Anda di halaman 1dari 2

Lili Nitari

142114062

Pengauditan Internal Pengisian KRS Prodi Akuntansi

Situasi
Pengisian KRS dilakukan oleh seluruh mahasiswa sebelum Kuliah berjalan. Pengisian KRS
adalah tindakan dari rencana studi yang sudah disusun oleh mahasiswa. Pengisian KRS
dilakukan secara online oleh mahasiswa di LKD 1 Universitas Sanata Dharma dengan
masing-masing mahasiswa menggunakan 1 komputer dan sistem KRS sudah ada di layar
Komputer.
Kriteria
Aturan yang seharusnya diikuti oleh mahasiswa dalam pengisian KRS adalah mengambil
mata kuliah yang sudah dipaketkan atau sudah diatur oleh prodi. Selain itu sebelum mengisi
KRS mahasiswa sudah harus mengembalikan buku pinjaman di perpustakaan dan sudah
melunasi UKT (uang kuliah tetap). Setiap mahasiswa harus mengisi KRS sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan oleh Kaprodi sesuai dengan kelas ataupun angkatan. Pengisian
KRS harus diisi oleh mahasiswa itu sendiri, jika tidak ada kendala yang sangat mendesak
mungkin tentang keluarga (ada yang meninggal) tidak boleh dititipkan kepada teman. Selama
KRS ruangan LKD akan diawasi oleh asisten dosen, DPA, dan Kaprodi supaya kegiatan
berjalan dengan semestinya. Setelah KRS jadi dan dicetak maka mahasiswa harus
menandatangani KRS tersebut dan meminta DPA juga untuk menandatanganinya sebagai
simbol peretujuan DPA dengan rencana studi mahasiswa. Pengisian KRS harus tepat waktu
dan sesuai Jadwal.
Temuan
Mahasiswa sering melanggar paketan dari prodi yang sudah diatur dengan cara pindah dosen
dn menambah mata kuliah di semester atas. Banyak juga ditemukan bahwa ada beberapa
mahasiswa yang tidak bisa mengisi KRS karena belum mengembalikan buku di perpustakaan
dan belum melunasi UKT. ada beberapa mahasiswa yang menitipkan KRS karena masih di
rumah dengan alasan yang belum jelas tanpa sepengetahuan DPA. Ada juga beberapa
mahasiswa yang tidak memberikan KRS untuk ditandatangani oleh DPA dan pengisian KRS
yang terlalu lama melebihi batas waktu kelas yang sudah ditentukan sesuai jadwal masing-
masing.
Dampak
Dampak nya yaitu banyak mata kuliah utama di semester itu yang tidak bisa diambil karena
jadwalnya bertabrakan dengan mata kuliah pilihan semester atas yang diambil mahasiswa,
sehingga banyak alasan yang membuat Kaprodi harus menambah kuota kelas. Mahasiswa
tidak bisa mengisi KRS karena belum mengembalikan buku dan belum melunasi UKT. jadwal
tidak sesuai dengan rencana studi mahasiswa jika dititipkan kepada orang lain. DPA tidak
mengetahui mahasiswa mengambil mata kuliah diluar paket yang sudah disiapkan sehingga
mahasiswa tersebut tidak mendapat nasihat dari DPA tentang pengambilan kelas semester
atas. Jika tidak sesuai waktu yang ditentukan dalam mengisi KRS maka akan mengganggu
kelas lain yang akan mengisi KRS setelah itu.
Penyebab
Mahasiswa ingin cepat selesai kuliah sebelum 4 tahun sehingga mengambil mata kuliah
semester atas. Yang menjadi penyebab mahasiswa tidak mengembalikan buku biasanya
adalah lupa dan tidak tahu menyimpan buku pinjaman tersebut dimana. UKT yang belum
dibayar biasanya keliru, ada beberapa kasus mahasiswa sudah membayar UKT tapi tercatat
belum membayar karena mereka membayar UKT dengan sistem transfer bukan cash,
jadimungkin lebih lambat ditindaklanjuti oleh bagian keuangan. Mahasiswa tidak meminta
TTD karena lupa dan alasan lain adalah ingin cepat-cepat keluar. Terlalu lama mengisi KRS
biasanya terjadi karena mahasiswa gaptek dan bingung juga lupa mau mengambil mata kuliah
apa. Ada juga yang belum mempersiapkan rencana studi dengan matang sehingga lelet atau
kalah cepat dan tidak kebagian kelas.
Alternatif Solusi
Sistem KRS seharusnya dibuat untuk tidak bisa mengambil kelas semester atas jika
mahasiswa masih dalam ikatan Paketan dari prodi ( biasanya semester 1-4) dan sebelum mata
kuliah pilihan diambil sistem harus memberi peringatan apabila mahasiswa belum memenuhi
kelas utama yang akan diambil di semester tersebut. Bagian organisasi akuntansi seperti
Himaks seharusnya juga memberikan peringatan kepada mahasiswa akuntansi melalu medsos
mereka misalnya line, instagram, grup kelas dan sebagainya mengenai pembayaran UKT
sebelum tanggal dan pengembalian buku di perpustakaan supaya mahasiswa lebih ingat. KRS
yang ditandatangani seharusnya menjadi bekal untuk mahasiswa membayar SKS, mahasiswa
mengabaikan tanda tangan karena setelah itu KRS tidak digunakan lagi, bahkan membayar
SKS tidak perlu membawa KRS. Asisten dosen seharusnya memperhatikan gerak-gerik
mahasiswa yang kelihatan kebingungan dan mahasiswa yang bingung seharusnya bertanya
aat pengisian KRS berlangsung.
Rekomendasi
Menciptakan sistem pengisian KRS dengan pilihan ya atau tidak. Misalnya dalam pengisian
KRS ada program yang menolak mahasiswa untuk megambil mata kuliah pilihan jika mata
kuliah utama belum diisi.

Anda mungkin juga menyukai