Documents - Tips Rks-Arsitektur
Documents - Tips Rks-Arsitektur
BAB - II
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/2
BAB I
PASANGAN DINDING
Pasal 1
PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat Bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik.
1.2. Pekerjaan pasangan dinding ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk MK.
2. Persyaratan Bahan.
- Bata ringan yang dipergunakan produksi Celcon, Super bata atau setara
- Mortar produksi Mortar Utama, MU-380 atau setara.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
3.1. Pasangan bata celcon dengan menggunakan perekat produksi Mortar MU-380
dengan ketebalan 3 mm.
3.2. Bata ringan celcon yang digunakan ukuran tebal 10 cm dengan kualitas terbaik yang
disetujui Perencana / MK.
3.3. Pasangan dinding bata celcon sebelum diplester harus terlebih dahulu dibersihkan.
3.4. Pemasangan dinding bata ringan dilakukan secara bertahap, setiap tahap terdiri
maksimum ketnggiannya 1,5 m setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
3.5. Bidang dinding yang luasnya lebih besar dari 12 m ditambahkan kolom dan balok
penguat (kolom praktis) dengan ukuran 10 x 10 cm, dengan tulangan pokok 4
diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm.
3.6. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah / steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
3.7. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm
jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kuranya 30 cm
kecuali ditentukan lain.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/3
Pasal 2
PEKERJAAN DINDING BATU BATA
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Bagian ini meliputi semua hal mengenai bahan-bahan cara pemasangan semua
pekerjaan pasangan bata seperti tersebut pada gambar. Pelaksanaan pemasangannya
harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk seperti yang terlihat pada
gambar-gambar dan seperti yang dipersyaratkan disini.
1.3. Bahan-bahan.
a. Angker-angker dan pengikat harus terbuat berdasarkan perencanaan yang
disetujui Konsultan MK / Pengawas dan kecuali bilamana tidak disebutkan lain
akan terbuat dari baja.
b. Bata harus baru, terbakar keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih sesuai
dengan persyaratan-persyaratan dalam NI-10 (1973). Bata-bata ini harus
dipasang dengan adukan / spesi seperti yang dipersyaratkan dibawah ini.
c. Adukan / spesi untuk dinding bata harus berupa campuran 1 semen : 3 pasir,
plesteran dinding merupakan campuran 1 semen : 4 pasir.
1.5. Contoh-contoh.
Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Konsultan MK
/ Pengawas dan persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat
sebelum bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja. Pengambilan contoh atas
bahan-bahan yang telah berada dilapangan akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan Konsultan MK / Pengawas guna keperluan pengujian
1.6. Pemasangan.
Pemasangan batu bata yang dilaksanakan harus dipasang rata, tegak dan lajur
kenaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak diperlihatkan
dalam gambar-gambar, maka setiap lajur naik, bata harus putus sambungan dengan
lajur dibawahnya. Pola ikatan pasangan harus terjaga baik pada seluruh pekerjaan,
dan sebelum dipasang bata harus jenuh air (direndam).
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/4
Pasal 3
PEKERJAAN PLESTERAN DINDING
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
1.2. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan
luar serta seluruh detail disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan.
Bahan untuk plesteran dan acian adalah produk Mortar Utama MU-250 untuk pasangan
bata ringan dan MU-200 untuk plesteran beton.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
3.1. Plesteran dilaksanakan sesuai standard spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan MK.
3.2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau
pasangan dinding bata telah disetujui oleh MK sesuai uraian dan Syarat-syarat
Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
3.3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran
tebal / tinggi / peil dan bentuk profilnya.
3.5. Untuk beton sebelum diplester permukannya harus dibersihkan dari sisa-sisa
bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang
bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester.
3.6. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukannya diberi
alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik
terhadap bahan finishing, kecuali untuk yang menerima cat.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/5
3.7. Ketebalan plesteran harus dibuat pada jarak ketebalan permukaan dinding / kolom
yang dinyatakan dalam gambar atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal
plesteran 1 cm, jika ketebalan melebihi 1 cm harus diberi kawat ayam untuk
membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan
yang diizinkan Perencana / MK.
3.8. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu
bidang datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5
cm, kecuali bila ada petunjuk lain didalam gambar.
3.9. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung
bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Kontraktor
berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
3.10. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak
terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering
dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang
bias mencegah penguapan air secara cepat.
3.11. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus
dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh MK dengan
biaya atas tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai
Kontraktor harus selalu menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2
kali setiap hari.
3.12. Selama pemasangan dinding bata / beton bertulang belum difinish, Kontraktor wajib
memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan
lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib
diperbaiki.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/6
BAB II
PEKERJAAN FINISHING LANTAI
Pasal 1
PEKERJAAN HOMOGENEUOUS TILE
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlakukan dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang
bermutu baik. Pekerjaan seperti yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar (lantai dan
plint).
2. Persyaratan Bahan.
2.1. Bahan :
Produk : Ex Niro granite, Essenza atau setara
Ukuran : 40 x 40 cm dan 60 x 60 cm, 30 x 30 cm
Finishing : Polished.
Warna /Type : Ditentukan kemudian
Pengisi Naat : Tile grout ex. Mortar Utama / AM / atau setara
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
Homogenous Tile dipasang dengan adukan Ex Mortar Utama MU-450 yang terpasang
cukup kuat. Naad serapat mungkin, maksimal 1 mm.
Harus diperhatikan ketinggian peil dari lantai yang ditunjukkan dalam gambar.
Setelah unit-unit Homogenous Tile terpasang, kedudukan naad harus kuat, serta
membentuk pola seperti pada gambar. Bidang permukaan lantai harus rata /
waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang, bidang permukaannya padat,
tanpa cacat. Kemiringan bidang lantai untuk teras harap diperhatikan.
Pola pemasangan harus sesuai dengan gambar detail atau sesuai petunjuk Pengawas /
MK dengan memperhatikan siar-siar bertemu siku dengan siar lantai.
Siar-siar diisi dengan bahan pengisi berwarna (grout semen berwarna), warna harus
sesuai dengan warna Homogenous Tile yang dipasangnya dan harus mendapat
persetujuan sebelumnya dari Konsultan MK atau Pengawas.
Homogenous Tile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaannya hingga betul-betul bersih.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/7
Semua didning yang berhubungan dengan lantai homogeneuous tile harus diberi plint
homogeneuous setinggi 10 cm dengan posisi nat segaris dengan nat lantai. Tepat
diatas plint harus diberi tali air lebar 7 mm dan dalam 5 mm.
Pasal 2
PEKERJAAN LANTAI KERAMIK
1. Lingkup Pekerjaan.
b. Pasangan lantai keramik tiles ini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
b. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat
dan bernoda.
d. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
f. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar
detail atau sesuai petunjuk Perencana / MK. Perhatikan lubang instalasi
dan drainage / bak control sebelum pekerjaan dimulai.
h. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan
seperti yang telah disyaratkan diatas. Sesuai dengan warna keramik yang
dipasang.
Pasal 3
PEKERJAAN FLOOR HARDENER
1. Lingkup Pekerjaan.
Dilakukan meliputi dari bagian-bagian permukaan lantai sesuai yang ditunjukkan dalam
detail gambar. Dalam hal ini termasuk pekerjaan-pekerjaan persiapan pada permukaan
lantai yang dilapis dengan Metalic Floor Hardener, pengadaan tenaga kerja, bahan, alat-
alat, peralatan pembantu lainnya, contoh-contoh bahan yang akan digunakan, termasuk
pula perawatan dan pemeliharaan sampai saat penyerahan pekerjaan terakhir.
2. Syarat-Syarat Bahan.
Bahan.
Floor Hardener, bahan yang digunakan produksi, Fosroc atau dengan bahan yang
setara dan disetujui Perencana / MK, warna ditentukan kemudian.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/9
Dari bahan Non-metalic Aggregates tanpa campuran bahan lain, dari proses bahan-
bahan yang sesuai ketentuan atau yang dipersyaratkan dari pabrik, pengerjaannya
dilakukan lapis demi lapis, warna harus stabil, tahan terhadap beban berat, tahan
getaran dan goresan ringan, dapat mencegah adanya / terjadinya retak-retak pada
permukaan lantai, tidak mudah kotor, mudah dalam perawatan, dapat menahan
kerusakan-kerusakan permukaan lantai, tahan lama serta tidak licin.
1. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
3.1. Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak ada lubang dan
celah-celah yang terjadi pada permukaan lantai.
3.2. Pekerjaan lapisan Floor Hardener dilakukan setelah ada persetujuan dari MK.
Pengerjaannya sesuai dengan yang dipersyaratkan dari pabrik yang bersangkutan,
sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan bermutu baik.
3.3. Sebelum pekerjaan dilakukan, Kontraktor harus menyerahkan pekerjaan beberapa
contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan dari beberapa macam hasil
produk kepada MK untuk disetujui dalam pelaksanaan.
3.4. Contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan yang telah disetujui MK,
akan dipakai sebagai standard dalam pemeriksaan dan penerimaan bahan / hasil
pekerjaan yang dikerjakan oleh Kontraktor.
3.5. Pekerjaan Floor Hardener yang telah terpasang harus dihindarkan dari terjadinya
kerusakan akibat dari adanya pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang lain.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam hasil pekerjaan
yang dilakukan.
Pasal 4
PEKERJAAN KARPET
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat bantu
lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan karpet sehingga menghasilkan hasil
pekerjaan yang baik dan rapi.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/10
2. Persyaratan bahan.
Karpet yang dipakai adalah produk Desso atau setara jenis Esco Flavia type Tile (600 x
600) mm atau berdasarkan ukuran dalam gambar.
Dibawah lapisan karpet dipasang under layer dengan ketebalan minimal 1cm atau sesuai
yang direkomendasi dari produsen karpet dengan kualitas terbaik.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
Pemasangan harus mengikuti persyaratan dan aturan yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuat. Pemasangan harus menghasilkan hasil yang baik dan rapi. Setelah
pemasangan Kontraktor harus menjaga dari kemungkinan kotor atau cacat akibat
pekerjaan lain sampai dengan serah terima terakhir.
Pasal 5
PEKERJAAN WATER PROOFING
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik
yang bersangkutan.
2. Persyaratan Bahan.
Standard dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standard-
standard lainnya. Kontraktor tidak dibenarkan merubah standard dengan cara
apapun tanpa ijin dari MK dan Perencana.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga akhlinya yang ditunjuk penyalur dan
pekerjaan harus mendapat sertifikat jaminan pemeliharaan secara cuma-cuma
selama 10 (sepuluh) tahun berupa :
2.3. Waterproofing untuk Toilet, Pantry, Ruang Mesin dan bagian-bagian yang tidak
terexposed langsung pada matahari. Bahan terbuat dari campuran semen kwarsa
halus dan bahan kimia aktif.
1. Cara pemasangan mulai dari persiapan permukaan yang akan dilapisi, cara
pelapisan, ketebalan pelapisan sampai dengan perlindungan permukaan
setelah pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik /
produsen.
2. Pelaksanaan :
Bahan terbuat dari dua komponen epoxy mortar A dan B. Pada waktu pelaksanaan
komponen A dan B diaduk menjadi satu bagian dan kemudian dipasang pada setiap
sparing pipa pembuangan air terutama areal toilet / kamar mandi, roof drain.
Pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik / produsen.
2.5. Pengujian.
a. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel
pabriknya.
b. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering
dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/12
b. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang diberi lapisan ini harus
dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh MK. Peil dan ukuran
harus sesuai gambar.
d. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya,
Kontraktor harus segera melaporkan kepada MK sebelum pekerjaan dimulai.
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat dalam hal ada
kelainan / perbedaan ditempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja / dokumen kontrak.
c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang
belum tercakup secara lengkap didalam gambar kerja / dokumen kontrak
sesuai dengan spesifikasi pabrik.
2.9. Contoh.
d. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari pabrik.
Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli berpengaruh (ahli dari pihak
pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan metode
pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari
MK. Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang ditempat yang berhubungan
langsung dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra
violet atau apabila disyaratkan dengan gambar pelaksanaan atau spesifikasi
arsitektur, maka dibagian lapisan atas dari lembar waterproofing ini harus diberi
lapisan pelindung sesuai gambar pelaksanaan, atau lapisan ini dapat berupa screed
maupun material finishing.
b. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau
pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan / dilaksanakan maka Kontraktor
harus memperbaiki / mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh MK.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Kontraktor.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/14
BAB IV
PELAPIS DINDING
Pasal 1
PEKERJAAN DINDING KERAMIK
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik.
1.2. Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Perencana / MK.
2. Persyaratan Bahan.
2.1. Bahan :
Keramik dinding :
Jenis : Keramik tile.
Finishing Permukaan : Berglazuur.
Produksi : Roman, Asia Tile atau setara
Ketebalan : Minimum 1,2 cm
Bahan Pengisi Siar : Ex Mortar Utama MU-408
Bahan Perekat : Ex Mortar Utama MU-460
Warna / Texture : Ditentukan kemudian.
Ukuran : 32,5 x 49 cm, atau seperti tertera dalam gambar.
2.2. Bahan-bahan yang akan dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana / MK.
2.3. Kontraktor harus menyerahkan copy ketentuan dan persyaratan teknis-operatif dari
pabrik sebagai informasi bagi Perencana / MK.
2.4. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Perencana / MK.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
3.1. Pada permukaan dinding beton / bata celkon yang ada, keramik dapat langsung
diletakkan, dengan menggunakan perekat Mortar Utama MU-460.
3.2. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap
keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/15
3.3. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai
petunjuk pabrik.
3.4. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai
jenuh.
3.5. Pola keramik harus memperhatikan ukuran / letak dan semua peralatan yang akan
terpasang didinding : exhaust fan, panel, stop kontak, lemari gantung dan lain-lain
yang tertera didalam gambar.
3.7. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan,
harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Konsultan MK / Pengawas sebelum
pekerjaan pemasangan dimulai.
3.8. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar
lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya
harus merupakan satu garis lurus.
3.9. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar 1 mm setiap
perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar keramik diisi
dengan bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang
disebutkan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
3.10. Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukan hanya boleh dilakukan dengan
menggunakan cairan pembersih yang khusus untuk keramik.
Pasal 2
PEKERJAAN DINDING GRANIT
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik.
1.2. Pekerjaan dinding granit ini meliputi detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Perencana / MK.
2. Persyaratan Bahan.
2.1. Bahan :
Jenis : Granit
Finishing Permukaan : Dipoles halus
Ketebalan : 2 cm.
Bahan perakat : Ex Mortar Utama MU-400
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/16
2.2. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana / MK.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
3.1. Granit yang dipasang adalah granit yang sudah dipoles halus dan telah diseleksi
dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, baik sikunya, sama
warnanya, polanya, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya
dan telah mendapat persetujuan Perencana / MK.
3.2. Potongan granit menurut ukuran dan detail harus dilakukan dengan mesin
pemotong gergaji putar dan dihaluskan dengan batu penggosok Carborundum.
3.3. Granit dipasang dengan menggunakan MU-400 dan diberi pengait-pengait baja
tahan karat yang dipaku kuat kepada dinding.
3.4. Setelah granit terpasang, jarak antara masing-masing unit ganit harus sama dan
membentuk garis lurus, bidang permukaan dinding harus rata water pass dan tidak
ada bagian yang bergelombang.
3.5. Pemotongan granit harus dilakukan dengan baik dan rapih dan harus diratakan
dengan baik. Bahan-bahan lain yang dapat mengakibatkan noda-noda pada lantai
seperti minyak, residu, teak oil dan lain-lain harus dijauhkan dari permukaan
dinding.
3.6. Nat antara granit selebar 1 mm diisi dengan tile grout MU-408.
Pasal 3
PANEL GRC PELAPIS DINDING LUAR
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat agar pekerjaan GRC dapat
terlaksana dengan rapi.
Penggunaan GRC pada pekerjaan ini adalah pada dinding luar dan pada bagian lain
seperti yang ditunjukan di gambar.
b. Persyaratan bahan
Panel GRC produksi : PT. GRC Board, PT. Krazu atau setara
Ketebalan : 10 mm
Sealant : Dow Corning atau setara
c.Syarat-syarat pelaksanaan
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/17
d. Semua bahan yang digunakan untuk GRC (Glassfiber Reinforced Cement) harus
memenuhi persyaratan persyaratan dari :
- British Standart 476 (non combustible & resistance)
- ISO R 376 (water resistence)
- ASTM A36-84A (structural steel)
e. Panil yang dipakai harus bebas dari cacat sebelum dan pada saat pemasangan.
f. Penyambungan panil dengan rangkanya ataupun dengan panil lainnya hanya dilakukan
pada naad-naad yang telah disediakan. Pada permukaan panil sama sekali tidak
diperkenankan diadakan pelubangan-pelubangan.
g. Rangka panil terdiri dari profil-profil besi siku yang dipasang sehingga memungkinkan
penyetelan panil secara vertikal maupun horizontal sehingga panel terpasang dengan
kokoh.
i. Pemasangan sealant, back up material dan lain-lain semua harus mengikuti ketentuan-
ketentuan yang dikeluarkan pabrik pembuat bahan sealant.
- Type-type panil yang akan dipasang, lengkap dengan dimensi dan bentuk-bentuk
lipatannya serta tempat-tempat dimana tiap type panel tersebut akan dipasang.
- Profilprofil besi yang akan dipakai untuk memegang panil serta cara hubungannya
dengan panil.
Gambar-gambar tersebut dibuat dengan skala yang cukup besar sehingga memudahkan
pemeriksaan. Pemasangan panil tidak boleh dilaksanakan sebelum shop drawing diatas
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan MK dan Konsultan Perencana.
Pasal 4
PEKERJAAN PENGECATAN
a. Lingkup Pekerjaan.
Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm. Dan pada bidang-bidang tersebut
harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis
lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir).
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/19
d. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
baik dinding bata ringan maupun beton.
e. Cat yang digunakan produk ACI, Danapaint, Mowilex atau setara, warna disesuaikan
dengan warna existing.
f. Karena dinding yang dicat merupakan dinding luar diplamur tetapi permukaan dinding
harus dibersihkan dengan amplas.
d. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi seperti
pintu besi, tiang besi dan pekerjaan besi lainnya yang ditentukan dalam gambar.
c.Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat selesai diamplas halus dan
bebas debu, oli dan lain-lain.
d. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai cat zichromate sebagai cat dasar 1 kali.
f. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
g. Untuk permukaan besi yang tersembunyi (tidak terlihat) seperti yang terdapat antara
atap dan plafond cukup dicatkan anti karat (zinchromate) saja.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/20
BAB V
KOSEN PINTU DAN JENDELA
Pasal 1
PEKERJAAN KOSEN ALUMINIUM
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kosen pintu, kosen jendela, kosen bovenlicht seperti
yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari Kontraktor.
2. Persyaratan Bahan.
2.2. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
2.3. Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
2.4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
2.5. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-profil
harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela,
pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit
didapatkan warna yang sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin
harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela,
dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
- Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
- Untuk diagonal 2 mm.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/21
2.6. Accessories.
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
caulking dan sealant, angkur-angkur untuk rangka / kosen aluminium terbuat dari
plate tebal 2-3 mm.
Treatment untuk permukaan kosen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating
varnish seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
3.2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan
membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana / MK meliputi
gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.
3.3. Semua frame / kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan.
3.5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian
dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
3.6. Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet,
stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan
bentuk yang sesuai dengan gambar.
3.7. Angkur-angkur untuk rangka / kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2-3
mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
3.8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dair luar dengan sekrup anti karat /
stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/22
air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm. Celah antara
kaca dan system kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.
3.10. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
3.11. Toleransi pemasangan kosen aluminium disatu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
3.12. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka
kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang
melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
3.13. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang
yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan
synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door
dan double door.
3.14. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya kedap air dan kedap suara.
3.15. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.
Pasal 2
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik
dan sempurna.
1.2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil kaca / aluminium
composite seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan.
1. Dari bahan aluminium framing system, dari produk dalam negeri ex Alexindo
atau setara, disteujui Perencana / MK.
2. Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah disetujui
Perencana / MK.
3. Warna profil aluminium framing colour anodized (Contoh warna diajukan oleh
Kontraktor untuk disetujui Perencana).
6. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama
sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan,
pewarnaan yang disyaratkan oleh Perencana / MK.
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan disyaratkan hanya 1 (satu)
sambungan serta harus kedap air dan bersifat structural seal.
- Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas
sulfide maupun bercak-bercak lainnya, dari produk Asahi Mas atau yang
setara.
- Panel aluminium composite yang dipakai harus betul-betul rata dan bebas
noda.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/24
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
3.3. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan penguatan
lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga
kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat bekas
penyetelan.
3.4. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
2. Untuk daun pintu panel kaca / aluminium composite setelah dipasang harus
rata dan tidak bergelombang dan tidak melintir.
Pasal 3
PEKERJAAN PINTU TAHAN API
1. Lingkup Pekerjaan.
2.1. Kusen terbuat dari pelat baja berbentuk Z dengan ukuran 18 x 50 x 53,5 x 23 mm
tebal 3 mm. Bagian bawah kusen diperkuat dengan door sill yang terbuat dari baja
siku, setelah kusen terpasang, door sill dihilangkan.
2.2. Pintu didesign untuk ketahanan selama minimal 2 jam terhadap api.
2.3. Daun pintu dilengkapi dengan bibir selebar 24 mm disekeliling daun pintu yang
merupakan satu kesatuan pelat dengan permukaan pintu, ketebalan daun pintu 55
mm.
2.4. Pintu dilengkapi kaca tahan api dengan ukuran seperti yang ditunjukkan digambar.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/25
3. Pintu dicat dengan cat seperti yang ditentukan pada pekerjaan pengecatan, warna akan
ditentukan kemudian oleh Konsultan MK / Perencana.
3. Shop drawings.
Pasal 4
PEKERJAAN PINTU BESI
1. Lingkup Pekerjaan.
Pengadaan dan pemasangan pintu besi dan perlengkapannya seperti ditunjukkan pada
gambar, sehingga terpasang dengan rapi dan kokoh.
2.1. Kusen terbuat dari pelat baja dengan ukuran (100 x 70 x 3) mm.
2.2. Daun pintu terbuat dari pelat baja tebal 1,5 mm dilengkapi dengan bibir pintu selebar
24 mm disekeliling daun pintu yang merupakan satu kesatuan pelat dengan daun
[intu, tebal daun pintu 50 mm.
2.4. Sebelum dilakukan pengecatan baja diberi lapisan phosphating sebagai perawatan
anti karat, kemudian dicat dasar, baru cat finishing dengan system spray.
Pasal 5
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU KAYU
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat Bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga tercapai hasil pekerjaan yang rapi dan
kokoh.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/26
1.2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan dan pemasangan kusen dan daun pintu kayu
seperti yang ditunjukkan digambar.
2. Persyaratan bahan.
2.2. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas
dari cacat seperti retak-retak mata kayu dan cacat lainnya.
2.3. Dimensi kusen (100 x 50) mm hubungan antara kusen dan dinding diberi list ukuran
(75 x 15) mm profil ditentukan kemudian.
2.4. Daun pintu tebal 35 mm dengan bentuk seperti tertera pada gambar.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
3.2. Harus diperhatikan semua sambungan siku / sudut sehingga terjamin kekuatan
dengan menjaga kerapian tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas
penyetelan terutama bagian tampak.
3.3. Semua kayu bagian tampak harus diserut halus rata, lurus dan siku satu sama lain
sisi-sisinya.
Pasal 6
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Lingkup Pekerjaan.
1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun
pintu / daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Persyaratan Bahan.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/27
2.1. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware
akibat dari pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada MK
untuk mendapatkan persetujuan.
2.2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat aluminium
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan
cincin nikel kesetiap anak kunci.
2. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu
sehingga menghasilkan ketinggian handle 105 cm atau sesuai petunjuk
Konsultan MK.
3. Pegangan pintu masuk utama dipakai handle stainless steel sesuai pada
gambar.
1. Untuk pintu-pintu panil menggunakan engsel pintu 3 buah untuk setiap daun
dengan menggunakan sekerup kembang dengan warna yang sama dengan
warna engsel.
2. Untuk pintu-pintu aluminium serta pintu panil menggunakan engsel lantai (floor
hinge) double action, dipasang dengan baik pada lantai sehingga terjamin
kekuatan dan kerapihannya, dipasang sesuai dengan gambar untuk itu.
3. Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu dibuat khusus untuk keperluan
masing-masing pintu.
4. Persyaratan Pelaksanaan.
4.1. Engsel atas dipasang 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah
dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang
ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/28
4.2. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang 28 cm dari permukaan pintu,
engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
4.3. Penarik pintu handle dipasang 105 cm (as) dari permukaan lantai.
4.4. Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh MK. Apabila hal tersebut tidak
tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
4.5. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
4.7. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang
belum tercakup secara lengkap didalam gambar dokumen kontrak, sesuai dengan
Standard Spesifikasi pabrik.
4.8. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh MK / Perencana.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/29
BAB V
PLAFOND / LANGIT-LANGIT
Pasal 1
PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM DAN ACOUSTIC
1. Lingkup Pekerjaan.
2. Bahan.
Terdiri dari dua jenis bahan yang dipergunakan yaitu sebagai berikut :
2.1. Area kering (ruangan kuliah, ruang pertemuan, kantor, hall dan koridor)
Rangka : Metalfuring
Penutup plafond : Gypsumboard tebal 9 mm
2.2. Area lembab (ruang luar, seperti plafond canopy dan lain-lain)
Rangka : Metalfuring
Penutup plafond : Gypsymboard water resistant t = 9 mm.
Pemakaian masing masing material mengikuti gambar rencana plafond dan detail
dengan persetujuan Konsultan MK.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
3.1. Plafond harus dipasang oleh tenaga yang ahli dibidang itu, dan seluruh
pemasangan harus mengikuti prosedur dari pabrik pembuat.
3.2. Rangka perimeter dipasang didinding dengan ketinggian seperti yang ditentukan
digambar. Pemasangan rangka perimeter ini harus rata air.
3.3. Rangka utama dan rangka pembagi dipasang dengan jarak 600 mm digantungkan
pada adjustable rod dan diatur ketinggiannya.
3.4. Gypsumboard dipasangkan pada grid rangka dengan menggunakan skrew dengan
jarak maximum 23 cm.
3.5. Sambungan pada papan gypsum diberi cotton tape sebelum dicompound.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/30
3.6. Setelah kering sambungan tersebut diamplas sampai halus dan rata, sebelum
dilakukan pengecatan.
Pasal 2
PEKERJAAN PLAFOND KALSIBOARD
1. Lingkup Pekerjaan.
Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat Bantu yang
dibutuhkan untuk pemasangan plafond kalsiboard, sehingga pekerjaan ini bisa terlaksana
dengan baik dan rapi.
2. Persyaratan Baban.
2.1. Bahan penutup plafond yang digunakan adalah kalsiboard (kalsium silikat board) ex.
Eternity Gresik.
2.2. Kalsiboard yang digunakan adalah berbentuk tile dengan ukuran (600 x 600 x 6)
mm.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
3.2. Rangka siku dipasang pada dinding dengan ketinggian yang telah disebutkan
digambar, rangka tersebut harus dipasang rata air.
3.3. Adjustable rod dipasang digantungkan pada plat beton dengan interval 1200 mm.
3.4. Rangka utama dan rangka pembagi dipasang sehingga membentuk grid (600 x 600)
mm menggantung pada adjustable rod.
3.5. Setelah distel ketinggian rangka-rangka tersebut, kalsiboard tile yang telah dicat
ditentukan pada rangka tersebut.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/31
BAB VI
PENGECATAN
Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan.
2.1. Sebelum pengecatan dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-
bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Konsultan MK /
Perencana.
2.2. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan MK / Perencana,
bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruh pekerjaan
pengecatan.
Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang-
bidang transparan ukuran 30 x 30 cm. Dan pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari
cat dasar sampai dengan lapisan akhir).
Pasal 2
PEKERJAAN CAT DINDING
2. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
baik dinding bata ringan maupun beton.
3. Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus luar, jenis tahan cuaca /
weatershield merk ICI atau setara, warna ditentukan Perencana.
4. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Ecrylic merk ICI atau
setara dengan lapisan dasar dari merk yang sama, warna ditentukan Perencana.
5. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok yang direkomendasikan oleh pabrik cat
yang dipergunakan.
6. Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak
dan Pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan MK, dinding exterior tidak boleh
diplamur sebelum pengecatan.
7. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan
plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
8. Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna telah disetujui, kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat dengan
menggunakan Roller.
9. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (stau) lapis alkali resistance sealer yang
dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis acrylic emulsion.
10. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.
Pasal 3
PEKERJAAN CAT LANGIT-LANGIT
2. Cat yang digunakan merk ICI atau setara. Warna ditentukan Perencana setelah
melakukan percobaan pengecatan.
3. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok merk sejenis dengan cat finishingnya.
4. Selanjutnya semua metode / prosedur sama dengan pengecatan dinding kecuali tidak
digunakannya lapis alkali resistance sealer pada pengecatan langit-langit ini.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/33
Pasal 4
PEKERJAAN FINISHING MELAMIC
1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yaitu kusen
dan daun pintu kayu.
2. Semua permukaan kayu yang hendak dimelamic, dibersihkan dari debu minyak dan
kotoran yang mungkin melekat disitu.
3. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh
permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada
permukaan kayu tersebut.
4. Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan melamic
wood filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.
5. Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, dihaluskan dengan
amplas Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut dibersihkan.
Pasal 5
PEKERJAAN CAT BESI
1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi railing
tangga, tralis pemisah area parkir, pintu-pintu besi pagar lapangan tennis dan pekerjaan
besi lainnya yang ditentukan dalam gambar.
3. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat selesai diamplas halus dan
bebas debu, oli dan lain-lain.
4. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai cat zichromate sebagai cat dasar 1 kali.
Sambungan las dan ujung-ujung yang tajam diberi touch up dengan dua lapis
pengolesan, setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.
5. Setelah kering atau sesudah 8 jam permukaan diamplas kembali, kemudian disemprot 1
lapis. Setelah 16 jam mengering baru lapisan akhir disemprotkan 3 lapis.
8. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/34
BAB VII
PERALATAN SANITAIR
1. Lingkup Pekerjaan.
Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya / operasinya.
Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam detail gambar,
uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.
2. Persyaratan Bahan.
2.3. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan di
pasaran, kecuali bila ditentukan lain.
2.5. Barang yang dipakai adalah produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk
masing-masing type yang dipilih.
2.6. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
3.1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana / MK beserta
persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
3.2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan, pengganti harus
disetujui Perencana / MK berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor.
3.3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
pemasangan, sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
3.4. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkan
kepada Perencana / MK.
3.5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan /
perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/35
3.7. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.
4. Alat-alat Sanitair.
Pekerjaan Wastafel.
1. Wastafel yang digunakan adalah merk Toto atau setara lengkap dengan
segala accessoriesnya seperti tercantum dalam brosurnya. Type-type yang
dipakai adalah seperti yang tertulis dalam tabel, warna akan dipilih oleh
Perencana.
2. Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi baik
tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah
disetujui oleh Konsultan MK.
Pekerjaan Urinal.
1. Urinal berikut kelengkapannya yang digunakan adalah merk Toto atau setara,
type yang dipakai adalah seperti yang tercantum dalam table, lengkap dengan
asesoris dan fittingnya.
2. Urinal yang dipasang adalah urinal yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada
bagian-bagian yang gompal, retak dan cacat lainnya dan telah disetujui
Konsultan MK.
Pekerjaan Closed.
1. Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah Toto, type
yang dipakai tercantum dalam tabel perencanaan, sedangkan warna akan
ditentukan oleh Perencana.
3. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar dan
baik waterpassnya. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-
sambungan pipa tidak ada kebocoran-kebocoran.
Perlengkapan Toilet.
Pekerjaan Keran.
a. Semua keran yang dipakai, kecuali kran dinding adalah merk San EI atau
setara dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing-
masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Keran-keran
tembok dipakai yang berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang
harus dipasang menempel pada dinding. Keran-keran yang dipasang
dihalaman harus mempunyai ulir.
2. Stop keran yang dapat digunakan ber bahan kuningan dengan putaran
berwarna hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
3. Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
1. Floor drain dan Roof Drain yang digunakan adalah merk Toto atau setara,
metal verchroom, dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor
drain dan dopverchrom dengan draad untuk clean out.
Pembangunan Lanjutan Gedung Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III A/37
3. Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui
Konsultan MK.
4. Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus
dilobangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran
sesuai ukuran floor drain tersebut.
5. Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapih waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.