Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum
membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di praktekan baik
dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan
tetapi, kita belum membudanyakannya.
Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan
Demokrasi telah menjadi budaya berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah menjadi
kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain, demokrasi telah
menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh kehidupanya
diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.
Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa sering
warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang
kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum
kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau orang
perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum
maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program
atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan
masyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan. Oleh karena itu,
penulis membuat makalah dengan judul Bentuk Demokrasi Indonesia Dalam Kehidupan
Bermasyarakat.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditulis rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari demokrasi?
2. Bagaimana perkembangan demokrasi di indonesia?
3. Apa saja prinsip demokrasi?
4. Apa saja sifat demokrasi?
5. Apa saja dasar hukum demokrasi?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian dari demokrasi


2. Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di indonesia
3. Untuk mengetahui prinsip demokrasi
4. Untuk mengetahui sifat demokrasi
5. Untuk mengetahui dasar hukum demokrasi

1.4. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:

Dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi penyusun maupun


pembaca mengenai pengertia dari demokrasi, perkembangan demokrasi di Indonesia,
prinsip demokrasi, sifat demokrasi, dan dasar hukum demokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Demokrasi


Demokrasi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi. Karena
demokrasi merupakan suatu sistem yang telah dijadikan alternatif dalam tatanan
aktivitas bermasyarakat dan bernegara.Dan demokrasi merupakan asas yang
fundamental dalam pemerintahan. Namun sebenarnya, apa hakikat dari demokrasi itu
sendiri?.
Secara etimologis, demokrasi merupakan gabungan antara dua kata dari
bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan cratein atau cratos yang berarti
kekuasaan. Jadi,secara terminologis demokrasi berarti kedaulatan yang berada di
tangan rakyat. Dengan kata lain, kedulatan rakyat mengandung pengetian bahwa
sistem kekuasaan tertinggi dalam sebuah Negara dibawah kendali rakyat.
Pengertian demokrasi secara istilah menurut para ahli, adalah sebagai berikut:
1. Abraham Lincoln
Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat.
2. Kranemburg
Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos (rakyat) dan kratos
(pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti cara memerintah dari rakyat.
3. Charles Costello
Demokrasi adalah sistem social dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-
kekuasaan emerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-
hak perorangan warga negara.
4. Koentjoro Poerbopranoto
Demokrasi adalah negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Hal ini
berarti suatu sistem dimana rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan negara.
5. Harris Soche
Demokrasi adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan melekat pada
rakyat.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian demokrasi adalah bentuk
pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan
untuk kepentingan rakyat.
2.2. Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dilihat dari Pelaksanaan Demokrasi
yang pernah ada di Indonesia. Pelaksanaan demokrasi di indonesia dapat dibagi menjadi
beberapa periodesasi antara lain sebagai berikut:
1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 1950 ).
Tahun 1945 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin
kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan
baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan
masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD
1945 yang berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala
kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari
kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :
a. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi
lembaga legislatif.
b. Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai
Politik.
c. Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem
pemerintahn presidensil menjadi parlementer

2. Masa Demokrasi Liberal (1950 1959)


Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau
berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa
demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan
berkembangnya partai-partai politik. Namun demikian praktek demokrasi pada masa
ini dinilai gagal disebabkan :
a. Dominannya partai politik
b. Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
c. Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
a. Bubarkan konstituante
b. Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
c. Pembentukan MPRS dan DPAS

3. Masa Demokrasi Terpimpin (1959 1966)


Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara
semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom
dengan ciri:
a. Dominasi Presiden
b. Terbatasnya peran partai politik
c. Berkembangnya pengaruh PKI
Pada masa demokrasi terpimpin, banyak terjadi penyimpangan. Penyimpangan
masa demokrasi terpimpin antara lain:
a. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan
b. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden
membentuk DPRGR
c. Jaminan HAM lemah
d. Terjadi sentralisasi kekuasaan
e. Terbatasnya peranan pers
f. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)

Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI yang


menjadi tanda akhir dari pemerintahan Orde Lama.

4. Pelaksanaan demokrasi Orde Baru (1966 1998)


Dinamakan juga demokrasi pancasila. Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai
dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru
memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II,
III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun
1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:
a. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
b. Rekrutmen politik yang tertutup
c. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
d. Pengakuan HAM yang terbatas
e. Tumbuhnya KKN yang merajalela
Penyebab jatuhnya masa orde baru antara lain sebagai berikut :
a. Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )
b. Terjadinya krisis politik
c. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba
d. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun
jadi Presiden.

5. Pelaksanaan Demokrasi Reformasi (1998 Sekarang).


Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari
Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara
lain:
a. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok
reformasi
b. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum
c. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas
dari KKN
d. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden
dan Wakil Presiden RI
e. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua
kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.

3.2. Prinsip Demokrasi


Suatu negara atau pemerintahan dikatakan demokratis apabila dalam sistem
pemerintahannya mewujudkan prinsip prinsip demokratis. Menurut Masykuri Abdillah,
prinsip demokrasi terdiri dari tiga yaitu: persamaan, kebebasan, dan pluralisme.
Menurut Robert A. Dahl terdapat enam prinsip demokrasi yang harus ada dalam sistem
pemerintahan, yaitu :
1. Adanya kontrol atau kendali atas keputusan pemerintahan. Pemerintah dalam hal ini
Presiden, Kabinet, dan Pemerintah daerah bertugas melaksanakan pemerintahan
berdasar mandat yang diperoleh dari pemilu.
2. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan dengan baik apabila
dilakukan dengan teliti dan jujur didasarkan pengetahuan warga negara yang cukup,
dan informasi yang akurat.
3. Adanya hak memilih dan dipilih. Hak memilih untuk memberikan hak pengawasan
rakyat terhadap pemerintah serta memutuskan pilihan yang terbaik sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai rakyat. Hak dipilih memberikan kesempatan kepada kepada
setiap warga negara yang mempunyai kemampuan dan kemauan serta memenuhi
persyaratan untuk dipilih dalam menjalankan amanat dari warga pemilihnya.
4. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman. Demokrasi membutuhkan
kebebasan dalam menyampaikan pendapat, berserikat dengan rasa aman. Apabila
warga negara tidak dapat menyampaikan pendapat atau kritik dengan lugas, maka
saluran aspirasi akan tersendat dan pembangunan tidak akan berjalan dengan baik.
5. Adanya kebebasan mengakses informasi. Demokrasi membutuhkan informasi yang
akurat, untuk itu setiap warga negara harus mendapatkan akses informasi yang
memadai.
6. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka. Kebebasan untuk berserikat ini
memberikan dorongan bagi warga negara yang merasa lemadan untuk
memperkuatnya membutuhkan teman atau kelompok dalam bentuk serikat.
Di Indonesia prinsip prinsip demokrasi sudah dikembangkan namun prinsip
tersebut belum optimal dilaksanakan atau memerlukan perbaikan dalam pelaksanaannya.
DPR perannya sudah meningkat namun sering adanya intervensi dari partai politik atau
pemerintah membuat anggota DPR tidak dapat bekerja dengan optimal. Kebebasan
berserikat dan berpolitik juga sudah dijamin undang undang. Prinsip hak dipilih dan
memilih juga sudah dikembangkan.

3.4. Sifat Demokrasi


Terdapat lima sifat Demokrasi, yaitu dua sifat demokrasi hasil Revolusi Perancis
1789 ditambah dengan tiga sifat lagi menurut Piagam, sehingga menjadi sebagai berikut :
a. Demokrasi bersifat Politik
b. Demokrasi bersifat Yuridis
c. Demokrasi bersifat Ekonomis
d. Demokrasi bersifat Sosialis
e. Demokrasi bersifat Kultural

3.5. Dasar Hukum Demokrasi


Landasan negara indonesia sebagai negara demokrasi terdapat dalam:
1. Pembukaan UUD 1945 pada alinea 4 yaitu ...maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD Negara Republik Indonesia yang
terbentuk dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat...
2. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa kedaulatan di tangan rakyat
dan dilakukan menurut ketentuan UUD.

3.6. Penerapan Demokrasi


a. Di Lingkungan Keluarga

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam


bentuk sebagai berikut:

1. Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;


2. Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;

3. Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;

4. Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.

b. Di Lingkungan Masyarakat

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam


bentuk sebagai berikut:

1. Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;

2. Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;

3. Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;

4. Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;

5. Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.

c. Di Lingkungan Sekolah

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam


bentuk sebagai berikut:

1. Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;

2. Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan


agama;

3. Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;

4. Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan


masalah;

5. Sikap anti kekerasan.

d. Di Lingkungan Kehidupan Bernegara

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat


diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:

1. Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;


2. Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai
pendapat warganya;

3. Memiliki kejujuran dan integritas;

4. Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik

5. Menghargai hak-hak kaum minoritas;

6. Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;

7. Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk menyelesaikan


masalah-masalah kenegaraan.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh
rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat. Perkembangan sistem demokrasi
antara lain:
1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 1950 ).
2. Masa Demokrasi Liberal (1950 1959)
3. Masa Demokrasi Terpimpin (1959 1966)
4. Pelaksanaan demokrasi Orde Baru (1966 1998)
5. Pelaksanaan Demokrasi Reformasi (1998 Sekarang).
Menurut Robert A. Dahl terdapat enam prinsip demokrasi yang harus ada dalam sistem
pemerintahan, yaitu :
1. Adanya kontrol atau kendali atas keputusan pemerintahan.
2. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur.
3. Adanya hak memilih dan dipilih.
4. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman.
5. Adanya kebebasan mengakses informasi.
6. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka.
Terdapat lima sifat Demokrasi, yaitu dua sifat demokrasi hasil Revolusi Perancis 1789
ditambah dengan tiga sifat lagi menurut Piagam, sehingga menjadi sebagai berikut :
1. Demokrasi bersifat Politik
2. Demokrasi bersifat Yuridis
3. Demokrasi bersifat Ekonomis
4. Demokrasi bersifat Sosialis
5. Demokrasi bersifat Kultural

Landasan negara indonesia sebagai negara demokrasi terdapat dalam:


1. Pembukaan UUD 1945 pada alinea 4 yaitu ...maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD Negara Republik Indonesia yang terbentuk
dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat...
2. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan
dilakukan menurut ketentuan UUD.
3.2. Saran
Sebaiknya kita menerapkan budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari untuk
mengoptimalkan pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, S.M. 1967. Indonesia Dibawah Rezim Terpimpin. Jakarta : Bulan Bintang.
Arfani, Riza Nur.1996. Demokrasi Indonesia Kontemporer. Jakarta: Raja. Grafindo
Persada.Gaffar, Affan. 2006. Politik Indonesia Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Khoirudin. 2004. Kilas Balik Pemilihan Presiden 2004. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Mulyana. 2005. Demokrasi Dalam Budaya Lokal. Yogyakarta : Tiara Wacana.
Ridwan, Nur Khalik. 2010. Gus Dur dan Negara Pancasila. Yogyakarta: Tanah Air.

Anda mungkin juga menyukai