PENDAHULUAN
1
Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa Negara Republik Indonesia.
Keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan
bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi. Makalah ini juga dapat
dijadikan bekal keterampilan agar dapat menganalisis dan bersikap kristis
terhadap para petinggi negara yang menyimpang dari Ideologi bangsa dan
negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia?
2. Bagaimana Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa?
3. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi
Bangsa dan Negara Indonesia?
4. Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia?
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini memiliki manfaat secara teoritis yaitu dalam hal membantu
untuk memberi sumbangan pemikiran atau menambah wawasan
pemikiran bagi semua orang di dalam dunia pendidikan tentang
Pancasila Sebagai Sumber Kecerdasan Ideologi Bangsa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Manfaat Bagi Penulis
Penulisan makalah ini bisa membantu penulis dapat menambah
wawasan dalam menjalani proses pendidikan, dalam hal ini sebagai
mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Manfaat Bagi Lembaga Pendidikan
Penulisan makalah ini, bisa dijadikan referensi dalam pendidikan
terutama Fakultas Ekonomi untuk mempelajari definisi ideologi,
perjalanan ideologi dari masa ke masa, nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila serta fungsi dari pancasila itu sendiri.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pegertian Ideologi
Ideologi menurut asal usul katanya dibagi menjadi idea dan
logos. Idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar dan ciri ciri,
sedangkan logos berarti ilmu. Kemudian secara etimologis, dalam bahasa
Yunani kata Idea atau Eidos yang artinya : Bentuk, serta ada pula kata yaitu
Idein yang artinya melihat. Dengan demikian secara harafiah ideologi
berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas) atau ajaran
tentang pengertian-pengertian dasar.
Ada pula dalam pengertian sehari-hari kata Idea disamakan artinya
dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap
yang harus dicapai sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus juga
merupakan dasar, pandangan ataupun paham. Adapun beberapa pendapat
mengenai pengertian ideologi menurut para ahli :
Menurut Puspowardoyo (1992), menyebutkan bahwa ideologi dapat
dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara keseluruhan
menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya
dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa
yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak
baik.
Menurut Harol H. Titus, Ideologi adalah: Aterm used for any group
of ideas concerning various political and aconomic issues and social
philosophies often applied to a systematic scheme of ideas held by groups or
classes, artinya suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita
mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang
sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-
cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
Menurut Patrick Corbet (1970), Ideologies adalah setiap struktur
kejiwaan yang terbentuk oleh seperangkat keyakinan mengenai
penyelenggaraan kehidupan masyarakat beserta pengorganisasiannya.
3
Seperangkat keyakinan meliputi manusia dengan sifat hakikat alam semesta
yang ia hidupi.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya
seirama dengan ruang dan waktu. Hasil pemikiran manusia yang sungguh-
sungguh secara sistematis radikal itu kemudian dituangkan dalam suatu
rumusan rangkaian kalimat yang mengandung suatu pemikiran yang
bermakna bulat dan utuh serta untuk dijadikan sebagai dasar, asas, pedoman
atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam rangka perumusan satu
Negara Indonesia Merdeka, yang diberi nama Pancasila.
Kemudian isi rumusan ini yang dinamai Pancasila ini, diberi status
atau kedudukan yang tegas dan jelas serta sistematis dan memenuhi
persyaratan sebagai suatu sistem Filsafat. Termasuk dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat maka filsafat Pancasila itu
berfungsi sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang diterima dan
didukung oleh seluruh bangsa atau warga Negara Indonesia.
Demikian isi rumusan sila-sila dari Pancasila sebagai satu rangkaian
kesatuan yang bulat dan utuh merupakan dasar hukum, dasar moral, kaidah
fundamental bagi peri kehidupan bernegara dan masyarakat Indonesia dari
pusat sampai ke daerah-daerah.
Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan
pegangan hidup masyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal
mencakup segala macam nilai-nilai sosial dan budaya Indonesia serta
menjadi orientasi dalam hidup oleh seluruh masyarakatnya. Sebagai
ideologi bangsa, maka keberadaannya selalu diimplementasikan ke dalam
perilaku kehidupan dalam rangka berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang saling Mengisi dan
Saling Mengkualifikasi sebagai berikut :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah berkemanusiaan yang adil dan
beradab, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Sila Kemanusiaan Yang adil dan beradab adalah berketuhanan yang
maha esa, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
6
3. SilaPersatuan Indonesia adalah berketuhanan yang maha esa,
berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, adalah berketuhanan yang maha esa,
berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia dan
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah
berketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berpersatuan Indonesia dan berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
7
pelaksanaan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-hari
tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat.
8
1. Mr. Muhamat Yamin (29 Mei 1945)
2. Pada tanggal 29 Mei BPUPKI mengadakan sidang pertama.
Pada kesempatan itu Mr. Muhamat Yamin mendapat kesempatan
pertama untuk mengemukakan pemikirannya tentang dasar negara
dihadapan sidang lengkap Badan Penyelidik . Pidato Mr.Muhamat
Yamin berisikan lima asas dasar negara Indonesia Merdeka yaitu:
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat
3.
4. Setelah berpidato, beliau menyampaikan usul tertulis
mengenai rancangan UUD RI. Di dalam Pembukaan dari Rancangan UUD
tercantum rumusan lima asas dasar negara yang rumusanya sebagit berikut.
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kebangsaan Persatuan Indonesia
3) Rasa Kemanusian yang Adil dan Beradab
4) Kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyarawatan perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
5.
6. Perlu diketahui dalam kenyataanya terdapat rumusan yang
berbeda diantara rumusan dalam isi pidatonya dengan usulanya secara
tertulis, maka bukti sejarah tersebut harus dimaklumi.
7.
8. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
9. Pada tanggal 1 Juni Soekarno mengucapkan pidatonya
dihadapan sidang Badan Penyelidik. Dalam pidato tersebut diajukan
secara lisan ulasan lima asas sebagai dasar negara Indonesia yang akan
dibentuknya, yang rumusannya yaitu:
9
1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3) Mufakat atau Demokrasi
4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaan
6)
7) Untuk usulan tentang rumusan dasar negara tersebut, beliau
mengajukan usulan agar dasar negara diberi nama Pancasila yang secara
bulat diterima oleh sidang BPUPKI. Selanjutnya beliau mengusulkan kelima
sila tersebut dapat diperas menjadi Tri Sila yang rumusannya sebagai
berikut:
1) Sosio Nasional yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme
2) Sosio Demokrasi yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan rakyat
3) Ketuhanan yang Maha Esa.
8)
9) Tri Sila tersebut masih diperas lagi menjadi Eka Sila atau
Sila yang intinya adalah gotong royong. Pada tahun 1947 pidato Ir.Soekarno
tersebut diterbitka dan dipublikasikan dan diberi judul Lahinya Pancasila,
sehinggah dahulu pernah populer bahwa tanggal 1 Juni adalah hari Lahirnya
Pancasila.
10)
C. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
dan Negara Indonesia
11) Nilai nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya
merupakan nilai nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan kewarganegaraan,
kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai pancasila tergolong nilai
kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap
dan harmonis, baik nilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis,
estis maupun religius. Nilai-nilai Pancasila bersibat obyektif dan subyektif,
artinya hakikat nilai-nilai pancasila bersifat universal atau berlaku
dimanapun, sehingga dapat diterapkan di negara lain. Nilai nilai pancasila
bersifat objektif, maksudnya :
1. Rumusan dari pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam
menunjukkan adanya sifat umum universal dan abstrak
2. Inti dari nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan
bangsa Indonesia
10
3. Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari segala
sumber hukum di Indonesia
12)
13) Sedangkan nilai-nilai pancasila bersifat subjektif bahwa
keberadaan nilai-nilai pancasila itu terlekat pada bangsa Indonesia sendiri
karena :
1. Nilai- nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia
2. Nilai-nilai pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia
3. Nilai-nilai pancasila terkandung nilai kerohanian yang sesuai dengan
hati nurani bangsa Indonesia.
14)
D. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia
15) Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar
Negara kesatuan republik Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai
ideologi nasional Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan bernegara.
16) Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai
ikatan budaya (cultural bond) yang berkembangan secara alami dalam
kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila
adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari
bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar
dalam menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari
ideologi itu.
17) Alfian mengatakan bahwa kekuatan ideologi tergantung
pada kualitas tiga dimensi yang dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi
realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila sebagai sebuah ideologi
memiliki tiga dimensi tersebut:
1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang
mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat
dimana ideologi itu lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling
tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkan realita masyarakat pada
awal kelahirannya.
2. Dimensi Idialisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung
dalam nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai
kelompok atau golongan masyarakat tentang masa depan yang lebih
baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.
11
3. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan
ideologi dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan
perkembangan masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai
proses perkembangan zaman tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu
sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya.
18)
19) Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :
1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah
bangsa yang majemuk.
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan
serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai
dorongan dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa
dan Negara.
20)
21) Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka
setidaknya dapat menjadi etos yang mendorong dari belakang atau menarik
dari depan akan perlunya aktualisasi maksimal setiap elemen bangsa. Hal
tersebut bisa saja terwujud karena Pancasila itu sendiri memuat lima prinsip
dasar di dalamnya, yaitu: Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan,
kepribadian dan prestasi. Kelima prinsip inilah yang merupakan dasar
paling sesuai bagi pembangunan sebuah masyarakat, bangsa dan personal-
personal di dalamnya. Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu
konsensus bersama sebagai alat lalu lintas kehidupan berbangsa dan
bernegara. Tanpa konsensus tersebut, masyarakat akan memberlakukan
hidup bebas tanpa menghiraukan aturan main yang telah disepakati. Ketika
Pancasila telah disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka
Pancasila berperan sebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara. Dan sebagai ideologi yang dikenal
oleh masyarakat internasional, Pancasila juga mengalami tantangan-
tantangan dari pihak luar. Hal ini akan menentukan apakah Pancasila
mampu bertahan sebagai ideologi atau berakhir seperti dalam perkiraan
David P. Apter dalam pemikirannya The End of Idiology. Pancasila
12
merupakan hasil galian dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia sendiri dan
berwujud lima butir mutiara kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu
religius monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis yang berkesatuan
dalam keberagaman,demokrasi dalam musyawarah mufakat dan yang
berkeadilan sosial. Dengan demikian Pancasila bukanlah imitasi dari
ideologi negara lain, tetapi mencerminkan nilai amanat penderitaan rakyat
dan kejayaan leluhur bangsa. Keampuhan Pancasila sebagai ideologi
tergantung pada kesadaran, pemahaman dan pengamalan para
pendukungnya. Pancasila selayaknya tetap bertahan sebagai ideologi
terbuka yang tidak bersifat doktriner ketat. Nilai dasarnya tetap
dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersifat fleksibel. Ketahanan
ideologi Pancasila harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan
keterbukaannya tersebut.
Pada akhirnya, semoga seluruh bangsa dan negara Indonesia serta
Pancasila sebagai ideologinya akan tetap bertahan dan tidak goyah
meskipun dihantam badai globalisasi dan modernisme. Sebagai generasi
penerus, marilah kita menjaga Indonesia dan Pancasila agar saling
berdampingan dan tetap utuh hingga anak cucu kita nantinya sebagai
penerus kelangsungan negara ini.
22) Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan
suatu cerminan dari kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita)
dan secara tetap telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus
mampu menjaga nilai nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu
adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Upayaupaya tersebut antara lain :
1. Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus
pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan
tinggi.
2. Lebih memasyarakatkan pancasila.
3. Menerapkan nilai nilai tersebut dalam kehidupan sehari hari.
4. Memberikan sanksi kepada pihak pihak yang melakukan pelanggaran
terhadap pancasila.
13
5. Menolak dengan tegas faham faham yang bertentangan dengan
pancasila.
14
23) BAB IV
24) PENUTUP
A. Kesimpulan
25) Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu
sangat penting. Karena Ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk
menciptakan negara Indonesia yang kokoh, bermartabat dan berbudaya
tinggi. Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila
sebagai sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia
yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur, hal ini
menandakan bahwa dengan Pancasila bangsa Indonesia menolak
segala bentuk penindasan, penjajahan dari satu bangsa terhadap
bangsa yang lain. Karena, Ideologi bangsa Indonesia itu adalah
Pancasila.
26) Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan
mampu untuk membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus
dari sekarang. Ideologi juga diharapkan mampu untuk membangkitkan
kesadaran bangsa. Setiap pengambilan keputusan harus berdasarkan
ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya dalam pengambilan
keputusan keputusan tidak keluar dari aturan dan kaidah negara Indonesia.
27) Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila,
tetapi juga masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia dalam bertingkah
laku juga harus berpedoman teguh pada ideologi Pancasila supaya cita-cita
yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud dengan benar.
28)
B. Saran
29) Berdasarkan kesimpulan maka kami merekomendasikan
berupa saran saran sebagai berikut :
30) Dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara alangkah
baiknya jika tetap menjadikan Pancasila sebagai dasar dari segala sesuatu
yang kita tekuni, karena di zaman sekarang ini banyak masyarakat yang
menjalankan pekerjaannya dengan tidak berdasarkan nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap sila pancasila.
15
32) H. Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta :
Paradigma.
16