RSKKNI
RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
2010
KATA PENGANTAR
Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan
Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk
kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat standar yang dapat
mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
kompetensinya.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat
penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja
sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi
disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku
pelaksana langsung dilapangan dan para ahli dari jabatan kerja yang bersangkutan.
Kegiatan Review SKKNI ini diawali dengan desk study, wawancara dan workshop. Dari hasil
tersebut, yang masih dalam format Development A Curricullum (DACUM), yang kemudian
ditransformasi ke dalam format Regional Model Competency Standard (RMCS), yang
selanjutnya dibahas dalam pra konvensi yang melibatkan Tim Komite RSKKNI, Tim Teknis,
BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi), unsur Perguruan Tinggi, para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan
Jabatan Kerja tersebut.
SKKNI untuk jabatan kerja Tukang Kayu Konstruksi ini merupakan review dari jabatan
kerja yang sama yang disusun berdasarkan format Kepmenaker Nomor : 146/1990.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Tukang Kayu Konstruksi ini di
disusun mengacu pada format dan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER.21/MEN/X/2007 dan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor: 14/PRT/M/2009 yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam
peningkatan dan pengukuran tingkat kompetensi pada jabatan kerja Tukang Kayu
Konstruksi.
Diharapkan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut dapat
meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan. Di sisi
lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan dengan
tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri Jasa
Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ...................................................................................................... 4
ii
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP................/MEN/...../2010
TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI GEDUNG DAN
BANGUNAN SIPIL
SUB BIDANG PEKERJAAN KONSTRUKSI SIPIL
JABATAN KERJA: TUKANG KAYU KONSTRUKSI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan
pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau
keterampilan.
2
Jadi apabila seseorang atau sekelompok orang telah mempunyai kompetensi
kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya,
maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan
tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut : dalam
kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume dan
dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar dan mutu/ spesifikasi, selesai
dalam tempo yang ditentukan.
Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur,
serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya
pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.
B. Tujuan
Penyusunan Standar kompetensi Sektor Konstruksi mempunyai tujuan tersedianya
standar untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak diantaranya:
1. Institusi pendidikan dan pelatihan
a. memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum.
b. sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan dan peningkatan kompetensi.
2. Dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerja
a. membantu dalam rekruitmen tenaga kerja
b. membantu penilaian unjuk kerja
c. mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan kebutuhan
d. untuk membuat uraian jabatan.
3. Institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi
a. sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai
dengan kualifikasi dan levelnya
b. sebagai acuan dalam penyelenggaraan, penilaian kompetensi dan sertifikasi.
Selain tujuan tersebut diatas, tujuan lain dari penyusunan standar kompetensi ini
adalah untuk mendapatkan pengakuan kompetensi secara nasional bagi tenaga kerja
pemegang sertifikat kompetensi jabatan kerja ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan pengakuan tersebut adalah:
1. menyesuaikan tingkat kompetensi dengan kebutuhan industri/usaha, dengan
melakukan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif dari dunia
kerja
2. menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang digunakan
oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan
proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement MRA)
3. dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi pekerja, asosiasi
industri/usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan
pelatihan profesi atau para pakar dibidangnya agar memudahkan dalam
pencapaian konsesus dan pemberlakuan secara nasional.
C. Pengertian SKKNI
1. Kompetensi Kerja
Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
3
2. Konsep SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut SKKNI
adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan/atau keahlian, sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan
tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka
seseorang mampu:
1. mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
2. mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan.
3. menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang
berbeda dengan rencana semula.
4. menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau
melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.
4
1. Struktur Standar Kompetensi
Standar Kompetensi suatu Bidang Keahlian distrukturkan dengan bentuk seperti di
bawah ini (bentuk ini diterapkan secara luas di dunia internasional) :
STANDAR KOMPETENSI
Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk
Melaksanakan pekerjaan tertentu
UNIT KOMPETESI
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung
Tercapainya Standar kompetensi, setiap unit kompetensi
memiliki sejumlah elemen-kompetensi
ELEMEN KOMPETENSI
Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung
Ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati
BATASAN VARIABEL
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana
kriteria unjuk Kerja tersebut diaplikasikan
PANDUAN PENILAIAN
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam
melaksanakan penilaian
KOMPETENSI KUNCI
Merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki untuk mencapai
unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada unit
kompetensi yang terdistribusi dalam 7 (tujuh) kriteria kompetensi kunci
5
2. Skema Pengembangan Standar Kompetensi
Skema pengembangan standar kompetensi dapat digambarkan sebagaimana
diperlihatkan pada diagram dibawah ini :
.
1. BIDANG KEAHLIAN
ATAU PEKERJAAN
2. UNIT-UNIT
KOMPETENSI
KUALIFIKASISI
KUALIFIKASISI
KOMPETENSI KUNCI
3. ELEMEN
KUALIFIKASI
KOMPETENSI
4. KRITERIA UNJUK
KERJA
5. BATASAN
VARIABEL
6
3. Format Standar kompetensi
Kode : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada
format kodifikasi SKKNI
Batasan Variabel : Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria unjuk
kerja diterapkan. Mendefinisikan situasi dari unit dan
memberikan informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi
perlengkapan dan materi yang mungkin digunakan dan
mengacu pada syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk
peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan.
7
Kompetensi kunci meliputi:
1. mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan
informasi
2. mengkomunikasikan informasi dan ide-ide
3. merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
4. bekerja dengan orang lain dan kelompok
5. menggunakan gagasan secara matematis dan teknis
6. memecahkan masalah
7. menggunakan teknologi.
Kodefikasi setiap unit kompetensi mengacu pada format kodefikasi SKKNI yang
sebagai berikut :
X X X X X 0 0 0 0 0 0 0
(1) (2) (3) (4) (5)
KELOMPOK NOMOR
SUB VERSI
SEKTOR UNIT UNIT
SEKTOR KOMPETENSI
KOMPETENSI KOMPETENSI
SUB SEKTOR : Diisi dengan singkatan 2 huruf dari sub sektor. Jika tak ada
sub sektor, diisi dengan huruf OO. Untuk Sub Sektor
........................... disingkat ..............
NOMOR URUT UNIT : Diisi dengan nomor urut unit kompetensi dengan
VERSI UNIT : Diisi dengan nomor urut versi menggunakan 2 digit angka,
9
H. Rumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
PARAMETER
KUALIFIKASI
KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
Melaksanakan kegiatan :
Melaksanakan kegiatan :
Melaksanakan kegiatan :
10
PARAMETER
KUALIFIKASI
KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
yang sudah baku. terhadap hasil kerja
orang lain.
Melaksanakan kegiatan :
Dalam lingkup yang luas Menggunakan basis Terhadap kegiatan
dan memerlukan pengetahuan yang luas yang direncanakan
keterampilan penalaran dengan mengaitkan sendiri.
teknis. sejumlah konsep teoritis
11
PARAMETER
KUALIFIKASI
KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
Melaksanakan kegiatan : Melaksanakan:
Dalam lingkup yang Menggunakan Pengelolaan kegiatan /
luas dan memerlukan pengetahuan khusus proses kegiatan.
keterampilan penalaran yang mendalam pada
teknis khusus. beberapa bidang.
Dengan pilihan - pilihan Melakukan analisis, Dengan parameter
yang sangat luas mem-format ulang dan yang luas untuk
terhadap sejumlah meng-evaluasi kegiatan kegiatan
prosedur yang baku informasi informasi yang sudah tertentu.
dan tidak baku serta yang cakupanya luas.
kombinasi prosedur
yang tidak baku.
VI
Dalam konteks rutin Merumuskan langkah- Kegiatan dengan
dan tidak rutin yang langkah pemecahan penuh akuntabilitas
berubah-ubah sangat yang tepat, baik untuk untuk menentukan
tajam. masalah yang tercapainya hasil kerja
konkrete maupun pribadi dan atau
abstrak. kelompok.
Dapat diberi
tanggungjawab
terhadap pencapaian
hasil kerja organisasi.
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggung jawab yang memungkinkan
seseorang untuk:
Menyebutkan secara sistematik dan koheren atas prinsip - prinsip utama dari
suatu bidang dan,
VII
Melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri disuatu
bidang menunjukkan kemandirian intelektual serta analisis yang tajam dan
komunikasi yang baik.
12
I. TIM PENYUSUN STANDAR KOMPETENSI
Tim penyusun RSKKNI terdiri dari :
JABATAN
JABATAN DALAM
NO. NAMA DALAM
DINAS/LEMBAGA
PANITIA/TIM
a. PANITIA TEKNIS / TIM PENANGGUNG JAWAB/ PENGARAH
1. Ir. Dadan Krisnandar, MT BPKSDM Pengarah
b. TIM NARASUMBER SKKNI
1. Ir. Drs. Desi Supriyan Politeknik Negeri Jakarta Nara Sumber
2. Ronald Siahaan ATAKI Nara Sumber
3. Ir. Drs. Mulyono Politeknik Negeri Jakarta Nara Sumber
4. Effendi, A.Md Praktisi Nara Sumber
5. Marsun, BE Praktisi Nara Sumber
c. TIM TEKNIS / TIM PENYUSUN SKKNI
Kabid. Kompetensi Ketua
1 Aca Ditamihardja, ME
Keterampilan Konstruksi
Kasubid.Bakuan Sekretaris
Ir. Ati Nurzamiati.H Z, MT
2 Kompetensi Manajemen
Teknik Konstruksi
3 Ronny Adriandi,ST,MT Staf Anggota
4 Tugimin, ST Staf Anggota
5 Bambang Sunarto, BE Staf Anggota
6 Yanuar Munlait, ST,M.Tech Staf Anggota
7 Bambang Suroso, ST Kasubbag. Keuangan Anggota
dan Sarana
8 Dwi Asika Sari, ST, M.Tech Staf Anggota
d Peserta Workshop
JABATAN
JABATAN DALAM
NO NAMA DALAM
DINAS/LEMBAGA
PANITIA/TIM
1 Ir. Drs. Desi Supriyan Politeknik Negeri Jakarta Peserta
2 Ir. Drs. Mulyono Politeknik Negeri Jakarta Peserta
3 Effendi, A.Md Praktisi Peserta
4 Marsun, BE Praktisi Peserta
5 Ir. Edy Pramono Politeknik Negeri Jakarta Peserta
6 Samsul Bakeri, Sip.M.Si Pusbin KPK Peserta
7 Adlin, ME Pusbin KPK Peserta
8 Trisulo, BE Pusbin KPK Peserta
9 Tahtihal Anhar Pusbin KPK Peserta
10 Riyatno Hadi Pusbin KPK Peserta
13
JABATAN
JABATAN DALAM
NO. NAMA DALAM
DINAS/LEMBAGA
PANITIA/TIM
11 Kardi Pusbin KPK Peserta
12 Setyanto Praktisi Peserta
e Peserta Konvensi
JABATAN
JABATAN DALAM
NO NAMA DALAM
DINAS/LEMBAGA
PANITIA/TIM
1 Ir. Drs. Desi Supriyan Politeknik Negeri Jakarta Peserta
14
JABATAN
JABATAN DALAM
NO. NAMA DALAM
DINAS/LEMBAGA
PANITIA/TIM
12 Madali Praktisi Peserta
13 Yohanes CS BPP Peserta
14 Ahmad Yasir PT.K.I Peserta
15 Ahmad Hudaya PMJK Peserta
16 Evi BPJK Peserta
15
BAB II
Dimensi kompetensi tersebut di atas dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari
format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja,
dan batasan variabel.
16
TIPIKAL ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI
PLANNING GEODETIC
ENGINEER ENGINEER
MUDA
Tukang
Kayu Konst.
17
C Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan minimal : - Sekolah Dasar (SD)/Sederajat, atau bisa baca
tulis
b. Pengalaman Kerja : -
1 Sektor : Konstruksi
2 Sub Sektor/Bidang : Sipil
Pekerjaan
3 Sub Bidang Pekerjaan : Bangunan Gedung
4 Klasifikasi Pekerjaan : Pelaksanaan, semua Bagian Sub Bidang Bangunan
Gedung.
5 Nama Jabatan Kerja : Tukang Kayu Konstruksi
Kode Jabatan : INA..........................
6 Jenjang KKNI/KKJK : Level 1 (satu)/ Tenaga Terampil
18
E. KOMPETENSI KERJA
19
F. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI
Uraian unit-unit kompetensi tergambarkan sebagai berikut:
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang dibutuhkan untuk mampu menjalankan Peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta mengikuti prosedur
kesehatan, keselamatan dan keamanan selama melakukan
pekerjaan konstruksi kayu.
20
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi kayu
pada bangunan gedung dan perumahan.
1.2. unit kompetensi ini untuk menerapkan peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi kayu pada bangunan gedung dan
perumahan.
1.3 unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, menerapkan dan menegakkan
tanggung keselamatan kerja baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
21
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain :
1. 1. test tertulis
1. 2. test lisan/wawancara
1. 3. rol play
1. 4. demonstrasi.
22
4. Keterampilan yang dibutuhkan, diantaranya
4.1. mampu memahami peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan.
4.2. mampu menerapkan peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan, terutama K3L.
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan :
5.1 kemampuan menerima informasi dan menerapkan tentang peraturan dan
perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan, terutama K3L.
5.2 kemampuan untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) dan menjaga
keselamatan kerja baik untuk individu maupun untuk orang lain.
6. Kompetensi Kunci
23
KODE UNIT : INA 02
JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk mampu melakukan komunikasi
timbal balik di tempat kerja.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi
kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
1.2. unit ini berlaku untuk melakukan komunikasi timbal balik di tempat kerja khususnya
pekerjaan kayu konstruksi pada bangunan gedung dan perumahan.
1.3. unit ini diterapkan dengan menggunakan media yang tepat, meliputi:
1.3.1. surat perintah kerja, atau perintah lisan dari atasan langsung sebagai dasar
pelaksanaan pekerjaan.
24
1.3.2. surat edaran dari atasan yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan di
tempat kerja.
1.3.3. komunikasi langsung dalam kelompok untuk menyampaikan informasi
secara jelas.
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain:
1.1 test tertulis
1.2 test lisan/wawancara
25
2.2.5 INA.07 : Memasang rangka plafon dan penutup
plafon
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan:
5.1 kemampuan menerima informasi
5.2 kemampuan menyampaikan informasi secara efektif
5.3 kemampuan menggunakan alat komunikasi untuk melakukan komunikasi
6. Kompetensi Kunci
26
KODE UNIT : INA ......03
JUDUL UNIT : Menggunakan Peralatan Manual dan Peralatan Listrik
27
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
1.1. unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi
kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
1.2. unit ini berlaku untuk melakukan pemilihan, penggunaan dan pemeliharaan
terhadap peralatan pekerjaan konstruksi kayu baik yang bersifat manual maupun
peralatan listrik pada Bangunan gedung dan perumahan.
28
2.3 perlengkapan, antara lain:
2.3.1 alat ukur (meteran, siku, waterpas, unting-unting)
2.3.2 alat penanda (kapur besi, pensil)
2.3.3 perlengkapan listrik
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain:
1.1. test tertulis
1.2. test lisan/wawancara
1.3. praktek menggunakan alat peraga/simulasi
1.4. praktek di tempat kerja.
29
plafon
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan :
5.1 kemampuan mengidentifikasi, memilih dan menggunakan peralatan yang tepat
sesuai fungsinya
5.2 kemampuan bekerja dengan aman baik untuk dirinya maupun orang lain.
6. Kompetensi Kunci
30
KODE UNIT : INA .......04
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Konstruksi Kayu
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk mampu menyiapkan proses
konstruksi kayu.
3. Menyiapkan peralatan yang 3.1 Peralatan manual dan listrik untuk digunakan
tepat untuk pekerjaan pada proses kerja dikenali sesuai dengan
konstruksi persyaratan pekerjaan
3.2 Peralatan manual dan listrik dipastikan berfungsi
secara aman dan efektif.
4. Memilih, memotong 4.1 Bahan dipilih sesuai perintah atasan.
dan/atau membelah dan
4.2 Cara mengangkat yang benar untuk memindah
mendistribusikan bahan/
dan meletakkan bahan diterapkan
komponen
4.3 Bahan dipotong dan/atau dibelah sesuai ukuran
4.4 Komponen didistribusikan dan ditumpuk dekat
tempat pekerjaan secara berurutan.
5. Merapikan pekerjaan 5.1 Bahan tak terpakai ditumpuk/disimpan untuk
digunakan kembali atau dipindahkan
5.2 Peralatan dan perlengkapan dibersihkan, dirawat
dan disimpan dengan aman
5.3 Limbah dibuang dengan menggunakan cara
sesuai yang disyaratkan.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi
kayu pada bangunan gedung dan perumahan..
31
1.2. Unit ini berlaku untuk melakukan persiapan proses konstruksi kayu sesuai dengan
gambar kerja dan instruksi kerja dalam melakukan pekerjaan persiapan konstruksi
kayu pada Bangunan dan Gedung dan Perumahan
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain:
1.1 tesT tertulis
1.2 test lisan/wawancara
1.3 praktek menggunakan alat peraga/simulasi
1.4 praktek di tempat kerja
1.5 portofolio atau metode lain yang relevan.
32
2. Keterkaitan dengan unit lain:
2.1. Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1.1 INA .01 : Melaksanakan persyaratan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja & Lingkungan (K3L),
serta Peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan:
5.1 kemampuan mengidentifikasi jenis kayu
5.2 kemampuan mengidentifikasi peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan.
5.3 kemampuan menggunakan peralatan pekerjaan kayu baik manual maupun listrik
dengan aman.
33
6. Kompetensi Kunci
34
KODE UNIT : INA 05
JUDUL UNIT : Membuat Komponen Konstruksi Kayu
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk mampu membuat komponen
bangunan.
35
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi kayu
pada bangunan gedung dan perumahan.
1.2 Unit ini berlaku untuk melakukan pekerjaan membuat komponen kayu konstruksi
berdasarkan gambar kerja dan atau instruksi kerja dalam melaksanakan pekerjaan
kayu konstruksi pada bangunan gedung dan perumahan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain:
1.1 tes tertulis
1.2 test lisan/wawancara
1.3 praktek menggunakan alat peraga/simulasi
1.4 praktek di tempat kerja
1.5 portofolio atau metode lain yang relevan.
37
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
3.1 gambar teknik/gambar kerja
3.2 konstruksi kayu
3.3 teknologi bahan kayu
3.4 peralatan kayu manual dan listrik.
3.5 metode konstruksi.
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan, diantaranya:
5.1 kemampuan membaca dan memahami gambar kerja
5.2 kemampuan menggambar pola sambungan
5.3 kemampuan membuat komponen kayu.
6. Kompetensi Kunci
38
KODE UNIT : INA ......... 06
JUDUL UNIT : Memasang Perancah dan Bekisting Kayu
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk mampu memasang perancah
dan bekisting kayu
39
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan sector konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi
kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
1.2. Unit ini berlaku untuk melaksanakan pekerjaan memasang perancah dan bekisting
kayu, pada bangunan gedung dan perumahan.
40
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan, meliputi:
3.1 melaksanakan pekerjaan persiapan pemasangan perancah.
3.2 memasang perancah.
3.3 merakit bekisting kolom dengan mengutamakan keamanan.
3.4 memasang bekisting kolom dan/atau dinding
3.5 memasang bekisting balok dan pelat lantai
3.6 membereskan tempat kerja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain :
1.1 test tertulis
1.2 test lisan/wawancara
1.3 praktek menggunakan alat peraga/simulasi
1.4 praktek di tempat kerja
1.5 portofolio atau metode lain yang relevan.
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan:
5.1 kemampuan membaca gambar kerja dan spesifikasi teknis
5.2 kemampuan memasang perancah dan bekisting sesuai dengan gambar kerja atau
instruksi kerja.
6. Kompetensi Kunci
42
KODE UNIT : INA ......... 07
JUDUL UNIT : Memasang Rangka Plafon dan Penutup Plafon
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk mampu memasang rangka
plafon dan penutup plafon.
43
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. Memasang rangka plafon 3.1 Bahan rangka plafon dipilih, dipotong dan diketam
(diserut) sesuai gambar kerja dan/atau instruksi
kerja
3.2 Balok induk ditempatkan pada bentang sisi dinding
terpendek, kemudian kedua ujung balok induk
dihubungkan ke dinding menggunakan angker
3.3 Balok penggantung plafon sebagai penguat rangka
dipasang sesuai kebutuhan
3.4 Balok tepi dipasang di sekeliling dinding sesuai
gambar.
3.5 Balok penahan dipasang sebagai dudukan balok
pembagi pada balok tepi dan balok induk sesuai
modul rangka plafon yang telah ditentukan dan
sesuai spesifikasi
3.6 Balok pembagi dipasang di atas balok penahan
3.7 Kesesuaian rangka plafon dengan gambar kerja
diperiksa kembali.
4. Memasang penutup plafon 4.1 Bahan penutup plafon dipilih sesuai spesifikasi
4.2 Pola penutup plafon dibuat dengan cara
memotongnya sesuai gambar kerja dan/atau
intruksi kerja
4.3 Penutup plafon dipasang sesuai pola plafon yang
terdapat pada gambar kerja dan/atau instruksi kerja
4.4 Kerapihan dan kerataan permukaan plafon
diperiksa.
5. Merapikan tempat kerja 5.1 Bahan-bahan yang tidak digunakan dibuang
dengan cara dan pada tempat yang aman
5.2 Bahan-bahan yang masih dapat digunakan,
disimpan pada tempat yang telah disediakan
5.3 Alat-alat dibersihkan, dirawat dan disimpan pada
tempat yang telah disediakan.
BATASAN VARIABEL
1. Kontek Variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan sector konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi
kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
1.2. Unit ini berlaku untuk melaksanakan pekerjaan memasang rangka plafon dan
penutup plafon, pada bangunan gedung dan perumahan.
44
2. Perlengkapan dan Peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan memasang rangka
plafon dan penutup plafon.
2.1. Perlengkapan, antara lain:
2.1.1 gambar kerja
2.1.2 alat ukur (meteran, siku, waterpass, unting-unting)
2.1.3 alat penanda (pensil kayu, kapur besi).
2.1.4 benang
2.1.5 tangga
2.1.6 steger.
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain:
1.1 tes tertulis
1.2 test lisan/wawancara
1.3 praktek menggunakan alat peraga/simulasi
1.4 praktek di tempat kerja
1.5 portofolio atau metode lain yang relevan.
45
2. Keterkaitan dengan unit lain:
2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1.1 INA.01 : Melaksanakan persyaratan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja & Lingkungan (K3L),
serta Peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan
46
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan, diantaranya:
5.1. kemampuan menerjemahkan gambar kerja, terutama pola plafon
5.2. kemampuan menetapkan elevasi (ketinggian) dengan benar sesuai gambar kerja
5.3. kemampuan membuat rangka plafon
5.4. kemampuan menghitung kebutuhan bahan untuk membuat rangka dan penutup
plafon.
6. Kompetensi Kunci
47
KODE UNIT : INA ........08
JUDUL UNIT : Merakit Kuda-kuda dan Memasang Rangka Atap
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk mampu merakit kuda-kuda dan
memasang rangka atap.
48
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
5. Mendirikan kuda-kuda 5.1 Seluruh dinding, kolom dan/atau balok ring dudukan
kuda-kuda dicek untuk memastikan: ketinggian
permukaan, kelurusan, kerataan dan kekuatanya
dapat menerima beban rangka atap yang akan
dipasang.
5.2 Kuda-kuda diangkat dengan alat angkat yang sesuai
agar tidak terjadi kerusakan selama pengangkutan dan
pada saat diletakkan.
5.3 Kuda-kuda rangka kayu didirikan sesuai gambar kerja,
spesifikasi dan/atau instruksi kerja
5.4 Perletakan kuda-kuda pada balok ring (beton ataupun
kayu) atau bidang dinding, diperiksa
5.5 Kuda-kuda yang menjadi acuan didirikan pada
posisinya kemudian dicek kelurusan dan
ketegakannya serta diberi perkuatan sementara dari
kasau atau balok kayu.
5.6 Kelurusan antar kuda-kuda dipastikan menggunakan
alat yang tepat
5.7 Kuda-kuda didirikan pada lokasi yang ditentukan
sesuai gambar kerja dan/atau instruksi kerja.
5.8 Kuda-kuda lainnya diikat pada kuda-kuda yang telah
didirikan dengan batang-batang kayu sementara
berdasarkan jarak dan ketegakan sesuai gambar
kerja.
5.9 Semua kuda-kuda dipasang dengan tegak dan lurus,
kemudian ikatan angin dipasang sebagai pengaku,
sesuai gambar kerja dan/atau instruksi kerja.
49
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
6. Memasang gording, kaso 6.1 Gording dipasang sesuai gambar kerja, spesifikasi
dan reng (rangka atap) dan/atau instruksi kerja.
6.2 Gording pada kuda-kuda dan pada kaki kuda-kuda
atau tembok bata atau secara langsung atau dengan
perantara kelos kayu, dipasang sedemikian sehingga
permukaan atas gording-gording membentuk sebuah
bidang datar yang akan jadi penumpu kasau-kasau di
atasnya, kecuali dinyatakan lain.
6.3 Gording pada bubung diatas puncak kuda-kuda
dipasang menggunakan sambungan pen dan lobang
dengan atau tanpa plat baja penyambung atau paku,
sehingga membentuk permukaan bidang datar
bersama dengan gording-gording lainnya pada kuda-
kuda yang sama.
6.4 Gording pada kuda-kuda dipasang menggunakan klos
sesuai gambar kerja, spesifikasi dan/atau instruksi
kerja.
6.5 Kaso dan reng dipasang sesuai spesifikasi penutup
atap.
6.6 Pelapisan anti rayap pada rangka atap dilakukan
sesuai spesifikasi teknis dan instruksi kerja.
7. Merapikan tempat kerja 7.1 Ikatan-ikatan angin sementara dilepas dengan hati-hati
agar sesedikit mungkin meninggalkan bekas pada
portal dan ikatan angin sementara sehingga batang
kayu dapat dipakai lagi untuk konstruksi berikutnya.
7.2 Area kerja dibersihkan dan sisa material dibuang
dengan aman ke tempat yang ditentukan.
7.3 Material yang tidak digunakan lagi disimpan.
7.4 Peralatan yang telah digunakan dibersihkan, dirawat
dan disimpan pada tempat yang ditentukan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi kayu
pada bangunan gedung dan perumahan.
.
1.2. Unit ini berlaku untuk melaksanakan pekerjaan merakit kuda-kuda dan memasang
rangka atap, pada Bangunan gedung atau perumahan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain :
1.1. tes tertulis
1.2. test lisan/wawancara
1.3. praktek menggunakan alat peraga/simulasi
1.4. praktek di tempat kerja
1.5. portofolio atau metode lain yang relevan
51
2. Keterkaitan dengan unit lain:
2.1. Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
52
4.7. mampu menghitung kebutuhan bahan.
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan, diantaranya:
5.1. kemampuan memahami gambar kerja dan atau instruksi kerja
5.2. kemampuan membuat pola sambungan sesuai dengan gambar kerja
5.3. kemampuan merakit dan mendirikan kuda-kuda
5.4. kemampuan memasang rangka atap kuda-kuda.
6. Kompetensi Kunci
53
KODE UNIT : INA ................ 09
JUDUL UNIT : Memasang dan Menyetel Kusen, Daun Pintu dan Jendela
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk mampu memasang dan
menyetel kusen, daun pintu dan jendela.
54
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Memasang kunci dan 4.1 Slot dan kunci dipasang pada posisi sesuai gambar
perlengkapannya pada kerja (shop drawing)
daun pintu dan jendela
4.2 Plat kunci pada kusen dipasang menggunakan sekrup
dengan posisi tegak lurus plat serta elevasi sesuai
dengan kunci pada daun pintu
4.3 Coakan (takikan) pada daun pintu dibuat untuk
pemasangan slot kunci dengan ukuran yang pas dan
tidak boleh longgar
4.4 Door closer dipasang setelah pekerjaan pintu selesai
sesuai gambar kerja (shop drawing)
4.5 Daun pintu diperiksa dan diuji sehingga dapat dibuka-
tutup dan dikunci dengan mudah
4.6 Kunci dan pegangan daun jendela dipasang sesuai
gambar kerja (shop drawing)
4.7 Daun jendela diperiksa dan diuji sehingga dapat
dibuka-tutup dan dikunci dengan mudah.
5. Membereskan pekerjaan 5.1 Penyangga sementara dilepas setelah kusen
dan tempat kerja terpasang dengan benar pada bangunan tanpa
merusak rangka kusen dan merubah posisi kusen
5.2 Batang diagonal penyiku sudut kusen dibuka dengan
benar dan hati-hati
5.3 Lokasi kerja dibersihkan dan dibereskan
5.4 Limbah dan bahan-bahan sisa yang tidak diperlukan
dibuang ketempat yang telah ditentukan
5.5 Peralatan dan alat bantu kerja dibersihkan, dirawat
dan disimpan pada tempat yang ditentukan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi
kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
1.2. Unit ini berlaku untuk melaksanakan pekerjaan memasang dan menyetel kusen,
daun pintu dan jendela, pada Bangunan gedung dan perumahan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain :
1.1 tes tertulis
1.2 test lisan/wawancara
1.3 praktek menggunakan alat peraga/simulasi
1.4 praktek di tempat kerja
1.5 portofolio atau metode lain yang relevan.
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan :
5.1 kemampuan memasang kusen pintu dan jendela sesuai dengan gambar kerja atau
instruksi kerja.
5.2 kemampuan menyetel daun pintu dan jendela dengan benar sesuai gambar kerja
atau instruksi kerja.
57
6. Kompetensi Kunci
58
KODE UNIT : INA .............10
JUDUL UNIT : Merakit dan Memasang Tangga serta Railing Kayu
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk mampu merakit dan memasang
tangga serta railing kayu.
59
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
60
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
6. Menyelesaikan pekerjaan 6.1 Sisi-sisi komponen tangga yang tajam dirapikan dan
tangga dan railing kayu dihaluskan dengan alat yang sesuai
6.2 Pelapisan anti rayap dilakukan sesuai spesifikasi
teknis dan instruksi kerja
6.3 Lapisan anti slip dipasang pada anak tangga, jika
diperlukan, sesuai spesifikasi
6.4 Tangga dan railing yang telah terpasang dilapis
menggunakan bahan penutup sesuai ketentuan pada
gambar dan spesifikasi.
7. Merapikan tempat kerja 7.1 Bahan-bahan yang tidak digunakan lagi dibuang
dengan cara dan pada tempat yang aman
7.2 Bahan yang masih dapat digunakan disimpan pada
tempat yang telah disediakan
7.3 Alat-alat dibersihkan, dirawat dan disimpan pada
tempat yang telah disediakan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi
kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
1.2. Unit ini berlaku untuk melaksanakan pekerjaan merakit dan memasang tangga
serta railing kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
61
3. Tugas-tugas yang harus dilakukan, meliputi:
3.1 melaksanakan pekerjaan persiapan pembuatan tangga dan railing kayu.
3.2 merakit tangga.
3.3 memasang tangga
3.4 menyiapkan pemasangan railing tangga
3.5 memasang railing tangga
3.6 finishing pekerjaan
3.7 merapikan tempat kerja.
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain :
1.1 tes tertulis
1.2 test lisan/wawancara
1.3 praktek menggunakan alat peraga/simulasi
1.4 praktek di tempat kerja
1.5 portofolio atau metode lain yang relevan.
62
2.1.9 INA.09 : Memasang dan menyetel kusen, daun
pintu dan jendela
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan:
5.1 kemampuan menentukan titik/posisi awal tangga dan ketinggiannya dari lantai
5.2 kemampuan menentukan jumlah anak tangga sesuai dengan kemiringan tangga
5.3 kemampuan membuat konstruksi tangga sesuai dengan gambar kerja
5.4 kemampuan memasang railing tangga sesuai dengan gambar kerja.
6. Kompetensi Kunci
63
KODE UNIT : INA ..............11
JUDUL UNIT : Merakit dan Memasang Konstruksi Lantai Kayu
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk mampu merakit dan memasang
konstruksi lantai kayu.
64
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. 3. Menyelesaikan pekerjaan 3.1 Sisi-sisi papan yang tajam dirapikan dan dihaluskan
memasang penutup lantai sesuai spesifikasi
3.2 Kekokohan, kelurusan dan kerapihan sambungan
papan diperiksa kembali
3.3 Seluruh papan penutup lantai yang telah terpasang
dilapisi dengan bahan penutup sesuai gambar kerja
dan spesifikasi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi
kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
1.2. Unit ini berlaku untuk melaksanakan pekerjaan merakit dan memasang konstruksi
lantai kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
65
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan, diantaranya:
4.1. prosedur standar operasi perusahaan.
4.2. spesifikasi teknis
4.3. petunjuk Manual mutu yang digunakan.
4.4. standar / ketentuan SMK3 dan lingkungan
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain :
1.1 tes tertulis
1.2 test lisan/wawancara
1.3 praktek menggunakan alat peraga/simulasi
1.4 praktek di tempat kerja
1.5 portofolio atau metode lain yang relevan.
66
2.2. Kaitan dengan unit lain:
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan:
5.1 kemampuan memperlihatkan kesesuaian dengan prosedur mutu dalam konteks
memasang rangka dan papan lantai kayu
5.2 kemampuan menunjukkan ketelitian dalam pemasangan bilah papan sesuai
persyaratan
5.3 kemampuan menerapkan prosedur yang aman dan efektif dalam pekerjaan
persiapan dan memasang rangka dan papan lantai kayu sesuai dengan spesifikasi
5.4 kemampuan melakukan identifikasi lokasi pemasangan konstruksi rangka dan
papan lantai kayu
5.5 kemampuan merakit rangka dan papan lantai kayu dengan akurat
5.7. melakukan identifikasi kesalahan-kesalahan umum dan masalah-masalah yang
terjadi serta tindakan yang perlu dilakukan.
6. Kompetensi Kunci
67
KODE UNIT : INA ...............12
JUDUL UNIT : Memasang Lantai Parket
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk mampu memasang lantai
parket.
68
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi
kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
1.2. Unit ini berlaku untuk melaksanakan pekerjaan memasang lantai parket pada
bangunan gedung dan perumahan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain:
1.1 tes tertulis
1.2 test lisan/wawancara
1.3 praktek menggunakan alat peraga/simulasi
1.4 praktek di tempat kerja
69
1.5 porto folio atau metode lain yang relevan.
70
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan :
5.1 kemampuan membuat pola pemasangan parket berdasarkan gambar kerja atau
instruksi kerja
5.2 kemampuan melakukan pekerjaan finishing lantai parket.
6. Kompetensi Kunci
71
KODE UNIT : INA ..............13
JUDUL UNIT : Merakit dan Memasang Dinding Kayu
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk mampu merakit dan memasang
dinding kayu.
72
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2. Memasang rangka 2.1 Posisi balok utama dan tiang utama diatur segaris
dinding dengan kusen menggunakan sipatan/waterpass
2.2 Posisi tiang-tiang utama pada balok utama ditandai
sesuai dengan modul penutup dan lebar bukaan pintu
dan jendela
2.3 Sambungan untuk tiang-tiang utama pada balok
utama dibuat sesuai posisi tiang
2.4 Perancah untuk pemasangan balok utama, disiapkan
2.5 Balok utama pada balok lantai atas, dipasang
2.6 Tiang-tiang utama dihubungkan dengan balok utama
2.7 Posisi bukaan untuk kusen jendela ditandai pada
tiang-tiang utama
2.8 Balok lintang dipasang di bawah bukaan di antara
tiang-tiang utama
2.9 Kusen jendela dipasang di atas balok lintang
menggunakan penyangga sementara.
2.10 Balok lintang dipasang di atas kusen pada tiang-tiang
utama
2.11 Balok-balok pengaku di antara tiang-tiang utama
dipasang sesuai dengan modul penutup dinding
2.12 Pelapisan anti rayap dilakukan sesuai spesifikasi dan
instruksi kerja.
3. Memasang penutup 3.1 Takikan atau pelubangan pada tiang-tiang dibuat
dinding kayu untuk pemasangan penutup dinding, balok dan
instalasi sesuai gambar kerja
3.2 Komponen-komponen papan penutup dinding dibuat
sesuai gambar kerja dan/atau instruksi kerja
3.3 Papan penutup dinding dipasang mulai dari bawah
(atas lantai) ke atas sesuai gambar kerja dan/atau
instruksi kerja
3.4 Bagian dalam dinding ditutup dengan panel kayu.
3.5 Daun pintu dan jendela dipasang pada kusen yang
telah disiapkan sesuai gambar kerja dan/atau
instruksi kerja
3.6 Lis atau trimmer dipasang pada bagian bawah
dinding atau sudut-sudut dinding.
4. Melakukan pekerjaan 4.1 Sisi-sisi papan yang tajam dirapihkan dan dihaluskan
finishing sesuai dengan spesifikasi dan/atau instruksi kerja
4.2 Kekokohan, kelurusan dan kerapihan dinding kayu
diperiksa kembali.
73
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada pekerjaan konstruksi
kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
1.2. Unit ini berlaku untuk melaksanakan pekerjaan merakit dan memasang dinding
kayu pada bangunan gedung dan perumahan.
74
4.3. standar / ketentuan SMK3 dan lingkungan
4.4. petunjuk Manual mutu yang digunakan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja
normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain :
1.1 tes tertulis
1.2 test lisan/wawancara
1.3 praktek menggunakan alat peraga/simulasi
1.4 praktek di tempat kerja
1.5 portofolio atau metode lain yang relevan.
75
2.2. Kaitan dengan unit lain:
-
3. Pengetahuan yang dibutuhkan, diantaranya:
3.1 gambar teknik/gambar kerja dan spesifikasi
3.2 metode konstruksi dan penguatan rangka dinding kayu
3.3 pengukuran dan leveling
3.4 pengetahuan bahan
3.5 pengetahuan alat perkayuan manual dan listrik
3.6. pemasangan dan penyambungan kayu dengan bahan lain.
5. Aspek Kritis
Aspek Kritis yang harus diperhatikan, diantaranya:
5.1 kemampuan merakit dinding kayu berdasarkan gambar kerja atau instruksi kerja
5.2 kemampuan memasang penutup dinding kayu sesuai pola pada gambar kerja atau
instruksi kerja.
5.3 kemampuan melakukan pekerjaan finishing.
6. Kompetensi Kunci
76
BAB III
PENUTUP
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal, September 2010
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia
MUHAIMIN ISKANDAR
77