbuatan yang belum
sempurna/selesai. Ada yang menyebutnya Future, Baker/Siahaan menyebutnya
Bentuk Berawalan.
Pola pembentukan Imperfect adalah kata kerja dasar ditambah dengan Awalan dan
akhiran yang menyatakan subyek.
65
Pola Pembentukan IMPERFECT Dari Strong Verbs
3. Feminin
Dia (f) akan mematikan
2. Maskulin
Engkau (m) akan mematikan
2. Feminin
Engkau (f) akan mematikan
1.Maskulin/Feminin
Saya (m/f) akan mematikan
Jamak
3. Maskulin
Mereka (m) akan mematikan
3. Feminin
Mereka (f) akan mematikan
2. Maskulin
Kalian (m) akan mematikan
2. Feminin
Kalian (f) akan mematikan
1. Maskulin/Feminin
Kami/kita (m/f) akan mematikan
18.9. Terjemahan Imperfect Ibrani
Rumusan perbuatan yang belum selesai untuk Imperfect mempunyai arti yang
cukup luas & perlu diketahui sehingga dapat menemukan terjemahan yang paling
tepat dalam setiap kasus.
[1] Perbuatan yang sedang berlangsung, baik sekarang maupun pada waktu
lampau.
[2] Perbuatan yang terus-menerus atau berulang-ulang dilakukan.
[3] Perbuatan yang hendak dilakukan ( ada niat ).
[4] Perbuatan yang akan berlangsung pada waktu yang akan datang.
[5] Permintaan atau Perintah ( Yusif ). Arti ini muncul khususnya dalam bentuk kata
kerja pada orang kedua & orang ketiga.
[6] Larangan. Imperfect yang didahului oleh jangan adalah larangan
sementara ( temporer ). Misalnya :
66
Jangan mencuri ( Keluaran 20:15 ).
Inilah bentuk larangan Ibrani yang paling tegas - bila diterjemahkan secara
harfiah, menjadi Engkau tidak akan mencuri. Bentuk ini menyatakan bahwa
TUHAN menantikan ketaatan yang mutlak. Dalam pandangan TUHAN,
mustahillah bahwa anggota umat-Nya masih akan mencuri, berdusta,
membunuh, dan lain-lain. Oleh sebab itulah, maka bentuk perintah yang khas
inilah yang dipakai untuk Dasa Titah dan larangan-larangan lain yang ditetapkan
oleh TUHAN sendiri.
TUGAS (12)
A. Ayat-ayat di bawah ini berisi kata kerja Imperfect. Berikanlah terjemahan tepat
dengan mengisi tanda garis bawah untuk :
(a) Person, gender, dan jumlah kata kerja itu.
(b) Akar kata kerja itu.
01
(a) ________________
(b)_________________
Dan dosa-dosamu
.................................................
02
(a) ________________
(b) ________________
Dan ......................................................atas
Israel.
03
(a) ________________
(b) ________________
Dan ........................................ dunia dengan
adil.
04
(a) ________________
(b) ________________
Dan perintah-perintah-Ku ....................................
05
(a) ________________
(b) ________________
TUHAN akan .............................selama-
lamanya.
67
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
01
02
03
04
19. KATA BENDA BENTUK PERPENDEKAN
Perpaduan kata benda sering dipakai untuk menyatakan pemilik ( misalnya : kuda
raja ), pencipta ( misalnya Mazmur Daud ), asal ( misalnya Orang Yerikho ),
atau sifat ( misalnya Kepala batu ).
Dalam bahasa Indonesia, kata yang diterangkan ( kuda ) langsung disusul oleh kata
yang menerangkannya ( raja ). Dalam bahasa Ibrani, urutan yang sama berlaku.
Misalnya :
Kuda raja.
Namun demikian, ada satu kekhususan pada perpaduan kata benda dalam bahasa
Ibrani, yakni kata benda yang pertama ( yang diterangkan ) perlu diperpendek sejauh
mungkin agar lebih terpadu dengan kata benda berikutnya. Yang dimaksudkan
dengan diperpendek adalah bahwa kata benda tersebut dapat mengalami
perubahan/kehilangan konsonan yang terakhir dan vokalisasinya akan
berubah/diperingan agar tekanan suara lebih berpindah kepada kata benda yang
kedua.
Kata pada contoh di atas termasuk jenis kata benda yang tidak dapat
diperpendek, sehingga bentuk biasa dengan bentuk perpendekan sama. Akan tetapi,
banyak kata benda yang lain harus mengalami perpendekan itu. Misalnya : kata
menjadi bilamana dipadukan dengan kata benda yang lain. Contoh :
Perkataan Elohim.
Demikian pula untuk banyak kata benda yang lain. Namun demikian bentuk
perpendekan ini lain untuk setiap kata benda menurut jenisnya & jumlahnya. Bentuk-
bentuk perpendekan ini tidak mungkin dihafal semua, namun prinsip perpendekan
harus dipahami secara serius.
68
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Dalam buku-buku Tata Bahasa Ibrani, bentuk perpendekan kata benda ini disebut
status Constructus. Sementara itu, kata benda yang biasa dikenal dengan status
Absolutus. Dalam kamus Ibrani, bentuk Constructus setiap kata benda dicatat
secara khusus.
Berikut di bawah ini ada beberapa contoh bentuk Constructus yang paling umum
dipakai.
A. MASKULIN
Absolutus Constructus
Kuda Jantan
Kuda jantan sang
raja.
Kuda-kuda Jantan Kuda-kuda jantan
sang raja
Raja
Raja Israel
Tempat kudus
Tempat kudus
TUHAN
Tempat-tempat
kudus
Tempat-tempat
kudus TUHAN
Perkataan
Perkataan
TUHAN
Perkataan-
perkataan
Perkataan-
perkataan
TUHAN
Putera
Putra Sang Imam
Rumah-rumah Rumah-rumah
Daud
B. FEMININ
Absolutus Constructus
Kuda betina
Kuda betina sang
raja
Kuda-kuda betina Kuda-kuda betina
sang raja
Keadilan
Keadilan
TUHAN
Keadilan-keadilan Keadilan-keadilan
TUHAN
69
Jiwa
Jiwa manusia
ITU
Jiwa-jiwa
Jiwa-jiwa
manusia ITU
Tahun
Tahun damai
Putri-putri
Para putri
Salomo
Perhatikan bahwa ada beberapa bentuk Constructus yang tetap & yang mudah untuk
diingat :
[a] Untuk kata benda Maskulin Jamak, yang berakhir dengan , akhiran
constructus selalu
[b] Untuk kata benda Feminin Tunggal yang berakhir dengan , akhiran
constructus selalu
[c] Untuk kata benda Feminin Jamak, yang berakhir dengan akhiran
constructus tetap
19.2. Constructus & Awalan Penentu
Berhubung kata benda dalam status constructus harus sependek mungkin, maka kata
tersebut tidak dapat memiliki Awalan Penentu. Dengan demikian, Awalan Penentu
ditempatkan di depan kata benda yang kedua, yang bersifat menerangkan. Awalan
Penentu tersebut berlaku juga untuk kata benda dalam status constructus.
Contoh :
[a] Sama seperti dalam bahasa Indonesia, demikian pula dalam bahasa Ibrani
perpaduan antara kata benda tidak boleh diganggu oleh kata lain, oleh sebab itu
maka kata sifat untuk kata benda dalam bentuk constructus ditempatkan setelah
kata benda kedua.
[b] Kata sifat akan sesuai dengan kata bendanya dalam gender dan jumlah, namun
memakai bentuk absolutus.
[c] Kata sifat tersebut memakai Awalan Penentu yang tidak dapat dipakai oleh kata
bendanya. Contoh :
70
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Bila satu kata benda yang berada dalam status constructus diterangkan melalui lebih
dari satu kata benda, maka dalam hal ini kata yang diterangkan ( constructus ) harus
diulangi di depan setiap kata yang menerangkan ( absolutus ).
Contoh : Elohim yang empunya langit dan bumi ( Kejadian 24:3 ) dalam
Bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut :
TUGAS (13)
Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini ke dalam bahasa Indonesia,
dengan menganalisa setiap katanya terlebih dahulu !
1
2
3
4
5
6
7
8
9
71
20. AKHIRAN GANTI ( PRONOMINAL SUFFIXES )
Dalam bahasa Indonesia, kata ganti sering disingkatkan untuk dibubuhkan pada akhir
kata benda, kata depan, atau kata kerja. Bentuk kata ganti yang dipersingkat itu dapat
disebut Akhiran Ganti. Contoh : Ayahku, kepadamu, mengasihinya.
Dalam bahasa Ibrani, Akhiran Ganti ( Suffix ) dapat pula dibubuhkan pada kata
benda, kata depan, dan kata kerja. Ada akhiran ganti tunggal & jamak, yang dapat
ditambahkan kepada kata yang dalam bentuk tunggal ataupun jamak.
Tatkala ditempatkan langsung pada kata benda, fungsi akhiran ganti ini sebagai
possessive pronouns ( kata ganti milik ). Ketika ditempatkan langsung kepada kata
depan, akhiran ganti berfungsi sebagai obyek kata depan itu. Dan, tatkala
ditempatkan langsung kepada kata kerja, maka secara normal berfungsi sebagai
obyek langsung ( direct object ) dari kata kerja tersebut.
Perhatikan bahwa kata benda yang mendapat akhiran ganti akan senantiasa muncul
dalam bentuk perpendekan ( constructus ), sebab fungsi akhiran ganti tersebut
sama dengan fungsi kata benda kedua dalam perpaduan kata benda.
Akhiran yang terdiri atas satu konsonan saja disebut ringan, dan yang terdiri atas
dua konsonan disebut berat yang mengakibatkan perubahan/peringanan vokalisasi
pada kata induk.
2. M.
-mu 2. M.
kalian
2. F.
-mu 2. F.
kalian
3. M
dia, -nya 3. M.
mereka
3. F.
dia, -nya 3. F.
mereka
Misalnya :
di dalamku
bagi kita
di dalammu
bagi kalian
bagimu
di dalam kalian
72
baginya
bagi mereka
di dalam kita
di dalam mereka
2. M.
sepertimu 2. M.
seperti kalian
2. F.
2. F.
3. M
sepertinya 3. M.
seperti mereka
3. F.
sepertinya 3. F.
seperti mereka
20.2.3. Sejumlah Kata Depan menerima Dagesh Forte pada konsonan terakhir
sebelum Akhiran Ganti ( sejumlah kata depan tersebut juga memiliki
bentuk-bentuk alternatif lain tanpa menerima Dagesh Forte ).
2. M.
denganmu 2. M.
dengan kalian
2. F.
2. F.
3. M
dengannya 3. M.
dengan mereka
3. F.
dengannya 3. F.
73
(b) alone, by oneself, by itself.
TUNGGAL Bentuk Arti JAMAK Bentuk Arti
1. M/F.
olehku
sendiri
1. M/F.
2. M.
olehmu
sendiri
2. M.
oleh kalian
sendiri
2. F.
2. F.
3. M
olehnya
sendiri
3. M.
oleh mereka
sendiri
3. F.
olehnya
sendiri
3. F.
oleh mereka
sendiri
(c) dengan
TUNGGAL Bentuk Arti JAMAK Bentuk Arti
1. M/F.
denganku 1. M/F.
dengan kita/kami
2. M.
denganmu 2. M.
dengan kalian
2. F.
2. F.
3. M
dengannya 3. M.
dengan mereka
3. F.
dengannya 3. F.
(d) Kata Depan
dari, lebih daripada sebenarnya diduplikasikan di depan
dari sejumlah Akhiran Ganti. Sebagai contoh : bentuk tunggal umum yang
pertama dibuat dari secara harfiah berarti dari,
dariku.
Dua huruf Nun Final itu diasimilasikan ke dalam huruf-huruf berikutnya dengan
cara memberikan dua Dagesh Forte.
74
TUNGGAL Bentuk Arti JAMAK Bentuk Arti
1. M/F.
dariku 1. M/F.
dari kita/kami
2. M.
darimu 2. M.
dari kalian
2. F.
darimu 2. F.
dari kalian
3. M
darinya 3. M.
dari mereka
3. F.
darinya 3. F.
dari mereka
Tidak semua bentuk itu memiliki duplikat . Ada yang hanya sebagian saja
diduplikasikan ( 2/M/T , 2/F/T ), sebagian lain tidak sama sekali ( 2/M/J, 2/F/J,
3/M/J, 3/F/J ). Huruf Nun Final diasimilasi dalam semua situasi, kecuali sebelum
( 3/M/J, 3/F/J ), sebab adalah Gutturals dan oleh karenanya tidak dapat menerima
Dagesh Forte. Dengan demikian, maka vokal sebelumnya harus diperpanjang dari
Khireq ke Tsere.
Perhatikan : Dua bentuk ( 3/M/T dan 1/M-F/J ) adalah persisi sama. Hanya dengan
memperhatikan pada konteksnya saja, kita dapat membedakannya.
(e) Sejumlah kecil Kata depan mengambil Akhiran Ganti yang sama dengan apa
yang muncul dalam kata benda jamak. Dua yang paling umum dari kata depan
tersebut adalah : ( sebelum, di hadapan, di hadirat ) dan ( kepada ).
<1> dibentuk dari yang adalah bentuk construct jamak dari kata
benda jamak , yang diterjemahkan dalam pengertian tunggal,
75
<2> ( kepada ).
TUNGGAL Bentuk Arti JAMAK Bentuk Arti
1. M/F.
kepadaku 1. M/F.
kepada
kita/kami
2. M.
kepadamu 2. M.
kepada kalian
2. F.
kepadamu 2. F.
kepada kalian
3. M
kepadanya 3. M.
kepada mereka
3. F.
kepadanya 3. F.
kepada mereka
20.2.4. Akhiran Ganti Pada Particle ( Kata Penunjuk Obyek )
TUNGGAL Bentuk Arti JAMAK Bentuk Arti
1. M/F.
-ku
( me )
1. M/F.
kita/kami ( us )
2. M.
-mu
( you )
2. M.
kalian ( you )
2. F.
-mu
( you )
2. F.
kalian ( you )
3. M
-nya
( him )
3. M.
mereka ( them )
3. F.
-nya
( her )
3. F.
mereka ( them )
3. F.
3. F.
76
20.2.6. Akhiran Ganti Pada Kata Benda
Akhiran Ganti bila dikenakan pada akhiran kata benda untuk menunjukkan
kepemilikan. Hanya kata benda dalam status construct saja yang dapat menerima
Akhiran Ganti. Demikianlah , kata-ku dibentuk dari construct tunggal
dan Akhiran Ganti dari orang pertama ( m/f ) tunggal, secara harfiah berarti :
kata dariku. Demikian pula kata-kataku dibentuk dari construct jamak
dan Akhiran Ganti dari orang pertama ( m/f ) jamak, dan arti harfiahnya
adalah kata-kata dariku.
Kata benda construct dengan Akhiran Ganti akan selalu diperlakukan sebagai definite
walaupun ia tidak pernah mengenakan Awalan Penentu. Sebab adanya alasan ini,
maka Kata Sifat dalam posisi sebagai atributif harus menempati bentuk yang tertulis
dengan Awalan Penentu.
20.2.6.1. Akhiran Ganti Pada Kata Benda Tunggal ( Maskulin atau Feminin )
Tunggal
Jamak
1.M/F.
-ku 1.M/F.
kita/kami
2.M.
-mu 2.M.
kalian
2.F.
-mu 2.F
kalian
3.M.
-nya 3.M.
mereka
3.F.
-nya 3.F.
mereka
Contoh :
Suaraku
Hukumku
Raja kami
Keadilannya
Kitabnya
Ratu kalian
Kata mereka
Tahun mereka
Kuda Jantanmu
Kuda betinamu
77
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
20.2.6.2. Akhiran Ganti Pada Kata Benda Jamak ( Maskulin atau Feminin )
Tunggal
Jamak
1.M/F.
-ku 1.M/F.
kita/kami
2.M.
-mu 2.M.
kalian
2.F.
-mu 2.F
kalian
3.M.
-nya 3.M.
mereka
3.F.
-nya 3.F.
mereka
Contoh-contoh :
Elohimku Hukum-hukum-Mu
Raja-raja kami Keadilan-keadilannya
Kitab-kitabnya Ratu-ratu kalian
Kata-kata mereka Putri-putri mereka
Kuda-kuda Jantanmu Kuda-kuda betinamu
TUGAS (14)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
78
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
DAFTAR KATA
Membangun
002 Ayah, Bapa
001
Putri
004 Putra,
Keturunan
003
Menciptakan (hanya
untuk Elohim)
006 Rumah
005
Tangan (f)
008 Daud
007
Musa
010 Tidak, Bukan
009
Damai, sejahtera,
selamat
012 Roh, angin
(f)
011
Berbicara,
berfirman
014 Elohim
013
Yehuda
016 Kata, hal,
perkara.
015
Air
018 Yerikho
017
Raja
020 Memerintah
Menjadi raja
019
Bernubuat
022 Kerajaan
021
Nama
024 Nabi
023
Tuhanku (hanya
untuk Elohim)
026 Tuan
025
Besar
028 Bumi, negeri,
tanah (f)
027
Hikmat (f)
030 Hikmat,
cakap
029
Bersifat baik
032 Baik, indah,
bagus
031
Malam
034 Hari, siang
033
Surga, langit
036 Kota (f)
035
Berkat (f)
038 Memberkati,
memuji
037
Menyembelih,
mempersembahkan
040 Darah
039
Mezbah
042 Kurban
sembelihan
041
Wajah, muka,
permukaan
044 Menghadap,
berpaling
043
Keadilan, kebenaran
046 Di depan, di
hadapan
045
79
Keadilan, kebenaran
(f)
048 Keadilan,
kebenaran (f)
047
Tanah
050 Manusia,
umat manusia
049
Perempuan, istri
052 Lelaki,
suami, orang
051
Begitu, demikian
054 Gunung,
pegunungan
053
Mesir (f)
056 Setiap ,
Seluruh,
, 055
Semua *
Mata, mata air (f)
058 Kejahatan,
dosa
057
Suara
060 Umat, bangsa
059
Emas
062 Batu (f)
061
Petang
066 Pedang (f)
065
Kudus
068 Kudus,
kekudusan
067
Kaki (f)
070 Kepala,
permulaan
069
Kejahatan,
malapetaka
072 Jahat, jelek
, 071
Api
074 Telinga (f)
073
Hidup (kk)
076 Bangsa
( non-Israel )
075
Hidup, kehidupan
( KB/Jamak )
078 Hidup (ks)
077
Kuda jantan
082 Tempat
081
Bertambah banyak
084 Banyak,
jumlah besar
083
Tahun (f)
086 Fasik, orang
fasik
085
Perak, uang
088 Jalan
087
Imam
090 Yerusalem
089
Hamba, budak
094 Bekerja,
melayani
093
80
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Pohon, kayu
096 Tugas,
pekerjaan (f)
095
Memanggil,
membaca
098 Mulut,
perintah
097
Hukum, pengajaran
(f)
100 Lagu,
nyanyian
099
Saudara lelaki
102 Abram
101
Yang
104 Singa
103
Perjanjian (f)
106 Masuk
105
Miskin, orang
miskin
108 Gideon
107
Pengetahuan (f)
110 Pintu (f)
109
Apa ?
112 Roti
111
Siapa ?
114 Lagu,
Mazmur
113
Di belakang,
sesudah
116 ( Orang )
lain, berikut
115
Membedakan,
mengerti
118 Manusia,
umat manusia
117
Di antara
120 Pengertian (f)
119
Dalam apa ?
Dengan apa ?
122 Bulan (baru),
121
Mengapa ? Untuk
apa ?
124 Seperti apa ?
Berapa ?
123
Memotong **
126 Mengingat.
125
Membunuh
130 Kekal,
kekekalan.
129
Mendengarkan,
mentaati
132 Salomo.
131
Memelihara,
menjaga,
134 Samuel
( Elohim
133
memperhatikan. mendengar).
Lihatlah !
136 Kepada.
135
Ishak
138 Laut, danau,
Barat.
137
Mengambil.
140 Israel.
139
Menghitung,
menulis.
142 Klen,
keluarga
141
besar (f)
81
Di atas, melawan.
144 Surat, kitab.
143
Mengirimkan,
mengulurkan.
146 Membakar
145
Keputusan,
peraturan, keadilan.
148 Mengadili,
memutuskan
147
Saudara perempuan
(f)
150 Kemah.
149
Ibu (f)
152 Tidak ada
151
Dengan
154 Berbicara,
berfirman
153
Melahirkan
156 Daging
155
Belajar
158 Beginilah,
demikianlah.
157
Ucapan, Firman.
160 Ratu (f)
159
Ladang
162 Firaun.
161
Duduk, tinggal.
166 Keluar.
165
Kasih setia.
168 Penduduk.
167
Sebab, bahwa.
170 Kemuliaan
169
Meninggal.
172 Memberi,
menaruh.
171
Mengatur.
174 Kematian,
maut.
173
Mengejar,
menganiaya.
176 Perintah,
hukum (f)
175
Berjalan.
178 Terjadi,
menjadi.
177
Dengan, dekat.
180 Kanaan (f)
179
Kesesakan,
kesusahan (f).
182 Musuh
181
Catatan :
055. <a> Diterjemahkan setiap bila disusul oleh kata tanpa Awalan Penentu.
Misalnya : Setiap bangsa
Setiap hari
<b> Diterjemahkan seluruh bila disusul oleh Kata benda Tunggal dengan
Awalan Penentu. Misalnya :
82
Seluruh bangsa
Sepanjang hari
<c> Diterjemahkan semua bila disusul oleh Kata benda Jamak dengan
Awalan Penentu. Misalnya :
Semua bangsa
Semua orang
126. Bila diikuti oleh kata ( ), maka terjemahannya
menjadi : mengikat perjanjian ( dengan memotong kurban ).
TUNGGAL JAMAK
, Saya, aku (m/f)
Kami/kita (m/f)
Engkau (m)
Kalian (m)
Engkau (f)
, Kalian (f)
Dia (m)
, Mereka (m)
Dia (f)
, Mereka (f)
TUNGGAL JAMAK
Ini/This (m)
Ini/These (m)
Ini/This (f)
Ini/These (f)
Itu/That (m)
, Itu/Those (m)
Itu/That (f)
, Itu/Those (f)
83
Bilangan Ibrani
x1 x 10 x 100 x 1000
1
2
3
4
5
6
7
8
9
84
DAFTAR PUSTAKA
Baker, David L. Pengantar Bahasa Ibrani. Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994.
BibleWorks for Windows, Version 3,0. USA : Computer Bible Research Software,
1992-1995.
Boeker, T.G.R., Bahasa Ibrani, Jilid I, Batu : Institut Injil Indonesia, 1987.
85
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Bahasa Ibrani II
Oleh: Stefanus Suheru, M.Si.Teol.
Sekolah Tinggi Teologi Real, Tanjung Pinang 2015
DAFTAR ISI
Daftar Isi 1
1 Waw Konsekutif 2
2 Imperatif, Larangan, Kohortatif, & Yusif 5
3 Partisip (Participle 10
4 Infinitif 15
5 Kata Kerja Yang Menyatakan Keadaan (Stative Verbs 21
6 Suffix Penunjuk Arah 25
7 Menyatakan Milik 27
8 Pola Kunyugasi Kata Kerja Biasa 30
9 Pengenalan & Penerjemahan Kata Kerja Ibrani 39
10 Suffix Pada Kata Kerja Bentuk Perfect 44
11 Suffix Pada Kata Kerja Bentuk Imperfect 47
12 Infinitif Konstruk Dengan Suffix 48
13 Tingkat-tingkat Perbandingan 51
14 Bentuk-bentuk Kata Bilangan 56
15 Langkah-langkah Praktis Dalam Eksegese Tanakh Ibrani 64
16 Menganalisa Teks Mazmur 16:1 78
DAFTAR KATA 83
DAFTAR KEPUSTAKAAN 88
1
BAHASA IBRANI 2
1. WAW KONSEKUTIF
Waw Konsekutif adalah bentuk khusus dari Awalan Penghubung yang dapat
dijadikan Awalan pada bentuk-bentuk kata kerja Ibrani. Pengertian waktu pada
bentuk-bentuk kata kerja tersebut melalui Waw Konsekutif diubah menjadi
kebalikannya.
Bentuk kata kerja Perfek yang didahului oleh Waw Konsekutif disebut Perfek
Konsekutif, menyatakan pengertian Imperfek. Begitu pula sebaliknya. Bentuk kata
kerja Imperfek yang didahului oleh Waw Konsekutif ,disebut Imperfek
Konsekutif, menyatakan pengertian Perfek.
Waw Konsekutif ditulis dengan Waw, plus Patakh, plus Dagesh Forte pada
Konsonan berikutnya. Ketentuannya mirip dengan ketentuan untuk Awalan
Penentu. Bila, sebagai contoh, Waw Konsekutif di depan bentuk kata kerja
Imperfek untuk orang pertama tunggal, yang dimulai dengan Huruf 'alef, maka
Dagesh Forte dihilangkan dan vokal sebelumnya harus diperpanjang ( Patakh
menjadi Qamets ).
Contoh :
Dagesh Forte juga dihilangkan oleh huruf non-Gutturals tertentu yang ditemani
oleh sebuah vokal Shewa. Hal ini terjadi sangat sering ketika Waw Konsekutif di-
prefix-kan kepada sebuah kata kerja yang dimulai dengan Yod, didukung oleh
sebuah vokal Shewa.
2
merupakan keistimewaan bahasa Ibrani. Sebagai contoh, lihatlah Kejadian 1:3-4
Sebuah riwayat dapat dilanjutkan dengan sejumlah besar ( dalam Kejadian pasal
1 ada puluhan ) kata kerja yang semuanya dirangkaikan satu dengan yang lain
menurut hukum-hukum tersebut.
Uraian yang dimulai dengan kata kerja berbentuk Imperfek atau Imperatif dapat
dilanjutkan dengan kata kerja ( atau sejumlah kata kerja ) dalam bentuk Perfek
Konsekutif, yang menyatakan pengertian yang sama seperti Imperfek biasa.
Waw Konsekutif pada kata kerja bentuk Perfek memiliki vokalisasi yang sama
seperti Awalan Penghubung biasa. Sebagai contoh, lihat 2 Raja-raja 5:11 :
3
1.3.1. Uraian yang menyangkut masa lampau sering dimulai dengan bentuk Imperfek
Konsekutif dari yang dipersingkat menjadi
( dan terjadilah ),
kemudian disusul dengan beberapa kata kerja dalam bentuk Imperfek Konsekutif
pula. Contoh : Kejadian 11:2-3 :
1.3.2. Uraian yang menyangkut masa depan atau kegiatan yang terus-menerus dapat
dimulai dengan Perfek Konsekutif dari , yakni
, kemudian disusul
dengan kata-kata kerja yang berbentuk Perfek Konsekutif. Contoh : Kejadian 9:14
TUGAS (1)
1
2
3
4
5
6
7
4
2. IMPERATIF, LARANGAN, KOHORTATIF, & YUSIF
2.1. IMPERATIF
Imperatif dalam bahasa Ibrani hanya muncul untuk bentuk orang kedua saja
(Maskulin/Feminin, Tunggal/Jamak ). Imperatif ini dipakai hanya untuk
mengekspresikan perintah positif & tidak pernah mengekspresikan sebuah
larangan.
Imperatif bentuk biasa sama dengan Imperfek Biasa orang kedua, namun
tanpa Awalan Khas Imperfek. Dalam bahasa Ibrani ada empat (4) macam
Imperatif, masing-masing sesuai dengan gender ( m/f ) dan jumlah ( t/j ) pihak
yang diperintahkan. Perhatikan tabel di bawah ini !
5
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Peliharalah !
Tulislah ( jangan dikacaukan dengan orang ketiga
Feminin tunggal : Dia telah menulis ).
1
Oh Elohim, hakimilah bumi itu ! (
Mazmur 82:8 )
2
Peliharalah hidupku ( jiwaku ) !
( Mazmur 25:20 )
3
Berbaringlah denganku !
( Kejadian 39:7 )
6
Hanya konteks yang dapat menentukan terjemahan kata yang tepat, apakah
mempertegas atau memperhalus. Berikut di bawah ini diberikan contoh-contoh
pemakaian partikel dengan Imperatif :
1
Hakimilah, kumohon, antara aku dan
antara kebun anggurku ( Yesaya 5:3 ).
2
Oh TUHAN, celikkanlah matanya
( 2 Raja-raja 6:17 ).
3
Dan kini, berbicaralah kepada sang
raja ( 2 Samuel 13:13 ).
2.2. LARANGAN
Orang Ibrani tidak pernah memakai Imperatif untuk larangan / negative commands.
Untuk mengekspresikan larangan selalu dipakai Imperfek Biasa terutama orang
kedua dengan kata ingkar atau .
Ada dua macam bentuk larangan yang dibedakan :
1
Jangan menunda ... ( Daniel 9:19 ).
2
Jangan takut ... ( Kejadian 21:17 ).
3
Jangan dengarkan ... ( 1 Raja-raja 20:8 ).
Kata Ingkar dapat pula ditambah dengan Partikel , misalnya :
Janganlah kiranya ( demikian ) tuan-tuanku !
( Kejadian 19:18 ).
7
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Larangan Tetap ini biasanya ditetapkan oleh Elohim atau raja. Larangan
ini mutlak dan tidak memiliki unsur permintaan yang masih tampak
dalam
pemakaian kata ingkar
, sehingga lebih tepat diterjemahkan tidak boleh
daripada jangan. Misalnya pada 10 Hukum Elohim (Dasa Titah).
Contoh :
1
Tidak boleh ada bagimu illah-
illah lain ... ( Keluaran 20:3 ).
2
Engkau tidak boleh memanggil
namanya Sarai (Kejadian 17:15)
3
Engkau tidak boleh bernubuat
melawan Israel ( Amos 7:16 ).
2.3. KOHORTATIF
1
Marilah kita membuat
perjanjian, aku dan engkau
satu
( Keluaran 31:44 ).
2
Dan aku akan memelihara
hukummu terus-menerus
( Mazmur 119:44 ).
3
Dan aku akan membuat bagi
kalian satu perjanjian kekal
( Yesaya 55:3 ).
4
Dan kini, marilah kita membuat
satu perjanjian dengan Tuhan kita
( Ezra 10:3 ).
8
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
2.4. YUSIF
Dalam kalimat langsung ( direct speech ) tidak jarang Imperfek Orang Ketiga
dipakai dalam arti perintah tidak langsung/permintaan, yang disebut Yusif.
Misalnya :
1
TUHAN akan menghakimi.
Atau, Kiranya TUHAN menghakimi.
2
Anakku akan menulis.
Atau, Biarlah anakku menulis.
1
Mohon kiranya sang raja
mengingat TUHAN Elohimmu ( 2
Samuel 14:11 )
2
Hendaklah mereka jangan
memimpin atasku ( Mazmur
19:14 ).
3
Kiranya TUHAN menghakimi
antara aku dan antara engkau
( Kejadian 16:5 ).
9
TUGAS (2)
( )
( 1 Tawarikh 28:9 ) (A) Utuslah aku !
( )
( Mazmur 119:108 ) (B) Carilah aku !
( )
( Ulangan 31:19 ) (C) Hakimilah aku !
( )
( Yesaya 6:8 ) (D) Biarlah aku mendengar !
( )
( Mazmur 143:8 ) (E) Ajarlah aku !
( )
( Mazmur 150:1 ) (F) Ingatlah aku !
( )
( Yesaya 45:19 ) (G) Tulislah mereka !
( )
( Amsal 3:3 ) (H) Ajarlah dia (f) !
( )
( Mazmur 43:1 ) (I) Tolonglah aku !
( )
( Yeremia 17:14 ) (J) Pujilah dia !
( )
( Yeremia 15:15 ) (K) Layanilah dia !
( )
( Mazmur 109:26 ) (L) Sembuhkanlah aku !
1
2
3
3. PARTISIP ( PARTICIPLE )
Yang dimaksudkan dengan Partisip dalam bahasa Ibrani adalah sebuah bentuk kata
kerja yang dipakai sebagai Kata Sifat atau Kata Benda. Atau, sebuah kata sifat
yang berasal dari kata kerja, dan oleh karena itu ia dipakai untuk melukiskan
partisipasi dalam aksi atau suatu keadaan dari kata kerja itu.
10
Sebagaimana dalam bahasa Inggris, begitu pula dalam bahasa Ibrani, Partisip dapat
berada dalam bentuk Aktif dan Pasif ( misalnya : writing - written, sending - sent,
redeeming - redeemed, making - made, seeking - sought ).
Bahasa Ibrani mempunyai bentuk khusus dari kata kerja untuk melukiskan suatu
kegiatan yang sedang atau terus-menerus berlangsung, yaitu Partisip Aktif.
Partisip ini terdiri atas tiga konsonan dasar kata kerja & memiliki urutan vokal yang
khas dalam bentuk Maskulin Tunggal, yakni : ..... . Misalnya :
Maskulin
Tunggal
Maskulin
Jamak
Feminin
Tunggal
Feminin
Jamak
11
Pemakaian Partisip Aktif :
Dalam hal ini, Partisip Aktif biasanya menyusul setelah subyek. Berarti
penyimpangan dari urutan yang umum dalam kalimat Ibrani ( Predikat - Subyek -
Obyek ). Misalnya :
Tampaklah dari beberapa contoh di atas, bahwa sewaktu-waktu Partisip Aktif dapat
diterjemahkan sebagai Kata Sifat ( misalnya : pintar ), atau sebagai Kata Benda
(misalnya : hakim, penduduk, pemelihara ).
Awalan Penentu pada Partisip Aktif diterjemahkan seperti Kata Ganti Penghubung
yang. Misalnya :
12
3.2. Partisip Pasif
Partisip Pasif menyatakan suatu keadaan atau sifat yang statis sebagai
akibat/hasil suatu perbuatan yang sudah selesai. Partisip Pasif dibentuk dari tiga
konsonan dasar kata kerja & memiliki urutan vokal yang khas dalam bentuk
Maskulin Tunggal, yakni ... . Misalnya :
Maskulin
Tunggal
Maskulin
Jamak
Feminin
Tunggal
Feminin
Jamak
Perhatikan :
Akhiran-akhiran Partisip Pasif Maskulin Jamak & Feminin Tunggal dalam keadaan
Constructus akan mengalami perubahan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk
kata benda. Misalnya :
13
TUGAS (3)
.1
.2
.3
.4
.5
'''' .6
.7
14
4. INFINITIF
Infinitif adalah bentuk kata kerja yang menyatakan arti dasar sebuah kata kerja.
Misalnya :
Bentuk kata kerja yang mengandung keterangan tentang pelaku dan waktu
disebut Finite Verb-form, yaitu bentuk kata kerja yang mengandung pembatas atau
definisi.
Selanjutnya perlu dibedakan di antara dua bentuk Infinitif yang dikenal dalam
bahasa Ibrani, yakni :
menulis ( to write )
melihat ( to see )
menjadi ( to be )
mengirim ( to send )
mengetahui ( to know )
meninggal ( to die )
kembali ( to return )
15
Perhatikan :
[a] Kata kerja yang berakhir dengan Gutturals mendapat Patakh di bawahnya.
[b] Kata kerja yang memiliki Waw di tengah, hanya mendapat o tanpa a dalam
suku kata pertama.
<a> Infinitif Absolut di depan bentuk Finite dari kata kerja yang sama,
menekankan kepastian, kesungguhan, atau kelengkapan pekerjaan/kegiatan
tersebut. Dalam menterjemahkan Infinitif Absolut ke dalam bahasa Indonesia
perlu ditambah kata keterangan : pasti, sungguh-sungguh, sama sekali, secara
sempurna. Misalnya :
<b> Infinitif Absolut di belakang bentuk Finite dari kata kerja yang sama,
dapat :
[1] Memberi tekanan kepada kata kerja tersebut. Terjemahannya sama seperti
pada 4.1.2.<a>.
[2] Menunjuk kepada suatu kegiatan yang berlangsung selama beberapa waktu :
16
<c> Infinitif Absolut yang berdiri sendiri menggantikan bentuk-bentuk kata kerja
yang Finite. Konteks yang mendahului menentukan bentuk Finite yang mana
yang dimaksudkan. Misalnya :
Yosua berkata, Ingatlah perkataan itu ! ( Yosua 1:13 - Imperatif ).
Dan aku telah memilihnya ( 1 Samuel 2:27-28 - Perfek ).
Mereka akan membeli dan mereka akan menulis dalam surat itu
( Yeremia 32:44 - Imperfek ).
e
<a> Vokalisasinya hampir selalu ...... ( Qamets dari Infinitif Absolut
diperpendek menjadi Shewa Bersuara ). Secara kebetulan bentuk ini sama
dengan Imperatif, Maskulin, Tunggal, namun terjemahannya berbeda sama
sekali. Perhatikan tabel berikut di bawah ini !
17
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Manakah lebih baik bagi kalian : Pemerintahan ( Reigning ) di atas kalian oleh 70
orang, yakni semua putra-putra Yerubaal, atau pemerintahan di atas kalian oleh
satu orang ?
Inilah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Pada hari penjadian
( making ) oleh TUHAN Elohim bumi dan langit. Atau... Pada hari di
mana TUHAN Elohim menjadikan bumi dan langit.
18
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Elohim telah membuat bagiku hal tertawa.
Dan terjadilah pada waktu Yoab menjaga kota ITU.
<c> Preposisi
di depan Infinitif Konstruk biasanya diterjemahkan : pada waktu,
namun dalam pengertian langsung sesudah, segera sesudah. Misalnya di Kejadian
27:34.
Segera sesudah Esau mendengar perkataan-perkataan ayahnya ...
Catatan tentang
Infinitif Konstruk dari kata yang dibubuhi kata depan
yakni
seringkali muncul dalam Tanakh Ibrani. Secara harfiah kata ini, seringkali mengawali
pembicaraan langsung ( direct speech ), harus diterjemahkan : dengan tujuan untuk
berkata.
19
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Dan terjadilah pada suatu saat Abimelekh dan Pikhol, Panglima tentaranya, telah
berkata kepada Abraham :Elohim menyertai engkau dalam segala sesuatu yang
engkau lakukan.
TUGAS (4)
( Ulangan 4:2 )
( Zakaria 8:22 )
( Kejadian 1:14 )
( 1 Raja-raja 3:9 )
( Ezra 3:10 )
( 1 Raja-raja 2:27 )
( Kejadian 50:7 )
( Kejadian 25:22 )
( Yosua 8:16 )
( 2 Samuel 25:29 )
B. Analisa/parsinglah setiap kata & terjemahkanlah !
20
2
Di antara kata kerja biasa ( Strong Verbs ) ada tiga kelompok yang dibedakan
menurut bunyi vokal dalam suku kata kedua bentuk Perfek, yaitu :
Jumlah kata kerja corak A jauh lebih banyak daripada kata kerja corak E
ataupun corak O. Kata kerja corak O malah muncul begitu jarang sehingga
tidak akan diuraikan lebih lanjut dalam perkuliahan ini.
Pada umumnya, kata kerja corak E dan O termasuk Stative Verbs, yakni kata
kerja yang menyatakan suatu kondisi keberadaan tertentu, tidak menyatakan
suatu kegiatan atau gerakan seperti pada kata kerja-kata kerja yang lain.
21
Pada halaman berikut diperlihatkan Pola Pembentukan Stative Verbs baik bentuk
Perfek maupun Imperfek, dibandingkan dengan Pola Pembentukan Kata Kerja Active.
ACTIVE S T A T I V E
P 3.M.Tunggal
E 3.F. Tunggal
R 2.M.Tunggal
F 2.F. Tunggal
E 1.M/F
Tunggal
C 3.M/F Jamak
T 2.M. Jamak
2.F. Jamak
1.M/F Jamak
I 3.M.Tunggal
M 3.F. Tunggal
P 2.M. Tunggal
E 2.F. Tunggal
R 1.M/F
Tunggal
F 3.M. Jamak
E 3.F. Jamak
C 2.M. Jamak
T 2.F. Jamak
1.M/F Jamak
22
5.2. Kata Kerja Atau Kata Sifat ?
Seringkali terdapat Kata Sifat yang erat kaitannya dengan Stative Verbs.
Bentuk kata sifat ini tidak jarang sama dengan bentuk orang ketiga Maskulin
tunggal Perfek dari Stative Verbs.
23
[a] Hanya Paradigma Imperfek saja yang mengikuti pola Stative Verb corak O,
yakni A pada suku kata kedua, menggantikan O dari .
[b] Sedangkan Paradigma Perfek sesuai dengan kata kerja biasa corak A
( ).
TUGAS (5)
1
2
3
4
hw"hy>-~[i laeWmv. r[;N:h; lD;g>YIw: 5
24
6. SUFFIX PENUNJUK ARAH
Preposisi ( ke, kepada ) biasanya dipakai untuk menyatakan arah atau tujuan
suatu gerakan. Misalnya :
Sang Nabi berjalan ke kota ITU.
Namun, ada juga cara lain untuk menyatakan arah suatu gerakan ( ke, kepada ) yakni
melalui penambahan Suffix pada tempat yang dituju, dan terjemahannya
tidak akan berubah dari kalimat tersebut di atas.
Sang Nabi berjalan ke kota ITU.
Suffix Penunjuk Arah ini tidak pernah mendapat penekanan di dalam ucapan,
sehingga dapat dibedakan dari Suffix Feminin .
6.2. Daftar Kata Yang Dapat Menyandang Suffix Penunjuk Arah
Ada sejumlah kata benda, kata sifat, dan mata angin yang dapat menyandang Suffix
Penunjuk Arah. Yang terpenting di antaranya adalah sebagai berikut :
Ke rumah.
Gunung Ke gunung ITU
Ke gunung.
Padang gurun Ke padang gurun.
Kota Ke kota ITU.
Surga Ke Surga.
25
Mesir Ke Mesir.
Yerusalem Ke Yerusalem
Negev, Selatan Ke arah Negev, ke Selatan.
Sheol,
orang mati
dunia
Ke Sheol, ke dunia orang
mati.
Utara
Ke Utara.
Timur Ke Timur.
Selatan Ke Selatan.
Laut, Barat Ke arah laut, ke Barat.
Di sana/situ Ke sana/situ.
TUGAS (6)
1
2
3
4
26
7. MENYATAKAN MILIK
Dalam bahasa Ibrani, tidak ada kata kerja memiliki, atau mempunyai. Untuk
mengungkapkan hal tersebut, maka dipakai cara-cara sebagai berikut :
Catatan :
Bila preposisi didahului oleh maka seringkali tidak ditulis !
7.2. Pemilikan Pada Waktu Lampau
Diungkapkan melalui :
a. Perfek dari
yang harus menyesuaikan diri dengan gender & jumlah dari
milik, yakni benda yang dimiliki.
b. Preposisi di depan pemilik. Dan kata dipakai sebagai Kata Ingkar.
27
Perhatikan contoh-contoh berikut di bawah ini !
Diungkapkan melalui :
a. Imperfek dari yang harus mengikuti milik dalam hal gender & jumlah.
b. Preposisi di depan pemilik. Dan kata dipakai sebagai Kata Ingkar.
Perhatikan contoh-contoh berikut di bawah ini !
Paradigma
PERFEK TUNGGAL ARTI
3.Maskulin
Ia telah menjadi/berada; itu telah terjadi
3.Feminin
Ia telah menjadi/berada; itu telah terjadi
2.Maskulin
Engkau telah menjadi/berada
2.Feminin
1.Mask./Fem.
Saya telah menjadi/berada
PERFEK JAMAK ARTI
3.Mask./Fem.
Mereka telah menjadi/berada, itu telah terjadi
28
2,Maskulin
Kalian telah menjadi/berada
2.Feminin
1,Mask./Fem.
Kami telah menjadi/berada
IMPERFEK TUNGGAL ARTI
3.Maskulin
Ia akan menjadi/berada, itu akan terjadi
3.Feminin
Ia akan menjadi/berada, itu akan terjadi
2.Mask./Fem.
1.Mask./Fem.
Saya akan menjadi/berada
IMPERFEK JAMAK ARTI
3.Maskulin
Mereka akan menjadi/berada, itu akan terjadi
3.Feminin
Mereka akan menjadi/berada, itu akan terjadi
2.Maskulin
Kalian akan menjadi/berada
2.Feminin
1.Mask./Fem.
Kami akan menjadi/berada
TUGAS (7)
1
2
3
4
5
29
8. POLA KONYUGASI KATA KERJA BIASA
Kata Kerja dasar dalam bahasa Indonesia dapat dikembangkan melalui suku kata
yang diganti atau ditambah dengan tujuan untuk menghasilkan pengertian-
pengertian baru, sebagaimana diperlihatkan dalam contoh berikut :
Untuk pengembangan kata kerja dasar bahasa Ibrani, tersedia 7 ( tujuh ) Pola
Pembentukan ( Stems ), yang masing-masing mempunyai ciri khas tertentu.
Ketujuh stems tersebut adalah : Qal, Nifal, Piel, Pual, Hitpael, Hifil, dan
Hofal.Nama Qal ( ) berasal dari akar kata , yang berarti ringan. Disebut
Qal, oleh karena tidak diberatkan oleh tambahan atau perubahan seperti yang
terjadi pada stem-stem lainnya. Sama persisi dengan namanya, Qal adalah Simple
Active Stem. Qal adalah konyugasi aktif biasa yang paling sederhana dan yang juga
paling sering muncul. Bentuk-bentuk kata kerja yang telah kita pelajari sampai
sekarang ini, semuanya termasuk dalam Konyugasi Qal.
Nama-nama dari stem-stem lainnya diambil dari kata
, yang berarti
membuat. Tabel berikut memberikan nama-nama Stem Kata Kerja Ibrani ( untuk
orang ketiga, Maskulin, tunggal, Perfek ) :
Catatan :
[1] Setiap Konyugasi/stem mempunyai bentuk Perfek & Imperfek tersendiri, seringkali
juga Imperatif, Partisip, dan Infinitif.
30
[2] Jarang ada kata kerja yang mempunyai 7 ( tujuh ) Konyugasi/stem semua ( sama
halnya dengan bahasa Indonesia ), namun sebagian besar muncul dalam Konyugasi
Qal.
[3] Untuk selanjutnya huruf Konsonan dalam kata kerja dasar ( akar kata ) disebut
radikal. Sebagai contoh :
Kini, kita akan memperhatikan enam (6) Konyugasi/Stem di luar Qal ( mengingat
Konyugasi/stem Qal sudah kita pelajari sebelumnya ) :
8.1. NIFAL
31
8.1.3. Paradigma Nifal Perfek dibandingkan dengan Qal Perfek :
3.F. Tunggal
Ia (f) telah
memimpin
Ia (f)
dipimpin
telah
2.M.Tunggal
Engkau (m)
telah memimpin
Engkau (m)
dipimpin
telah
2.F. Tunggal
Engkau (f) telah
memimpin
Engkau (f)
dipimpin
telah
1.M/F
Tunggal
Saya
memimpin
telah
Saya
dipimpin
telah
3 M/F Jamak
Mereka
memimpin
telah
Mereka
dipimpin
telah
2.M.Jamak
Kalian (m) telah
memimpin
Kalian (m)
dipimpin
telah
2.F. Jamak
Kalian (f) telah
memimpin
Kalian (f)
dipimpin
telah
1 M/F Jamak
Kami
memimpin
telah
Kami
dipimpin
telah
Catatan :
[1] Perhatikan untuk Nifal Perfek ( orang ketiga, Maskulin, Tunggal ) persis sama
dengan vokal yang ditemukan pada nama Nifal itu sendiri.
digabungkan dengan stem konsonan pertama untuk membentuk sebuah
[2] Prefix
suku kata tertutup ( ) dan diteruskan dengan tanpa adanya perubahan sepanjang
8.2. PIEL
32
Qal
Ia (m) telah mematahkan
Piel
Ia (m) telah meremukkan
Qal
Ia (m) telah belajar
Piel
Ia (m) telah mengajar
( menyebabkan orang lain belajar )
<c> Ada kata-kata kerja tertentu yang bentuk dasarnya dalam bentuk Piel,
sebab tidak ada bentuk Qal-nya. Misalnya :
33
8.2.3. Paradigma Piel Perfek dibandingkan dengan Qal Perfek
8.3. Pual
Bentuk-bentuk kata kerja Pual adalah Intensif Pasif, jadi tepat berlawanan
dengan Intensif Aktif ( Piel ). Dengan demikian Pual menyatakan PASIF
dari Piel.
Ciri khas seluruh Pual adalah vokal Qibbuts di bawah Radikal Pertama dan
Dagesh Forte dalam Radikal Kedua.
34
8.3.3. Paradigma Pual Perfek dibandingkan dengan Qal Perfek
2.M.T.
Engkau
memimpin
(m) telah
Engkau (m)
dipimpin ( dg paksa )
telah
2.F. T.
Engkau
memimpin
(f) telah
Engkau (f)
dipimpin ( dg paksa )
telah
1.M/F.T.
Saya
memimpin
telah
Saya telah dipimpin
( dengan paksa )
3 M/F.J.
Mereka
memimpin
telah
Mereka telah dipimpin
( dengan paksa )
2.M.J.
Kalian
memimpin
(m) telah
Kalian (m)
dipimpin ( dg paksa )
telah
2.F. J.
Kalian
memimpin
(f) telah
Kalian (f)
dipimpin ( dg paksa )
telah
1 M/F. J.
Kami
memimpin
telah
Kami telah dipimpin
( dengan paksa )
8.4. HIFIL
Kata kerja dalam konyugasi Hifil bersifat Kausatif. Dengan kata lain, Hifil
menyatakan suatu proses sebab akibat.
35
8.4.3. Paradigma Hifil Perfek dibandingkan dengan Qal Perfek
3.M.T.
Iamemimpin
(m) telah
Iamenyebabkan
(m) telah
untuk
memimpin
3.F. T.
Ia (f)
memimpin
telah
Ia (f)
menyebabkan
telah
untuk
memimpin
2.M.T.
Engkau (m) telah
memimpin
Engkau (m)
menyebabkan
telah
untuk
memimpin
2.F. T.
Engkau (f) telah
memimpin
Engkau
menyebabkan
(f) telah
untuk
memimpin
1.M/F.T.
Saya
memimpin
telah
Saya
menyebabkan
telah
untuk
memimpin
3 M/F.J.
Mereka
memimpin
telah
Mereka
menyebabkan
telah
untuk
memimpin
2.M.J.
Kalian (m) telah
memimpin
Kalian (m)
menyebabkan
telah
untuk
memimpin
2.F. J.
Kalian (f)
memimpin
telah
Kalian (f)
menyebabkan
telah
untuk
memimpin
1 M/F. J.
Kami
memimpin
telah
Kami
menyebabkan
telah
untuk
memimpin
8.5. HOFAL
36
8.5.3. Paradigma Hofal Perfek dibandingkan Qal Perfek
3.M.T.
Iamemimpin
(m) telah
Iadisebabkan
(m) telah
untuk
memimpin
3.F. T.
Ia (f)
memimpin
telah
Ia (f) telah disebabkan
untuk memimpin
2.M.T.
Engkau (m) telah
memimpin
Engkau (m) telah
disebabkan untuk
memimpin
2.F. T.
Engkau (f) telah
memimpin
Engkau
disebabkan
(f) telah
untuk
memimpin
1.M/F.T.
Saya
memimpin
telah
Saya telah disebabkan
untuk memimpin
3 M/F.J.
Mereka
memimpin
telah
Mereka
disebabkan
telah
untuk
memimpin
2.M.J.
Kalian (m) telah
memimpin
Kalian
disebabkan
(m) telah
untuk
memimpin
2.F. J.
Kalian (f)
memimpin
telah
Kalian
disebabkan
(f) telah
untuk
memimpin
1 M/F. J.
Kami
memimpin
telah
Kami telah disebabkan
untuk memimpin
8.6. HITPAEL
37
Bila kata kerja dimulai dengan konsonan , , muncul dalam Hitpael
maka dari awalan dan Radikal Pertama kata kerja itu akan bertukar
tempat.
3.M.T.
Iamemimpin
(m) telah
Iamemimpin
(m) telah
dirinya
sendiri
3.F. T.
Iamemimpin
(f) telah
Ia
memimpin
(f) telah
dirinya sendiri
2.M.T.
Engkau (m) telah
memimpin
Engkau (m) telah
memimpin dirimu
sendiri
2.F. T.
Engkau (f) telah
memimpin
Engkau (f) telah
memimpin dirimu
sendiri
1.M/F.T.
Saya
memimpin
telah
Aku
memimpin diriku
telah
sendiri
3 M/F.J.
Mereka
memimpin
telah
Mereka
memimpin
telah
diri
mereka sendiri.
2.M.J.
Kalian (m) telah
memimpin
Kalian (m) telah
memimpin diri
kalian sendiri
2.F. J.
Kalian (f)
memimpin
telah
Kalian (f) telah
memimpin diri
kalian sendiri
1 M/F. J.
Kami
memimpin
telah
Kami
memimpin
telah
diri
kami sendiri
38
9. PENGENALAN & PENERJEMAHAN KATA KERJA IBRANI
9.1. Langkah Pertama adalah mempertimbangkan ada tidaknya Prefix pada bentuk
kata kerja tersebut. Ingatlah bahwa hanya Nifal, Hitpael, dan Hofal yang
memiliki Prefix pada bentuk Perfek. Ingatlah pula bahwa Waw Conjunction
mungkin di-prefix-kan kepada bentuk kata kerja apapun & pada stem apapun.
9.2. Bila tidak ada Prefix apapun pada bentuk Perfek, kecuali mungkin Waw
Conjunction, maka kemungkinan bentuk tersebut adalah Qal, Piel, atau Pual,
sebab hanya tiga bentuk stem ini yang tidak memiliki prefix pada Perfeknya.
Setelah pengenalan ini, maka akan relatif mudah sekali untuk menentukan stem
kata kerja tersebut ( Qal, Piel, atau Pual ), sebab keduanya, Piel & Pual
mudah dikenal dengan adanya Dagesh Forte pada Radikal Kedua.
9.3. Bila bentuk Perfek di-prefix-kan, maka Prefix tersebut harus dipisahkan dari
tiga konsonan akar kata kerja itu, dan selanjutnya kita dapat mengenali stem
kata kerja tersebut.
1
adalah Prefix untuk Nifal Perfek
2
adalah Prefix untuk Hitpael Perfek
3
adalah Prefix untuk Hifil Perfek
4
adalah Prefix untuk Hofal Perfek
9.4. Setelah memisahkan dan mengenali Prefix dari suatu bentuk Perfek serta
mengenali stem kata kerja itu tergolong, maka langkah berikutnya adalah
memisahkan & menganalisa Suffix untuk mengenali Person, Gender, dan
Bentuk dari kata kerja itu. Bentuk satu-satunya dari Perfek yang TIDAK
MEMILIKI SUFFIX adalah untuk orang ketiga Maskulin tunggal.
1
3.F.Tunggal 5
3.M/F. Jamak
2
2.M. Tunggal 6
2.M.Jamak
3
2.F. Tunggal 7
2.F.Jamak
4
1.M/F.
Tunggal
8
1.M/F.Jamak
39
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
9.5. Langkah selanjutnya adalah merekonstruksi akar kata kerja dari konsonan-
konsonan yang tersisa setelah semua Prefix & Suffix telah disingkirkan. Pada
semua Strong Verbs, dan bahkan pada Weak Verbs, hanya ada tiga konsonan
yang ditinggalkan untuk rekonstruksi akar kata kerja itu.
9.6. Langkah terakhir adalah menemukan akar kata kerja itu pada BDB Lexicon
untuk menemukan arti kata itu. Pada bagian ini pula kita dapat menemukan arti
selengkapnya dari bentuk stem kata kerja apa saja.
Langkah-langkah tersebut di atas sudah lengkap, dan kita sudah siap untuk penempatan
ataupun penterjemahan kalimat bahasa Ibrani dengan tepat. Contoh :
(1)
Kata kerja dalam kalimat (1) adalah . Ia tidak memiliki Prefix sehingga dapat
digolongkan pada Qal, Piel, atau stem Pual. Adanya Dagesh Forte pada Radikal Kedua
memberikan indikasi bahwa ia adalah intensif dan vokal yang dipakai menunjukkan
pola Piel. Tidak ditemukan adanya aformatif lain, maka jelaslah ia adalah bentuk untuk
orang ketiga Maskulin Tunggal, yang terdaftar dalam BDB Lexicon dengan arti
mencari.
(2)
Kata kerja dalam kalimat (2) adalah . Ia di-prefix-kan dengan Waw
Conjunction, namun tidak memiliki Prefix lainnya pada stemnya. Ini berarti ia mungkin
sebagai Qal, Piel, atau Pual. Ia tidak bisa sebagai Qal, sebab bentuk vokalnya amat
berbeda ( lagipula tidak dipakai dalam bentuk Qal ). Tinggal dua kemungkinan
saja, yakni Piel atau Pual.
Kita mungkin berharap akan menemukan adanya Dagesh Forte pada Radikal Kedua.
Namun, dalam kasus kata kerja yang muncul, Dagesh Forte itu dihilangkan sebab
didahului oleh sebuah vokal Shewa. Adanya Khireq di bawah Radikal Pertama
menunjukkan bahwa kata kerja ini adalah Piel. Akhiran yang terlihat itu adalah untuk
orang ketiga jamak.
40
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
(3)
Kata kerja pada kalimat (3) adalah . Ia di-prefix-kan dengan , yang
merupakan Prefix dari Hifil Perfek. Suffix-nya adalah , yang menunjukkan Person,
gender, dan bentuk dari orang pertama tunggal ( 1 cs ). Konsonan yang tersisa adalah
terdaftar dalam BDB Lexicon sebagai [ ], tanda kurung yang terlihat ini
menunjukan bahwa ia tidak muncul dalam stem Qal dalam Alkitab Bahasa Ibrani. Akar
kata kerja ini berarti dipisahkan.
(4)
Kata kerja pada kalimat (4) adalah . Ia memiliki sebuah Prefix ,
yang adalah Prefix untuk Hitpael Perfek. Ia tidak mempunyai Suffix, jadi memberikan
indikasi bahwa ia adalah orang ketiga Maskulin tunggal ( 3 ms ). Akar kata kerja
tersebut adalah , dan BDB Lexicon memberikan arti pergi, datang, berjalan.
Untuk Hitpael berarti berjalan ke sana ke mari.
(5)
Kata kerja untuk kalimat (5) adalah . Konsonan Pertama tidak menunjukkan
sebagai sebuah Prefix, jadi ia harus dipertimbangkan sebagai salah satu konsonan akar
kata kerja. Suffix-nya adalah , yang menunjukkan orang pertama jamak ( 1 cp ).
Dagesh Forte yang muncul pada berarti ia digandakan, dan akar kata kerjanya adalah
41
. Ketentuan yang dipakai di sini tepat sama dengan contoh-contoh yang diberikan
di atas : Tatkala Radikal Ketiga dalam akar kata itu sama dengan huruf awal Suffix,
maka dua konsonan digabungkan dengan memakai Dagesh Forte.
Sebab tidak mempunyai Prefix, maka ia kemungkinan sebagai Qal, Piel, atau
Pual. Oleh karena ia tidak mempunyai sebuah Dagesh Forte pada Radikal Kedua, maka
sudah pasti ia adalah Qal. Kata kerja terdaftar dalam BDB Lexicon dengan arti
memberi.
(6)
Kata kerja pada kalimat (6) adalah , memiliki sebuah Prefix dan harus
diklasifikasi sebagai Nifal Perfek. Faktanya ia tidak memiliki Suffix, berarti ia adalah
orang ketiga Maskulin tunggal ( 3 ms ). Akar kata kerja itu adalah terdaftar
dalam BDB Lexicon dengan arti mendengar.
TUGAS (8)
A. Tunjukkan tiga konsonan sebagai akar kata dari bentuk kata kerja di bawah ini !
Misalnya :
06 01
07 02
08 03
09 04
10 05
42
B. Berikanlah nama Stem Kata Kerja di bawah ini !
Contoh : Qal.
06 01
07 02
08 03
09 04
10 05
C. Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini, dengan memarsing
( menganalisa ) terlebih dahulu kata kerjanya !
01
02
43
10. SUFFIX PADA KATA KERJA BENTUK PERFECT
10.1. Prinsip
Seringkali kata kerja disusul obyek dalam bentuk penanda-obyek dengan suffix
ganti orang ( Pronominal Suffixes ) atau preposisi dengan suffix ganti orang.
Contoh :
Dia telah memelihara
saya.
Dia telah memilih
engkau.
Namun demikian, obyek yang berbentuk suffix ganti orang dapat juga langsung
ditambahkan pada kata kerja tanpa memakai penanda-obyek atau preposisi.
Contoh :
Dia telah
memeliharaku.
Dia telah memilihmu.
Perhatikan, terjemahan bahasa Indonesia di atas juga memakai suffix ganti
orang pada kata kerja !
10.2. Paradigma Suffix pada kata kerja Qal Perfect adalah sebagai berikut :
2.m.t. - -
2.f.t. - -
3.m.t.
3.f.t.
1.c.j. -
2.m.j. - - - -
2.f.j. - - - -
3.m.j.
3.f.j.
44
3.c.j. 2.j.m & f 1.c.j.
Suffix -
1.c.t.
2.m.t. -
2.f.t. -
3.m.t.
3.f.t.
1.c.j.
2.m.j. -
2.f.j. -
3.m.j.
3.f.j.
Penjelasan :
<a> Suffix yang ditambahkan pada kata kerja rata-rata sama dengan suffix pada kata
benda dan preposisi, namun perhatikan :
[1] Suffix untuk orang pertama tunggal selalu memakai
[2] Suffix untuk orang ketiga tunggal maskulin dapat berupa atau
[3] Suffix untuk orang ketiga jamak lebih sering dan daripada dan
<b> Bilamana kata kerja menerima Suffix, maka tekanan dalam ucapan berpindah
kepada suku kata terakhir sehingga qamets pada suku kata pertama diperingan
menjadi Shewa.
<c> Untuk orang ketiga feminin tunggal, huruf terakhir dari diganti
dengan bila ditambah suffix.
<d> Bentuk dasar orang kedua feminin tunggal ditambah bila mendapat Suffix.
45
<e> Untuk orang kedua jamak yang ditambah Suffix tidak lagi dibedakan antara
feminin atau maskulin dan berubah menjadi :
Hanya kata kerja yang aktif dapat memiliki suffix (= obyek ). Itulah sebabnya
konyugasi Nifal, Pual, Hofal, dan Hitpael yang bersifat pasif atau refleksif tidak
dapat memiliki suffix ganti orang. Tinggal Qal, Piel, dan Hifil yang dapat diberi
suffix. Bentuk-bentuk Suffix pada Piel dan Hifil Perfect dapat kita lihat pada
paradigma berikut di bawah ini !
Piel Hifil
Suffix 3.m. Tunggal 3.m. Tunggal
1.c.Tunggal
2.m. Tunggal
2. f. Tunggal
3.m. Tunggal
3.f. Tunggal
1.c. Jamak
46
11. SUFFIX PADA KATA KERJA BENTUK IMPERFECT
11.1. Prinsip
Prinsip yang sama seperti pada kata kerja bentuk Perfect berlaku untuk Suffix
pada Kata Kerja Bentuk Imperfect.
IM PERFECT IMPERATIVE
3.m.Tunggal dengan Nun 3.m. Jamak Tunggal Jamak
Energic
Suffix
1.c.Tunggal
2.m.Tunggal
2.f. Tunggal
3.m. Tunggal
3.f. Tunggal
1.c. Jamak
2.m. Jamak
2.f. Jamak
3.m. Jamak
3.f. Jamak
Penjelasan :
(b) Mengingat bahwa perubahan pada kata kerja Imperfect terjadi terutama pada awal
kata, ( disebabkan Prefix khas Imperfect ), maka bentuk-bentuk Suffix Ganti Orang
pada akhir kata tetap.
(c) Baik pada Imperfect tunggal maupun Imperatif tunggal sewaktu-waktu terdapat
gejala nun energicum (
energic ) di depan Suffix yang melalui asimilasi berubah
menjadi Dagesh Forte dalam konsonan pertama Suffix.
47
Contoh : menggantikan
Menyangkut Suffix pada Imperatif dan lain-lain, perhatikanlah Daftar Paradigma
tersebut di atas !
TUGAS (9)
1
2
3
ynIT'b.z:[] hm'l' yliae yliae 4
WnT'b.h;a] hM'B; ~T,r>m;a]w: hw"hy> rm;a' ~k,t.a, yTib.h;a' 5
12. SUFFIX PADA INFINITIF KONSTRUK
Infinitif Konstruk adalah bentuk dari kata kerja di mana kata kerja
dibendakan. Contoh Infinitif Konstruk dan terjemahannya :
Reigning Pemerintahan
48
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
1.c. Tunggal
( Subyek ) ( Obyek )
2.m. Tunggal
(Subyek) ( Obyek)
2.f. Tunggal
3.m. Tunggal
3.f. Tunggal
1.c. Jamak
2.m. Jamak
2.f. Jamak
3. m. Jamak
3.f. Jamak
12.3. Contoh-contoh Pemakaian Suffix Pada Infinitif Konstruk di Tanakh Ibrani :
6:22 )
Ketika engkau mendekati ke
peperangan ( Ulangan 20:2 )
hm'x'l.Mih;-la, ~k,b.r'q'K. .2
25:29 )
Seorang raja untuk mengadili
kita, seperti semua bangsa ITU
~yIAGh;-lk'K. Wnjep.v'l. %l,m, .3
( 1 Samuel 8:5 )
49
12.4. Terjemahan Infinitif Konstruk Dengan Suffix Dalam Bahasa Indonesia
Ada kata kerja yang menurut bahasa Indonesia tidak dapat dibendakan
sama seperti kata kerja memelihara di atas yang dapat menjadi
pemeliharaan. Dalam kasus itu, Infinitif Konstruk dengan Suffix harus
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan cara sebagai berikut :
Infinitif Konstruk dari Konyugasi Pasif & Refleksif dapat pula menyandang Preposisi
yang melekat serta Suffix Ganti Orang. Contoh :
Masalah Suffix pada kata kerja seakan-akan sangat rumit & membingungkan.
Namun demikian, bilamana bentuk-bentuk Suffix sudah dikenal, maka tampaklah
bahwa Suffix pada kata kerja adalah cara Ibrani yang canggih untuk menyatakan
hubungan yang erat antara predikat, obyek, dan subyek.
TUGAS (10)
Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini, dengan memarsing terlebih dahulu
kata kerjanya !
.1
.2
.3
!Ayci-ta, Wnrek.z"B. .4
^yk,r'D>-lk'B. ^r>m'v.li .5
50
13. TINGKAT-TINGKAT PERBANDINGAN
Dalam bahasa Ibrani tidak ada kata khusus untuk mengungkapkan tingkat
perbandingan seperti : lebih panjang atau paling panjang ( terpanjang ). Untuk
maksud tersebut, bahasa Ibrani memakai cara-cara sebagai berikut :
Sebab lebih baik bagi kami bekerja pada orang Mesir daripada kami mati
di padang gurun ITU ( Keluaran 14:12 ).
Mendengarkan lebh baik daripada kurban sembelihan ( 1 Samuel 15:2 ).
Dan dia mengasihi bahkan Rahel lebih daripada Lea ( Kejadian 29:30 ).
13.1.4. Awalan Penentu di depan kata sifat dapat juga menyatakan tingkat
Komparatif atau Correlative Comparative seperti lebih besar, lebih kecil,
lebih tua, lebih muda, dan seterusnya.
Esau puteranya yang lebih tua ( Kejadian 27:15 ).
51
Nama yang lebih tua Lea, dan nama yang lebih muda Rahel
( Kejadian 29:16 )
13.2.1. Kata Sifat dengan Awalan Penentu yang menyusul setelah kata benda yang
tertentu pula, diterjemahkan sebagai Superlatif.
52
TUGAS (11)
A. Pilihlah pasangan jawaban yang sesuai dari kolom sebelah kiri dengan kolom
sebelah kanan dengan cara mencari lawan katanya.
Misalnya : , Lelaki pasangannya adalah , Wanita.
( )
(A)
( )
(B)
( )
(C)
( )
(D)
( )
(E)
( )
(F)
( )
(G)
( )
(H)
( )
(I)
( )
(J)
( )
(K)
( )
(L)
( )
(M)
( )
(N)
( )
(O)
( )
(P)
( )
(Q)
( )
(R)
B. Kalimat-kalimat di bawah ini berisi sebuah bentuk Perfect kata kerja Ibrani.
Berikanlah terjemahan tepat untuk bentuk kata kerja tersebut, dengan cara
mengisi tanda garis bawah di sebelah kanan.
53
Contoh : (a) Nifal
Dan ia akan dipotong dari umat-Nya (b) 3.m.t.
( Keluaran 30:33 ) (c)
01
(a) ________
(b) ________
Siapa telah ......... ini dari tangan kalian ? Yes. 1:12 (c) ________
02
(a) ________
(b) ________
................................................. roti ( Ulangan 9:9 ). (c) ________
03
(a) ________
(b) ________
Sebab darinya .............................. ( Kejadian 3:19 ) (c)_________
04
(a) ________
(b) ________
Bukankah ...................... bagimu ? ( Amsal 22:30 ) (c) ________
05
(a) ________
(b) ________
Dan ...................... atas gunung ITU ? ( Ul. 10:10 ). (c) ________
06
(a) ________
(b) ________
................................... para nabi ( Yeremia 23:21 ). (c) ________
07
(a) ________
(b) ________
Sebab ............................... belas kasihan di mataku (c) ________
( Keluaran 33:17 ).
08
(a) ________
(b) ________
Kata-katamu ............................. ( Yeremia 15:16 ). (c) ________
09
(a) ________
(b) ________
Dan lihatlah, bapa-bapa kita telah ........................... (c) ________
oleh pedang ITU ( 2 Tawarikh 29:9 ).
10
(a) ________
(b) ________
TUHAN telah ..................... umat-Nya ( Rut 1:6 ). (c) ________
11
(a) ________
(b) ________
(c) ________
........................................ pada kalian perintah ITU
( Maleakhi 2:4 ).
12
(a) ________
(b) ________
...................... padamu di Mesir ( Keluaran 14:12 ). (c) ________
54
C. Terjemahkanlah ayat-ayat di bawah ini, dengan memarsing terlebih dahulu kata
kerjanya !
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
55
14. BENTUK-BENTUK KATA BILANGAN
Sebagaimana telah diketahui dalam mata kuliah Ibrani-1 bahwa setiap huruf
Ibrani dapa mewakili sebuah bilangan ( angka ) yang disebut Cardinal Numerals. Hal
ini terjadi mengingat bahwa di dalam bahasa Ibrani tidak dikenal simbol-simbol angka.
Namun, ada cara lain untuk mengungkapkan bilangan atau angka dalam bahasa Ibrani,
baik itu Cardinal Numerals maupun Ordinal Numerals, yakni dengan menyebutkan
nama-nama bilangan tersebut.
Adapun bentuk-bentuk Kata Bilangan tersebut dapat dilihat dalam Tabel berikut di
bawah ini :
14.1. Tabel Kata Bilangan mulai dari 1 - 10 ( Cardinal Numerals ) dan Ordinal
Numerals ( pertama, kedua, ketiga, ... ).
Cardinal Numerals
Maskulin Feminin
Absolut Construct Absolut Construct
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
56
Ordinal Numerals
Maskulin Feminin
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
Keenam
Ketujuh
Kedelapan
Kesembilan
Kesepuluh
(1) Bilangan 1 ( m/f ) diklasifikasi sebagai Kata Sifat, yang mengikuti kata benda
yang diterangkannya dan harus sesuai dalam gender kata benda. Misalnya :
Satu hari.
Satu hukum.
(2) Bilangan 2 - 10 juga berfungsi sebagai Kata Sifat, walaupun mereka diklasifikasi
sebagai kata benda. Pada bentuk Absolutnya, mereka dapat berdiri sendiri sebelum
atau sesudah kata benda yang diterangkannya. Dalam bentuk Constructnya, mereka
harus berdiri sebelum kata benda yang diterangkannya.
Misalnya :
Dua lelaki
Dua istri
Dua lelaki
Dua istri
(3) Bilangan 2 harus sesuai dengan kata benda yang diterangkannya dalam gender
seperti contoh di atas. Namun, bilangan 3 - 10 mengikuti pola yang berbeda. Tatkala
mereka menerangkan kata benda Maskulin, mereka mengambil bentuk
57
Feminin. Sebaliknya, tatkala mereka menerangkan kata benda Feminin, maka
mereka mengambil bentuk Maskulin. Pada bentuk Construct, mereka harus selalu
berdiri sebelum kata benda yang diterangkannya. Misalnya :
(4) Bentuk-bentuk Absolut & Construct untuk Bilangan dapat dipakai SALING
BERGANTIAN, dengan tidak berbeda dalam artinya. Contoh :
Tiga hari
Tiga lelaki
Empat putera
dan empat puteranya bersamanya
Tiga hari
Tiga lelaki
(5) Sebab bilangan-bilangan itu adalah kata benda, maka untuk bilangan mulai 2 hingga
10 boleh menerima Pronominal Suffixes. Suffixes hanya bisa ditambahkan kepada
bentuk Construct dari bilangan itu. Hal ini pada umumnya hanya muncul pada
bilangan 2 saja. Contoh :
58
14.2. Cardinal Numerals Dari 11 Hingga 19
11
12
13
14
15
16
17
18
19
(1) Unit-unit ( 1,2,3, ... ) ditempatkan sebelum kata yang diterangkan. Untuk
bilangan 10, bagi Maskulin adalah , dan bagi Feminin adalah .
(2) Bilangan 11 - 19 harus sesuai dengan kata bendanya dalam gender. Pada umumnya
mereka muncul pada kata benda Jamak, walaupun sejumlah kata benda ( seperti
lelaki, hari, tahun dan jiwa ) boleh tetap berdiri pada bentuk tunggalnya
sesudah bilangan-bilangan ini. Misalnya :
11 hari
11 lelaki
11 tahun
59
14.3. Cardinal Numerals dari 20 Hingga 99
20 ( bentuk Jamak 10 )
21 (m)
,
21 (f)
,
22 (m)
23-29 ( seperti di atas )
30
31 (m)
32-39 ( seperti di atas )
40
41-49 ( seperti di atas )
50
51-59 ( seperti di atas )
60
61-69 ( seperti di atas )
70
71-79 ( seperti di atas )
80
81-89 ( seperti di atas )
90
91-99 ( seperti di atas )
60
14.4. Bilangan-bilangan Di atas 99
x1 x 10 x 100 x 1000
1
2
3
4
5
6
7
8
9
61
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
TUGAS (12)
Pertanyaan Jawaban
01 Berapa total masa pemerintahan Daud ?
02 Berapa lama hujan turun ?
03 Berapa lama Adam hidup ?
04 Berapa lama Abraham hidup ?
05 Berapa lama umat Israel tinggal di Mesir ?
06 Berapa banyak orang Israel tetap setia ?
( 1 Raja-raja 19:18 ).
07 Berapa banyak putera & puteri Ayub ?
08 Berapa banyak domba Ayub ?
09 Kapankah Pasah dirayakan ?
10 Berapa banyak putera Yakub ?
62
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
B. Tiap ayat di bawah ini terdapat sebuah kata kerja dalam bentuk Qal Perfect.
Sempurnakan terjemahan bentuk-bentuk kata kerja dengan mengisi tanda garis bawah
untuk kolom (a) berikan person, gender, dan number dari bentuk itu, dan untuk kolom
(b) berikan akar kata kerjanya.
Contoh :
dan kalian akan menyebut nama illah-illah kalian (a) 2.m.j,
( 1 Raja-raja 18:24 ) (b)
01
(a) ___________
(b) ___________
dan dari Mesir .............................. putraku ( Hosea 11:1 ).
02
(a) ___________
(b) ___________
Maka ....................... namanya Yehuda ( Kejadian 29:35 )
03
(a) ___________
(b) ___________
Bagaimana ............ semua kata-kata ini ? Yeremia 36:17.
04
(a) ___________
(b) ___________
Mengapa ......................... denganku ? ( 2 Samuel 19:26 ).
05
(a) ___________
(b) ___________
Bagaimana ........................ dari langit ? ( Yesaya 14:12 ).
06
(a) __________
(b) __________
............................... dari mana mereka ( 1 Samuel 25:11 )
07
(a) ___________
(b) ___________
Apakah ..................................................... ? ( Ayub 15:9 )
08
(a) ___________
(b) ___________
Dan ............................... padaku, Siapakah nama-Nya ?
( Keluaran 3:13 )
09
(a) ___________
(b) ___________
Tidakkah ....................... apakah ini ? ( Yehezkiel 17:12 )
10
(a) ___________
(b) ___________
Dan dua dari mereka ...... di sisi Yordan itu ( 2 Raja-raja
2:7 )
63
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Mengakui bahwa ke-66 kitab dalam Alkitab, baik Tanakh Ibrani maupun
Perjanjian Baru, adalah Firman Elohim yang tidak keliru, yang diberikan kepada kita
melalui inspirasi ilahi serta merupakan satu-satunya patokan untuk iman dan hidup,
dalam pengertian Kanon, maka kita selaku orang-orang Kristen mengklaim bahwa
otoritas yang tinggi terhadap Alkitab dengan maksud untuk menerima penyataan-
Nya.
Kini, kita hidup dalam suatu jaman dengan begitu banyak terjemahan Alkitab,
dan banyak orang Kristen karena begitu banyaknya terjemahan tersebut, tampak
tertarik untuk mengetahui apa yang dikatakan oleh teks asli.
Mengingat akan hal tersebut di atas, maka pada bagian ini akan dipaparkan
secara singkat bagaimana membaca & memahami Tanakh Ibrani, bagian dari
Alkitab dalam teks bahasa Ibrani untuk maksud praktis, yakni mempersiapkan
khotbah.
Perlu dijelaskan di sini, bahwa ini bukanlah satu-satunya methode atau satu-
satunya pendekatan terhadap eksegese Tanakh Ibrani. Ada berbagai cara yang
lain. Meskipun demikian, methode/pendekatan ini adalah cara eksegese yang
praktis, logis, & benar bagi para pelayan, mahasiswa teologi, dan orang lain yang
sungguh-sungguh serius mencari berita ilahi dalam Tanakh Ibrani. Methode ini
dapat disebut TEKSTUALISME.
[1] Teks Alkitab yang tertulis, mulai dari proses tahap lisan sampai tahap tulisan,
pada dasarnya historisitas.
[2] Karena teks Alkitab yang tertulis adalah hasil seleksi ilahi di bawah kedaulatan
pemeliharaan Elohim, maka struktur konteks atau cara penulisan harus
ditekankan dengan jelas dalam eksegese kita.
[3] Tentu kita membutuhkan beberapa methodologi eksegese sebagai implikasi dari
fungsi & hakekat bahasa asli dalam teks demi memahami/menafsirkan teks
Alkitab yang tertulis.
64
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Pada suatu ketika dalam sejarah, secara khusus pada jaman Tanakh Ibrani,
Elohim telah menyatakan diri-Nya & rencana-Nya dalam bentuk peristiwa atau
kadangkala dalam pribadi & pada kesempatan lain dalam Firman & visi.
Orang-orang yang dipanggil dan ditetapkan untuk menuliskannya di bawah
pengaruh inspirasi ilahi, adalah mereka yang hidup dalam realita sejarah,
waktu yang khusus itu ( termasuk kebudayaan ). Dengan kata lain, teks
Tanakh Ibrani perlu dimengerti sesuai dengan latar belakang kebudayaan
masa itu ( termasuk masalah linguistik ).
Latar belakang itu secara umum dikenal sebagai Dunia Timur Kuno
( Ancient Orient ).
<1> Salinlah teks Ibrani dari BHS tersebut ke atas secarik kertas &
buatlah terjemahan kata demi kata ( interlinear ).
65
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
<2> Pada saat kita menyalin teks ini, pakailah sistim Satu ayat, satu
halaman, menyediakan bagian yang kosong pada halaman itu
untuk tambahan kemudian dari berbagai catatan observasi. Dengan
demikian, kita dengan mudah melihat struktur itu secara
menyeluruh untuk analisis eksegesis atau analisis gramatik.
Tentu saja, di mana dalam beberapa kasus, dua atau tiga ayat
dapat secara erat dikaitkan (secara khusus terkait secara gramatik)
maka kita harus menyalin ayat-ayat itu bersama- sama pada satu
halaman dengan maksud melihat seluruh struktur ayat-ayat yang
saling terkait itu.
Akhirnya, pada tahap ini, kita harus menemukan apakah teks yang
sedang kita tangani ada dalam bentuk naratif umum atau bentuk
puisi.
Pada tahap ini, kita akan memberi perhatian yang utama pada struktur kalimat
( bandingkan dengan Yohanes 20:30-31, 21:25 ). Untuk maksud tersebut, dua
fase berikut perlu diperhatikan :
Tentu, dalam penanganan aktual terhadap teks kita, kita tidak perlu
melakukan penyelidikan istilah atas setiap kata dalam teks. Melainkan kita
harus selektif. Kendati tidak ada peraturan khusus untuk itu, dua langkah
berikut dianjurkan di sini :
66
di mana kata tertentu dipergunakan.
Obyek ditekankan melalui penempatan obyek itu sebelum
kata kerja ( predikat ). Misalnya : Yehezkiel 3:1
Bagian lain dapat ditekankan, bila bagian itu ditempatkan
pada awal kalimat ( dengan didukung oleh konteks ).
67
atau pengulangan frase atau ekspresi atau bahkan satu klause
dalam beberapa kasus. Misalnya : 1 Raja-raja 2:33
[3] Penekanan melalui penggunaan Kata Ganti Orang Nominatif
bersama dengan bentuk Kata Kerja Lengkap. Misalnya :
1 Raja-raja 8:19.
[4] Penekanan melalui penggunaan bersama antara Infinitif
Absolut dengan bentuk Kata Kerja Lengkap dari kata kerja
yang sama. Misalnya : 1 Raja-raja 2:42.
[5] Penekanan melalui penggunaan Bentuk Tanya ( Interogatif )
Misalnya : Kejadian 4:9
[6}Penekanan melalui penggunaan Konyugasi Intensif ( Piel &
Pual ), meskipun kata kerja khusus ini memiliki kata dasar
Qal. Misalnya : Yehezkiel 3:3
68
[7] Penekanan melalui penggunaan bentuk negatif & Positif
secara bersama-sama. Misalnya : Yehezkiel 34:3-4
[8] Penekanan melalui penggunaan kata kerja & kata benda dari
kata dasar yang sama. Dalam kasus seperti ini, kata benda
memiliki unsur menerangkan dan kata benda ini memberikan
penekanan yang bersifat melengkapi atas tindakan kata kerja.
Misalnya : Zakaria 1:14
69
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
70
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
71
(b) Waw dapat menyatakan proses atau urutan kronologis,
diterjemahkan kemudian.
72
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
hampir selalu mengawali kesimpulan atau bagian
penutup sebuah riwayat. Terjemahannya oleh
sebab itu.
73
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
[5] Pemahaman Eksegetis Tentang Partisip
Begitu pula dengan pemakaian Partisip dalam bahasa Ibrani
Tanakh Ibrani perlu dipahami secara seksama. Walaupun tidak
berlaku untuk setiap kali, namun bila kita memperhatikan
konteks dengan seksama, maka secara eksegetis Partisip dapat
memiliki arti kegiatan yang berlanjut.
<d> Pemahaman Eksegetis tentang Konyugasi Kata Kerja ( Nifal,
Hifil, dan Hitpael )
Berarti : Kota yang kudus ( Yerusalem ) hanya dapat ditebus oleh YHWH sendiri.
Hifil : prakarsa atau pimpinan yang sebenarnya dalam satu
peristiwa dapat dicari dalam arti penyebab. Misalnya :
Keluaran 6:8
74
Ini menunjukkan bahwa YHWH-lah yang menyebabkan orang Israel untuk keluar dari
Mesir.
<e> Analisis Struktur Teks Untuk Eksegese
Menyangkut struktur teks, maka ada beberapa observasi eksegetis sebagai
berikut :
<1> Yang menjadi struktur secara menyeluruh dari dua ayat ini adalah sebuah
kontras yang nyata : ungkapan positif dalam ayat 3 dan ungkapan negatif
dengan dalam ayat 4. Melalui kontras ini, kejahatan para pemimpin
waktu itu sangat ditonjolkan.
<2> Dalam dua ayat, setelah Atnah, berita utama disimpulkan secara emphatis
dengan menggunakan cara pembalikan.
<3> Dalam dua ayat nyata sekali bahwa akusatif-akusatif secara terus menerus
berada dalam urutan kata yang memberi penekanan.
75
<4> Bagian ayat 4 yang paling akhir ( setelah Atnah ) dapat dipandang sebagai
kesimpulan dan penutup dua ayat ini. Bagian ini secara langsung
mengungkapkan kejahatan-kejahatan yang dilakukan para pemimpin.
Selain daripada itu, hubungan secara konteks dengan bagian yang mendahului ayat 2
dan dengan bagian yang menyusul setelah ayat 5-6 dapat dimanfaatkan untuk eksegese.
76
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
(c) Partisip lebih sering dipakai dalam arti yang sama seperti kata
kerja yang ada pembatasan dalam teks yang bersifat puisi
daripada dalam teks prosa. Oleh sebab itu, fungsi Partisip yang
menyatakan kegiatan yang terus berlangsung atau profesi
orang tidak dapat langsung diterapkan, melainkan lebih tepat
untuk memperhatikan konteks agar menghasilkan eksegese yang
benar.
77
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
Mazmur ini dinyatakan selaku karya Daud ( bandingkan dengan kisah Para
Rasul 2:25, 13:35,36 ) dan memuat serangkaian ungkapan yang sangat sesuai
dengan kurun waktu ketika Daud berada dalam pengejaran.
1
adalah kata benda Maskulin, Tunggal.
Istilah ini dipakai sebagai judul pada mazmur 16 dan
56 - 60. Ada berbagai usul terjemahan untuk istilah
ini : Syair keemasan; Doa yang penuh rahasia; Doa
yang memperingatkan suatu peristiwa yang patut
dikenang.
Arti dasar : terukir; ditekankan atau kekal.
2
adalah kata depan diikuti Nama Diri.
Artinya : kepada Daud, bagi Daud, atau tentang
Daud.
3
adalah Qal, Imperatif, Orang Kedua, Maskulin,
Tunggal, dengan Suffix Ganti Orang Pertama
Tunggal. Artinya : Jagalah aku.
4
adalah kata benda Maskulin, Tunggal.
Artinya : Elohim atau Oh, Elohim.
5
adalah kata penghubung diikuti oleh kata kerja Qal
Perfek, Orang Pertama, Tunggal.
Artinya : karena aku mencari perlindungan.
6
adalah kata depan diikuti oleh Suffix Ganti Orang
Kedua, Maskulin, Tunggal, in pause.
Artinya : di dalam Engkau.
78
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
TB : Miktam. dari Daud. Jagalah aku, ya Elohim, sebab pada-Mu aku berlindung.
<a> Penyebutan nama daud ini dalam bahasa Ibraninya selalu didahului oleh kata
depan , yang dapat diterjemahkan dengan : dari, kepada, untuk, tentang.
Mazmur-mazmur yang menyebut nama Daud jumlahnya terbesar
dan menduduki tempat yang cukup menonjol dalam sejarah penafsiran
Mazmur.
79
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
<b> Kata kerja dipergunakan sebanyak 420 kali dalam stem Qal,
dan 37 kali dalam stem Nifal. Kata kerja ini dapat berarti :
80
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
(2) Gagasan ini membawa kita kepada penunjukkan kedua yakni gagasan
mempercayai - Mazmur 37:40. Di dalam ayat ini dan di bagian lain di dalam
kitab Mazmur, diterjemahkan mempercayai. Gagasan utamanya
adalah bahwa suatu tempat bukanlah suatu tempat perlindungan bila kita
tidak dapat mempercayainya.
(3) Penunjukkan yang lain timbul dari akar kata Ibrani ini, yakni gagasan
pengharapan sebagaimana diterjemahkan di dalam Amsal 14:32. Pengharapan
yang ditimbulkan ini mempercepat seseorang di dalam pelariannya untuk
menyelamatkan diri di bawah sayap-sayap ilahi.
Iman yang sejati dengan sendirinya mendorong kita untuk terus menerus
menyerahkan dirinya ke dalam tangan Tuhan.
81
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
www.foxitsoftware.com/shopping
16.4. Kesimpulan
Mazmur ini merupakan nyanyian iman & sukacita seseorang yang memperoleh rahmat
Tuhan, yang menemukan Tuhan sebagai Warisannya & Pialanya
( bandingkan dengan ayat 5 ).
Setiap orang Kristen yang telah melihat dan mengalami cinta kasih Elohim yang begitu
besar kepadanya ( bandingkan dengan Yohanes 3:16, Roma 8:32, 1 Yohanes 4:9-10 )
dapat belajar menjawab cinta kasih Tuhan itu dengan nyanyian ini.
82
DAFTAR KATA
Berjalan
184 Ada, berada, terjadi,
menjadi ( to be ) 183
Kanaan (f)
186 Yusuf
185
Musuh
188 Dengan, dekat
187
Musuh
190 Kesesakan, kesusahan
(f) 189
Demi, agar,
supaya 192 Pembebasan,
pertolongan (f) 191
Menyimpang,
menjauh 194 Perang, peperangan (f)
193
Celakalah !
196 Sampai, sejauh, selama
( Kt depan ) 195
Juga, bahkan
198 Makan
197
Turun
200 Mengetahui, mengenal
199
Berdiri
202 Utusan
201
Membuat,
berbuat 204 Menjawab
203
Bertanya,
meminta 206 Melihat
205
Kebenaran,
kesetiaan (f) 208 Di situ
207
Benih,
keturunan 210 Memilih
209
Ada
212 Menambah (kan)
211
Gunung Sinai
214 Berkuasa, menguasai,
memerintah 213
Kecil, tidak
berarti 216 Sekarang
215
Sabat, istirahat
218 Kereta
217
Menjadi besar
220 Matahari
219
Menjadi tahir
222 Tahir ( Kata Sifat )
221
Takut, menjadi
takut 224 Najis, menjadi najis
223
Penuh, menjadi
penuh 226 Berat, sukar, menjadi
berat 225
Kawanan
Domba (f) 228 Putra, bujang
227
Mendekati (i)
230 Berteriak, bersungut-
sungut 229
83
Berbaring
232 Dekat ( Kata Sifat )
231
Lapar ( KS )
menjadi lapar 234 Genap, utuh, sempurna (
Kata Sifat ) 233
( KK )
Berangkat
236 Tanah kering, Negev,
Selatan 235
Naik
238 Jatuh, menjatuhkan diri
237
Utara (f)
240 Pemberontakan, dosa
239
Sheol, Dunia
orang mati (f) 242 Timur
241
Laban
244 Constructus dari Bapa
243
Jalan, jalan
hidup, cara 246 Rahel
245
hidup
Kursi, tahta
248 Sungai Yordan
247
Menangkap,
merebut 250 Nifal : Berperang
249
Nifal/Hitpael :
Bernubuat 252 Piel/Nifal : Meloloskan
(menyelamatkan) diri 251
Qal/Piel :
Menghimpun 254 Nifal :
Menyembunyikan diri 253
Nifal : Hifil : menyembunyikan
berkumpul
Nifal :
dipatahkan 256 Saul
255
Nifal : menjaga
diri, memelihara 258 Sikhem (f)
257
diri
Piel :
memberkati, 260 Piel : mencari, meneliti,
berusaha 259
memuji
Piel : berbicara
262 Berkat ( constructus )
261
Piel :
menghormati 264 Bisa, dapat, sanggup
263
Piel :
menutup(i) 266 Bintang
265
Piel :
menghitung, 268 Maut ( constructus )
267
menceritakan
Pemimpin,
pemuka, pejabat 270 Piel : memberi perintah,
mengatur 269
Harun
272 Piel : meremukkan
271
Piel : memuji
274 Piel : memuji
Pual : dipuji 273
84
Mencapai,
menemukan 276 Pual : dihormati
275
Menuangkan,
menumpahkan, 278 Menjadi kudus.
Piel : menguduskan 277
mencurahkan. Hitpael : menguduskan
Nifal : diri
dituangkan
Terang
280 Tengah.
279
( cstr )
Sulung, anak
sulung 282 Hifil : memisahkan,
membedakan. 281
Nifal : memisahkan diri
Kegelapan
284 Membunuh
283
Hifil :
mengangkat 286 Hifil : menolong,
menyelamatkan 285
sebagai raja
Hifil :
menghimpun 288 Jamak dari 287
Hifil :
menghancurkan 290 Perkumpulan, jemaat
289
Hifil :
melemparkan 292 Hifil :
memperdengarkan, 291
Hofal : memberitakan
dilemparkan
Satu
294 Mencari, melawat,
memerintahkan 293
Hofal : dihukum
Hitpael :
berjalan-jalan 296 Taman, kebun
295
Di depan,
berhadapan, 298 Ketakutan, takut (f)
297
melawan ( kata
depan )
Masih, lagi,
terus menerus 300 Mengangkat, memikul
Hitpael : menagngkat 299
diri, bangkit
Hitpael :
meminta, 302 Esau
301
berdoa
Doa (f)
304 Mengumpulkan
Hitpael : berhimpun 303
Mencuri
306 Di manakah ?
305
Bermimpi
308 Mimpi
307
Mereka sendiri
310 Sendirian, saja ( ks )
di samping, kecuali 309
(kata depan)
Melalui,
melewati, 312 Menjual, menyerahkan
Nifal : menjual diri, 311
85
melanggar dijual
Meninggalkan,
membiarkan 314 Umat, perkumpulan (f)
313
( cstr )
Percaya,
mengandalkan, 316 Nifal : dibasmi,
dihancurkan 315
hidup tenteram Hifil : membasmi
Kuat ( kata
sifat ) 318 Menjadi kuat
Piel : menguatkan 317
Hifil : Berpegang pada
Hitpael : menguatkan
diri
Orang Ibrani
320 Orang Mesir
319
Qal :
Kubur, makam
324 Lupa, melupakan
323
Yosua
326 Berbuat dosa, berdosa
325
Buah
328 Seperti
327
Hanya, saja
( kata sifat ) 330 Mengasihi
329
Lembu
332 Nifal : tersisa
Hifil : menyisihkan 331
Absalom
334 Abia
333
Bersyeba 336 Asa
335
Balak
338 Babel
337
Gosyen
340 Hujan es
339
Ismael
342 Yerobeam
341
Lapidot
344 Kusy
86
Enak
350 Amalek
Orang Amalek : 349
Membentang-
kan 352 Atalya
351
Busur
354 Zipor
353
Sarai
356 Ribka
355
Kabar
357
87
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Brown, Francis, The New Brown - Driver - Briggs - Gesenius Hebrew And
English Lexicon, Massachusetts : Hendrickson Publishers, 1979.
Owens, John Joseph, Analytical Key To The Old Testament, Volume 3 Ezra -
Song of Solomon, Michigan : Baker Book House, April 1995 ( Third Printing ).
88
Appendix A
Noun, Adjective, and Pronoun Paradigms
1a. Noun Inflection (6.1)
Singular Plural Dual
Masculine
Absolute
Construct
Feminine
Absolute
Construct
Masculine
Absolute
Construct
Feminine
Absolute
Construct
M that M those
Far
F that F those
Appendix A 193
5a. Suffixed Pronouns on Nouns
Added to Masculine Singular Added to Feminine Singular Added to Masculine Plural Added to Feminine Plural
3MS his word his law 3MS his words his laws
2MS your word your law 2MS your words your laws
2FS your word your law 2FS your words your laws
2F your word
your law 2FP
your words
your laws
1CP our word our law 1CP our words our laws
5b. Suffixed Pronouns on Prepositions , / / and and the Direct Object Marker -/
.
3MS for him like him from him him
3FS for her like her from her her
IMPF 3MS
3FS/2MS
2FS
1CS
3MP
3FP
2MP
2FP
1CP
Appendix B: Strong Verb Paradigms 195
IMPF 3MS
3FS/2MS
2FS
1CS
,
3MP
3FP
2MP
2FP
1CP
Appendix C: Weak Verb (and Guttural Verb) Paradigms 203
) bake) (19.1 eat, and be willing, perish say (also 4a. I-Alef Verb:
I-Alef IMPF 3MS IMPF 1CS PAST *These five roots behave differently only in the Qal Imperfect and
QAL
Past Narrative; all other conjugations are as I-Guttural verbs.
IMPF 3MS
3FS/2MS
2FS
1CS
3MP
3FP/2FP
2MP
1CP
Appendix C: Weak Verb (and Guttural Verb) Paradigms 205
IMPF 3MS
3FS/2MS
2FS
1CS
3MP
3FP
2MP
2FP
1CP
Appendix C: Weak Verb (and Guttural Verb) Paradigms 211
IMPF 3MS
3FS/2MS
2FS
1CS
3MP
3FP
2MP
2FP
1CP
Appendix C: Weak Verb (and Guttural Verb) Paradigms 213
II-VAV/YOD QAL II-VAV QAL STATIVE QAL II-YOD NIFAL POLEL HIFIL HOFAL
PAST 3MS
3MS
JUSS
1CS
IMV MS
FS
MP
FP
INF CST
INF ABS
PTCP MSA
FSA
MPA
FPA
Appendix C: Weak Verb (and Guttural Verb) Paradigms 214
IMPF 3MS / /
3FS/2MS /
2FS /
1CS /
3MP /
3FP /
2MP /
2FP /
1CP /
Appendix C: Weak Verb (and Guttural Verb) Paradigms 215
Appendix D
Numerals
Cardinals Ordinals
Masculine Feminine
Absolute Construct Absolute Construct Masculine Feminine
1 1st
2 2nd
3
3rd
4
4th
5 5th
6 6th
7 7th
8 8th
9 9th
10 10th
1 is an adjective, and agrees in gender and number with the noun it modifies.
2-10 are nouns which can be in apposition (any order) or construct with a noun.
~ ~
two men
3-10 (unlike 1 and 2) take the opposite gender form to the noun they modify.
three sons and three daughters
(contrast one son and one daughter)
11-19 are constructed of the numerals 1-9 followed by 10 (M ; They agree in gender
F ) .
with the noun they modify (like 1 and 2).
20-90 are the plural forms of 2-9; single integers are conjoined with vav.
20
31
45
Certain nouns appear in the singular even with numerically plural modifiers:
11 year(s)
11 day(s)
11 man (men)
Edited with the trial version of
Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:
217
www.foxitsoftware.com/shopping
Appendix E
Masoretic Accents
,
or accents, were added to the Bible by the Masoretes (ca. 500-1000 C.E.), a group of
scholars responsible for the preservation of the Hebrew Bible as well as the addition of accents
and vowels.
The accents serve to break up the text into sense units so that when the text is read or chanted,
a pause (or breath) is taken in a logical place. Knowing the accents, therefore, informs the reader
both where to place word stress and how to phrase groups of words.
In addition, accents can also be of consequence for interpretation, as illustrated by Isaiah 40:3. If
the division of the verse by the accents are observed, the prepositional phrase is part of the criers
statement, but the Septuagint, followed by the New Testament, treats the prepositional phrase as
indicating the location of the crier.
A voice cries out: In the wilderness prepare the way of the LORD, make straight in the desert a
highway for our God. (Isa 40:3, NRSV)
Compare:
This is the one of whom the prophet Isaiah spoke when he said, The voice of one crying out in
the wilderness: Prepare the way of the Lord, make his paths straight. (Matt 3:3, NRSV)
There are 27 accents used by twenty-one books of the Hebrew Bible as well as a variant 21
accents used exclusively in Psalms, Job, and Proverbs. The accents are categorized as disjunctive
those which make a sense break with what followsand conjunctivethose that make a
sense connection with what follows. In addition, the disjunctive accents are of different levels
depending on the strength of their disjunction. Level 1 accents make the greatest disjunction.
Listed below are the accents of the first three disjunctive levels as well as the two most common
conjunctive accents which function as servi (servants), immediately preceding certain
disjunctive accents.
LEVEL ONE
Silluq (always with sof pasuq )
Atnah
LEVEL TWO
Segolta ( postpositive)
Zaqef Qatan
Zaqef Gadol ( variant of zaqef qatan)
Tifha
LEVEL THREE
Revia
Pashta (postpositive)
Tevir
Appendix E: Masoretic Accents 218
Note: If two of the same disjunctive accents appear within one clause, most often the first of the
two will mark the more disjunctive sense break.
MAJOR CONJUNCTIVE
Munah (servi for atnah, segolta, zaqef, revia, and pashta)
Merka ( servi for silluq, tifha, and tevir)
Verse divisions by the accents can be understood as operating on a continuous dichotomy: the
strongest disjunctive divides the verse in half, the next strongest divides each half in half again,
etc.
In the following verses the strength of each disjunction is represented by vertical lines between
the words: one vertical line (|) represents a level one disjunction, two vertical lines (||) a level two
disjunction, and three vertical lines (|||) a level three disjunction.
Genesis 1:1-2
| ||
||
1:1
|
||| || || ||| 1:2
|| ||