kegiatan usaha luar negeri ( foreign operation ) adalah perusahaan anak (subsidiary),
perusahaan assosiasi, usaha patungan ,atau cabang perusahaan pelapor, yang aktifitasnya
dilaksanakan disuatu Negara diluar Negara perusahaan pelapor.
Entitas asing adalah suatu kegiatan usaha luar negeri, yang aktifitasnya bukan merupakan
suatu bagian integral dari perusahaan pelapor.
pos moneter adalah kas dan setara kas, aktiva dan kewajiban yang akan diterima atagu
dibayar yang jumlahnya pasti atau deapat kditentukan.
nilai wajar adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva
atau penyelaesaian kewajiban antara pihak yang paham dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi yang wajar.
Metode Lancar-Tak lancer, yang menjabarkan akun-akun lancar pada kurs sekarang serta
akun-akun tidak lancar pada kurs histories.
Metode Moneter-Non moneter, yang mengubah aktiva dan kewajiban moneter pada kurs
sekarang serta aktiva dan kewajiban non moneter pada kurs histories.
Metode Temporal, yang mengubah aktiva dan kewajiban yang dinilai dengan prinsip
akuntansi yang sama.
Metode Kurs Sekarang, yang menjabarkan seluruh aktliva dan kewajiban pada kurs
sekarang.
B. TUJUAN PENJABARAN DAN KONSEP MATA UANG FUNGSIONAL
1. Tujuan penjabaran laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Menyajikan informasi secara umum sejalan dengan efek ekonomis yang diharapkan dari
perubahan kurs pada ekuitas dan arus kas perusahaan.
2. Konsep mata uang fungsional Mata uang fungsional adalah mata uang yang digunakan dalam
wilayah operasi utama perusahaan, mata uang dimana perusahaan tersebut menghasilkan serta
membelanjakan uang kas mereka. Syarat suatu mata uang dapat menjadi mata uang fungsional
adalah sebagai berikut:
Harga jual Jika harga jual produk dari suatu entitas luar negeri lebih banyak ditentukan
oleh persauingan ditingkat local atau regulasi pemerintah local, maka mata uang local
dari entita luar negeri tersebut dapat dipakai mata uang fungsional.
Pasar penjualan Jika pasar penjualan berada seluruhnya dinegara perusahaan induk maka
mata uang Negara perusahaan induk tersebut dapat digunakan sebagai mata uang
fungsional.
Pengeluaran Pengeluaran perusahaan seperti upah pekerja serta biaya material yang
merupakan biaya local dapat membenarkan dijadikannya mata uang local dari entitas luar
negeri sebagai mata uang fungsional.
Pendanaan Ditentukan oleh mata uang local dari entitas luar negeri, serta jika dana yang
dihasilkan dalam operasi perusahaan cukup untuk melunasi hutang, baik hutang saat ini
maupun untuk masa yang akan datang. Maka mata uang local dari entitas luar negeri
dapat dijadikan mata uang fungfsional.
Kurs spot (spot Rate) yaitu kurs tunai yang berlaku pada saat transaksi.
Kurs sekarang (current Rate) adalah kurs dimana satu unit mata uang dapat dipertukarkan
dengan mata uang lain pada tanggal neraca atau pada tanggal transaksi.
Kurs Historis adalah kurs yang berlaku pada tanggal tertentu terjadinya transaksi.
Kurs penutup (closing Rate) adalah nilai tukar spot pada tanggal neraca. Kurs spot
merupakan cerminan nilai pasar, sementara kurs sekarang dan kurs historis merupakan
terminasi akuntansi. Kurs sekarang untuk transaksi mata uang asing adalah kurs spot
sebagai akibat penyesuaian langsung atas jumlah yang dinyatakan dalam mata uang asing
pada tanggal transaksi. Kurs historis adalah kurs spot yang mengacu pada tanggal
kejadian atau trasaksi tertentu. Kurs spot, kurs sekarang maupun kurs historis dapat
merupakan kurs tetap atau mengambang, tergantung pada mata uang tertentu yang
dilibatkan.
1. Kurs mengambang, tetap dan berganda Kurs mengambang atau kurs bebas adalah nilai
mata uang yang dipengaruhi oleh daya beli dipasar dunia (permintaan dan penawaran
serta factor-faktor lain dalam pasar uang dunia). Kurs tetap atau kurs resmi adalah nilai
mata uang yang ditetapkan oleh pemerintah dan tidak dipengaruhi perubahan dipasar
dunia. Kurs berganda terjadi jika pemerintah untuk tujuan tertentu menetapkan kurs yang
berbeda untuk transaksi yang berbeda.
2. Perhitungan kurs Tujuan dari suatu mata uang adalah menyediakan suatu standar nilai,
alat pertukaran serta unit pengukuran. Pertukaran matta uang asing dapat dilakukan
dalam dua cara:
Perhitungan langsung yaitu menbandingkan mata uang domestic dengan mata uang asing
( dinyatakan dalam rupiah).
Perhitungan tidak langsung yaitu membandingkan mata uang asing dengan mata uang
domestic (dinyatakan dalam mata uang asing).
Pada setiap tanggal neraca, sdaldo yang tercatat dalam mata uang selain mata uang
fungsional dari entitas yang melakukan pencatatan harus disesuaikan untuk
mencerminkan kurs sekarang.
pos aktiva dan kewajiban moneter dalam matya uang asing dilaporkan kedalam mata
uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan dalam
menentukan kurs tanggal neraca, maka dapat digunakan kurs tengah Bank Indonesia.
Pos non moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca tetapi
tetap harus dilaporkan dengan kurs tanggal transaksi.
Pos non moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus dilaporkan
dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan.
2. Penjabaran pada Kurs Spot Syarat utama bagi transaksi mata uang asing adalah membuat
transaksi tersebut adalah bahwa transaksi tersebut dijabarkan dalam mata uang domestik pada
kurs spot yang terjadi pada tanggal tersebut. Unit pengukuran berubah dari mata uang asing ke
mata uang fungsional. PSAK no 10 menyatakan:keuntungan dan kerugian akibat translasi harus
dinyatakan dalam perhitungan laba rugi periode dimana kurs mengalami perubahan. Bila
timbulnya dan penyelesaian transdaksi berada dalam suatu priode transaksi yang sama maka
sluruh selisih kurs diakui pada priode kurs. Namun jika timbulnya dan diselesaikannya suatu
transaksi berada dalam beberapa priode akuntansi, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap
periode dengan memperhitungkan kurs untuk masing-masing priode. Kerugian akibat
pertukaran mata uang asing hanya terjadi jika tagihan dalam mata uang asing dan kerugian
terjadi pada saat pencatatan pembayaran bukan pada pencatatan transaksi pertama..
Operasi hedging : kontrak penjualan atau pembelian mata uang asing untuk mengindari resiko
memegang hutang atau piutang dalam mata uang asing.
Kontrak berjangka (forward rate ): perjanjian untuk melakukan pertukaran mata uang yang
berbeda pada satu waktu tertentu di masa yang akan datang dan pada kurs tertentu yang
disepakati
4 situasi dimana kontrak berjangka digunakan, yaitu:
1. Untuk berspekulasi dalam pergerakan harga nilai tukar
2. Untuk melakukan hedging komitmen mata uang asing
3. Untuk melakukan hedging investasi bersih di entitas luar negeri
2 Nop. 2007
Piutang kontrak (ma) Rp 6.150.000
Hutang kontrak Rp 6.150.000
31 Des.2007
Piutang kontrak (ma) Rp 50.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000
30 Jan. 2008
Kas (ma) Rp 6.280.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 80.000
Piutang kontrak (ma) Rp 6.200.000
Kurs yang digarisbawahi adalah kurs yang relevan untuk tujuan akuntansi.
1 Des.2007
Piutang dagang (ma) Rp 152.250.000
Penjualan Rp 152.250.000
(Mencatat penjualan ke Monato 150.000 x Rp 1.015)
31 Des. 2007
Kerugian pertukaran mata uang Rp. 30.000
Piutang dagang ml Rp 30.000
(untuk menyesuaikan piutang dagang dengan kurs sekarang 150.000Nf x(Rp1.015 Rp1.014,8)
= Rp 30.000)
30 Jan.2008
Kas (ma) Rp 125.205.000
Kerugian pertukaran mata uangRp. 15.000
Piutang dagang (ma) Rp 125.220.000
(Mencatat penerimaan pembayaran dari Monato Company 150.000Nf xRp 1.014,7)
Kas Rp 125.100.000
Piutang kontrak Rp 125.100.000
(mencatat penerimaan kas dari pialang valuta asing)
Jika hutang dibayar saat kurs spot Rp 640, maka pembayaran transaksi tersebut dicatat:
Hutang dagang (ma) Rp 6.300.000
Kerugian pertukaran Mata Uang Rp 100.000
Kas Rp 6.400.000
KumpulBlogger.com
2. Pasar Forward
Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta lain
pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud
Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan transaksi valas dimana
pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang.Kurs dimana
transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui
kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata
uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari
dua minggu hingga satu tahun. Jatuh tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam
bulan. Transaksi forward biasanya terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang
terlibat dalam pasar valas harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu
tanggal tertentu di masa mendatang.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila suatu perusahaan akan
membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman.
Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman untuk pengiriman
langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini
maka perusahaan membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun perusahaan
belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark. Perusahaan dapat menunggu 90 hari dan
kemudian menukarkan US Dolar dengan Mark menurut kurs yang berlaku saat itu. Tetapi
perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per
Mark, perusahaan akan membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000 Mark). Dengan
danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000. akan lebih baik perusahaan mengunci
kurs untuk 90 hari dari sekarang. Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah $0,51 per mark,
maka perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak forward dengan menggunakan kurs
forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar
$510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak
perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
Volatilitas harga komoditas, nilai kurs, dan kondisi lainnya yang terus berubah merupakan risiko
dalam kegiatan investasi yang membutuhkan perencanaan dan kepastian.
Perencanaan dan perhitungan akan semakin tepat, bila kepastian itu semakin ada.
Dunia usaha akan selalu menghadapi risiko perubahan itu, sehingga seringkali membuatnya
merugi, baik dalam membuat perencanaan, berkurangnya keuntungan, hilangnya kesempatan,
hingga membuat usaha terhenti.
Sebelumnya saya sudah membahas komoditas emas sebagai instumen lindung nilai
konvensional, namun logam mulia itu hanya mengakomodasi kebutuhan lindung nilai sebagai
aset dan tidak demikian dengan kebutuhan bisnis.
Perkembangan zaman telah membuat kemajuan pada pemenuhan kebutuhan lindung nilai.
Kontrak forward negotiable di Indonesia sebetulnya baru direncanakan hadir dengan bentuk
kontrak forward emas yang dapat dinegosiasikan (gold forward negotiable).
Namun, hingga kini belum dapat diterbitkan karena satu dan lain hal. Padahal hadirnya produk
ini diharapkan dapat membantu meningkatkan likuiditas pada transaksi kontrak berjangka emas
(KBE) di Tanah Air.