Anda di halaman 1dari 4

Minyak Atsiri Jahe

Minyak atsiri adalah minyak yang mudah menguap karena terdiri atas
campuran komponen yang mudah menguap dengan komposisi dan titik didih yang
berbeda. Sebagian besar minyak atsiri diperoleh dengan cara penyulingan atau
hidrodistilasi (Stahl-Biskup & Saez, 2002). Minyak atsiri banyak digunakan
dalamberbagai bidang industri, seperti industry farfum, kosmetik, essence, farmasi
dan flavoring agent. Selain itu, minyak atsiri dari beberapa jenis tumbuhan bersifat
aktif biologis sebagai antibakteri dan anti jamur sehingga dapat dipergunakan
sebagai bahan pengawet pada makanan dan sebagai antibiotik alam (Pino dkk.,
2004).
Minyak jahe diketahui memiliki berbagai fungsi, diantaranya digunakan
dalam industry kosmetik, makanan, aromaterapi dan farmasi. Oleh karenanya
minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman jahe mempunyai nilai yang cukup tinggi
di pasar dunia. Harga minyak jahe di pasar Eropa asal Cina $ US 65 per kg dan
minyak yang sama asal India $ US 85 per kg (Public Ledger, 2006). penyulingan
minyak jahe dan oleoresin yang berasal dari rimpang jahe juga semakin
berkembang untuk dijadikan bahan baku pembuatan obat di perusahaan farmasi.
komponen senyawa kimia yang terkandung pada jahe terdiri dari minyak menguap,
minyak tidak menguap, dan pati. minyak atsiri termasuk minyak menguap dan
merupakan komponen yang memberi bau khas, sedangkan oleoresin termasuk
minyak tidak menguap yang memberi rasa pahit dan pedas (Daryono, 2011).
Minyak jahe bisa diperoleh dengan cara mengekstraksi atau menyuling
rimpang jahe (Zingiber Officinale). Biasanya rimpang jahe yang dipergunakan yaitu
dalam bentuk serbuk (bubuk) atau serpihan yang sebelumnya telah dikeringkan.
Adapun rendemen rata-rata minyak jahe yang bisa dihasilkan mampu mencapai 3%
berat kering, tergantung jenis jahe serta penanganan dan efektivitas proses
penyulingan. Minyaknya mengandung senyawa gingerol, zingiberol, gingeron, dan
lain-lain. Oleoresin jahe mengandung komponen gingerol, shogaol, zingerone, resin
dan minyak atsiri. Berikut adalah kandungan jahe :

Tabel 1. Kandungan Jahe (%)

Kandungan jahe Persentase (%)


Tepung 40-60
Protein 10
Lemak 10
Oleoresin 4-7,5
Volatile Oil 1-3
Bahan lain 9.5

Sumber: Sazalina, 2005

Table Syarat Mutu Minyak Jahe SNI 06-1312-1998


No Jenis uji Satuan Persyaratan
1 Berat Jenis (25oC) - 0,8720 0,8890
2 Indeks Bias (25oC) - 1,4853 1,4920
3 Putaran Optik - (-32o) (-14o)
4 Bilangan asam mg KOH / gr Maks . 2
5 Bilangan Ester mg KOH / gr Maks .15
6 Bilangan Ester setelah asetilasi mg KOH / gr Maks .90
7 Minyak lemah - Negative
8 Sidik jari (khromatograf gas) - Sesuai datar

Table Syarat Mutu Minyak Jahe SNI 06-1312-1998

Minyaknya berwarna kuning, bau dan rasanya khas. Minyak atsiri yang
disuling dari jahe berwarna bening sampai kuning tua bila bahan yang digunakan
cukup kering. Lama penyulingan dapat berlangsung sekitar 10 15 jam, agar
minyak dapat tersuling semua. Kadar minyak dari jahe sekitar 1,5 3 % berat
kering.

Standar mutu minyak atsiri jahe menurut ketentuan EOA (Essential Oil
Association) adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Standar Mutu Minyak Atsiri Jahe

No. Spesifikasi Persyaratan


1 Warna kuning muda kuning
2 Bobot jenis 25/25 C 0.877 0.882
3 Indeks bias 1.486 1.492
4 Putaran optik (-28) (-45)
5 Bilangan penyabunan Maksimum 20
Sumber : Agromedia Pustaka, 2005
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini termasuk sebagai unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori
bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik
didihnya.

Pada proses pemisahan secara distilasi, fasa uap akan segera terbentuk
setelah campuran dipanaskan. Uap dan sisa cairannya dibiarkan saling kontak
sedemikian hingga pada suatu saat, semua komponen yang terdapat dalam
campuran akan terdistribusi dalam kedua fasa membentuk keseimbangan. Setelah
keseimbangan dicapai, uap segera dipisahkan dari cairannya, kemudian
dikondensasikan membentuk destilat dan residu.

Menurut Mc.Cabe (1999), distilasi adalah suatu proses pemisahan dua atau
lebih komponen dalam suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari
masing-masing komponen dengan menggunakan panas sebagai tenaga pemisah.

Menurut Herry Santoso (1997), proses pemisahan secara distilasi dapat


dilakukan terhadap campuran yang terdiri dari komponen sebagai berikut:

1. Mempunyai perbedaan titik didih yang cukup


2. Mempunyai sifat penguapan yang relatif tinggi
3. Tidak membentuk campuran azeotrop

Campuran yang penguapannya rendah atau titik didih masing-masing


komponen murninya hampir sama, dapat dipisahkan dengan distilasi pada tekanan
dibawah tekanan atmosfer (vacum). Tetapi campuran tersebut akan lebih
menguntungkan apabila dipisahkan dengan cara ekstraksi.

Anda mungkin juga menyukai